Anda di halaman 1dari 24

BAB 18

DANA PENSIUN
Deskripsi Singkat
Pada Bab ini dibahas tentang Dana Pensiun. Dana Pensiun merupakan suatu
badan hukum yang mengelola dan menjalankan manfaat pensiun, yang didirikan
secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan dana untuk mengelola
Dana Pensiun guna menjamin kesinambungan penghasilan karyawan setelah
purnakarya. Pada prinsipnya Dana Pensiun merupakan suatu alternatif untuk
memberikan manfaat kepada karyawan untuk memperkecil atau mengurangi resiko-
resiko yang bisa dihadapi di masa yang akan datang, seperti resiko kehilangan
pekerjaan, lanjut usia, kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau meninggal
dunia. Resiko tersebut berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka, karenanya
untuk mengatasi kemungkinan resiko tersebut diciptakan suatu usaha pencegahan
antara lain dengan menyelenggarakan program pensiun (pension plan), yang bisa
dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah.

Dana yang dikumpulkan oleh Dana Pensiun merupakan kontribusi dari


karyawan dan atau pemberi kerja. Untuk membiayai masa pensiun ini maka program
Dana Pensiun yang ada akan menyisihkan dana selama masa kerja seorang karyawan
sebagai pengganti upah yang diperoleh. Dengan kata lain program Dana Pensiun
dapat memberikan kesinambungan penghasilan kepada karyawan setelah pensiun
atau purnakarya.
Relevansi

Pada bagian ini dibahas tentang dana pensiun yang meliputi latar belakang
serta pengertian dari dana pensiun. Dilengkapi dengan penjelasan mengenai tujuan,
jenis jenis , sistem pembelajaran serta asas-asas pokok dari dana pensiun. Dengan
dasar pemahaman ini akan menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami
pembahasan pada bab ini.

Indikator

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu untuk


memahami latar belakang dari dana pensiun serta pengertian dari dana pensiun.
Mahasiswa juga diharapkan mampu mempelajari dan dapat membedakan antara
tujuan, jenis-jenis, sistem pembayaran serta asas-asas dari dana pensiun dan
sekaligus mampu untuk mendiskusikannya.
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Dana Pensiun

Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan


program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dasar hukum Dana Pensiun diatur
dalam Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun 1992. Prinsip dari Dana
Pensiun adalah suatu alternatif bagi karyawan untuk memperkecil atau mengurangi
resiko-resiko yang akan dihadapi dimasa yang akan datang, seperti resiko kehilangan
pekerjaan, memasuki usia lanjut, resiko cacat bahkan resiko meninggal dunia. Resiko
yang mungkin terjadi tersebut sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup
mereka, karena itu diciptakan program pensiun untuk mengatasi kemungkinan resiko
tersebut.

Terdapat dua jenis Dana Pensiun yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Menurut Undangundang Republik
Indonesia No.11 Tahun 1992 Pasal 1 Tentang Dana Pensiun, Dana Pensiun Pemberi
Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian
atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban
terhadap pemberi kerja. Sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana
pensiun yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi karyawan
pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi
Kerja bagi karyawan bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang bersangkutan.

Terdapat dua dasar pelaksanaan program dana pensiun berdasarkan Undang-


undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun Bab I Pasal 1,
yaitu iuran pasti dan manfaat pasti. Program pensiun iuran pasti adalah program
pensiun yang besar iuran sudah ditetapkan terlebih dahulu, sehingga manfaat
pensiun yang akan didapat saat usia pensiun belum dapat diketahui. Sedangkan
program pensiun manfaat pasti merupakan program pensiun yang manfaat pensiun
telah ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan formula tertentu yang ditetapkan pada
peraturan dana pensiun. Besar iuran ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria,
kecuali iuran peserta yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun. Karena dalam
program pensiun manfaat pasti dibutuhkan perhitungan aktuaria untuk menetapkan
besar manfaat dan iuran pensiun, maka yang akan dikaji oleh penulis adalah
program pensiun manfaat pasti.

Diera tahun 70-an sampai tahun 80-an, masyarakat Indonesia berlomba-lomba


masuk menjadi pegawai negeri dengan tujuan untuk memperoleh pensiun di masa
tuanya. Pensiun merupakan dambaan memperoleh penghasilan setelah berakhir
masa kerja seseorang dan masa itu masyarakat masih berpikir bahwa pada usia
menjelang pen- siun adalah masa yang sudah tidak produktif lagi. Oleh karena itu,
tidak mengherankan jika pilihan utama mereka terjun ke dunia kerja adalah pegawai
negeri, karena pegawai negerilah pada saat itu mem- berikan kepastian adanya
pensiun.

Jika pada era 70-an sampai 80-an belum banyak perusahaan yang menyediakan
dana pensiun bagi karyawannya, maka diera tahun 90 menjadi sebaliknya. Apalagi
setelah keluarnya UU Nomor 11 Tahun 1992 yang mengatur tentang Dana Pensiun.
Hampir seluruh perusa haan dewasa ini telah menyelenggarakan dana pensiun bagi
karya- wannya, baik yang dikelola sendiri atau lewat lembaga lain. Bahkan bagi
perusahaan yang tidak menyelenggarakan dana pensiun bagi kar- yawannya, banyak
alternatif pilihan untuk memperoleh pensiun dari lembaga lainnya.
Pemberian pensiun kepada para karyawannya bukan saja hanya memberikan
kepastian penghasilan di masa depan, tetapi juga ikut memberikan motivasi bagi
para karyawannya untuk lebih giat bekerja Dengan memberikan program jasa
pensiun para karyawan merasa aman, terutama bagi mereka yang menganggap pada
usia pensiun sudah tidak produktif lagi. Sedangkan bagi sebagian masyarakat yang
merasa masih produktif juga akan memberikan motivasi bahwa jasa- jasa mereka
masih dihargai oleh perusahaannya.

Berkembangnya jasa pensiun dewasa ini telah menarik beberapa lembaga untuk
mendirikan dana pensiun. Hal ini disebabkan pengelolaan dana pensiun ini jika
dilihat dari kaca mata bisnis sangat menguntungkan. Dapat dibayangkan keuntungan
yang akan diperoleh dari iuran yang diperoleh tanpa bunga yang kemudian
diinvestasikan kembali dalam bentuk berbagai bidang investasi.

B. Pengertian Pensiun dan Perusahaan Dana Pensiun

Pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah


bekerja sekian tahun dan sudah memasuki masa pensiun atau ada sebab-sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan. Uang pensiun merupakan sejumlah uang
yang dibayarkan kepada seorang pekerja yang telah pensiun, disebabkan karena
usia tua atau ketidakmampuan lagi untuk bekerja. Dana pensiun merupakan
kontribusi berkala dari individu, pegawai dan majikan dalam hubungannya
dengan rencana pensiun dan membayarkannya kepada ahli waris individu yang
pensiun. Menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah “Badan hukum
yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun”.
Dengan demikian jelas bahwa mengelola Dana Pensiun adalah perusahaan yang
memiliki badan hukum seperti bank umum atau asuransi jiwa.
Pengertian Perusahaan Dana Pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan
perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan
pendapatan kepada peserta pensiun sesuai perjanjian. Artinya dana pensiun dikelola
oleh suatu lembaga dan memungut dana dari pendapatan para karyawan suatu
perusa- haan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut dalam bentuk pensiun
setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah pihak.
Pengertian sesuai perjanjian artinya pensiun dapat diberikan pada saat karyawan
tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sehingga
memperoleh hak untuk mendapat- kan dana pensiun.

Sedangkan menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah "Badan


hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun." Dengan demikian, jelas bahwa yang mengelola dana pensiun adalah
perusahaan yang memiliki badan hukum seperti bank umum atau asuransi jiwa.

Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk mem- peroleh


penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau
ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah dite- tapkan. Penghasilan
dalam hal ini biasanya diberikan dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari
peraturan yang ditetapkan.

Jadi kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang
dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. luran ini kemudian
diinvestasikan lagi ke dalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling
menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun iuran yang dipungut dari para
karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal ini dilakukan pemerintah
dalam rangka pengembangan program pensiun kepada masyarakat luas, seperti yang
tertuang dalam Peraturan Perundangan-undangan di bidang Perpajakan yang
memberikan fasilitas penundaan pajak penghasilan seperti dalam Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang berbunyi:

"Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui Menteri Keuangan,
baik yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun oleh Karyawan dan penghasilan dana
pensiun dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan tidak termasuk dari objek pajak."

C. Tujuan Pensiun

Seiring dengan perkembangan zaman. Dewasa ini pelaksanaan program pensiun


atau harapan untuk memperoleh pensiun dihubung kan dengan berbagai tujuan.
Masing-masing tujuan memiliki maksud tersendiri, baik bagi penerima pensiun
maupun bagi penyelenggara pensiun.

Tujuan penyelenggaraan dan penerima pensiun dapat dilihat dari dua atau tiga
pihak yang terlibat. Jika hanya dua pihak berarti antara Pemberi Kerja dengan
Karyawannya sendiri. Sedangkan jika tiga pihak, yaitu Pemberi Kerja, Karyawan, dan
Lembaga Pengelola Dana Pensiun di mana kemudian masing-masing pihak memiliki
tujuan tersendiri

Bagi pemberi kerja tujuan untuk menyelenggarakan dana pensiun bagi


karyawannya adalah sebagai berikut:

1. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi di


perusahaan tersebut.

2. Agar di masa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang
diperoleh setelah bekerja di perusahaannya

3. Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat menurunkan turn over
karyawan.
4. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

5. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.

Adapun bagi karyawan yang menerima pensiun, manfaat yang diperoleh


dengan adanya pensiun adalah:

1. kepastian memperoleh penghasilan di masa yang akan datang sesudah masa


pensiun

2. memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk bekerja.


Selanjutnya bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun tujuan penyelenggaraan dana
pensiun adalah:

1. mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan


berbagai kegiatan investasi

2. turut membantu dan mendukung program pemerintah

Adapun fungsi program Dana Pensiun bagi para peserta antara lain:

1.Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai
usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari Dana
Pensiun.

2.Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan
tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh
karyawan dapat dilihat setiap bulan sebagai tabungan dari para pesertanya.

3.Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta
hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak
bulan pertama sejak mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan
janda/duda peserta.
D. Jenis Jenis Pensiun

Menurut UU Nomor 11 Tahun 1992, Dana Pensiun dapat digolongkan ke dalam


beberapa jenis, yaitu:

1.Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK); dan

2.Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Jadi pengelolaan Dana Pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) dan
lembaga keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif. Alternatif
ini disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawannya.
Alternatif yang dapat dipilih antara lain:

1.Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya

2.Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga


keuangan lain

3.Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain

4.Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya.

Selanjutnya penyelenggara dana pensiun lembaga keuangan dapat pula


dilakukan oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan
dari Menteri Keuangan (DPLK). Menurut ketentuan di atas program pensiun yang
dapat dijalankan adalah:

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).

Merupakan program pensiun yang besarnya manfaat pensiun ditetapkan dalam


Peraturan Dana Pensiun. Seluruh iuran merupakan beban karyawan yang dipotong
dari gajinya. Besar manfaat pensiun ditentukan berdasarkan rumus tertentu yang
telah ditetapkan di awal. Rumus tersebut biasanya dikaitkan dengan masa kerja
dan besar penghasilan kita. Besarnya iuran pensiun ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pensiun. Dengan kata lian, PPMP besar iuran adalah perkiraan kebutuhan dana
yang harus disisihkan sekarang untuk merealisasikan pembayaran manfaat pensiun.
Kelebihan dan kekurangan program ini antara lain:

a. Kelebihan:

1)Besar manfaat pensiun mudah dihitung;

2)Lebih memberikan kepastian kepada peserta; dan

3)Lebih mudah memberikan penghargaan untuk masa kerja masa lalu.

b. Kekurangan:

1)Beban biaya mudah berfluktuasi; dan

2)Nilai hak pesrta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan.

2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)

Besarnya manfaat pensiun tergantung dari hasil pengembangan kekayaan dana


pensiun. Iuran ditanggung bersama oleh karyawan dan perusahaan pemberi kerja.
Jadi sifatnya mirip tabungan, namun memiliki kelebihan fasilitas penundaan pajak
dari pemerintah. Besar iuran baik dari pemberi kerja maupun peserta ditetapkan
dalam Peraturan Dana Pensiun. Kelebihan dan keurangan program ini antara lain:

a.Kelebihan:

1)Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan;

2)Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan; dan

3)Risiko investasi dan mortalitas ditanggung oleh peserta.

b.Kekurangan:
1)Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan; dan

2)Lebih sulit memperkirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau

Dana Pensiun lembaga keuangan hanya dapat menjalankan program pensiun


iuran pasti. Program ini terutama diperuntukkan bagi para pekerja perorangan atau
mandiri, seperti pengacara, konsultan, perusahaan perorangan. Mereka
memperoleh penghasilan bukan berasal dari pemberi kerja melainkan dari
usahanya sendiri. Pembentukan Dana Pensiun lembaga keuangan memberikan
kesempatan kepada peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi masa di
mana mereka sudah tidak dapat mengandalkan pekerjaan yang selama ini
dilakukannya.

Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan


perusahaan. Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai
alternatif jenis pensiun yang ada sesuai dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis
pensiun yang ditawarkan dapat dilihat dari berbagai kondisi atau dapat pula
disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan
menghadapi pensiun antara lain:

1. Pensiun Normal

Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa
pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan Sebagai contoh rata-rata usia pensiun di
Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk profesi tertentu.

2. Pensiun dipercepat

Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya ka- rena adanya
pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.
3. Pensiun ditunda

Merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun
sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam hal tersebut
karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia
pensiun tercapai.

4. Pensiun Cacat

Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta
mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan.
Pembayaran pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun
normal di mana masa kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.

E. Jenis-Jenis Dana Pensiun

Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, Dana Pensiun dapat digolongkan


ke dalam beberapa jenis yaitu:

 Pasal 2

Jenis Dana Pensiun adalah:

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

 Pasal 3

Dana Pensiun memiliki status sebagai badan hukum dengan syarat dan tata cara
yang diatur dalam Undang-undang ini.

 Pasal 4
Setiap pihak yang dengan atau tanpa iuran, mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya dikaitkan dengan pencapaian
usia tertentu, wajib terlebih dahulu memperoleh pengesahan Menteri berdasarkan
Undang-undang ini, kecuali apabila program yang menjanjikan dimaksud didasarkan
pada Undang-undang tersendiri.

Jadi pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK)
atau lembaga keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif.
Alternatif ini disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak
karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara lain:

1. mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya;

2. mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga


keuangan lain;

3. bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain; atau

4. mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya

Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula


dilakukan oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan (DPLK).

Menurut ketentuan di atas program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai
berikut:

1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

Merupakan program pensiun yang besarnya manfaat pensiun ditetapkan dalam


Peraturan Dana Pensiun. Seluruh iuran meru- pakan beban karyawan yang dipotong
dari gajinya.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Besarnya manfaat pensiun tergantung dari
hasil pengembangan kekayaan dana pensiun. Iuran ditanggung bersama oleh
karyawan dan perusahaan pemberi kerja

F. Sistem Pembayaran Pensiun

Pada saat akan menerima pensiun, biasanya perusahaan dapat menawarkan dua
macam sistem pembayaran kepada karyawannya. Pembayaran ini ditujukan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Dengan kata lain, setiap
sistem pembayaran mengandung suatu maksud tertentu yang saling
menguntungkan.

Ada dua jenis pembayaran uang pensiun yang biasa dilakukan oleh perusahaan
baik untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) mau- pun Program Pensiun Iuran
Pasti (PPIP)Ketentuan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
343/KMK.017/1998 Tanggal 13 Juli 1998. Menurut ketentuan ini pembayaran
pensiun dapat dilakukan dengan dua rumus yang tersedia yaitu Rumus Bulanan atau
Rumus Sekaligus

Cara pembayaran manfaat pensiun (benefit) kepada karyawan dapat dilakukan


dengan dua cara, yaitu :

a. Pembayaran secara sekaligus (lump sum)

b. Pembayaran secara berkala (anuity)

Dalam keadaan inflasi misalnya, orang lebih cenderung memilih pembayaran


manfaat dengan cara sekaligus karena nilai uang yang akan diterima sekarang
tentunya lebih tinggi daripada waktu yang akan datang. Selain, manfaat yang
diterima secara lump sum dapat dipakai untuk melakukan suatu usaha yang
memberikan hasil secara kontinu. Hal ini akan berlaku apabila setiap orang bertindak
sebagaimana asumsi tersebut. Namun, tidak semua orang dapt berbuat demikian.
Bahkan banyak dalam hal, pembayaran secara lump sum oleh yang bersangkutan
mungkin akan habis dikonsumsi; dan apabila bekas karyawan, dalam hal ini
penerima manfaat, tidak dapat mengelola manfaat dimaksud, maka untuk masa
yang akan datang, yang bersangkutan akan mengalami kesulitan keuangan. Dengan
demikian, dana pensiun tidak lagi sesuai dengan tujuan pembentukannya sebagai
jaminan hari tua. Selain itu, bila kita lihat dari persepsi ekonomi makro, pemberian
manfaat secara sekaligus akan mempercepat tingkat inflasi karena sirkulasi uang
akan bertambah dan kemungkinan akan dikonsumsi dengan segera, sehingga tidak
ada sisa sedikit pun untuk investasi.

G. Asas-Asas Dana Pensiun

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Penyelenggaraan program


pensiun didasarkan pada asas-asas sebagai berikut

1. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hak pendirinya
Dana pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diuru serta dikelola
berdasarkan ketentuan undang-undang. Berdase kan asas ini kekayaan dana pensiun
yang terutama bersumber da juran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapa terjadi pada pendirinya

2 Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan Penyelenggaraan program pensiun


berdasarkan asas ini baik bagi karyawan maupun bagi pekerja mandiri, haruslah
dengan pem pakan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendin
sehingga cukup memenuhi pembayaran hak peserta. Dengan deti kian,
pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membia pembayaran manfaat
pensiun karyawan tidak diperkenankan.
3. Asas pembinaan dan pengawasan Agar terhindarkan penggunaan kekayaan dana
pensiun dari kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya
maksud utama pemupukan dana yaitu untuk memenuhi hak peserta, maka perlu
dilakukan pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan meliputi sistem
pendanaan dan pengawasan atas investasi kekayaan dana pensiun

4. Asas penundaan manfaat

Penyelenggaraan program dana pensiun dimaksudkan agar kesinambungan


penghasilan yang menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan manfaat yang
mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta
pensiun yang pembayarannya dilakukan secara berkala.

5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun


Pembentukan dana pensiun dilakukan atas prakarsa pemberi kerja untuk
menjanjikan manfaat pensiun. Konsekuensi pendanaan dan pembiayaan merupakan
suatu komitmen yang harus dilakukannya sampai dengan pada saat dana pensiun
terpaksa dibubarkan

PENUTUP

Dana Pensiun ialah badan


hukum yang mengelola
dan menjalankan
program yang menjanjikan
manfaat pensiun. Tujuan
dari penyelenggaraan
dana pensiun adalah salah
satunya adalah sebagai
kewajiban moral bagi
perusahaan untuk
mengayomi karyawannya
agar karyawan memiliki
motivasi
dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Jenis dana
pensiun terdiri atas dana
pensiun dari pemberi kerja
(perusahaan) serta dari
lembaga keuangan yang
bergerak dalam
penghimpunan dana
pensiun seperti asuransi
dan lembaga
keuangan lainnya.
Dalam memanajemen dana
pensiun kita pengelola harus
memperhatikan
strategi dan kebijakan
investasi, pokok-pokok
kebijakan investasi, tingkat
keuntungan serta jenis-jenis
investasi yang akan
dilakukan agar dana pensiun
tersebut bisa berjalan
dengan lancar dan bisa
memenuhi kebutuhan para
peserta dana pensiun. Dana
DPLK syariah masih
terbatas di Indonesia,
produk
masih di batasi pada bank
dan asuransi syariah tertentu
Dana Pensiun ialah badan
hukum yang mengelola
dan menjalankan
program yang menjanjikan
manfaat pensiun. Tujuan
dari penyelenggaraan
dana pensiun adalah salah
satunya adalah sebagai
kewajiban moral bagi
perusahaan untuk
mengayomi karyawannya
agar karyawan memiliki
motivasi
dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Jenis dana
pensiun terdiri atas dana
pensiun dari pemberi kerja
(perusahaan) serta dari
lembaga keuangan yang
bergerak dalam
penghimpunan dana
pensiun seperti asuransi
dan lembaga
keuangan lainnya.
Dalam memanajemen dana
pensiun kita pengelola harus
memperhatikan
strategi dan kebijakan
investasi, pokok-pokok
kebijakan investasi, tingkat
keuntungan serta jenis-jenis
investasi yang akan
dilakukan agar dana pensiun
tersebut bisa berjalan
dengan lancar dan bisa
memenuhi kebutuhan para
peserta dana pensiun. Dana
DPLK syariah masih
terbatas di Indonesia,
produk
masih di batasi pada bank
dan asuransi syariah tertentu
Dana Pensiun ialah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan manfaat pensiun. Tujuan dari penyelenggaraan dana pensiun
adalah salah satunya adalah sebagai kewajiban moral bagi perusahaan untuk
mengayomi karyawannya agar karyawan memiliki motivasi dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Jenis dana pensiun terdiri atas dana pensiun dari pemberi kerja
(perusahaan) serta dari lembaga keuangan yang bergerak dalam penghimpunan
dana pensiun seperti asuransi dan lembaga keuangan lainnya.

Dalam memanajemen dana pensiun kita pengelola harus memperhatikan


strategi dan kebijakan investasi, pokok-pokok kebijakan investasi, tingkat keuntungan
serta jenis-jenis investasi yang akan dilakukan agar dana pensiun tersebut bisa
berjalan dengan lancar dan bisa memenuhi kebutuhan para peserta dana pensiun.
Dana DPLK syariah masih terbatas di Indonesia, produk masih di batasi pada bank
dan asuransi syariah tertentu.

SOAL LATIHAN

1. Jelaskan latar belakang dari Dana Pensiun!


2. Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun Menurut UU Nomor 11 Tahun
1992?
3. Sebutkan tujuan dari pensiunan?
4. Jelaskan apa itu DPPK?
5. Jelaskan secara detail apa saja asas-asas pokok dari dana pensiun ?
REFERENSI

Kasmir, S.E, M.M. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta

Alma, Buchari, dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Bandung:
Alfabeta, 2009.

Anshori, Abdul Ghofur, Penerapan Prinsip Syariah: Dalam Lembaga Keuangan,


Lembaga Pembiayaan dan Perusahaan Pembiayaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2008.

Fahmi, Irham. 2014. Bank dan Lembaga Kewangan Lainnya. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun.

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Anda mungkin juga menyukai