DANA PENSIUN
Deskripsi Singkat
Pada Bab ini dibahas tentang Dana Pensiun. Dana Pensiun merupakan suatu
badan hukum yang mengelola dan menjalankan manfaat pensiun, yang didirikan
secara terpisah oleh perusahaan, dengan mencadangkan dana untuk mengelola
Dana Pensiun guna menjamin kesinambungan penghasilan karyawan setelah
purnakarya. Pada prinsipnya Dana Pensiun merupakan suatu alternatif untuk
memberikan manfaat kepada karyawan untuk memperkecil atau mengurangi resiko-
resiko yang bisa dihadapi di masa yang akan datang, seperti resiko kehilangan
pekerjaan, lanjut usia, kecelakaan yang mengakibatkan cacat tubuh atau meninggal
dunia. Resiko tersebut berpengaruh pada kelangsungan hidup mereka, karenanya
untuk mengatasi kemungkinan resiko tersebut diciptakan suatu usaha pencegahan
antara lain dengan menyelenggarakan program pensiun (pension plan), yang bisa
dikelola oleh perusahaan swasta atau pemerintah.
Pada bagian ini dibahas tentang dana pensiun yang meliputi latar belakang
serta pengertian dari dana pensiun. Dilengkapi dengan penjelasan mengenai tujuan,
jenis jenis , sistem pembelajaran serta asas-asas pokok dari dana pensiun. Dengan
dasar pemahaman ini akan menjadi landasan bagi mahasiswa untuk memahami
pembahasan pada bab ini.
Indikator
Terdapat dua jenis Dana Pensiun yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Menurut Undangundang Republik
Indonesia No.11 Tahun 1992 Pasal 1 Tentang Dana Pensiun, Dana Pensiun Pemberi
Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian
atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban
terhadap pemberi kerja. Sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana
pensiun yang didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi karyawan
pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi
Kerja bagi karyawan bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang bersangkutan.
Jika pada era 70-an sampai 80-an belum banyak perusahaan yang menyediakan
dana pensiun bagi karyawannya, maka diera tahun 90 menjadi sebaliknya. Apalagi
setelah keluarnya UU Nomor 11 Tahun 1992 yang mengatur tentang Dana Pensiun.
Hampir seluruh perusa haan dewasa ini telah menyelenggarakan dana pensiun bagi
karya- wannya, baik yang dikelola sendiri atau lewat lembaga lain. Bahkan bagi
perusahaan yang tidak menyelenggarakan dana pensiun bagi kar- yawannya, banyak
alternatif pilihan untuk memperoleh pensiun dari lembaga lainnya.
Pemberian pensiun kepada para karyawannya bukan saja hanya memberikan
kepastian penghasilan di masa depan, tetapi juga ikut memberikan motivasi bagi
para karyawannya untuk lebih giat bekerja Dengan memberikan program jasa
pensiun para karyawan merasa aman, terutama bagi mereka yang menganggap pada
usia pensiun sudah tidak produktif lagi. Sedangkan bagi sebagian masyarakat yang
merasa masih produktif juga akan memberikan motivasi bahwa jasa- jasa mereka
masih dihargai oleh perusahaannya.
Berkembangnya jasa pensiun dewasa ini telah menarik beberapa lembaga untuk
mendirikan dana pensiun. Hal ini disebabkan pengelolaan dana pensiun ini jika
dilihat dari kaca mata bisnis sangat menguntungkan. Dapat dibayangkan keuntungan
yang akan diperoleh dari iuran yang diperoleh tanpa bunga yang kemudian
diinvestasikan kembali dalam bentuk berbagai bidang investasi.
Jadi kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang
dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. luran ini kemudian
diinvestasikan lagi ke dalam berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling
menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun iuran yang dipungut dari para
karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal ini dilakukan pemerintah
dalam rangka pengembangan program pensiun kepada masyarakat luas, seperti yang
tertuang dalam Peraturan Perundangan-undangan di bidang Perpajakan yang
memberikan fasilitas penundaan pajak penghasilan seperti dalam Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang berbunyi:
"Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui Menteri Keuangan,
baik yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun oleh Karyawan dan penghasilan dana
pensiun dari modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan tidak termasuk dari objek pajak."
C. Tujuan Pensiun
Tujuan penyelenggaraan dan penerima pensiun dapat dilihat dari dua atau tiga
pihak yang terlibat. Jika hanya dua pihak berarti antara Pemberi Kerja dengan
Karyawannya sendiri. Sedangkan jika tiga pihak, yaitu Pemberi Kerja, Karyawan, dan
Lembaga Pengelola Dana Pensiun di mana kemudian masing-masing pihak memiliki
tujuan tersendiri
2. Agar di masa usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang
diperoleh setelah bekerja di perusahaannya
3. Memberikan rasa aman dari segi batiniah sehingga dapat menurunkan turn over
karyawan.
4. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Adapun fungsi program Dana Pensiun bagi para peserta antara lain:
1.Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai
usia pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari Dana
Pensiun.
2.Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan
tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh
karyawan dapat dilihat setiap bulan sebagai tabungan dari para pesertanya.
3.Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta
hasil pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak
bulan pertama sejak mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan
janda/duda peserta.
D. Jenis Jenis Pensiun
Jadi pengelolaan Dana Pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) dan
lembaga keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif. Alternatif
ini disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawannya.
Alternatif yang dapat dipilih antara lain:
3.Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain
a. Kelebihan:
b. Kekurangan:
a.Kelebihan:
b.Kekurangan:
1)Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan; dan
Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan
menghadapi pensiun antara lain:
1. Pensiun Normal
Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa
pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan Sebagai contoh rata-rata usia pensiun di
Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk profesi tertentu.
2. Pensiun dipercepat
Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya ka- rena adanya
pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.
3. Pensiun ditunda
Merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun
sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam hal tersebut
karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat usia
pensiun tercapai.
4. Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan peserta
mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk dipekerjakan.
Pembayaran pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun
normal di mana masa kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.
Pasal 2
Pasal 3
Dana Pensiun memiliki status sebagai badan hukum dengan syarat dan tata cara
yang diatur dalam Undang-undang ini.
Pasal 4
Setiap pihak yang dengan atau tanpa iuran, mengelola dan menjalankan program
yang menjanjikan sejumlah uang yang pembayarannya dikaitkan dengan pencapaian
usia tertentu, wajib terlebih dahulu memperoleh pengesahan Menteri berdasarkan
Undang-undang ini, kecuali apabila program yang menjanjikan dimaksud didasarkan
pada Undang-undang tersendiri.
Jadi pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK)
atau lembaga keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif.
Alternatif ini disesuaikan dengan tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak
karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut antara lain:
3. bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain; atau
Menurut ketentuan di atas program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai
berikut:
Pada saat akan menerima pensiun, biasanya perusahaan dapat menawarkan dua
macam sistem pembayaran kepada karyawannya. Pembayaran ini ditujukan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dan karyawan itu sendiri. Dengan kata lain, setiap
sistem pembayaran mengandung suatu maksud tertentu yang saling
menguntungkan.
Ada dua jenis pembayaran uang pensiun yang biasa dilakukan oleh perusahaan
baik untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) mau- pun Program Pensiun Iuran
Pasti (PPIP)Ketentuan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
343/KMK.017/1998 Tanggal 13 Juli 1998. Menurut ketentuan ini pembayaran
pensiun dapat dilakukan dengan dua rumus yang tersedia yaitu Rumus Bulanan atau
Rumus Sekaligus
1. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hak pendirinya
Dana pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diuru serta dikelola
berdasarkan ketentuan undang-undang. Berdase kan asas ini kekayaan dana pensiun
yang terutama bersumber da juran terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan
yang dapa terjadi pada pendirinya
PENUTUP
SOAL LATIHAN
Kasmir, S.E, M.M. 2016. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT Raja Grafindo
Persada : Jakarta
Alma, Buchari, dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Bandung:
Alfabeta, 2009.
Fahmi, Irham. 2014. Bank dan Lembaga Kewangan Lainnya. Bandung: Alfabeta.
Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.