Deskripsi Materi :
Materi ini membahas tentang latar belakang dana pensiun, pengertian pension dan perusahaan
dana pensiun, tujuan dana pensiun, jenis-jenis pensiun, jenis-jenis dana pensiun, sistem
pembayaran pensiun dan azas-azas dana pension.
Capaian Pembelajaran :
Uraian Materi :
Di era 70an sampai tahun 80an, masyarakat Indonesia berlomba lomba untuk menjadi pegawai
negeri dengan tujuan mendapat jaminan (pensiun) di hari tuanya. Siapa yang tidak
mengingkinkan mendapatkan pensiun, dimana data kita tidak produktif lagi tetapi kita masih
memiliki penghasilan.Di era 70an banyak perusahaan yang menyediakan dana pensiun, maka di
era tahun 90an menjadi sebaliknya. Apalagi setelah keluarnya UU No.ll tahun 1992 yang
mengatur tentang dana pensiun.Pemberian pensiun kepada karyawan bukan saja hanya
memberikan kepastian penghasilan di masa depan. Akan tetapi juga ikut memberikan motivasi
bagi karyawan untuk lebih giat bekerja. Dengan memberikan program jasa pensiun para
karyawan merasa aman, terutama bagi mereka yang menganggap pada usia pensiun sudah
tidak produktif lagi. Sedangkan bagi sebagian masyarakat yang merasa masih produktif juga
akan memberikan motivasi bahwa jasa-jasa mereka masih dihargai oleh perusahaan
Menurut UU Nomor 11 tahun 1992 dana pensiun adalah "badan hukum yang memngelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun", berarti yang mengelola dana
pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti bank umum atau asuransi
jiwa.Ada juga pengertian pensiun adalah hak bagi seseorang untuk memperoleh penghasilan
setelah bekerja sekian tahun dan sudah mamasuki usia pensiun atau ada sebab sebab lain
sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan. Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan
dalam bentuk uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan. Jadi kegiatan
dana pensiun adalah memungut dana dan iuran yang dipotong dari pendapatan karyawan
suatu perusahaan. Iuran kemudian diinvestasikan lagi kedalam berbagai kegiatan usaha yang
dianggap paling menguntungkan.
Tujuan penyelenggaraan dan penerima pensiun dapat dilihat dari 2 atau 3 pihak yang terlibat.
Jika hanya 2 pihak berarti antara pemberi kerja dengan karyawannya sendiri. Sedangan jika 3
pihak yaitu pemberi kerja. Karyawan dan lembaga pengelolaan dana pensiun, dimana kemudian
masing-masing pihak memiliki tujan tersendiri. Bagi pemberi kerja tujuan untuk
menyelenggarakan dana pensiun bagi karyawan adalah sebagai berikut :
2.Agar dimana usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh
setelah bekerja di perusahaannya.
3.Memberikan rasa aman dari segi batiniah, sehingga dapat menurunkan turn over karyawan.
Bagi lembaga pengelola dana pensiun tujuan penyelenggarakan dana pensiun adalah:
D.JENIS-JENIS PENSIUN
Secara umum jenis pensiun yang dapat dipiliholeh karyawan yang akan menghadapi pensiun
antara lain:
1.Pensiun Normal.
Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai masa pensiun
seperti yang ditetapkan perusahaan.
2.Pensiun dipercepat.
Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu baik kemauan sendiri maupun kebijakan
perusahaan (pengurangan karyawan)
3.Pensiun Ditunda
Merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta pensiun sendiri
karena telah mencapai masanya, tetapi karena masih dibutuhkan tenaganya, maka pensiun
yang bersangkutan ditunda, namun dana pensiun yang bersangkutan dapat dibayarkan.
4.Pensiun Cacat.
Pensiun yang diberikan bukan karena usia tetapi lebih disebabkan peserta mengalami
kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu dipekerjakan lagi.
E.JENIS-JENIS DANA PENSIUN
Tetapi selain itu perusahaan juga memiliki beberapa alternatif yang dapat disesuaikan dengan
tujuan perusahaan tanpa menghilangkan hak karyawannya, alternatifnya antara lain:
2.Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga keuangan lain.
3.Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain.
Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat dilakukan oleh bank
umum atau asuransi jiwa setelah mendapatkan pengesahaan dari menteri keuangan (DPLK).
Menurut ketentuan di atas program pensiun yang dapat dijalankan adalah sebagai berikut :
Ada 2 jenis pembayaran uang pensiun yang biasanya dilakukan oleh perusahaan baik untuk
program pensiun manfaat pasti (PPMP) maupun program pensiun iuran pasti (PPIP). Ketentuan
ini sesuai dengan keputusan menteri keuangan Nomor 343 / KMK.017 / 1998 tanggal 13 juli
1998. Menurut ketentuan ini pembayaran pensiun dapat dilakukan dengan dua rumus yang
tersedia yaitu rumus bulanan atau rumus sekaligus:
1.Program pensiun manfaat pasti (PPMP), dapat dilakukan dengan pertimbangan:
b.Untuk memberikan kesempatan kepada pensiunan agar dapat mengusahakan uang pensiun
yang diperolehnya untuk berusaha,karena biasanya dalam jumlah besar.
Rumus PPMP :
MP = FPd x MK x PDP
Dimana :
MP = Manfaat pensiun
PDP = Penghasilan dasar pensiun bulan terakhir atau rata rata beberapa bulan terakhir.
•Total manfaat pensiun tidak boleh lebih 80kali penghasilan dasar pensiun.
Sedangkan perhitungan dengan rumus bulanan bagi PPMP adalah sebagai berikut :
MP = FPe x MK x PD
Dimana :
MP = Manfaat pensiun
MK = Masa kerja
•Total manfaat pensiun tidak boleh lebih 80kali penghasilan dasar pensiun
2.Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Pembayaran manfaat pensiun dari program pensiuniuran
pasti dan hasil pengembangannya lebih kecil dari Rp. 36.000.000,- dapat dibayar
sekaligus.Perhitungan menggunakan rumus sekaligus bagi PPIP adalah sebagai berikut:
IP = 3 x FPd x PDP
Dimana:
IP = Iuran pension
IP = 3 X FPe X PDP
Dimana:
IP = Iuran pensiun
Soal Latihan :
Daftar Pustaka
Kasmir,2014, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2014, PenerbitPT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sigit Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke 2, Salemba
Empat, Jakarta
Ketut Rindjin, 2000, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Julius R Latumaerissa, 2011, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat, Jakarta
Dahlan Slamat, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter dan Perbankan, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Sri Langgeng Ratnasari, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2012), Penerbit dan Percetakan UPN
Press, Cetakan kedua, Surabaya