Anda di halaman 1dari 7

BAB IX

PERTEMUAN KE SEPULUH

Deskripsi Materi :

Materi ini membahas tentang Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing

Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan pengertian pasar uang dengan pasar valas


2. Menguraikan tujuan pasar uang
3. Menjelaskan instrument pasar uang
4. Menjelaskan pengertian pasar valas
5. Menjelaskan pengertian pemagaran resiko (Hedging)
6. Menjelaskan jenis-jenis transaksi pasar valas

Pokok Bahasan : PASAR UANG dan PASAR VALUTA ASING

Sub Pokok Bahasan :


1. Pengertian Pasar Uang
2. Tujuan Pasar Uang
3. Instrumen Pasar Uang
4. Pengertian Pasar Valuta Asing
5. Tujuan Melakukan Transaksi Valas
6. Jenis – Jenis Transaksi Valas
7. Margin Trading

Uraian Materi
A.Pengertian Pasar Uang

Pengertian dari pasar uang adalah surat berharga jangka pendek dimana jangka waktunya tidak lebih
dari satu tahun seperti Comercial paper, Call Money, dan yang lainnya. Bila kita melihat pasar uang maka
pasar di dalam pasar yang berisifat abstrak, dimana transaksi yang terjadi tidak pada suatu tempat
tertentu namun dapat dilakukan melalui sarana elektronik seperti telepon, faxmile, telex. Bagi investor
yang melakukan transaksi di pasar uang tujuannya adalah mencari keuntungan semata. Sedangkan
peserta di dalam pasar uang adalah bank atau lembaga-lembaga keuangan yang memerlukan dana
jangka pendek dan biasanya pembeliaan surat-surat berharga pasar uang hanya didasarkan kepercayaan
semata.

B.Tujuan Pasar Uang

Tujuan dari pasar uang dapat kita lihat dari sisi pihak yang memerlukan dana ataupun dari sisi pihak
yang menanamkan dana, untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :

1.Dari sisi pihak yang memerlukan dana ada empat tujuan dalam menghimpun dana dari pasar uang,
yaitu sebagai berikut :

Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, seperti membayar hutang yang segera akan jatuh tempo.

Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas, karena disebabkan kekurangan uang kas.

Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, yaitu membayar biaya,biaya, upah karyawan, gaji,
pembelian bahan dan kebutuhan modal kerja lainnya.

Bila sedang mengalami kalah kliring dan harus segara di bayar.

2.Sedangkan tujuan pihak yang bermaksud menanamkan dananya di pasar uang :

a.Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu

b.Bermaksud membantu pihak-pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan.

c.Spekulasi, dimana investor mengharapkan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat dan dalam
kondisi ekonomi tertentu.

C.Instrumen Pasar Uang

Seorang investor dalam memilih instrumen pasar uang akan mempertimbangkan instrumen yang dapat
memberikan keuntungan besar untuknya, dengan alasan tersebut investor hendaknya mengenal dengan
baik terlebih dahulu instrumen yang ditawarkan di dalam pasar uang, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.Interbank Call Money

Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi di dalam proses kliring.Didalam proses kliring yang terjadi
setiap harinya pada sore hari setelah bank menutup operasinya pada hari yang bersangkutan dilembaga
kliring, dan pastinya pada hari yang bersnagkutan ada bank yang mengalami menang kliring dan ada
pula yang mengalami kalah kliring. Bagi bank yang mengalami kalah kliring maka pada hari itu juga harus
melunasi kalah kliringnya pada bank yang menang kliring pada hari tersebut, karena jika tidak maka
bank yang kalah kliring tersebut akan mendapatkan sangsi dari Bank Indonesia. Agar tidak terkena sangsi
dari Bank Indonesia bank tersebut dapat meminjam dari bank yang menang kliring pada hari itu
terhadap bank miliknya dengan pinjaman call money. Pengertian dari call money itu sendiri adalah
kredit aatau pinjaman yang harus segera dibayar/dilunasi tidak lebih dari Tujuh (7) hari, dan bunga yang
dikenakan untuk pinjaman ini relatif lebih mahal bila dibandingkan dengan pinjaman yan lainnya.

2.Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat bank Indonesia merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Sentral dalam hal ini
yang disebut bank sentral adalah Bank Indonesia. Penerbitan SBI dilakukan atas unjuk denga nominal
tertentu dan penerbitan SBI biasanya dikatkan dengan kebijaksanaan pemerintah terhadap pasar
terbuka dalam masalah penanggulangan jumlah uang beredar (JUB).

3.Banker’s Acepptance

Merupakan wesel bank yang diberikan cap dengan kata-kata “accepted” dan dapat diperjualbelikan
dipasar uang sebagai sumber dana jangka pendek, dimana jangka waktu penarikan wesel berkisar
antara 30 hari sampai dengan 180 hari. Terjadinya Banker’s acceptance di mana adanya proses transaksi
pembelian dan penjualan barang antar Negara

4.Commercial Paper

Commercial paper merupakan kertas berharga yang dapat diperdagangkan dipasar uang dengan jangka
waktu yang tidak lebih dari 1 tahun.Yang termasuk ke dalam commercial paper adalah promes yang
diterbitkan oleh perusahaan lembaga keuaangan termasuk bank.Kelebihan dari comercial paper adalah
terletak daripada jaminan di mana pihak penerbit tidak perlu menyediakan jaminan tertentu, dan bila
dilihat dari sisi tingkat suku bunga relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan jenis kredit
lainnya.Namun kelemahannya karena tidak ada jaminannya maka untuk menjualnya relatif lebih sulit
bila kebonafiditasan perusahaan yang mengeluarkan comercial paper masih dipertanyakan

D.Pengertian Pasar Valuta Asing

Pasar valuta asing di Indonesia berkembang seiring dengan perubahan rezim nilai tukar, yang secara
bertahap beranjak pada peningkatan penekanan pada mekanisme pasar. Pada dasarnya, sistem valuta
asing di Indonesia berkembang dari kontrol pemerintah yang ketat ke sistem valuta asing bebas,
sementara sistem nilai tukar secara bertahap beranjak dari sistem nilai tukar tetap ke sistem nilai tukar
fleksibel, dengan derap yang sesuai dengan kondisi ekonomi yang ada. Bank Indonesia selalu
mempertimbangkan pergerakan pasar internasional dan pilihannya selalu terbuka untuk menyesuaikan
jenis komposisi portofolio dalam penempatan cadangan valuta asing. Dalam mengelola cadangan valuta
asing, Bank Indonesia melaksanakan sistem diversifikasi dalam mata uang asing dan jenis sekuritas.
Perhitungannya adalah bahwa dengan mengandalkan metode tersebut, maka setiap penurunan nilai
suatu mata uang dapat diimbangi dengan peningkatan nilai mata uang lain, atau oleh investasi lain yang
memberikan hasil yang lebih baik. Menurut survei global yang diadakan setiap tiga tahun yang
dilaksanakan oleh Bank for International Settlements pada tahun 2004, Indonesia digolongkan tergolong
normal dalam hal sifat turnover untuk pasar valuta asingnya.

Jumlah reksadana di Indonesia pada tahun 2006 meningkat 22,02% yaitu dari 327 reksadana pada
tahun 2005 menjadi 399 reksadana pada tahun 2006, disamping selain nilai aset bersih reksadana yang
secara signifikan meningkat (79,23%) dari IDR 29,17 Triliun di bulan Desember 2005 menjadi IDR
52,28Triliun pada tahun 2006. Pada bulan Desember 2006, terdapat 108 fund manager dan 9 konsultan
keuangan. Dan berdasarkan nilai reksadana, terdapat peningkatan nilai reksadana dari IDR 48,07 Triliun
di bulan Desember 2005 menjadi IDR 71.15 Triliun di bulan Oktober 2006, atau meningkat 32,44%.

E.Tujuan Melakukan Transaksi Valas

1.Untuk Transaksi Pembayaran Sebagai contoh PT. Marras, Importir di Indonesia melakukan pembelian
sejumlah barang berupa mesin – mesin dari PT. Roche di Jerman. Pembayaran dilakukan tergantung
sales contrac yang telah disepakati dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika pembayaran
dilakukan dengan mata uang eksportir (DM) maka transaksi jual - beli valas akan terjadi di Indonesia,
artinya PT. Marras harus membeli DM Jerman kemudian dikirim ke Jerman untuk pembayarannya.
Namun, bila pembayaran dilakukan dengan mata uang pembeli di Indonesia dengan Rupiah, maka
transaksi jual– beli terjadi di Jerman di mana pihak eksportir terlebih dahulu menukarkan Rupiah ke DM
di Jerman.

2. Mempertahankan Daya Beli, Kebijaksaan pemerintah melakukan devaluasi bertujuan untuk


meningkatkan ekspor sehingga barang – barang kita yang di luar negeri menjadi lebih kompetitif.
Dengan melakukan devaluasi, maka nilai tukar Rupiah diturunkan terhadap mata uang yang
didevaluasikan. Akan tetapi, bagi pemegang Rupiah di dalam negeri justru nilai tukar uangnya terhadap
mata uang asing malah menjadi turun akibatnya daya beli pun menurun jika dibandingkan dengan valas
tersebut.

3.Mengirim Uang ke Luar Negeri Transfer ke luar negeri merupakan jasa bank dalam pengiriman uang ke
luar negeri. Pengiriman dapat dilakukan dengan menggunakan negara pengirim atau negara yang akan
dikirimkan. Jika pengiriman dalam mata uang negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di negara
pengirim demikian pula jika pengiriman dengan menggunakan negara pengirim, maka transaksi valas
terjadi di negara tujuan.
4.Mencari Keuntungan Transaksi valas dapat dilakukan dengan mencari keuntungan atau kemudahan –
kemudahan berbelanja. Sebagai contoh untuk mencari keuntungan nasabah dapat menyimpan uangnya
dalam bentuk deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan lainnya bagi nasabah yang
menyimpan di rekening giro valas adalah dapat menarik atau mengeluarkan cek dan bilyet giro dalam
valas sebagai alat pembayaran.

5.Pemegang Risiko (Hedging) Dalam hal pemegang risiko atau hedging, sering kali terhadap utang dalam
valuta asing, hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs yang terus-menerus. Kenaikan kurs ini
dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan hedging. Dengan dilakukan hedging
minimal risiko kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin.

6.Kemudahan Berbelanja Kemudahan untuk mereka yang suka berpergian ke luar negeri dapat
diwujudkan dengan membeli Traveller Cheque (TC). Dengan membawa TC ini nasabah dengan mudah
dapat berbelanja di berbagai tempat dan di berbagai negara. Kemudian nominal TC pun mengikuti kurs
yang terus berkembang.

F.Jenis – Jenis Transaksi Valas

1.Transaksi Spot Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja berikutnya. Ada
tiga cara penyerahan dalam transaksi spot sebagai berikut :

a)Value Today, di mana penyerahan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari) dilakukannya
transaksi. Penyerahan ini sering disebut dengan cash settlement.

b)Value Tomorrow, di mana penyerahan dilakukan pada hari kerja berikutnya atau disebut dengan one
day settlement.

c)Value Spot, di mana penyerahan dilakukan 2 hari kerja setelah transaksi.

2.Transaksi Tunggak Dalam transaksi tunggak atau disebut juga sebagai forward contract penyerahan
dilakukan beberapa hari mendatang, baik secara mingguan atau bulanan. Transaksi forward sering
disebut juga transaksi berjangka, karena memang memiliki jangka waktu tertentu. Kurs ditetapkan pada
waktu kontrak dilakukan, tetapi pembayarannya bebrapa waktu mendatang sesuai dengan jangka
waktunya. Transaksi forward sering dilakukan untuk pemagaran risiko atau (hedging) terhadap fluktuasi
tingkat pertukaran (exchange rates).

3.Transaksi Barter Yang dimaksud dengan transaksi barter atau swap adalah kombinasi antara pembeli
dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti membeli dan menjual kembali mata uang
yang sama secara tunai dan tunggak secara simultan dengan batas waktu yang berbeda. Transaksi barter
sering kali disebut transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk jangka waktu tertentu dan transaksi
barter jumlah pembeliam suatu mata uang selalu sama dengan jumlah penjualannya. Oleh karena itu,
transaksi barter tidak akan mengubah posisi pertukaran keuntungan. Tujuan dari transaksi barter adalah
untuk menjaga kemungkinan dari kerugian yang disebabkan perubahan kurs.

G.Margin Trading

Merupakan kegiatan pembelian valas secara terus menerus dalam suatu pasar misalnya di New York
untuk kemudian dijual kembali dengan segera di pasar lain dengan harga yang lebih tinggi misalnya di
Paris. Sistem jual beli seperti ini dapat berlangsung secara spot. Secara umum margin trading yang
dilakukan oleh bank haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut :

-Dilaksanakan berdasarkan :

a)Kebijaksanaan direksi bank

b)Suatu kontrak yang telah disetujui sebelumnya

-Margin trading dilakukan atas dasar tersedianya margin deposit yang ada

-Ditetapkan setingg – tingginya 10% dari modal bank untuk kepentingan bank

-Untuk kepentingan nasabah margin trading ditetapkan setinggi – tingginya 10 kali dari margin deposit
nasabah yang disetor ke bank

-Jika mengalami kerugian 5% dari modal, maka harus segera menghentikan kegiatan margin trading dan
baru dapat dilakukan kembali setelah memperoleh pesetujuan dari BI

-Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan dalam laporan mingguan dan bulanan

H.Interaksi antara Pasar Valas dan Pasar Uang

Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar uang. Artinya jika kita hendak
menginvestasikan uang kita dalam pasar uang, maka kita akan selalu mempertimbangkan kegiatan yang
terjadi di pasar valas, demikian pula sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi mana
yang paling menguntungkan di pasar uang atau valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini manjadi
lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang
kurang baik.
Tugas Latihan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar uang dan dimana letak perbedaanya dengan pasar
modal
2. Uraikan instrumen-istrumen pasar uang yang anda ketahui terutama di Indonesia
3. Jelaskan tujuan pasar uang
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pasar valas
5. Jelaskan apa yang dimaksud transaksi valas dan apa tujuannya
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Margin Trading

Daftar Pustaka

Kasmir,2014, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2014, PenerbitPT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Sigit Triandaru dan Totok Budi Santoso, 2009 Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke 2, Salemba
Empat, Jakarta

Ketut Rindjin, 2000, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta

Julius R Latumaerissa, 2011, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Salemba Empat, Jakarta

Dahlan Slamat, 2005, Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter dan Perbankan, Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

Sri Langgeng Ratnasari, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2012), Penerbit dan Percetakan UPN
Press, Cetakan kedua, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai