Anda di halaman 1dari 12

DANA PENSIUN

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Syariah

Disusun Oleh :

LATIFAH RAHADATUL RAHMAN

2310536016

Dosen Pengampu :

Dian Yuni Anggraini, SEI, M.Si, Ak

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2013
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama islam, ini

menyebabkan banyak berkembangnya aktivitas-aktivitas muamalah dalam rangka

memenuhi kegiatan ekonomi syar/i" kegiatan-kegiatan muamalah tersebut banyak

dilakukan dengan terlibatnya pada lembaga -lembaga keuangan islam, seperti bank

syariah, asuransi syariah, dan lembaga keuangan syariah lainnya.

Semakin berkembangnya sektor ekonomi syariah di !ndonesia menyebabkan

lembaga-lembaga keuangan di indonesia khusunya berlomba-lomba mengkaji produk

syariah yang belum ada atau masih jarang di indonesia, salah satunya adalah dana

pensiun syariah.

Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun adalah

badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat

pensiun. Berdasarkan definisi tersebut dana pensiun merupakan lembaga atau badan

hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan

kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun. Dan

dana pensiun syariah itu sendiri adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan

berdasarkan prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia,

secara lambat tetapi pasti juga mendorong perkembangan dana pensiun yang

beroperasi sesuai dengan prinsip syariah.

Pengelolaan dana pensiun yang sesuai dengan ajaran islam akan memiliki

banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang loyal terhadap

syariah. Al-Quran sendiri mengajarkan umatnya untuk tidak meninggalkan

keturunan yang lemah dan menyiapkan hari esok agar lebih baik. Ajaran tersebut

dapat dimaknai sebagai pentingnya pencadangan sebagian kekayaan untuk hari


depan. Hal in sangat penting, mengingat setelah pensin manusia mash memiliki

kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Dengan pencadangan tersebut ketika

seseorang memasuki masa kurang produktif, mash memiliki sumber pendapatan.

Maka di sini dana pensiun memiliki peranan yang penting untuk kelanjutan

hidup seseorang di masa-masa pensiunnya. Di pembahasan ini kami akan

menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan Dana Pensiun termasuk Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DANA PENSIUN

Dana pensiun atau pension fund sebenarnya merupakan suatu institusi atau

pranata yang berasal dari sistem hukum Anglo-Amerika. Banyak pengertian dana

pensiun, namun berikut ini akan dikemukakan beberapa diantaranya, menurut David

L. Scott (1988) pension funds is a financial institution that controls assets and disburses

income to people atter they have retired from gainful employment; menurut FE Perry

(1983) pension fund is an investment maintened by companies and other employears

to pay the annual sum required under the business or organization’s pension scheme.

Sedangkan menurut Abdulkadir Muhammad dan Rita Muniarti(2000) Dana pensiun

adalah yang secara khusus dihimpun dengan tujuan untuk memberikan manfaat

kepada peserta ketika mencapai usia pensiun,mengalami cacat, atau meninggal dunia.

Dari definisi-definisi tersebut terlihat bahwa dana pensiun merupakan dana

yang sengaja dihimpun secara khusus dengan tujuan untuk memberikan manfaat

kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun, meninggal dunia atau cacat. Dana

yang terhimpun ini dikelola dalam suatu lembaga yang disebut trust sedangkan

pengelolanya disebut trustee atau dapat juga dilakukan oleh perusahaan asuransi atau

badan lain yang dibentuk secara khusus untuk mengelola dana tersebut.

Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun adalah

badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat

pensiun. Berdasarkan definisi di atas dana pensiun merupakan lembaga tau badan

hukum yang mengelola program pensiun yang dimaksudkan untuk memberikan

kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan terutama yang telah pensiun.


Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak sescorang untuk memperoleh

penghasilan setelah bekeria sekian tahun dan sudah memasuki usia nensin atan ada

sebah-sebah lain sesai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.

Dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan

berdasarkan prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia,

secara lambat tetapi pasti juga mendorong perkembangan dana pensiun yang

beroperasi sesuai dengan prinsip syariah

B. ASAS-ASAS DANA PENSIUN

Dalam pengelolaan dana pensiun, pemerintah menganut asas-asas berikut ini.

1. Penyelenggaraan yang dilakukan dengan sistem pendanaan

Dengan asas ini, penyelenggaraan program pensiun, baik bagi karyawan, maupun bagi

pekerja mandiri, harus dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola secara

terpisah dari kekayaan pendiri sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak

peserta. Pemupukan dana tersebut bersumber dari iuran dan hasil pengembangannya.

Oleh karena itu, pembentukan cadangan pensiun dalam perusahaan untuk membiayai

pembayaran manfaat pensiun tidak diperkenankan.

2. Pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri.

Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri. Dengan demikian,

tidak diperkenankan adanya pembentukan "cadangan pensiun" dalam pembukuan

pendiri atau perusahaan

3. Kesempatan untuk mendirikan dana pensiun

Setiap pemberi kerja memperoleh kesempatan untuk mendirikan dana pensiun bagi

karyawannya. Keputusan untuk membentuk dana pensiun merupakan tindak lanjut

dari prakarsa pemberi kerja yang menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawannya.
Janji itu membawa konsekuensi pendanaan, yaitu timbulnya kewajiban pemberi kerja

untuk membayar iuran.

4. Penundaan Manfaat.

Penghimpunan dana dalam penelenggaraan program pensiun dimaksudkan untuk

memenuhi pembayaran hak peserta yang telah pensiun agar kesinambungan

penghasilan terpelihara. Sejalan dengan itu, berlaku asas penundaan manfaat yang

mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta

memasuki masa pensiun dan dapat diberikan secara berkala

5. Pembinaan dan pengawasan

Pengelolaan dan penggunaan kekayaan dana pensiun harus dihindarkan dari

pengaruh kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya

maksud utama dari pemupukan dana, yaitu memenuhi kewajiban pembayaran hak

peserta. Di samping pengawasan yang dilakukan ole Direktorat Dana Pensiun

Departemen Keuangan dan pelaksanaan sistem pelaporan, pengawasan dilakukan

pula melalui kewajiban para pengelola dana pensiun untuk memberikan informasi

kepada para pesertanya.

C. LANDASAN HUKUM OPERASIONAL DANA PENSIUN

Program dana pensiun di Indonesia dilaksanakan oleh llembaga pemerintah

maupun swasta. Pelaksanaan dana pensiun pemerintah di Indonesia antara lain

jamsostek, suatu program kontribusi tetap wajib untuk karyawan swasta dan BUMN di

bawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun, Departemen Keuangan

memegang peranan dalam pengawasannya (UU No. 3/1992). Taspen, yaitu tabungan

pensiun pegawai negeri sipil dan program pensiun swasta yang ditangungjawabi oleh

Departemen Keuangan (Keputusan Presiden No. 8/1997), dan ASABRI dana pensiun
angkatan bersenjata, berada di bawah Departemen Pertahanan (Kepres No. 8/1977).

Ketiga program ini diatur melalui ketentuan hukum yang berbeda-beda.

Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka hukum

dasar untuk dana pensiun swasta di Indonesia. Undang-undang ini didasarkan pada

prinsip "kebebasan untuk memberikan janji dan kewajiban untuk menapatinya" yaitu,

walaupun pembentukan program pensiun bersifat sukarela, hak penerima manfaat

harus dijamin. Tujuan utama diajukannya Undang-Undang Pensiun adalah untuk

menetapkan hak peserta, menyediakan standar peraturan, yang dapat menjamin

diterimanya manfaat-manfaat pensiun pada waktunya, untuk memastikan bahwa

manfaat pensiun digunakan sebagai sumber penghasilan yang berkesinambungan bagi

para pensiunan, untuk memberikan pengaturan yang tepat untuk dana pensiun, untuk

mendorong mobilisasi tabungan dalam bentuk dana pensiun jangka panjang, dan

untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak ditahan dan digunakan oleh pengusaha

untuk investasi-investasi yang mungkin berisiko dan tidak sehat,, tetapi akan mengalir

ke pasar-pasar keuangan dan tunduk pada persyaratan tentang penanggulangan risiko.

Sedangkan untuk landasan hukum operasional dana pensiun syariah, dalam

konteks regulasi misalnya. Jika perbankan, asuransi, obligasi dan reksadana syariah

sudah banyak memiliki peraturan dan juga dukungan fatwa DSN-MUI, berbeda halnya

dengan dana pensiun syariah, menurut seorang konsultan Ekonomi Syariah, yang juga

seorang praktisi, Izzuddin Abdul Manaf, Lc. MA Belum ada satupun peraturaan dan

fatwa yang mendukung. Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun

syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang umum dan fatwa MUI yang

juga umum, tidak bersifat khusus. Hal ini pula lah yang menjadi salah satu faktor

lambatnya pertumbuhan dana pensiun syari' ah di Indonesia.


D. TUJUAN DAN FUNGSI PROGRAM PENSIUN

Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan perusahaan, peserta

dan lembaga pengelola pensiun dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan pemberian dana pensiun ini bagi perusahan sebagai pemberi kerja

a. Kewaiiban moral

Perusahan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada

karyawan.

Kewajiban moral tersebut diwujudkan dengan memberikan jaminan

ketenangan atas masa dean para karyawannya. Karyawan yang sudah

memasuki usia pensiun tidak dapat dilepas begitu saja Perusahan mash

memiliki tanggung jawab moral terhadap mereka. Oleh karena itu, sudah

menjadi kewajiban perusahaan untuk mengikutkan atau membentuk sendiri

dana pensiun untuk para kayawannya.

b. Loyalitas

Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak positif

pada perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan

loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Loyalitas tersebut akan semakin besar

dengan jaminan keamanan yang diterima oleh karyawan.

c. Kompetisi pasar tenaga kerja

Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total

kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan

memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang

berkualitas dan professional di pasaran tenaga kerja. Dengan tawaran manfaat


yang kompetitif bag para karyawan, perusahaan akan dapat mempertahankan

karyawan yang berkualitas

d. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah mengabdi

perusahaan

2. Tujuan Pemberian Dana Pensiun bagi Peserta/Karyawan

a. Rasa aman para peserta terhadapa masa yang akan datang karena tetap

memiliki penghasilan pada sat mereka mencapai usia pensiun.

b. Mendapatkan kompensasi yang lebih baik, yaitu peserta mempunyai

tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia

pensiun.

3. Tujuan pemberian dana pensiun bagi lembaga pengelola dana pensiun

a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan melakukan

berbagai kegiatan investasi

b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah

c. Sebagai bakti sosial terhadap para peserta.

Adapun fungi program dana pensiun bagi para peserta antara lain:

1. Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum mencapai usia

pensiun dapat diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun.

2. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan

tabungan untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan ole

karyawan dapat dilihat setiap bulan sebagai tabungan dari para pesertanya.

Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi keria serta hasil

pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama

sejak mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan janda/duda peserta.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun

adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan

manfaat pensiun.. Dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan

dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam pengelolaan dana pensiun,

pemerintah menganut asas-asas penyelenggaraan yang dilakukan dengan sistem

pendanaan, pemisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan pendiri,

kesempatan untuk mendirikan dana pensiun, penundaan manfaat, serta

kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun.

Landasan hukum operasional dana pensiun adalah Undang-undang Dana

Pensiun No. 11 Tahun 1992 yang merupakan kerangka hukum dasar untuk dana

pensiun swasta di Indonesia. Sedangkan untuk landasan hukum operasional dana

pensiun syariah, dalam konteks regulasi misalnya, menurut seorang konsultan

Ekonomi Syariah, yang juga seorang praktisi, Izzuddin Abdul Manaf, Lc. MA Belum

ada satupun peraturaan dan fatwa yang mendukung. Sehingga regulasi sebagai

kerangka operasional dana pensiun syariah hanya mengacu pada peraturan dana

pensiun yang umum dan fatwa MUI yang juga mum, tidak bersifat khusus.

Tujuan dari dana pensiun bagi perusahan adalah sebagai kewajiban moral

untuk memberikan rasa aman kepada karyawan, jaminan yang diberikan untuk

karyawan akan memberikan dampak positif pada perusahaan, dengan

memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang

diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan
nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional

di pasaran tenaga kerja, peserta mempunyai tambahan kompensasi meskipun

baru bisa dinikmati nada saat mencanai usia pensiun.

B. SARAN

Mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah penduduk beragama islam terbesar

didunia. seharusnya lembaga-lembaga keuangan syariah pada umumnya dan dana pensiun syariah

pada khususnya memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang di Indonesia. Tetapi

kenyataanya mash sedikit sekali proporsi masyarakat yang mau mengikuti program dana pensiun,

dengan berkembangnya lembaga keuangan dan bisnis syariah. Melihat prospek perkembangan

dana pensiun syariah yang tergolong bagus maka sebaiknya pemerintah harus cepat tanggap

mengenai upaya-upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisir faktor-faktor penghambat tersebut

dan mendorong perkembangan dana pensiun syariah di Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers

Maulana Farizil Qudsi. 2010. http://iberamuslim.com/2010/05/14/dana-pensiun-svariah-kurang-perhatian/ di

posting 14 Mei 2010

Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Veithzal, Rivai dkk. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Y. Sri Susilo dkk. 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba empat

Anda mungkin juga menyukai