Anda di halaman 1dari 12

Dana Pensiun

Dana Pensiun Syariah dan Bedanya dengan Konvensional

Dana pensiun syariah adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat pensiun sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan

yang diselenggarakan berdasarkan prinsip syariah

Dana pensiun syariah adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat pensiun sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang

diselenggarakan berdasarkan prinsip syariah.

Program Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi

peserta sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang

Dana Pensiun.

Prinsip Syariah adalah ketentuan hukum Islam berdasarkan fatwa dan/atau pernyataan

kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah adalah Program Pensiun yang

diselenggarakan berdasarkan Prinsip Syariah.

JENIS-JENSI AKAD DANA PENSIUN


Akad adalah ikatan/hubungan hukum antara pernyataan melakukan ikatan (ijab) dan

pernyataan menerima ikatan (qabul) yang dibuat di antara dua pihak atau lebih, sesuai

Prinsip Syariah

Akad Hibah adalah Akad yang berupa pemberian dana (mauhub bih) dari pemberi

kerja (wahib) kepada pekerja (mauhub lah) dalam penyelenggaraan Program Pensiun

Berdasarkan Prinsip Syariah.


Akad Hibah bi Syarth adalah Akad Hibah yang baru terjadi (efektif) apabila syarat-syarat

tertentu telah dipenuhi.

Akad Hibah Muqayyadah adalah Akad Hibah di mana pemberi kerja (wahib)

menentukan orang-orang atau pihak-pihak yang berhak menerima manfaat pensiun

termasuk ketidakbolehan mengambil manfaat pensiun sebelum waktunya (locking in).

Akad Wakalah adalah Akad berupa pelimpahan kuasa oleh pemberi kuasa kepada pihak

lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.

Akad Mudharabah adalah Akad kerja sama usaha antara Dana Pensiun yang

menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah sebagai pemilik dana

(shahibul Mal) dengan pihak lain sebagai pengelola (mudharib) dengan keuntungan yang

dibagi sesuai nisbah yang disepakati, sedangkan kerugian dibebankan kepada Dana

Pensiun.

Akad Ijarah adalah Akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas

barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah), antara Dana

Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah sebagai

penyewa (musta’jir) dengan pemberi sewa (mu’ajir) tanpa diikuti

pengalihankepemilikan atas barang atau jasa itu sendir

Dana Ta’zir adalah dana yang dibayarkan pemberi kerja kepada Dana Pensiun yang

menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah sebagai konsekuensi

terhadap keterlambatan pembayaran iuran oleh pemberi kerja, yang digunakan sebagai

dana social
IMPLEMENTASI AKAD

Akad Hibah bi Syarth dan Akad Hibah Muqayyadah, digunakan antara pemberi kerja dan

peserta dalam hal pembayaran iuran

Akad Wakalah dan Akad Wakalah bil Ujrah digunakan antara pemberi kerja atau peserta,

dan Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip

Syariah

Akad Wakalah bil Ujrah dan Akad Mudharabah digunakan antara Dana Pensiun yang

menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah dan pihak ketiga yang

menyelenggarakan kegiatan berdasarkan pelimpahan kuasa dari Dana Pensiun yang

menyelenggarakan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah dengan imbal jasa/fee

Akad Ijarah digunakan antara Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun

berdasarkan Prinsip Syariah dan pihak ketiga untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas

barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah)

IURAN DANA PENSIUN

Pembayaran iuran bagi penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah

wajib dilakukan berdasarkan Prinsip Syariah;

Iuran pemberi kerja dan iuran peserta yang belum disetor setelah melewati dua setengah

bulan sejak jatuh temponya dinyatakan sebagai utang pemberi kerja dan dikenakan

sanksi (ta’zir) berupa denda yang dihitung sejak hari pertama dari bulan jatuh tempo

penyetoran iuran.

Sanksi (ta’zir) berupa denda adalah sebesar denda yang layak per bulan dari akumulasi

tunggakan iuran
Dana Ta’zir yang tidak termasuk dalam aset Dana Pensiun dan wajib digunakan sebagai

dana sosial

Pengertian dana pensiun berdasarkan syariah Islam tersebut tercantum dalam Peraturan Otoritas

Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.05/2016.

Dana pensiun syariah di Indonesia sendiri baru dimulai pada tahun 2017 yang ditandai dengan

lahirnya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah.

Disusul dengan hadirnya Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Syariah di tahun 2018.

Salah satu keuntungan memiliki dana pensiun syariah, yakni membuat hidup menjadi lebih

tenang karena tetap memiliki sumber penghasilan yang pengelolaannya dilakukan secara syariah

untuk biaya hidup meskipun sudah berhenti bekerja.

Agar lebih jelas, berikut penjelasan lengkap soal dana pensiun berdasarkan syariah Islam dan

perbedaannya dengan dana pensiun konvensional.

Aturan dana pensiun syariah dari Dewan Syariah Nasional

Aturan mengenai dana pensiun syariah sudah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional

Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun

Berdasarkan Prinsip Syariah.

Aturan tersebut menyebutkan beberapa poin-poin penting soal penyelenggaraan dana pensiun

yang sesuai dengan prinsip syariah yang bisa bermanfaat untuk banyak orang, seperti aturan

pengelolaan dana pensiun, penerima manfaat, hingga akad yang digunakan.

Aturan dari OJK


Selain aturan dari MUI melalui Dewan Syariah Nasional, dana pensiun syariah juga diatur dalam

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Program

Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah.


Disebutkan jika dana pensiun berdasarkan prinsip syariah adalah dana pensiun yang

pengelolaannya dilakukan secara prinsip syariah sesuai dengan ketentuan hukum Islam atau

fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.

Pasal 21 menyebutkan juga bahwa dana pensiun syariah wajib memiliki Dewan Pengawas

Syariah yang kedudukannya sangat penting untuk menjaga penyelenggaraan program pensiun

syariah agar tidak melanggar prinsip-prinsip syariah.

Dari aturan OJK ini juga mengatur mengenai DPPK dan DPLK:

 Dana pensiun terdiri dari 3 jenis, yakni:

 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

 Dana pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah Dana pensiun yang dibentuk dan

dikelola oleh bank, perusahaan asuransi, atau lembaga keuangan lainnya. Program

pensiun tersebut diselenggarakan dengan jumlah iuran yang pasti.

 Peserta DPLK adalah perorangan, baik itu yang statusnya sebagai karyawan di sebuah

perusahaan maupun pekerja mandiri. Program pensiun ini terpisah dari Dana pensiun

pemberi kerja maupun perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

 Dana Pensiun Pemberi Kerja

 Dana pensiun pemberi kerja dibentuk oleh orang atau badan hukum yang

mempekerjakan karyawan. Sehingga penyelenggaraan program pensiun ini

menimbulkan kewajiban bagi pemberi kerja tersebut.

 Penyelenggaraan program pensiun ini memiliki iuran yang pasti. Pesertanya adalah

seluruh karyawan maupun sebagian karyawan dalam lingkup pemberi kerja tersebut.

 Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan


 Jenis Dana pensiun ini merupakan Dana pensiun pemberi kerja yang iurannya hanya dari

pemberi kerja. Besarnya iuran program pensiun ini berdasarkan rumus yang telah

ditentukan dari perhitungan keuntungan perusahaan atau pemberi kerja.

Konsep dasar pensiun syariah

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 tentang Pedoman

Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip Syariah, dana pensiun syariah

sendiri merupakan implementasi dari ajaran agama Islam yang berdasarkan Al Quran dan Hadits

dalam mengelola kekayaan di masa berkelimpahan (masa muda) yang digunakan untuk masa

kekurangan kelak (masa tua).

Dana pensiun berdasarkan syariah Islam tidak jauh berbeda dengan kegiatan operasional dana

pensiun konvensional, yakni sama-sama bertujuan untuk menjanjikan manfaat pensiun.

Namun, bedanya hanya pengelolaannya dilakukan sesuai dengan syariat Islam.

Secara garis besar, konsep dasar dana pensiun berdasarkan syariah Islam yang perlu kita pahami:

 Dana pensiun syariah menggunakan akad untuk memperjelas hak dan kewajiban pihak-

pihak yang melakukan akad.

 Dana pensiun syariah hanya diperbolehkan melakukan investasi pada instrumen

investasi yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Misalnya, saat bermain di pasar

modal, maka dana pensiun syariah hanya diperbolehkan untuk memiliki saham di Daftar

Efek Syariah.

 Dana pensiun syariah wajib memiliki paling sedikit Dewan Pengawas Syariah untuk

mengawasi kegiatan operasional agar tetap sesuai dengan prinsip syariah. DPS nantinya

akan memberikan laporan hasil pengawasannya pada OJK.


Perkembangan dana pensiun syariah

Perkembangan dana pensiun berdasarkan syariah Islam di Indonesia sendiri sudah dimulai sejak

tahun 2017 dengan lahirnya Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah.

Satu tahun kemudian, tepatnya 21 Desember 2018, hadir juga Dana Pensiun Pemberi Kerja

(DPPK)

Kini sudah ada empat perusahaan dana pensiun berdasarkan syariah Islam yang sudah terdaftar

OJK, yakni:

1. Dana Pensiun Muhammadiyah.

2. Dana Pensiun Universitas Islam Indonesia.

3. Dana Pensiun Bank Muamalat.

4. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat.

Keunggulan dana pensiun syariah

Dikelola dengan prinsip syariah, berikut ini beberapa keunggulan dana pensiun berdasarkan

syariah Islam:

1. Memberikan keuntungan yang stabil untuk investasi jangka panjang serta memiliki filter

dalam industri nonhalal, seperti rokok dan pornografi

2. Menjadi peluang untuk lembaga keuangan untuk memperkuat pendapatan upah yang bisa

meningkatkan profitabilitas.

3. Kematangan pasar sukuk dan indeks saham syariah cukup menjanjikan.

4. Menjamin kepastian ketersediaan dana saat masuk usia pensiun yang pengelolaannya

dilakukan dengan prinsip syariah.


Pentingnya dana pensiun syariah

Perkembangan dana pensiun berdasarkan syariah Islam dinilai sangat penting dan strategis,

terutama untuk perekonomian nasional.

Sebab dana pensiun berdasarkan syariah Islam bisa digunakan sebagai sumber pendanaan

pembangunan jangka panjang yang nantinya bisa mewujudkan kehidupan masyarakat yang

muthmainnah.

Menurut data OJK, hingga Juni 2019 disebutkan jika pertumbuhan investasi industri dana

pensiun berdasarkan syariah Islam mencapai 34,48 persen menjadi Rp3,90 triliun.

Hal ini mengindikasikan jika kedepannya kebutuhan masyarakat akan layanan program pensiun

akan semakin besar yang tentunya juga menguntungkan banyak pihak.

Selain penting untuk negara, dana pensiun berdasarkan syariah Islam juga penting untuk setiap

orang. Berikut tiga poin penting memiliki dana pensiun berdasarkan syariah Islam:

1. Seseorang yang sudah tidak bekerja masih tetap memiliki sumber penghasilan untuk

biaya hidup melalui dana pensiun berdasarkan syariah Islam.

2. Meskipun tidak bekerja, kamu tetap merasa tenang dalam menjalani hidup karena sudah

memiliki jaminan yang pasti.

3. Jika semua orang bisa hidup tenang di masa tuanya, maka akan tercipta harmoni sosial

dalam kehidupan masyarakat, sehingga terhindar dari hidup yang tidak nyaman.

Perbedaan dana pensiun syariah dan konvensional

Perbedaan Syariah Konvensional

Iuran Iuran diberlakukan sebagai hibah dengan akad Iuran sebagai kewajiban dan
Hibah bi Syarth dan akad Hibah Muqayyadah komitmen pemberi kerja pada

yang digunakan antara pemberi kerja dan pekerja yang tidak dapat ditarik

peserta dalam hal pembayaran iuran. kembali iurannya.

Instrumen investasi syariah saja di pasar uang Instrumen investasi bebas dan bisa
Investasi
dan pasar modal syariah. mengambil investasi apa saja.

Hasil
Bagi hasil dengan sistem mudharabah. Bagu hasil berupa bunga.
investasi

Manfaat
Sesuai hasil investasi syariah. Seusai hasil investasi nonsyariah.
pensiun

Istilah akad dalam dana pensiun syariah

Terdapat beberapa jenis akad dalam dana pensiun berdasarkan syariah Islam yang perlu kamu

tahu, yakni:

 Akad hibah adalah akad berupa pemberian dana (mauhub bih) dari pemberi kerja (wahib)

pada pekerja (mauhub lah) dalam penyelenggaraan pensiun

 Akad Hibah bi Syarth adalah hibah yang baru terjadi apabila syarat-syarat tertentu sudah

terpenuhi

 Akad Hibah Muqayyadah adalah hibah di mana pemberi menentukan pihak yang berhak

menerima manfaat pensiun termasuk ketidakbolehannya mengambil manfaat pensiun

sebelum waktunya

 Akad Wakalah adalah akan berupa pelimpahan kuasa oleh pemberi kuasa pada pihak lain

dalam hal yang boleh diwakilkan


 Akad Wakalah bil Ujrah adalah akad wakalah dengan imbalan upah (ujrah)

 Akad Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara Dana Pensiun Syariah dengan

pihak lain yang keuntungannya dibagi sesuai nisbah yang disepakati dan kerugian

dibebankan pada Dana Pensiun Syariah jika kerugian tersebut terjadi bukan karena

kelalaian pengelola

Kendala pengembangan dana pensiun syariah

Meski keberadaannya di Indonesia sudah mulai dilirik oleh beberapa perusahaan, namun dalam

pelaksanaannya, pengembangan dana pensiun berdasarkan syariah Islam masih mengalami

kendala karena hal-hal ini:

 Adanya program sejenis yang bersifat wajib yakni program jaminan pensiun yang

diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan sehingga banyak orang yang tidak melirik dana

pensiun berdasarkan syariah Islam.

 Terdapat kendala konversi dari dana pensiun konvensional ke dana pensiun berdasarkan

syariah Islam.

 Intensif dari pemerintah terhadap dana pensiun masih kurang, hal ini terkait investasi dan

perpajakan.

Manfaat Dana Pensiun Syariah

Manfaat dana pensiun dengan konsep ini dapat dirasakan, baik bagi pemberi kerja, karyawan

atau peserta program pensiun, maupun pihak yang mengelola program pensiun. Manfaat

ekonomi secara umum juga dapat diperoleh oleh negara karena kesejahteraan penduduk dapat

meningkat jika program pensiun dapat berjalan lancar.

Manfaat dana pensiun syariah bagi pemberi kerja antara lain:

 Meningkatkan citra perusahaan di masyarakat dan pandangan pemerintah.


 Meningkatkan motivasi bekerja pada karyawan sehingga produktivitas meningkat.

 Memberikan penghargaan bagi karyawan yang telah mengabdi bertahun-tahun.

 Meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan sehingga memperkecil

terjadinya turn-over karyawan.

Manfaat dana pensiun syariah bagi karyawan antara lain:

 Memberikan rasa aman terhadap risiko keuangan di hari tua.

 Dapat lebih tenang dan fokus dalam bekerja.

 Adanya kepastian memperoleh pendapatan ketika sudah tidak dapat bekerja lagi.

Manfaat dana pensiun syariah bagi penyelenggara program pensiun antara lain:

 Mendapatkan bagian keuntungan dari pengelolaan dana yang berhasil dihimpun.

 Turut serta membantu terwujudnya program pemerintah.

 Meningkatkan citra lembaga keuangan dengan tawaran produk yang lebih lengkap

KENDALA PENGMBANGAN DANA PENSIUN SYARIAH

1. Adanya program sejenis yang bersifat wajib yaitu Program Jaminan

Pensiun yang di selenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan;

2. Kurangnya Pemahaman Pemberi Kerja untuk mendirikan Dana

Pensiun dan beban iuran Dana Pensiun yang dianggap cost;

3. Untuk Dana Pensiun Syariah masih terdapat kendala Konversi dari Dana Pensiun

Konvensional ke Dana Pensiun Syariah dan kurangnya minat mendirikan;

4. Insentif dari Pemerintah terhadap Dana Pensiun masih kurang, khususnya terkait

investasi dan perpajakan

Anda mungkin juga menyukai