Pengertian
Tujuan dan Fungsi
Jenis Dana Pensiun
Manajemen Kekayaan Dana Pensiun
Ketentuan dan Mekanisme Dana Pensiun
Syariah
Kebijakan dan Kendala Pengembangan Dana
Pensiun Syariah
Menurut UU No. 11 Tahun 1992, Dana
pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
Fatwa DSN MUI No. 88/DSN-MUI/XI/2013,
Dana pensiun syariah adalah dana pensiun
yang dikelola dan dijalankan berdasarkan
prinsip syariah.
• Kewajiban moral
• Loyalitas
• Kompetisi pasar tenaga kerja
Perusahaan • Penghargaan bagi karyawan
• Menikmati hasil di usia pensiun
• Meningkatkan citra perusahaan
• Rasa aman
Peserta • Kompensasi yang lebih baik
• Memperoleh keuntungan
Penyelenggara • Mendukung program pemerintah
dana pensiun • Bakti sosial terhadap peserta dana pensiun
Asuransi
Tabungan
pensiun
Menurut UU No. 11 Tahun 1992
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Menurut PMK No. 199/PMK.010/2008 Ivestasi
dana pensiun dapat dilakukan pada:
Surat berharga
Tabungan pada bank
Deposito berjangka pada bank
Deposito on call pada bank
Sertifikat deposito pada bank
Sertifikat Bank Indonesia
Saham yang tercatat di BEI
Obligasi yang tercatat di BEI
Sukuk yang tercatat di BEI
Unit penyertaan reksadana
Efek Beragun Aset (EBA) dari KIK
Unit penyertaan dana investasi real estate berbentuk KIK
Kontrak opsi saham yang tercatat di BEI
Penempatan langsung pada saham
Tanah dan bangunan yang berlokasi di Indonesia
Kebijakan investasi dana pensiun syariah harus
memenuhi prinsip-prinsip syariah dan mencakup
komponen berikut:
Tingkat keuntungan (rate of return)
Risiko
Kebutuhan likuiditas
Diversifikasi
Fatwa DSN MUI No. 88/DSN-MUI/XI/2013 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun
berdasarkan Prinsip Syariah, terkait Program
Pensiun Iuran Pasti (PPIP) pada Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) sebagai berikut:
Ketentuan para pihak dan akad PPIP pada DPLK
Ketentuan Iuran PPIP dan DPLK
Ketentuan Pengelolaan Kekayaan Peserta PPIP
dan DPLK
Ketentuan manfaat pensiun PPIP dan DPLK
Para pihak dalam PPIP dan DPLK adalah pemberi kerja,
peserta, pengelola DPLK, investee, penerima manfaat
Akad pemberi kerja dengan peserta adalah hibah bi syarth
Pemberi kerja memiliki hak menentukan pihak penerima
manfaat pensiun dengan akad hibah muqayyadah
Akad pemberi kerja dengan dana pensiun syariah adalah
akad wakalah
Akad peserta dengan dana pensiun adalah akad wakalah
bil ujroh
Akad dana pensiun dan investee/manajer investasi adalah
wakalah bil ujroh atau akad mudharabah
Akad dana pensiun dengan bank kustodian, penasihat
investasi, akuntan publik adalah akad ijarah
Pemberi kerja dan atau peserta menyisihkan dana untuk
iuran program pensiun dan menyerahkannya ke dana
pensiun dengan akad wakalah bil ujroh
Vesting right, akad hibah dari pemberi kerja kepada
peserta berlaku bila syarat-syarat terpenuhi sesuai
kesepakatan
Locking in, dana hibah dari pemberi kerja berikut hasil
pengelolaannya menjadi milik peserta tapi belum bisa
diambil berdasrkan akad hibah muqayyadah
Peserta berhak menarik dana miliknya dari dana pensiun
dan dana pensiun wajib menunaikannya
Bila peserta meninggal dunia, maka manfaat pensiun
diberikan kepada pihak yang ditunjuk dengan syarat tidak
bertentangan dengan prinsip syariah
Pengelolaan kekayaan berdasarkan prinsip
kehati-hatian, profesionalisme, dan sesuai
prinsip syariah
Iuran yang diterima harus diinvestasikan
sesuai dengan prinsip syariah
Kegiatan investasi menggunakan akad yang
berlaku sesuai prinsip syariah
Pengelola DPLK syariah berhak memperoleh
imbalan (ujroh) atas pengelolaan dana
pensiun berdasar akad wakalah bil ujroh
Iuran peserta dan atau dana hibah dari pemberi
kerjayang dikelola dana pensiun syariah beserta
hasil investasinya menjadi milik peserta bila
telah terpenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan pemberi kerja dan atau disepakati
dalam perjanjian dan tidak bertentangan
dengan syariah dan perundang-undangan
Serah terima manfaat pensiun didasarkan pada
kesepakatan sesuai prinsip syariah dan
perundang-undangan yang berlaku
Strategi pengembangan dana pensiun syariah yang tertuang
dalam Roadmap Lembaga Keuangan Non Bank 2015-2019 adalah:
Akselerasi pembentukan kelembagaan dana pensiun syariah
Mengembangkan pengawasan berbasis risiko secara bertahap
Mengembangkan sistem pelaporan dan monitoring yang mendukung
penerapan early warning system
Alasan dana pensiun syariah memiliki potensi untuk berkembang
di Indonesia, yaitu:
Masih sedikit sekali proporsi masyarakat yang mau mengikuti
program dana pensiun
Berkembangnya lembaga keuangan dan bisnis syariah menjadikan
SDM yang bekerja dalam institusi tersebut menjadi pasar khusus yang
jelas bagi dana pensiun syariah
Rasa percaya, rasa memiliki, dan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya industri keuangan dan bisnis syariah yang membaik
Kendala pengembangan dana pensiun syariah disebabkan oleh
minimnya dukungan strategi dan regulasi.
Soemitra Andri. 2018. Bank dan Lembaga
Keuangan Syariah. Edisi Kedua. Cet ke-9.
Jakarta: Prenadamedia Group