Penyajian
Investasi mudharabah atau transaksi mudharabah disajikan dalam laporan keuangan (pada
bagian aset) sebesar nilai tercatat (PSAK 105 paragraf 36).
Pengungkapan
Berdasarkan PSAK paragraf 38 dan PAPSI (2016) terdapat beberapa hal yang harus
diungkap dalam transaksi mudharabah. Beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap telah disampaikan oleh bank
kepada nasabah, baik secara lisan maupun tertulis tentang persyaratan infestasi
mudharabah tlah dilakukan.
2. Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan sesuai prinsip syariah.
3. Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam perjanjian infestasi
mudharabah.
4. Memastikan terpenuhinya rukun dan sayart mudharabah.
5. Memastikan bahwa kegiatan infestasi yang dibiayai tidak termasuk jenis kegiatan
usaha yang bertentangan dengan syariah.
JENIS-JENIS MUDHARABAH
Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan
pengelola, dengan kondisi pengelola dikenakan pembatasan oleh pemilik dana dalam hal
tempat, cara atau objek investasi. Dalam transaksi mudharrabah muqayyadah, bank syariaah
bersifat sebagai agen yang menghubungkan shabhibul mal dengan mudharib. Peran agen
yang dilakukan oleh bank syariah mirip dengan peran manejer investasi pada perusahaan
sekuritas. Imbalan yang diterima bank sebagai agen dinamakan fee dan bersifat tetap tanpa
dipengaruhi oleh tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh mudharib. Fee yang diterima oleh
bank dilaporkan dalam laporan laba rugi (PSAK 101) sebagai pendapatan operasi lainnya.
Mudharabah muqayyadah biasa disebutdengan mudharabah terikat (restricted mudharabah).
Dalam praktik perbank mudharabah muqayyadah terdiri atas dua jenis, yaitu mudharabah
muqayyadah executing dan mudharabah muqayyadah canneling. Pada mudharrabah
executing, bank syariah sebagai pengelola penerima dana dari pemilik dana dengan
pembatasan dalam hal tempat cara, dan/ atau objek investasi. Akan tetapi, bank syariah
memiliki kebebasan dalam melakukan seleksi terhadap clon mudharip yang layak mengelola
dana tersebut. Sementara itu, pada mudharabah mukayyadah executing bank syariah tidak
memiliki kewenangan dalam menyeleksi calon mudharib yang akan mengelola dana tersebut.
Mudharabah Muthlaqah
Mudharabah muthalaqah adalah bentuk kerja sama antara pemilik dana dan pengelola
tampa adanya pembatasan dana oleh pemilik dana dalam hal tempat, cara atau objek
investasi. Dalam hal ini pemilik dana memberi kewenangan yang sangat luas kepada
mudharib untuk mengunakan dana yang di investasikan. Kontrak mudharabah muthalaqah
dalam perbankan syariah di gunakan untuk tabungan atau pembiayaan. Pada tabungan
mudharabah, penabung berperan sebagai pemilik dana, sedangkan bank berperan sebagai
pengelola yang mengontribusikan keahliannya dalam mengelola dana penabung. Adapun
pada investasi mudharabah, bank berperan sebagai pemilik dana yang menginvestasikan dana
yang ada padanya kepada pihak lain yang memurlukan dana untuk keperluan usahanya. Pihak
lain yang memerlukan dan mengolola dana tersebut biasa di sebut dengan nasabah
pembiayaan. Dana yang diterima oleh bank dari penabung dilaporkan dalam neraca di bagian
dana syirkah, sedangkan dana yang di salurkan oleh bank kepada nasabah pembiayaan
melalui akad mudharabah di laporkan dalam neraca pada bagian aset lancar. Adapun bagian
bank dari keuntungan yang di hasilkan oleh mudharib dari kegiatan investasi yang di lakukan
nya di laporkan dalam laporan laba rugi sebagai salah satu unsur pendapatan operasi utama
bank. Mudharabah muthalaqah atau mudharabah tidak terikat (unresticted mudharabah).
Mudharabah Musytarakah
Adalah bentuk kerja sama dimana pengelola dana menyertakan modal atau dananya
dalam kerja sama investasi. Akad musyatarakah ini merupakan solusi sekiranya dalam
perjalanan usaha, pengelola dana memiliki modal yang dapat di distribusikan dalam investasi,
edangkan di sisilain, adanya penambahan modal ini akan dapat meningkatkan kemajuan
investasi. Akad musytarakah ini pada dasarnya merupkan perpaduan anatara akad dana
berdasarkan atau (mudharabah) menyatakan juga dana nya dalam investasi bersama
(berdarkan akad musytarakah). Setelah penambahan dana oleh pengolala, pembagaian hasil
usaha antara pengelola dan pemilik dana dalam mudharabah adalah sebesar hasil usaha
musyarakah setelah di kurangi porsi pemilik dana sebagai pemilik dana musytarakah.