Anda di halaman 1dari 4

Nama : Rizka Amalia

NPM : 2103010447
Kelas : Reguler D Banjarbaru
Mata kuliah : Sistem Lembaga Keuangan Syariah

UJIAN AKHIR SEMESTER

1. a). Modal ventura adalah salah satu jenis pendanaan yang berbentuk pemberian bantuan
modal kepada perusahaan swasta dalam rangka investasi.
Mengutip buku Seri Literasi Keuangan Tingkat Perguruan Tinggi – Pembiayaan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), perusahaan modal ventura adalah badan usaha yang melakukan
pembiayaan atau penyertaan modal ke sebuah perusahaan (investee company) untuk jangka
waktu tertentu.
Modal ventura ini merupakan modal awal yang disediakan investor swasta (pemodal ventura)
atau lembaga keuangan khusus (perusahaan modal ventura). Pengembangan bisnis startup
sering kali dianggap potensial menjadi salah satu ladang utama bagi modal ventura untuk
berinvestasi.
b). Tujuan dan manfaat modal ventura
Modal ventura memiliki tujuan untuk membantu sebuah bisnis agar berkembang dan secara
bersamaan ketika perusahaan meraih kesuksesan. Pihak pemilik modal juga akan mendapat
keuntungan.
c). Persamaan dan perbedaan dengan leasing, factoring, dan pembiayaan konsumen
Persamaan :
Bentuk pembiayaan-pembiayaan yang memberikan modal kepada para pihak-
pihak/perusahaan yang membutuhkan dana untuk dipakai dalam usaha/penambah modal buat
memajukan/mengembangkan usahanya.
Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-
barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu,
berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi
perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau
memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati
bersama.
Factoring adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri.
2. a). Manfaat dan tujuan dan pensiun
- Dana pensiun adalah sebagai penyambung hidup di masa tua atau sebagai bekal pensiun.
- Dana pensiun adalah sebagai pengeluaran untuk modal usaha di masa pensiun.
- Memberikan penghargaan kepada setiap karyawan karena telah memberikan pengabdian
terhadap perusahaan.
- Meningkatkan citra sebuah perusahaan ketika menjalankan bisnis.
- Meningkatkan motivasi kerja karyawan, sehingga produktivitas perusahaan juga meningkat.
- Menciptakan rasa aman untuk karyawan agar mampu menurunkan tingkat karyawan yang
berhenti bekerja.

Fungsi Bagi Karyawan


- Hari tua yang umumnya sulit untuk melanjutkan kerja dan meraih pendapatan, bisa
tergantikan oleh dana yang sudah dikumpulkan sejak lama.
- Jika penerima dana ini meninggal, dana tersebut bisa diwariskan pada keluarga yang masih
hidup.

b). Perkembangan dana pensiun syariah di indonesia


Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia saat ini masih lambat, tetapi secara
perlahan akan mendorong perkembangan dana pensiun yang beroperasi sesuai dengan prinsip
syariah. Saat ini dana pension syariah telah berkembang pada Dana Pensiun Lembaga
Keuangan (DPLK) yang sudah dilaksanakan oleh beberapa bank dan assuransi syariah.
Di Indonesia masih sedikitnya proporsi masyarakatnya yang mau untuk mengikuti program
dana pension ini. Kecuali para pegawai negeri yang secara otomatis menjadi anggota Taspen
dan Askes, pegawai swasta, dan pegawai mandiri (swasta) yang jumlahnya sangat besar dan
sangat berpotensial untuk menjadi target pasar program dana pensiun syariah.
Dengan adanya berkembang lembaga keuangan dan bisnis syariah, tentunya SDM yang
bekerja di institusi tersebut menjadi pasar khusus yang jelas bagi dana pensiun syariah.
Kurangnya kesadaran, rasa percaya, dan rasa memiliki dari masyarakat kita, terhadap
pentingnya industri keuangan dan bisnis syariah yang terus membaik dan akan menjadi
modal dasar yang penting untuk terus memperbesar konsumen, dan nasabah yang loyal,
terutama bagi dana pension syariah.
Hambatan
Dana Pensiun ini tidak akan bisa terwujud tanpa komitmen dan konsistensi. Banyak kendala
yang dihadapi karyawan untuk membuat Dana Pensiunnya sendiri, diantaranya:
1. Sifat konsumtif
2. Cicilan
3. Tanggungan keluarga
4. Sulit berinvenstasj secara rutin
5. Tidak mempunyai penghasilan lain

3. Pro dan kontra keberadaan asuransi syariah di indonesia


Asuransi syariah menganut konsep syariah yang menjadi sebuah opsi agar tidak terjerumus
dalam produk ribawi. Kehadiran asuransi syariah tentu diharapkan mampu mewujudkan
kemaslahatan umat serta mensejahterakan perekonomian umat muslim dengan tidak
melanggar prinsip syariah.
Maqashidus syariah merupakan sebuah tujuan diterapkannya syariah islam di bidang
ekonomi serta memiliki visi dalam membentuk tatanan sosial untuk memberikan keadilan
dan kemakmuran ekonomi umat. Pendekatan yang diberikan oleh maqashidus syariah mampu
memberikan pola pikir serta gambaran yang rasional dan substansial pada setiap aktivitas
serta produk asuransi syariah.
Asuransi menurut perspektif atau pandangan hukum Islam bukanlah sebuah jual beli yang
dihalalkan. Perlindungan yang diberikan oleh asuransi tidak memiliki wujud, sehingga tak
jarang dianggap sebagai riba yang diharamkan dalam Islam.
Namun, hingga kini masih banyak orang yang meragukan hukum asuransi dalam Islam.
Terutama terkait halal dan haramnya asuransi karena tak disebutkan secara eksplisit di dalam
Al Qur’an maupun hadits.

b). Asuransi syariah adalah usaha untuk saling membantu dan berbagi di antara sejumlah
orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu menggunakan akad yang sesuai dengan
syariah.
c). Perbedaan asuransi konvensional dengan asuransi syariah
- Kontrak/Perjanjian/ Akad
Kontrak/Akad pada asuransi syariah adalah akad hibah (jenis akad tabbarru’) sebagai bentuk
ta’awwun (tolong menolong/saling menanggung risiko di antara peserta) sesuai dengan
syariat Islam. Sedangkan kontrak pada asuransi konvensional yaitu kontrak pertanggungang
oleh perusahaan asuransi kepada peserta asuransi sebagai tertanggung.
- Kepemilikan Dana
Proteksi Syariah menerapkan kepemilikan dana bersama (dana kolektif para peserta). Jika ada
peserta yang mengalami musibah maka peserta lain akan membantu (memberikan santunan)
melalui kumpulan dana tabarru’. Ini adalah bagian dari prinsip sharing of risk. Sharing of risk
ini tidak berlaku pada asuransi konvensional, di mana perusahaan asuransi yang mengelola
dan menentukan dana perlindungan nasabah yang berasal dari pembayaran premi per bulan.
- Surplus Underwriting
Surplus Underwriting adalah selisih lebih (positif) dari pengelolaan risiko underwriting dana
Tabarru yang telah dikurangi oleh pembayaran santunan, reasuransi, dan cadangan teknis,
yang dikalkulasi dalam satu periode tertentu.
Proteksi Syariah membagikan Surplus Underwriting ke para peserta sesuai dengan regulasi
yang ada dan fitur produk yang telah disepakati sebelumnya. Sedangkan untuk produk
konvensional tidak mengenal surplus underwriting atau dengan kata lain keuntungan
underwriting asuransi konvensional menjadi pihak perusaahan asuransi dan tidak ada
pembagian kepada peserta asuransi.
- Memiliki Dewan Pengawas Syariah
Berbeda dengan konvensional, untuk memastikan prinsip syariah maka, perusahaan asuransi
syariah wajib memiliki Dewan Pengawas Syariah yang melakukan fungsi pengawasan
terhadap pemenuhan prinsip syariah pada kegiatan usaha lembaga keuangan syariah,
termasuk proteksi syariah
- Tidak Melakukan Transaksi yang Dilarang Dalam Keuangan Syariah
Transaksi pada Asuransi Syariah harus terhindar dari unsur Maysir (Untung-untungan),
Gharar (ketidakjelasan), Riba & Risywah (suap).
- Halal
Investasi berbentuk Tabarru’ dilakukan sesuai syariat Islam, sehingga portofolio investasi
hanya akan melibatkan instrumen yang halal saja.

Anda mungkin juga menyukai