Anda di halaman 1dari 7

BAB I

1. Latar Belakang

Peran premi dalam setiap perusahaan asuransi, baik asuransi umummaupun asuransi
syariah sangat penting, karena premi merupakansuatukebutuhan perusahaan dalam
meningkatkan keuntungan perusahaan. Perkembangan premi per jenis asuransi terutama pada
asuransi umummenunjukkan perkembangan yang sangat baik dari tahun ke tahun, Hal tersebut
diharapkan dapat memberikan pengaruh yang sangat positif dalam Industri Asuransi secara
keseluruhan. Perkembangan di sektor asuransi yang baik di harapkan pula akan mempengaruhi
sektor-sektor perekonomian lainnya, sehingga dapat mendorong peningkatankesejahteraan
masyarakat.

2. Rumusan masalah

1. Apa pengertian Premi Asuransi Syariah

2. Apa jenis jenis Asuransi Syariah

3. Apa ketentuan Premi Asuransi Syariah

3. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Pengertian Premi Asuransi Syariah

2. Mengetahui jenis jenis Asuransi Syariah

3. Mengetahui ketentuan Premi Asuransi Syariah


BAB II

ISI

1. Pengertian Premi Asuransi Syariah

Premi asuransi syariah adalah dana kontribusi yang dihibahkan oleh nasabah untuk saling
menanggung risiko (sharing risk). Di dalam asuransi syariah, pihak asuransi berperan sebagai
pemegang amanah dan pengelola dana kontribusi tersebut.

Sama seperti asuransi konvensional, premi umumnya dibayarkan setiap bulan tergantung dari
jatuh tempo sesuai dengan yang tertera dalam perjanjian atau polis asuransi.

Besaran premi dalam asuransi syariah bervariasi tergantung beberapa faktor seperti jenis produk,
usia nasabah, hingga tempat nasabah membeli polis.

Premi dalam asuransi syariah

Premi adalah kewajiban peserta asuransi syariah dengan membayarkan sejumlah dana kepada
perusahaan sesuai kesepakatan dalam akad.

Tak jauh berbeda dengan asuransi konvensional, tujuan utama dari pembayaran premi dalam
asuransi syariah adalah memberikan jaminan perlindungan atas berbagai risiko kerugian yang
diderita satu pihak.

Prinsip asuransi syariah sendiri tolong-menolong dengan memanfaatkan dana tabarru’ yang
merupakan dana kumpulan para peserta.

Peserta asuransi syariah akan mendapatkan kepastian surplus underwriting yaitu selisih dari total
dana kontribusi (premi) yang dibayar pemegang polis dan diberikan kepada pemegang polis
dalam bentuk dana tabarru’.

Artinya, hanya dengan mengeluarkan biaya dalam jumlah tertentu, Tertanggung tidak perlu
menanggung, mengganti, atau membayar sendiri kerugian yang jumlahnya tak tentu akibat
musibah yang dialami.

Begitupun pada asuransi syariah, di mana sebagian dana kontribusi (premi asuransi) digunakan
sebagai alat untuk menolong nasabah lain yang sedang tertimpa musibah.

Sebab, dana yang dibayarkan peserta sebagai kontribusi (premi) ini bisa “dipinjamkan” kepada
peserta lain yang sedang membutuhkan. Pinjaman ini artinya sebagai klaim yang diperoleh
peserta tersebut.

2. Jenis-jenis premi asuransi syariah

Jenis premi asuransi syariah sebenarnya tidak berbeda jauh dengan asuransi konvensional.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini jenis-jenis premi asuransi yang berdasarkan prinsip Islam di
Indonesia:
Asuransi jiwa syariah
Premi asuransi jiwa syariah dibayarkan untuk membantu nasabah dalam mengantisipasi risiko
kematian tulang punggung keluarga yang dikelola sesuai syariat.

Beberapa perusahaan menawarkan berbagai varian, misalnya asuransi jiwa kredit syariah
dan asuransi jiwa untuk pergi haji.

Asuransi kesehatan syariah


Dengan membayar sejumlah dana kontribusi asuransi kesehatan syariah, maka biaya perawatan
medis nasabah akan ditanggung dengan prinsip syariah. Jika nasabah jatuh sakit, perusahaan
asuransi akan menanggung biaya pengobatan di rumah sakit.

Asuransi umum syariah


Asuransi umum syariah akan menanggung berbagai risiko kerugian dalam kehidupan dengan
prinsip syariah. Beberapa produk asuransi umum syariah seperti asuransi mobil syariah dan
asuransi pendidikan syariah.

Reasuransi syariah

Reasuransi syariah adalah perusahaan jasa yang melayani jasa asuransi kepada perusahaan
asuransi dengan prinsip syariah. Jadi, reasuransi bakal menjamin risiko perusahaan asuransi,
yaitu klaim dari nasabah.

Sederhananya, jenis ini bakal membantu asuransi membayarkan klaim nasabahnya.

Manfaatkan asuransi mobil syariah agar kamu terjamin dari tagihan dari bengkel dengan tetap
mengedepankan pengelolaan keuangan sesuai ketentuan syariat.

Faktor yang mempengaruhi nilai kontribusi

Besar kecilnya nilai kontribusi atau premi, tergantung pada berbagai faktor, antara lain:

 Jenis asuransi yang diambil oleh pemegang polis.


 Profil tertanggung: usia, pekerjaan, jenis kelamin, riwayat penyakit, dan lain-lain.
 Jenis dan nilai aset atau harta benda yang diasuransikan.
 Cakupan pertanggungan, mulai dari pertanggungan utama hingga rider (pertanggungan
tambahan).

Prinsip bagi hasil pada asuransi syariah

Pada asuransi syariah, salah satu prinsip yang dipegang teguh adalah sistem bagi hasil di mana
kontribusi atau premi yang disetorkan kepada pihak asuransi akan menjadi hak dari semua
nasabah, terutama jika ada klaim yang diajukan.

Keuntungan bisa diperoleh ketika kontribusi yang dimiliki lebih besar dibandingkan nilai klaim
yang ada. Sebaliknya, jika klaim lebih besar, akan terjadi defisit dan kerugiannya pun harus
dibagikan juga kepada setiap nasabah.

Adapun aturan sistem bagi hasil dari konsep asuransi syariah adalah sebagai berikut.

 60 persen ditahan sebagai saldo tabarru’


 30 persen dibagikan kepada nasabah
 10 persen menjadi hak perusahaan asuransi sebagai pengelola dana.
Menariknya, pada asuransi syariah, pembagian hasil keuntungan dilakukan secara profesional
alias tidak sama rata. Nasabah akan mendapatkan hasil keuntungan sesuai dengan jumlah nilai
kontribusi yang dibayarkan.

Ini berarti, semakin besar nilai kontribusinya, porsi keuntungan yang didapatkan pun menjadi
makin besar.

Ketika mengalami defisit, kerugian tidak langsung dibebankan kepada nasabah dengan
pembagian secara profesional. Perusahaan asuransi akan mengatasinya dengan mengambil dana
tabarru’ yang ada.

Jika masih tidak mencukupi, maka akan diadakan akad qardh kepada pihak asuransi untuk
mengajukan pinjaman demi menutupi kerugian yang ada. Defisit yang terjadi pada perusahaan
akan menentukan bagi hasil keuntungan.

Bagi hasil hanya bisa dilakukan jika defisit telah berhasil diselesaikan sepenuhnya. Jika tidak,
maka harus ditangguhkan.

3. Ketentuan pengelolaan dana kontribusi atau premi

Pengelolaan dana menjadi hal dasar yang menentukan perbedaan jenis asuransi syariah dan
konvensional. Asuransi syariah dikelola sesuai hukum dan prinsip syariat Islam. Kontribusi
(premi) tersebut sebagian menjadi milik perusahaan asuransi syariah sebagai pengelola dana dan
sebagian lagi menjadi milik pemegang polis secara kolektif atau individual.

Pengelolaan dana kontribusi peserta akan dikumpulkan sesuai akad dan dibagi secara adil
dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Dikelola dengan prinsip Islam

Hal utama yang harus ditekankan pada asuransi syariah adalah pengelolaan dana yang harus
mempertahankan prinsip-prinsip fiqh Islam dengan menghindarkan dari maisir (judi), gharar
(ketidakpastian), riba (bunga), dan tidak mengandung unsur-unsur penipuan.

Begitu pula terkait penempatan dana investasi peserta asuransi yang dilarang
menginvestasikannya pada saham dari emiten yang memiliki kegiatan usaha perdagangan/jasa
yang dilarang menurut prinsip syariah.

2. Pengelolaan harus amanah dan transparan

Amanah merupakan prinsip yang harus dipegang teguh oleh perusahaan asuransi syariah saat
mengelola dana kontribusi anggotanya.

Perusahaan asuransi syariah juga wajib mengelola dananya dengan transparan, baik kontribusi
penggunaan dananya, pembagian hasil investasi, maupun jika terjadi surplus underwriting.

Cara kerjanya perusahaan asuransi syariah memperoleh bagi hasil dari pengelolaan dana yang
terkumpul atas dasar akad tijarah (mudharabah). Dari perolehan ujrah atau fee ini berasal dari
pengelolaan dana akad tabarru’ atau hibah.

Dalam hal transparansi ini, asuransi syariah akan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS)
sebagai pemantau segala aktivitas asuransi. DPS ini bertanggung jawab langsung kepada Majelis
Ulama Indonesia (MUI).
Asuransi kesehatan syariah mengedepankan pengelolaan keuangan dengan tetap mentaati syariat
sesuai fatwa MUI.

3. Premi asuransi syariah tidak akan hangus

Ketentuan berikutnya terkait pengelolaan dana kontribusi yaitu tidak mengenal dana hangus.
Artinya, dana yang disetorkan sebagai tabarru’ dalam asuransi syariah tidak hangus meskipun
tidak terjadi klaim selama masa perlindungan.

Dana yang telah dibayarkan oleh pemegang polis tersebut akan tetap diakumulasikan dan
merupakan milik pemegang polis (peserta) secara kolektif.

4. Adanya surplus underwriting

Surplus underwriting merupakan hal yang menjadi keunggulan asuransi syariah. Arti surplus
underwriting adalah selisih lebih dari total kontribusi pemegang polis ke dalam dana tabarru’
setelah ditambah recovery klaim dari reasuransi dikurangi pembayaran santunan/klaim,
kontribusi reasuransi, dan penyisihan teknis, dalam satu periode tertentu.

Dalam asuransi syariah, surplus underwriting dapat dibagikan ke dana tabarru’, pemegang polis
yang memenuhi kriteria, dan perusahaan asuransi sesuai dengan persentase yang ditetapkan di
dalam polis.

Tetap terlindungi dan terjamin bebas riba dengan asuransi syariah. Dapatkan asuransi mobil
syariah dengan premi mulai Rp200 ribu saja!

4. Pilihan produk asuransi syariah yang menawarkan premi murah

Di Indonesia, perusahaan asuransi yang menawarkan produk syariah terhitung banyak. Masing-
masing perusahaan menawarkan besaran premi yang bervariasi tergantung manfaat asuransi
syariah yang diperoleh.

Kalau kamu membeli produk asuransi syariah di Lifepal, maka premi yang dibayarkan akan
semakin murah. Berikut ini beberapa pilihan asuransi syariah di Indonesia dengan premi murah:

Sinarmas Syariah

Asuransi Sinarmas Syariah merupakan rekomendasi perusahaan asuransi yang dikenal


memberikan dana kontribusi yang terjangkau. Pasalnya, perusahaan ini sangat memperhatikan
sistem manajemen keuangan syariah dengan detail.

Produk yang ditawarkan Sinarmas Syariah pun tidak hanya dikhususkan untuk pemilik asuransi
jiwa dan kesehatan saja. Tetapi ada juga produk asuransi umum.

Di Lifepal, harga premi beda tergantung produknya. Misalnya, premi asuransi TLO syariah dari
Sinarmas Syariah seharga Rp30 ribuan saja perbulan dan Rp170 ribuan untuk all risk.

Sementara, untuk asuransi kesehatan syariah, pembayaran dana kontribusi Sinarmas Syariah
mulai dari Rp100 ribuan saja.
Takaful Keluarga

Perusahaan ini dikenal sebagai perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang pengelolaannya
berdasarkan prinsip Islam pertama di Indonesia.

Produk yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Takaful Personal, Takaful Korporat, Takaful
Bancassurance, dan Asuransi Haji.

Nilai kontribusinya juga terbilang terjangkau. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1994 ini
menawarkan Takaful Personal yang meliputi asuransi jiwa, asuransi pendidikan, asuransi
perjalanan umroh dengan premi mulai dari Rp250 ribu per tahun.

PRUSyariah

Dikenal sebagai produk asuransi yang memiliki kantor cabang tersebar di seluruh Indonesia,
Asuransi Prudential juga memiliki produk asuransi yang berdasarkan prinsip Islam di Indonesia,
yaitu PRUSyariah.

Premi asuransi syariah dari PRUSyariah tergantung produknya, yaitu:

 Asuransi Jiwa, produk asuransi ini memberikan perlindungan dari risiko meninggal
dunia, baik untuk mereka yang masih di dalam kandungan hingga dewasa. Produk-
produk ini terdiri dari PRUtotal & Permanent Disablement Syariah, PRUpersonal
Accident Death & Disablement Syariah, dan PRUpersonal Accident Death &
Disablement Plus Syariah. Minimum dana kontribusi: Rp400 ribu per bulan
 Asuransi Pendidikan, produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada anak-anak
dengan usia masuk mulai 1-15 tahun. Besar biaya premi yang harus dibayarkan mulai
Rp500 ribu per bulan. Nama produk tersebut adalah PRUlink Syariah Edu Protection.
 Asuransi Kesehatan, produk ini memberikan perlindungan selama menjalani perawatan
seperti rawat inap, rawat jalan, operasi, dan sebagainya. Asuransi kesehatan syariah ini
terdiri dari PRUmed Cover Syariah, PRUhospital&surgical Cover Plus Syariah,
PRUprime
 Healthcare Syariah, dan PRUcritical Hospital Cover Syariah.

AXA Mandiri Syariah

Perusahaan AXA Mandiri, juga memiliki asuransi yang berdasarkan prinsip Islam memberi
perlindungan dalam hal asuransi jiwa dan penyakit kritis.

Misalnya, Asuransi Mandiri Proteksi Kesehatan Syariah memberikan manfaat berupa santunan
harian atas biaya rawat inap, ICU, pembedahan, dan transportasi ke rumah sakit, hingga
santunan meninggal dunia.

Produk ini menawarkan menawarkan biaya premi yang sangat terjangkau yaitu hanya Rp3,6 juta
per tahun dengan masa tanggungan hingga 100 tahun.

Produk pengelolaan keuangan dari asuransi syariah akan memberi jaminan pertanggungan untuk
berbagai kebutuhan dan pengeluaran dengan mengikuti ketentuan sesuai syariat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Premi asuransi syariah adalah dana kontribusi yang dihibahkan oleh nasabah untuk
saling menanggung risiko (sharing risk). Di dalam asuransi syariah, pihak asuransi berperan
sebagai pemegang amanah dan pengelola dana kontribusi tersebut.

Sama seperti asuransi konvensional, premi umumnya dibayarkan setiap bulan tergantung dari
jatuh tempo sesuai dengan yang tertera dalam perjanjian atau polis asuransi.

Besaran premi dalam asuransi syariah bervariasi tergantung beberapa faktor seperti jenis produk,
usia nasabah, hingga tempat nasabah membeli polis.

Daftar Pustaka

https://lifepal.co.id/media/memahami-premi-asuransi-syariah/

Anda mungkin juga menyukai