Anda di halaman 1dari 3

1) 

Salah satu sumber biaya operasional asuransi syariah ialah loading, yaitu kontribusi
biaya yg dibebankan kepada peserta. Mengapa peserta dapat dikenai loading? Dan dlm
asuransi syariah loading diambil dr mana?
Jawab:
Loading (kontribusi biaya) yaitu kontribusi biaya yang dibebankan kepada peserta, yang pada
asuransi konvensional biasanya diambil dari premi tahun pertama dan kedua. Pada sebagian
asuransi syariah, loading (komisi agen) tidak dibebankan pada peserta tapi dari dana pemegang
saham. Tapi, sebagian yang lainnya mengambil dari sekitar 20%-30% saja dari premi tahun
pertama. Dengan demikian, nilai tunai tahun pertama sudah terbentuk. Adapun jumlah kontribusi
yang diambil berpulang kepada kebijakan perusahaan masing-masing dengan
mempertimbangkan aspek keadilan dan aspek market.

2) Asuransi kecelakaan lalu lintas termasuk asuransi jiwa. Jelaskan apakah asuransi jiwa
yang diberikan oleh jasa raharja sudah sesuai dengan prinsip syariah?
Jawab:
Asuransi Jasa Raharja adalah asuransi sosial milik negara (BUMN) yang bertanggung jawab
mengelola asuransi kecelakaan lalu lintas bagi penumpang baik angkutan umum, kendaraan
pribadi, maupun pejalan kaki.
Sistem atau akad yang dijalankan pada perusahaan asuransi termasuk Jasa Raharja ternyata
tidak sejalan dengan prinsip dasar yang ada dalam ajaran Islam, maka untuk memenuhi tujuan
yang sama, dengan tetap berjalan pada ajaran pokok Islam, ditemukan satu formulasi sistem
tersendiri, yang selanjutnya dikenal dengan nama asuransi takaful. PT Jasa Raharja dianggap
mengandung unsur riba karena prosedur pembayaran dana iuran asuransi ini dilakukan melalui
Bank Nasional Konvensional yang dalam pelaksanaan pada umumnya Bank-Bank ini
menerapkan sistem riba atau tambahan. Tambahan yang diperoleh setiap bulan direkening iuran
nasabah ini sudah jelas keharamannya dan tidak menutup kemungkinan uang tambahan ini
digunakan untuk membayar klaim jika terjadi risiko pada diri peserta asuransi.

Semua asuransi Jasa Raharja menginvestasikan dananya dengan bunga, yang berarti selalu
melibatkan diri dalam riba. Hal demikian juga dilakukan saat perhitungan kepada peserta,
dilakukan dengan menghitung keuntungan di depan. Unsur gharar dalam asuransi Jasa Raharja,
dimana masyarakat dituntut

untuk wajib mengikuti program pemerintah tanpa ada pengecualian dengan membayarkan iuran
setiap bulannya dan masyarakat tidak mengetahui apakah mereka akan mengalami resiko atau
tidak. Jika nasabah ini mengalami resiko sudah jelas adanya hubungan timbal balik antara PT.
Jasa Raharja dan nasabah. Akan tetapi jika tidak terjadi resiko, maka masyarakat akan merasa
dirugikan karena uang yang telah mereka bayarkan setiap bulannya tidak dapat diambil kembali
dan dianggap masuk dalam kas negara yang digunakan untuk kepentingan bersama. Bahkan
jika nasabah berhenti, maka uang yang selama ini disetorkan tidak dapat dikembalikan oleh PT.
Jasa Raharja. Selain karena hal tersebut, kenyataan yang ada dalam pelaksanaan PT. Jasa
Raharja pun dirasa kurang sesuai dengan tujuannya. 
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Asuransi Jasa Raharja ini belum sesuai dengan prinsip
syariah.

3) Jelaskan apakah tugas aktuaris hanya dibutuhkan pada asuransi jiwa! Jika hanya
dibutuhkan di asuransi jiwa, jelaskan kenapa tidak dibutuhkan pada asuransi lain!
Jawab:
Seorang aktuaris memegang peranan penting dalam industri asuransi, ia bertugas sebagai
sebagai penilai risiko, penerjemah risiko, penaksir dan pengkalkulasi kemungkinan terjadinya
kemungkinan risiko. Adapun fungsi aktuaris pada asuransi jiwa: 

1. Memastikan nasabahnya membayar premi sesuai dengan risikonya. 

2. Memastikan premi yang sudah terkumpul sudah cukup untuk membayar klaim yang

nantinya akan terjadi dan menutupi berbagai biaya operasional perusahaan. 

3. Memastikan bahwa premi yang sudah terkumpul bernilai wajar dan mampu bersaing.

4. Menghitung secara detail berbagai risiko keuangan yang mungkin akan terjadi karena

adanya kegiatan ekonomi.

Tugas aktuaris hanya diterapkan pada bisnis asuransi jiwa, dan bukan pada bisnis asuransi
kerugian atau asuransi umum. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa aktuaris tidak mempunyai
peran dan tugas dalam asuransi kerugian. Pengetahuan dan keahlian aktuaris pada asuransi
jiwa dapat diterapkan dan bermanfaat pula untuk asuransi kerugian atau asuransi umum.

4) Jelaskan bagaimana pola pengelolaan klaim dalam asuransi jiwa syariah! Apa yang
membedakannya dengan asuransi syariah lainnya?
Jawab:
Secara garis besar, pengelolaan risiko asuransi jiwa syariah mengikuti suatu aturan dalam fikih
Islam yang disebut dengan akad tabarru’. Pengelolaan dana dengan akad tabarru’ berarti dana
asuransi merupakan hibah dari Nasabah atau Peserta Yang Diasuransikan yang diberikan
kepada pengelola dengan tujuan untuk tolong-menolong antar Nasabah, bukan semata-mata
untuk komersial.

Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan memiliki alur klaim yang berbeda. Dalam asuransi jiwa
proses klaim dilakukan oleh ahli waris, ketika nasabah meninggal dunia maka ahli waris harus
mengajukan klaim asuransi jiwa dilengkapi dengan polisnya pada perusahaan asuransi. Pada
asuransi jiwa, kerugian finansial dapat dibayarkan kepada pemegang polis itu sendiri jika
mengalami peristiwa kecelakaan atau kepada ahli waris untuk mendapatkan uang
pertanggungan.
sementara klaim asuransi kesehatan bisa dilakukan dengan metode cashless atau melakukan
sistem reimburse. Sistem cashless akan langsung dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada
pihak rumah sakit di mana nasabah dirawat.
Namun, jika ingin menggunakan sistem reimburse maka nasabah akan mendapatkan uang ganti
rugi biaya perawatan serta obat-obatan yang ditanggung dari pihak asuransi. Pembayaran klaim
merupakan penggantian biaya perawatan dari asuransi terhadap uang yang telah dikeluarkan
oleh nasabah.

5) Sumber biaya operasional dapat berasal dari loading (kontribusi biaya) yaitu kontribusi
biaya yang dibebankan kepada peserta, yang pada asuransi konvensional biasanya
diambil dari premi tahun pertama dan kedua. Jelaskan apakah dalam asuransi jiwa
syariah juga terdapat sumber biaya yang berasal dari loading! Jika
ada, jelaskan bagaimana tinjauan hukumnya baik secara syariah maupun hukum positif?
Jawab:
Pengertian biaya loading pada asuransi syariah adalah kontribusi biaya yang diambil dari
sebagian kecil kontribusi peserta (premi) tahun pertama, misalnya 20%-30% dari premi tahun
pertama. Biaya tersebut terutama diperuntukkan untuk komisi agen dan biaya penagihan
(incasso).

Tidak terdapatnya landasan hukum sebagai pedoman yang jelas dalam menetapkan besaran


persentase loading perusahaan asuransi syariah.

Landasan hukum loading dalam:

 Al Qur'an: Surah Al Imran ayat 57 dan QS Ath Thalaq ayat 6

6) Bagaimana konsep sumber biaya operasional pada perusahaan asuransi jiwa syariah
berupa loading? Apakah biaya tersebut sudah termasuk kedalam premi asuransi? Adakah
perbedaan dengan asuransi konvensional dimana biaya tsb diambil dari premi tahun
pertama dan tahun kedua!
Jawab:
Loading (kontribusi biaya) yaitu kontribusi biaya yang dibebankan kepada peserta, yang pada
asuransi konvensional biasanya diambil dari premi tahun pertama dan kedua. Iya biaya tersebut
sudah termasuk dalam premi asuransi. 

Asuransi Konvensional: Biaya yang dibebankan pada kepada peserta, yang pada asuransi
konvensional biasanya diambil dari premi tahun pertama dan kedua. 
Asuransi Syariah: Pada beberapa asuransi syariah di Indonesia, loading dikenakan sebesar
kurang lebih 25% dari premi tahun pertama atas sepengetahuan peserta, dan terutama
diperuntukan untuk biaya komisi agen.

Anda mungkin juga menyukai