Anda di halaman 1dari 2

Nama : Uswatun Hasanah

Nim : 211430075
Kelas : AS C/smt 4
Mata Kuliah : UAS Oprasional Asuransi dan Reasuransi Syariah

JAWABAN UAS

1. Prinsip dasar yang ada dalam asuransi syariah tidaklah jauh berbeda dengan prinsip
dasar yang berlaku pada konsep ekonomi Islam secara komprehensif dan bersifat
umum. Karena asuransi syariah merupakan turunan dari konsep ekonomika islami.
Adapun prinsip itu tolong menolong, yang dalam melaksanakan kegiatan berasuransi
harus didasari dengan semangat tolong menolong (antara anggota).

Adapun cara operasional perusahaan asuransi syariah di Indonesia yaitu


menggunakan dua akad, yang dimana akad tabarru’ dan akad mudharabah. Dengan
adanya dua akad ini maka unsur gharar, maysir dan riba dapat dihilangkan. Dalam
operasionalnya, asuransi syariah menyiapkan rekening khusus sebagai rekening dana
tolong menolong atau rekening tabarru’ yang menampung kontribusi yang disetorkan
oleh seluruh peserta yang telah diniatkan untuk membantu sesama peserta. Setiap
peserta menyetorkan kontribusi kepada pengelola (perusahaan) dan selanjutnya
pengelola akan mengalokasikan ke dalam dua rekening, yakni rekening tabarru’ atau
derma (rekening bersama) dan rekening pribadi peserta. Jika seorang peserta terkena
resiko sakit, kecelakaan atau meninggal, maka klaimnya akan dibayarkan atau
diambilkan dari rekening tabarru’.

2. 1. Akad Tabarru’ (Hibah / Tolong Menolong) yaitu Peserta Asuransi memberikan


hibah yang akan digunakan untuk menolong peserta lain yang terkena musibah,
sedangkan perusahaan asuransi sebagai pengelola dana hibah.
2. Akad Tijarah (Mudharabah) yaitu Dalam akad ini perusahaan asuransi
sebagai mudharib (Pengelola), dan peserta sebagai shahibul mal(Pemegang Polis).
Premi dari akad ini dapat diinvestasikan dan hasil keuntungan atas investasi tersebut
dibagi-hasilkan kepada para pesertanya.
3. Akad Wakalah bil Ujrah yaitu memberikan kuasa dari peserta kepada perusahaan
asuransi untuk mengelola dana peserta dengan imbalan pemberian ujrah (fee).
Perusahaan asuransi sebagai wakil dapat menginvestasikan premi yang diberikan,
namun tidak berhak memperoleh bagian dari hasil investasi.
4. Akad Mudharabah Musytarakah yaitu merupakan pengembangan dari
akad mudharabah, dimana perusahaan asuransi sebagai mudharibdan juga
menyertakan dananya dalam investasi bersama dana peserta. Bagi hasil investasi
dibagikan antara perusahaan asuransi dan peserta sesuai nisbah yang disepakati sesuai
dengan porsi dana masing-masing.

3. 1.Aktuaris (membuat produk) yaitu sebagai penerjemah risiko, penilaian risiko,


penaksir, dan mengkalkulasi kemungkinan terjadinya risiko.
2. Marketing/agen asuransi fungsi dari peran ini yaitu memasarkan atau memiliki
peran penting untuk meyakinkan nasabah maupun calon nasabah untuk membeli
produk asuransi yang ditawarkan.
3.Underwriting yaitu untung menilai risiko yang dapat diterima oleh peusahaan
asuransi dan menentukan berapa banyak premi yang harus dibayarkan pemegang polis
setiap periodenya
4. Penerbitan polis dan pelayanan (CS) mempunyai peran yaitu melayani pertanyaan
pertanyaan yang diajukan pelanggan atau konsumen. Memberikan informasi yang di
ingin konsumen mengenai suatu produk selengkap mungkin dan melakukan
penanganan keluhan-keluhan yang disampaikan oleh konsumen.
5. Klaim

4. Karena Underwriting fungsinya mengidentifikasi dan menyeleksi risiko untuk calon


nasabah asuransi. Underwriting dalam asuransi jiwa sangat penting karena proses
inilah yang menentukan apakah perusahaan asuransi akan menerima atau menolak
calon nasabah.

5. Hasil keputusan dari underwriting dapat dikatagorikan menjadi beberapa jenis,


diantaranya :

1.Diterima secara penuh


Jika calon nasabah termasuk dalam standart risk, maka pengajuannya akan diterima
secara penuh dengan begitu nasabah dapat memperoleh semua manfaat asuransi
sesuai kebutuhan.
2. Diterima dengan pengecualian
Diberlakukan jika nasabah memiliki kondisi kesehatan yang tidak dapat ditanggung
oleh perusahaan asuransi. Dengan pengecualian, nasabah masih akan mendapatkan
sebagian besar manfaat lain yang ditawarkan.
3. Diterima dengan premi ekstra
Calon nasabah yang menerima keputusan ini adalah mereka yang tergolong
substandart risk. Pengajuan akan diterima oleh perusahaan namun dengan syarat
besaran premi yang lebih tinggi sesuai risikonya.
4. Ditolak
Pengajuan asuransi ditolak karena risiko yang terlalu besar.

6. Jika terdapat defisit dana tabarru’ maka perusahaan itu akan menutupi defisit tersebut
dari dana pemegang saham dalam bentuk pinjaman (qordul hasan)
dan Pengembaliannya akan diperhitungkan terhadap
Surplus Underwriting Dana Tabarru’ yang akan datang. Jadi kalau suatu waktu
rekening dana sosial tersebut mengalami defisit, perusahaan asuransi akan
mengeluarkan uang dari rekening pribadinya dalam bentuk utang atau pinjaman, yang
harus diganti oleh rekening dana sosial atau tabbaru itu.

Anda mungkin juga menyukai