01210000009
Asuransi Syariah menerapkan prinsip dasar sharing of risk, yaitu resiko ditanggung
bersama dengan peserta lainnya.
-Pada asuransi konvensional berlaku dana hangus. Status dana langsung menjadi
hangus untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti periode polis berakhir, nasabah yang
tidak sanggup membayar premi berjalan, hingga ketentuan lainnya.
Sedangkan pada asuransi syariah, tidak ada istilah dana hangus yang diberlakukan.
Dana pada asuransi syariah tetap bisa diambil walaupun pada akhirnya akan ada
sebagian kecil dana yang diikhlaskan sebagai dana tabarru’. Namun, saat
seseorang tidak sanggup melanjutkan asuransi syariah, dana yang telah terkumpul
tetap bisa ditarik secara penuh sesuai nominal yang sudah pernah dibayarkan
kepada perusahaan asuransi syariah
Karena ada banyak masyarakat yang ingin begabung dalam asuransi yang halal dan
tanpa riba, hal itu terdapat dalam asuransi syariah. Dalam asuransi syariah juga
tidak ada dana hangus sehingga premi yang sudah dibayarkan bisa diambil kembali
sehingga banyak masyarakat yang ingin menggunakan syariah
5. Mekanisme
Sistem Pencairan
Proses pencairan asuransi syariah berprinsip saling menolong antar peserta, yaitu
dicairkan di tabungan bersama. Berbeda dengan sistem klaim asuransi konvensional
yang mendapatkan dana pertanggungan langsung dari perusahaan asuransi dan
didasari oleh perbandingan risiko serta modalnya.
Pemegang Polis
Untuk asuransi konvensional, pemegang polis hanya diperbolehkan bagi satu orang
saja, sedangkan pada asuransi syariah satu keluarga memungkinkan untuk
memegang satu polis yang sama dan bisa mendapatkan manfaatnya sekaligus.
Pengawasan Dana
Pada pengawasan dana, cara kerja asuransi syariah melibatkan pihak ketiga yakni
Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagai pemantau segala aktivitas asuransi.
Sementara itu perusahaan asuransi konvensional tidak memiliki badan pengawas
sebagai pihak ketiga hanya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).