Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN IBU

Ibu Hamil
Periksa Kehamilan
Ibu hamil harus segera ke dokter atau bidan jika mengalami telat datang bulan. Pemeriksaan
kehamilan dilakukan minimal 6 kali selama kehamilan dan minimal 2 kali pemeriksaan oleh
dokter pada trisemester 1 dan 3:
- 2 kali pada trisemester pertama (kehamilan hingga 12 minggu)
- 1 kali pada trisemester kedua (diatas 12 minggu sampai 24 minggu)
- 3 kali pada trisemester ketiga (diatas 24 minggu sampai 48 minggu)
Pelayanan pemeriksaan kehamilan:
1. Pengukuran Tinggi dan Berat Badan
Jika TB < 145 cm , kemungkinan sulit melahirkan normal karena risiko panggul sempit, TB
juga bisa untuk menentukan status gizi ibu hamil
Minimal BB bertambah paling sedikit 1 kg/bulan
2. Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu 120/80 mmHg, bila tekanan darah lebih besar
dapat menimbulkan hipertensi
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
LILA < 23,5cm berisiko Kurang Energi Kronis (KEK) dan dapat melahirkan BBLR
4. Pengukuran Tinggi Rahim
Untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan
5. Penentuan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
Untuk melihat kelainan letak janin. Bila denyut jantung janin < 120 kali/menit atau > 160
kali/menit menunjukan tanda gawat janin, segera rujuk
6. Skrinning status imunisasi Tetanus
Jika diperlukan mendapatkan suntikan tetanus untuk mencegah tetanus pada Ibu dan Bayi
7. Pemberian Tablet tambah darah
Ibu minimal mendapatkan 90 tablet dan di minum setiap hari nya pada malam hari untuk
mengurangi rasa mual.
8. Tes laboratorium
Seperti tes golongan darah, tes hemoglobin, tes pemeriksaan urine, dan tes pemeriksaan
lainnya.
9. Tata laksana/penanganan kasus
Jika ditemukan masalah segera ditangani atau dirujuk
10. Temu wicara/konseling
Konseling ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil

Kelas Ibu Hamil


Di kelas ibu hamil, ibu bisa mendapatkan informasi mengenai kehamilan, persalinan, masa
nifas dan perawatan bayi baru lahir. Minimal mengikuti 4 kali pertemuan dan 1 kali di ikuti
oleh suami.

Perawatan Sehari-hari Ibu Hamil


1. Makan beragam makanan secara proporsional dengan pola gizi seimbang dan 1
porsi lebih banyak daripada sebelum hamil
Meminum tablet tambah darah setiap hari nya selama kehamilan
2. Istirahat yang cukup
Tidur malam 6-7 jam dan siang hari diusahakan tidur 1-2 jam
3. Menjaga kebersihan diri
Cuci tangan dengan sabun dan menggunakan air bersih, mandi dan gosok gigi 2 kali sehari,
menjaga kebersihan payudara dan daerah kemaluan, mengganti pakaian dan pakaian
dalam setiap hari, dan periksa gigi ke fasilitas kesehatan
4. Melakukan stimulasi janin bersama suami
Sering berbicara dengan janin dan sering memberikan sentuhan pada perut ibu
5. Hubungan suami istri selama hamil boleh dilakukan, selama kehamilan sehat

Yang harus dihindari ibu selama hamil


1. Kerja Keras
2. Merokok atau terpapar asap rokok
3. Minum minuman beralkohol, bersoda dan jamu
4. Tidur terlentang > 10 menit pada masa hamil tua
5. Ibu hamil minum obat tanpa resep dokter
6. Stress berlebihan

Porsi makan dan minum Ibu hamil untuk kebutuhan sehari


Ibu Hamil Trisemester 1:
Nasi atau makanan pokok sebanyak 5 porsi
Protein hewani sebanyak 4 porsi seperti ikan, telur dan ayam
Protein nabati sebanyak 4 porsi seperti tempe dan tahu
Sayur-sayuran sebanyak 4 porsi
Buah-buahan sebanyak 4 porsi
Minyak/lemak sebanyak 5 porsi yang termasuk santan yang digunakan dalam pengolahan
makanan
Gula sebanyak 2 porsi

Pada Ibu Hamil Trisemester 2 dan 3:


Nasi atau makanan pokok sebanyak 6 porsi
Protein hewani sebanyak 4 porsi seperti ikan, telur dan ayam
Protein nabati sebanyak 4 porsi seperti tempe dan tahu
Sayur-sayuran sebanyak 4 porsi
Buah-buahan sebanyak 4 porsi
Minyak/lemak sebanyak 5 porsi yang termasuk santan yang digunakan dalam pengolahan
makanan
Gula sebanyak 2 porsi

Aktivitas Fisik dan Latihan Fisik


1. Aktivitas fisik dilakukan 30 menit dengan intensitas ringan sampai sedang
2. Mengikuti senam ibu hamil
3. Suami membantu istri untuk melakukan kegiatan sehari-hari
Manfaat aktivitas fisik
1. Memperbaiki postur tubuh
2. Memperlancar persalinan
3. Mencegah nyeri pinggang

Persiapan Melahirkan
1. Menanyakan pada dokter kapan tanggal perkiraan persalinan
2. Menyiapkan sekitar 2-3 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan
bersedia menjadi pendonor
3. Mempersiapkan tabungan dan dana cadangan untuk biaya persalinan
4. Mempersiapkan kendaraaan jika diperlukan
5. Siapkan dokumen yang perlu diperlukan
6. Merencanakan ikut Keluarga Berencana setelah bersalin

Tanda Awal Persalinan


1. Perut mulas-mulas yang teratur dan timbul semakin sering
2. Keluar lendir bercampur darah dan keluar cairan ketuban dari jalan lahir

Proses Melahirkan
1. Kehamilan pertama, biasa nya bayi baru lahir setelah 12 jam sejak mulas-mulas
2. Ibu berhak memilih ingin didampingi atau tidak
3. Jika berasa seperti ingin buang air besar, segera beritahu petugas
4. Untuk mengurangi rasa sakit bisa melakukan tarik nafas melalui hidung dan
keluarkan lewat mulut
5. Setelah bayi lahir segera lakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan cara kontak
kulit ke kulit antara bayi dan ibu nya dalam waktu 1 jam setelah melahirkan

Tanda Bahaya Pada Persalinan


1. Pendarahan pada jalan lahir
2. Air ketuban hijau
3. Ibu mengalami kejang
4. Ibu tidak kuat mengejan
5. Tali pusar atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
Jika muncul salah satu tanda diatas, segera bawa ibu hamil ke rumah sakit terdekat
Ibu Nifas
Setelah melahirkan ibu dapat mengalami depresi seperti:
1. Baby blues terjadi setelah melahirkan dan memuncak dalam beberapa hari hingga 2
minggu.
Gejala nya seperti mudah menangis, sulit tidur, mudah cemas dan perasaan tidak stabil.
2. Depresi paska melahirkan terjadi sekitar 4 minggu minimal 2 minggu berturut-
turut.
Gejala nya seperti sangat sedih, tertekan, sulit konsentrasi dan tidak selera makan.
3. Depresi paska melahirkan yang terjadi dalam 2 minggu setelah melahirkan,
secepatnya 48-72 jam pertama
Gejala nya seperti mudah tersinggung, gangguan tidur, dan berhalusinasi dan mengalami
waham/delusi.

Pencegahan:
1. Ibu hamil dan paska melahirkan dapat mengenali dan memahami tanda-tanda atau
gejala – gejala masalah kesehatan jiwa.
2. Pada saat hamil, kontrol dengan teratur ke bidan atau dokter sesuai jadwal.
3. Mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi termasuk vitamin.

Penanganan:
1. Dukungan keluarga terutama suami tidak hanya bayinya saja yang di perhatikan.
2. Ada yg membantu mengasuh bayinya.
3. Melakukan konseling oleh tenaga kesehatan.
4. Terapi dengan obat- obatan.

Perawatan Ibu Nifas


Pertama, 6 jam – 2 hari setelah persalinan
Kedua, 3 – 7 hari setelah persalinan
Ketiga, 8 – 28 hari setelah persalinan
Keempat, 29 – 42 hari setelah persalinan
Pelayanan Kesehatan Ibu nifas:

1. Menanyakan kondisi Ibu secara umum


2. Pengukuran tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan dan nadi
3. Pemeriksaan lokhia dan pendarahan
4. Pemeriksaan kondisi jalan lahir dan infeksi
5. Pemeriksaan kontraksi rahim dan tinggi fundus uteri
6. Pemeriksaan Payudara dan Anjuran Pemberian ASI Eksklusif
7. Pemberian Kapsul Vit. A (2 kapsul)
8. Pelayanan kontrasepsi pasca persalinan
9. Konseling
10. Tatalaksana ibu nifas yang sakit atau ibu nifas dengan komplikasi
11. Memberikan nasihat, yaitu:
-Makan makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur dan
buah-buahan
-Kebutuhan air minum pada ibu menyusui dalam 6 bulan pertama adalah 14 gelas sehari
dan 6 bulan kedua adalah 12 gelas sehari
-Bagi ibu yang melahirkan caesar maka harus menjaga kebersihan luka bekas operasi
-Hanya memberi ASI saja selama 6 bulan
-Konsultasi kepada tenaga kesehatan untuk pelayanan KB

Hal-hal yang harus di hindari oleh Ibu selama masa nifas:


1. Membuang ASI yang pertama keluar (kolostrum) karena sangat berguna untuk
kekebalan tubuh anak
2. Membersihkan payudara dengan alkohol/povidon/iodine karena bisa terminum
oleh bayi
3. Latihan fisik dengan posisi telungkup
4. Mengikat perut terlalu kencang
5. Menempelkan daun-daunan karena akan menimbulkan infeksi

Ibu Menyusui
Menyusui bayi bermanfaat untuk pemulihan rahim dan ASI adalah gizi terbaik bagi bayi
Cara menyusui yang benar:
1. Menyusui sesering mungkin (8-12 kali sehari atau lebih)
2. Bila bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan lalu susui
3. Susui sampai payudara terasa kosong, lalu pindah ke payudara yang lain
4. Bila bayi sudah kenyang, tetapi payudara masih terasa penuh maka perlu
dikosongkan dengan diperah dan disimpan agar ASI dapat terus berproduksi
Posisi menyusui yang benar:
1. Pastikan posisi ibu dalam posisi nyaman
2. Kepala dan badan bayi berada dalam satu garis lurus
3. Wajah bayi ke payudara, hidung ke wajah berhadapan dengan puting susu
4. Ibu harus memeluk tubuh bayi dekat dengan tubuhnya
5. Jika bayi baru lahir, ibu harus menyangga seluruh tubuh bayi
6. Sebagian besar areola (bagian hitam di sekitar puting) masuk ke dalam mulut bayi
7. Mulut terbuka lebar
8. Bibir bawah melengkung ke luar
9. Dagu menyentuh payudara ibu
Penyimpanan ASI Perah (ASIP)
-ASI baru disimpan dalam cooler bag dalam suhu 15°C dengan lama penyimpanan 24 jam
-Dalam ruangan (ASIP Segar) dalam suhu 27°C s/d 32°C atau dalam suhu < 25°C dengan
lama penyimpanan 4 jam dan 6-8 jam
-Kulkas dalam suhu < 4°C dengan lama penyimpanan 48-72 jam (2-3 hari)
-Freezer pada lemari es 1 pintu dalam suhu -15°C s/d 0°C dengan lama penyimpanan 2
minggu
-Freezer pada lemari es 2 pintu dalam suhu -20°C s/d -18°C dengan lama penyimpanan 3-6
bulan

Ibu Menyusui
Porsi makan untuk ibu menyusui (0-12 bulan)
Nasi atau makanan pokok sebanyak 6 porsi
Protein hewani seperti ikan, telur dan ayam sebanyak 4 porsi
Protein nabati seperti tempe tahu sebanyak 4 porsi
Sayur-sayuran 4 porsi
Buah-buahan 4 porsi
Minyak atau lemak 6 porsi
Gula 2 porsi
Minum air putih 14 gelas/hari di 6 bulan pertama dan 12 gelas/hari di 6 bulan kedua

Keluarga Berencana
KB sesudah persalinan adalah penggunaan alat kontrasepsi langsung sesudah melahirkan
sampai 6 minggu sesudah melahirkan. Pemilihan metode kontrasepsi yang digunakan tidak
mengganggu produksi ASI dan kondisi Ibu.
Mengapa perlu ikut KB?
1. Untuk mengatur jarak kehamilan
2. Mencegah kehamilan yang tidak di inginkan
3. Menjaga dan meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita
Metode Kontrasepsi jangka panjang
1. Alat kontrasepsi dalam rahim atau spiral (Penggunaan bisa sampai 10 tahun)
2. Implan, alat kontrasepsi bawah kulit (Penggunaan bisa sampai 3 tahun)
3. Metode Operasi Wanita dan Pria
Non Metode Kontrasepsi jangka panjang
1. Pil KB
2. Kondom
3. Kontasepsi suntik 3 bulan, diberikan setelah 6 minggu pasca persalinan. Ibu
menyusui tidak disarankan menggunakan suntik 1 bulan karena akan mengganggu
produksi ASI

Perawatan Bayi Baru Lahir 0-28 hari (Neonatus)


1. Inisiasi menyusui dini setelah bayi baru lahir
2. Ibu menyusui ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan dan tidak
memberikan makanan atau minuman selain ASI
3. Susui bayi sesering mungkin sampai payudara terasa kosong
4. Susui dalam kondisi menyenangkan dan nyaman
5. Dukungan suami sangat penting dalam pemberian ASI Ekslusif
Cara menjaga bayi tetap hangat
1. Mandikan dengan air hangat, 6 jam setelah lahir. Sebelum tali pusat lepas, mandi
kan dengan cara di lap
2. Beri pakaian, topi dan selimut setiap saat
3. Usahakan bayi dalam kondisi lingkungan yang sejuk (25-26°C)
Cara merawat tali pusat
1. Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memegang bayi
2. Jangan memberikan apapun di tali pusat
3. Jika tali pusat kering atau basah, cuci dengan air dan sabun lalu keringkan

Anda mungkin juga menyukai