Anda di halaman 1dari 19

Masa Nifas, Proses Laktasi dan Menyusui

Disusun oleh :

● Dina
● Elma
● Erna
● Evryana
● Fadhila
● Fara
Pengertian Masa Nifas
● Masa Nifas berasal dari bahasa Latin yaitu puerperium, berasal dari kata puer yang
artinya bayi dan parous melahirkan. Puerperium berarti masa setelah melahirkan
bayi.

● Masa Nifas adalah dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6
minggu berikutnya (Bahiyatun, 2009).
Tujuan Asuhan Masa Nifas
● Memulihkan kesehatan umum ibu
● Mempertahankan kesehatan psikologi
● Mencegah infeksi dan komplikasi
● Memperlancar pembentukan air susu ibu (ASI)
● Mengajarkan ibu untuk melaksanakan perawatan mandiri sampai masa nifas selesai
dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi dapat mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang normal.
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas adalah memberi perawatan dan
dukungan sesuai kebutuhan ibu, yaitu melalui kemitraan (partnership) dengan ibu, yaitu
dengan cara :

● Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas


● Menentukan diagnosis dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
● Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah
● Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
● Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan
● Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien
Tahapan Masa Nifas
Masa Nifas terbagi menjadi 3 tahap yaitu :

● Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan. Dalam agama Islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari
● Puerperium Intermedial, yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genital, yang
lamanya sekitar 6-8 minggu
● Remote puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna,
Waktu untuk sehat sempurna mungkin beberapa minggu, bulan, atau tahun, terutama
bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Kebijakan program nasional masa nifas

Paling sedikit ada tiga kali kunjungan masa nifas yang harus dilakukan untuk mencegah,
mendeteksi, dan menangani masalah yang terjadi, yaitu pada:

● 1 kali pada periode 6 jam s/d 3 hari pascapersalinan


● 1 kali pada periode 4 hari s/d 28 hari pascapersalinan
● 1 kali pada periode 29 hari s/d 42 hari pascapersalinan
Pemantauan 6 jam s/d 3 hari pascapersalinan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN
2014
Pasal 15 Ayat (4)
Kegiatan pelayanan kesehatan Ibu:

● Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu


● Pemeriksaan tinggi fundus uteri
● Pemeriksaan lokhia dan perdarahan
● Pemeriksaan jalan lahir
● Pemeriksaan payudara dan anjuran pemberian ASI Eksklusif
● Pemberian kapsul vitamin A
● Pelayanan kontrasepsi pascapersalinan
● Konseling
● Penanganan risiko tinggi dan komplikasi pada nifas
Kunjungan 4 hari s/d 28 hari pascapersalinan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97
TAHUN 2014
Pasal 15 Ayat (5)
Pelayanan kesehatan bagi bayi baru lahir sebagaimana dimaksud pada pasal 15 ayat (1)
huruf b dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan
kunjungan 29 hari s/d 42 minggu pascapersalinan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97
TAHUN 2014
Pasal 16
Ayat (1) : Pelayanan kontrasepsi pescapersalinan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 ayat (4) huruf g bertujuan untuk menjaga jarak kehamilan berikutnya atau
membatasi jumlah anak yang dilaksanakan dalam masa nifas

Ayat (2) : Pelayanan kontrasepsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan melalui pemilihan dan metode kontrasepsi sesuai pilihan pasangan
suami istri, sesuai indikasi, dan tidak mempengaruhi produksi Air Susu Ibu.
Proses Laktasi dan Menyusui
Filosofi Pemberian ASI

Air Susu Ibu (ASI) yang diberikan pada saat menyusui merupakan makanan paling
kompleks yang mengandung zat gizi lengkap dan bahan bioaktif yang diperlukan untuk
tumbuh kembang dan pemeliharaan kesehatan bayi. Bagi bayi yang berumur di bawah 6
bulan ASI merupakan makanan yang paling dianjurkan.
Bahaya Susu Formula
Beberapa fakta mengenai bahaya susu formula,yaitu :

● meningkatkan risiko asma


● meningkatkan risiko alergi
● menurunkan perkembangan kecerdasan atau kognitif
● meningkatnya risiko penyakit gangguan pernafasan akut
● meningkatnya risiko infeksi
● meningkatnya risiko kegemukan atau obesitas
● meningkatnya risiko penyakit jantung
● meningkatnya risiko kencing manis
● menyebabkan kekurangan gizi dan gangguan pertumbuhan.
Dukungan Bidan dalam pemberian ASI

Bukti menunjukkan bahwa bila ibu tahu cara yang benar untuk memposisikan bayinya
pada payudaranya, menyusui pada waktu yang diinginkan bayinya, serta memperoleh
dukungan dan merasa percaya diri dalam memberi ASI maka berbagai kesulitan yang
umum dapat dihindari / dicegah.
Dukungan Bidan dalam pemberian ASI
Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI :

● Yakinkan ibu bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara
ibunya
● Bantulah ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri
Bagaimana cara bidan memberikan dukungan dalam
hal pemberian ASI ?

● Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama beberapa jam pertama
● Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum
yang timbul
● Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI
● Bayi harus ditempatkan didekat ibunya (rawat gabung/ rooming in)
● Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin
● Hanya berikan kolostrum dan ASI saja
● Hindari susu botol dan dot “empeng”
Manfaat Pemberian ASI
Manfaat bagi Bayi :

Pemberian ASI dapat membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik. Kolostrum,
susu jolong, atau susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi
dan membuat bayi menjadi kuat. ASI mengandung campuran berbagai bahan makanan
yang tepat bagi bayi. ASI mudah dicerna oleh bayi.
Manfaat ASI
Manfaat ASI bagi ibu :

● Pemberian ASI membantu ibu untuk memulihkan diri dari proses persalinannya.
Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dengan
cepat dan memperlambat perdarahan (hisapan pada puting susu merangsang
dikeluarkannya hormon oksitosin alami yang akan membantu kontraksi rahim).
Lanjutan ..
● Wanita yang menyusui bayinya akan lebih cepat pulih / turun berat badannya dari
berat badan yang bertambah selama kehamilan.

● Ibu yang menyusui, yang menstruasinya belum muncul kembali akan kecil
kemungkinan nya untuk menjadi hamil (kadar prolaktin yang tinggi akan menekan
hormon FSH dan ovulasi).

● Pemberian ASI adalah cara terbaik bagi ibu untuk mencurahkan kasihsayangnya
kepada buah hatinya.
Manfaat ASI bagi semua orang
● ASI selalu bersih dan bebas bakteri yang dapat menyebabkan infeksi
● Pemberian ASI tidak memerlukan persiapan khusus
● ASI selalu tersedia dan gratis
● Bila ibu memberikan ASI pada bayinya sewaktu-waktu ketika bayinya meminta (on
demand) maka kecil kemungkinannya bagi ibu untuk hamil dalam 6 bulan pertama
sesudah melahirkan
● Ibu menyusui yang siklus menstruasinya belum pulih kembali akan memperoleh
perlindungan sepenuhnya dari kemungkinan hamil.
TERIMAKASIH ..

Anda mungkin juga menyukai