NIM : I2F32310006
PRODI : S2 AKUNTANSI
MATA KULIAH : AKUNTANSI SYARIAH
RMK 9
AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH
Pada dasarnya, asuransi syariah justru hadir sebagai solusi dari anggapan bahwa esensi
asuransi bertentangan dengan syariat agama dan prinsip-prinsip di dalam agama itu sendiri.
Itu sebabnya mulai 2001, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang
menyatakan bahwa asuransi syariah secara sah diperbolehkan dalam ajaran Islam.
Asuransi syariah juga sudah diatur operasional dan keberadaannya melalui Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 18/PMK.010/2010 tentang Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha
Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah.
Adapun beberapa ketegasan dasar hukum dari Pemerintah ini bisa dilihat di BAB I, Pasal I
nomor 1 hingga 3, yaitu:
1. Pasal 1 Nomor 1
1. Pasal 1 Nomor 2
2. Pasal 1 Nomor 3
Nasabah adalah orang atau badan yang menjadi nasabah program asuransi dengan
prinsip Syariah, atau perusahaan asuransi yang menjadi nasabah reasuransi dengan
prinsip syariah.