Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Badan Penyelenggara Jamaninan Sosial BPJS) Kesehatan

a. Pengertian BPJS

Jaminan kesehatan adalah perlindungan yang diberikan oleh


masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko atau peristiwa-
peristiwa tertentu dengan tujuan,sejauh mungkin,untuk menghindari peristiwa-
peristiwa tersebut yang dapat mengakibatkan hilangnya atau turunnya
sebagaian besar penghasilan,dan untuk memberikan pelayanan medis dan/atau
jamiiinan keuangan terhadap konsekuensi ekonomi dari terjadinya peristiwa
tersebut,serta jaminan untuk tunjangan untuk keluarga dan anak.secara singkat
jaminan sossial diartikan sebagai bentuk perlindungan sosaial yang menjamin
sekuruh rakyat agar dapat mendapatkan kebutuhan dasar yang Layak.

Didalam program BPJS jaminan sosial dibagi kedalam 5 jenis


pprogram jaminan sosial dan penyelenggraan yang dibuat dalam 2 program
penyelenggaraan,yaitu:

 Program yang diselanggarakan oleh BPJS Kesehatan,dengan programnya


adalah Jaminan kesehatan yang berlaku mulai 1 Januari 2014.

 Program yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan,dengan


programnya adalah Jaminan Kecelakaan kerja,Jaminan Hari Tua,Jaminan
Pensiun,dan Jaminan Kematian yang direncanakan dapat dimulai 1 Juli
2015.

Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan


hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
kesehatan.Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah peleburan 4 (empat)
badan usaha milik negara mrnjadi badan satu hukum,yang dimaksud adalah
PT TASPEN,PT JAMSOSTEK,PT ASABRI,dan PT ASKES.Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial ini terbentuk seperti asuransi,nantinya semu
warga indonesia diwajibkan untuk mengikuti program ini.Dalam mengikuti

1
program ini peserta BPJS dibagi menjadi 2 kelompok,yaitu untuk masyarakat
yang mampu dan kelompok yang kurang mampu.

Peserta kelompok BPJS dibagi 2 kelompok,yaitu:

 PBI(yang selanjutnya disebut Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan,


yaitu PBI adalah peserta Jaminan Kesehatan bagi fakir miskin dan orang
tidak mampu sebagaimana diamanatkan Undang-Undang SJSN yang
iurannya dibayarkan oleh pemerintah sebagai peserta program Jaminan
Kesehatan.

 Bukan pbi Jaminan Kesehatan.

b. Visi dan Misi BPJS

Program yang dijalankan oleh pemerintah ini mempuyai visi dan


misi,visi dan misi dari program BPJS Kesehatan adalah:

 Visi BPJS Kesahatan

Paling lambat 1 Januari 2019,seluruh penduduk indonesia memiliki


jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan daaaalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang
handal,unggul dan terpercaya.

 Misi BPJS Kesehatan

 Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan


mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

 Menjalankan dan menetapkan sistem jaminan pelayanan kesehatan


yang efektif,efisienyang bermutu kepada peserta ,elalui kemitraan yang
optimal dengan fasilitas kesehatan.

 Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dann dana


BPJS Kesehatan secera Sefektif,efesien,transparan dan akuntabel untuk
mendukung kesinambungan program.

2
 Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-prinsip
tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan kompetensi pegaai
untuk mrncapai kinerja unggul.

 Mengimplemntasikan dan mengembangkan sistem perencanaan dan


evaluasi,kajian,manajemen mutu dan manajemen risiko atas seluruh
operasionalisasi BPJS Kesehatan.

 Mengembangkan dan memantapkan teknologi imformasi dan


komunikasi untuk mendukung o[erasionalisasi BPJS Kesehatan.

2. Peran Pemerintah dalam Pelaksanaan Kesehatan

Pemerintah berperan aktif dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat tertukis


dalam Undang -Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan yang berbunyi
‘Pemerintah bertugas menyelenggaakan upaya kesehatan yang merata dan
terjangakuan oleh masyarakat’.

Selanjutnya dalam pasal 6 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 beserta


penjelasnya,bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan secara serasi daan
seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.Agar penyelenggaraan upaya
kesehatan tersebut berhasil guna dan berdaya guna,maka pemerintah perlu:

 Mengatur upaya penyelenggaraan serta sumber daya kesehatan.

 Membina penyelenggaraan serta sumber daya kesehatan.

 Mengawasi penyelenggaraan serta sumber daya kesehatan.

 Menggunakan peran serta mmasyarakat dalam upaya penyelenggaraan serta


sumber daya

 Kesehatan.

Peran pemerintah daerah dalam program SJNS sangat diperlukan guma


berjalannya program tersebut dengan baik,peran pemerintah tersebut antara lain:

 Pengaasan progrm SJNS,agar sesuai dengan ketentuan.

 Menyediakan anggaran tambahan untuk iuran ,baik untuk iuran, baik untuk

3
penerima

 Bantuan iuran ataupun masyarakat yang lain.

 Penentu peserta penerimaan bantuan iuran.

 Penyediaan/pengadaan dan pengelolaan sarana penunjang.

 Mengusulkan pemanfaatan /investasi dana SJNS didaerah terkait.

 Sarana/usul kebijakan penyelenggara SJNS.

B. RUMUSAN MASALAH

Sebelum membahas permasalahan yang sebelumnya,terlebih dahulu penulis


memberikan gambaran mengenai masalah yang di jabarkan dalam penyusunan
laporan Praktek Kerja ini,sebagai balasan atau arah untuk membahas masalah lebih
lanjut.

Adapun yang perlu penulis gambarkan dalam rumuskan masalah adalah:

1. Bagaimana Prosedur klaim pelayanan pasien rawat inap BPJS di Rumah Sakit
Muhammadiyah Mardatillah Randudongkal Pemalang?

2. Bagaimana pelapor klaim pelayanan pasien rawat inap BPJS di rumah Sakit
Muhammadiyah Mardatillah Randudongkal Pemalang?

C. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Adapun manfaat Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan adalah:

Manfaat Praktis:

1. Menambah wawasan mengenai sistem otomasi kearsipan,

2. khususnya tentang Pengolahan Arsip Korespondensi Berbasis Electronic Mailing


System Sebagai Upaya Mencapai Efisiensi Dan Efektivitas Layanan Informasi Di
Kantor Imigrasi Kelas II Pemalang.

3. Mendapat pengalaman dalam dunia kerja.

4. Dapat memberikan saran dan penyelesaian masalah terhadap permasalahan sistem


otomasi kearsipan.

4
5. Penulis mampu ikut serta merasakan prosedur kerja dan mampu beradaptasi serta
dapat memperoleh data guna menyelesaikan penulisan Tugas Akhir di Kantor
Imigrasi Kelas II Pemalang.

Manfaat Akademis:

1. Sebagai bahan referensi bagi program studi kearsipan dalam Pengolahan Arsip
Korespondensi Berbasis Electronic Mailing System Sebagai Upaya Mencapai
Efisiensi Dan Efektivitas Layanan Informasi Di Kantor Imigrasi Kelas II
Pemalang.

2. Dapat digunakan sebagai literatur atau acuan untuk pengembangan kearsipan.D.


Sistematika Penulisan

D. MANFAAT PRAKERIN

1. Manfaat Bagi SMK Muhammadiyah Belik:

 Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan di sekolah dan

 Supaya siswa lebih detail mengetahui ilmu yang diperoleh dari sekolah dengan
mengikuti Praktik Kerja Lapangan.

2. Manfaat Bagi Dunia Usaha atau Industri :

 Mengajarkan siswa-siswi arti dari sebuah perencanaan Praktik Kerja Lapangan


dan dapat mengenalkan dunia industri.
 Melatih mental dan fisik siswa-siswi dalam belajar di dunia industri.
 Untuk berpartisipasi secara aktif membantu pemerintah dan masyarakat dalam
menciptakan calon tenaga tingkat menengah yang handal, terampil dan
professional.
3. Manfaat Bagi Peserta Praktik Kerja Lapangan

 Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Praktik Kerja


Lapangan.
 Untuk menambah sifat pengembangan diri.
 Untuk menambah keterampilan yang kita miliki agar kita dapat yakin untuk

5
lebih baik dari sekarang.
 Mengenalkan kita pada dunia usaha atau industri dan dunia kerja.

E. METODE PENELITIAN

Metode Pengumpulan Data dalam laporan kerja praktik ini Adalah:

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data Primer Adalah Data yang di perolah secara langsung dari


sumbernya melalui wawancara.Wawancara Merupakan sebuah daialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memeperoleh infrormasi melalui kegiatan
tanaya jawab langsung dengan beberapa karyawan setempat sebagai
narasumber yang berkompeten di bidangnya.

b. Data Sekunder

Data Sekunder Adalah Data yang di peroleh mengadakan setudy


kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang di teliti dan data
sekunder ini juga di peroleh dengan membaca catatan-catatan perusahaan.

2. Observasi

Observasi Merupakan Suatu pengamatan,meliputi kegiatan permuatan


perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi
adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati
langsung bagian pelayanan pasien rawat inap menggunakan BBJS do RS
Muhammadiyah Mardatillah Randudongkal Pemalang.

6
F. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

a) Halaman Judul menyebutkan tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) & identitas
penulis

b) Halaman Pengesahan,Memuat tanda tangan pengesahan oleh pembimbing Praktek


Kerja Lapangan(PKL)

c) Halaman Moto mengenai pembahasan identitas penulis

d) Kata Pengantar Memuat kata-kata pengantar mengenai pelaksanaan Praktek Kerja


Lapangan(PKL)

e) BAB I PENDAHULUAN

 Menguraikan latar belakang Praktek Kerja Lapangan(PKL)

 Rumusan

 Tujuan Praktek Kerja Lapangan(PKL)

 Manfaat Praktek Kerja Lapangan(PKL)

 Metode Penelitian & Sistematika penulisan laporan.

f) BAB II GAMBARAN UMUM

 Menggambarkan sejarah singkat terbentuknya dinas/institusi tempat Prakter


Kerja Lapangan(PKL)

 Visi & Misi dinas/istitusiSistematika penulisan dimaksudkan untuk


memudahkan pemahaman yang menyeluruh dari Tugas Akhir yang berjudul
Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS )Sebagai Upaya Mencapai
Efisiensi dan Efektivitas Layanan Badan Jaminan Kesehatan di Rumah Sakit
Muhammadiyah Mardlatillah. Penulisan Tugas Akhir ini terdiri dari 4 (empat)
bab yang menjelaskan masalah yang berbeda-beda namun saling berkaitan.
Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari empat subbab yaitu latar belakang dan
permasalahan yang menjelaskan alasan penulis memilih Badan Penyelenggaraan
Jaminan Kesehatan (BPJS). Subbab keaslian menjelaskan sebagai indikator untuk
mengetahui bahwa penulisan Tugas Akhir sebelumnya belum pernah mengangkat

7
judul (BPJS) Mencapai Efisiensi dan Efektivitas Layanan Informasi di Rumah
Sakit Muhammadiyah Mardatillah Randudongkal Pemalanh . Subbab tujuan dan
manfaat menyebutkan tujuan dan mafaat Tugas Akhir. Subbab sistematika
penulisan isi dari keseluruhan Tugas Akhir.

Bab II tinjauan pustaka dan metode pengumpulan data. Subbab tinjauan pustaka
memaparkan teori yang berkaitan dengan tema Tugas Akhir. Pada subbab metode
pengumpulan data yaitu metode studi pustaka, metode observasi partisipasi, dan
wawancara.

Bab III adalah Pengolahan BBJS Kesehatan System Sebagai Upaya Mencapai
Efisiensi dan Efektivitas Layanan Informasi di RS Muhammadiyah Mardatillah
Randudongkal Pemalang yang terdiri dari tiga subbab. Subbab gambaran umum
organisasi yang membahas sejarah Kesehatan, struktur organisasi, tugas, pokok,
dan fungsi BPJS Kesehatan.Subbab pengelolaan BPJS Di RS Muhammadiyah
Mardatilah Randudongkal yang membahas jenis BPJS, volume, kondisi, dan
sistem pengelolaan BPJS yang diterapkan. Subbab pengolahahanBPJS Sebagai
Upaya Mencapai Efektivitas dan Efisiensi Layanan di RS Muhammadiyah
Mardatilah Randudongkal Pemalang menjelaskan tentang sistem pengurusan surat
BBJS serta pengolahan dan pengoperasian BPJS,prosedur penemuan kembali dan
analisis efektivitas dan efesiensi dalam pengolahan BPJS . Kendala yang dihadapi
saat praktek kerja lapangan di RS Muhammadiyah Mardatillah Randudongkal.

Bab IV merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan


menguraikan seluruh rangkaian pembahasan kegiatan pengolahan arsip
korespondensi berbasis BBJS kesehatan di RS Muhammadiyah Pemalang. Dari
kesimpulan tersebut maka diperoleh saran untuk kepentingan instansi atau
perusahaan di penelitian-penelitian selanjutnya.

8
BAB II

GAMBARAN UMUM DU/DI

A. Sejarah Dunia Usaha atau Dunia Industri

1. Sejarah Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal

a. Sejarah Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah


Pada awal tahun 1978,Putra Muhammadiyah Moga mendirikan Balai Kesehatan
ibu dan anak yang diberi nama BKIA Rodliyah Achid Moga Pemalang.Seiring
dengan perjalanan waktu dan berkat semangat dan perjuangan keras tanpa kenal
lelah dari warga Muhammadiyah Moga,kemudian pada bulan tahun 1991 berubah
menjadi Rumah Sakit Islam PK Muhammadiyah Rodliyah Achid .
Surat ijin operasional Rumah Sakit Muhammadiyah Rodliyah Achid pertama
berdasarkan Surat Keputusan Departemen Kesehatan Jawa Tenga
No:004/Kanwil/RSU/VI/1991.SI tanggal 03 Juni 1991.
Sejaak berdiri Rumah Sakit Islam PK Muhammadiyah Moga cukup pesat
sehingga pada tahun 1995 mendapatkan bantuan peralatan kesehatan dari
pemerintah dan membangun gedung penunjang medis seluas 85 m dengan
menelan biaya sebesar Rp2 21.250.000,-dan selesai tahun 1995 terakhir.
Selanjutnya saat rapat-rapat yang panjang,Pimpinan Cabang Muhammadiyah
Kecematan Moga sebagai pemilik RS Muhammadiyah Rodliyah Achid memiliki
wilayah yang lebih strategis.Hasil rapat memutuskan untuk membeli tamah
diwilayah Randudongkal.
Dengan pimnjaman pribadi kepada Bapak H.ROF’I(H.Ba’i)disepakati pembelian
tanah untuk rencana relokasi.Selanjutnya pinjaman dari Bank Kredit
Kecamatan(BKK) Randudongkal menggunakan nama-nama beberapa karyawan
RS Muhammadiyah Rodliyah Achid saat ini.
Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal beralokasi di jl.Jendral
Sudirman Timur,Desa Karang Moncol Kecematan Randudongkal Kabupaten
Pemalang yang berdiri diatas tanah dengan luas area 12 m,luas area 1806 m.
Sejarah diidirikannya Rumah Sakit Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal

9
diawali dengan adanya seorang perempuan yang bernama Ibu Sirtuti yang
beralamat di Randudongkal yang ingin mewakafkafkan sebidang tanahnya seluas
kurang lebih 3000 m.Ibu Sirtuti mengamanatantkan bahwa tanah tersebut agar
digunakan sebagai sarana kesehatan dan panti asuhan.
Tanah tersebut diterimakankepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecematan
Moga,dan setelah melalui proses yang cukup panjang maka diputuskan tanah
tersebut akan digunakan sebagai Balai Pengobatan Uminah Karto Darsono.Balai
Uminah K yang berlokasi di Randudongkal,setelah berjalan kurang lebih 3 tahun
mengalami keadaan yang stagnan secara standar perijinan sudah memungkinkan
lagi untuk dilanjutkan ,menyikapi hal tersebut maka RS Muhammadiyah Moga
mengambil inisiatif untuk melakukan relokasi dengan cara membeli tanah kurang
lebih 7000 m di Jalan Raya Randudongkal ,Karangmoncol,Pemalang tepatnya
sebelah terminal baru Randudongkal.
Sebagai upaya percepatan Pembangunan Relokasi dibentuklah YAYASAN
RUMAH SAKIT ISLAM MARDHATILLAH pada tahun 1997 dengan
dikukuhkannya pengurus tertanggal 28 Agustuus 1999:

Ketua : H.AMIRUDDIN GHOZIE


Wakil Ketua : dr.H.MAHRUS ACHID
Sekertaris : AFFAT SAEFUDI ZUHRIE
Wakil Sekertaris : MUTAMMAN HASANI/NUR FAOZI
Bendahara : ABDUL KHAMID
Wakil Bendahara : SOBARI CHOZIN

Seiring perkembangan waktu pada tahun 2002 Pimpinan Pusat Muhammadiyah


mengeluarkan Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah
No.106/KEP/L0/B/2002 tentang Pembubaran Yayasan Dalam Persyariatan
Muhammadiyah, saat itu Yayasan RS Mardlatillah dibububarkan dan seluruh aset
yayasan dikembalikan Kepimpinan Cabang Muhammadiyah Moga sebagai
pemilik .Akhirnya rencana relokasipun batal,selanjutnya Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Moga memerintah untuk mengembangkan dua amal usaha
kesehatan tersebut yaitu rs muhammadiyah Rodliyah Achid dan RS
Muhammadiyah Mardlatillah Randudongkal .Setelah melalui beberapa
tahap,didirikanlah bangunan BalainPengobatan dan Rumah Bersalin

10
Muhammadiyah Mardlatillah.Pada bulan Mei Tahun 2000 diresmikan oleh Bupati
Kabupaten Pemalang Bapak Drs.H.Munir.Untuk mengabadikan nama yang
mewakafkan tanahnya diberilahn satu ruangan dengan nama Uminah K.
Sejalan dengan perkembangan waktu DP/RB Muhammadiyah Mardlatillah
Randudongkal semakin besar dan maju sampai akhirnya Muscab Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Mardlatillah Randudongkal menjadikan Rumah Sakit
Tipe D saat ini.

b. Dasar Hukum
Sesuai dengan perundang undangan yang berlaku badan hukum Muhammadiyah
adlah persyarikatan ,yang berpusat di Yogyakarta.Salah satu cabangnya nerada
didesa Banyumudal Kecematan Moga Kabupaten Pemalang Jawa Tengah
1) Dididrikanlah oleh KH.Ahmad Dahlan pada tanggal 8 dzulhijjah 1330 H
bertepatan dengan tanggal 18 Nopember 1912 M,disyahkan dengan leputusan
Goverment General No.81 tanggal 22 Agustus 1914,No.40 tanggal 16
Agustsus 1920 mwngukuhkan status badan hukum Persyarikatan
Muhammadiyah,kemenkuham:AHU-88.AH.01.07 Tahun 2010.
2) Perijinan AUMKES Muhammadiyah Mardlatillah Randudongkal :

 Dikeluarkan Dinas Kesehatan Kab.Pemalang pada tanggal 28 Januari 2000


Nomor 440/156
 Perpanjangan ijin 1 dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kab.Pemalang pada
tanggal 28 Desember 2005 Nomor 503/2217/2005.
 Perpanjangan ijin II dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kab.Pemalang pada
3 September 2010 Nomor 503.RB/3439/2010.
 Perubahan menjadi Rumah Sakit Mardlatillah pada tanggal 22 Juni 2016
dengan Nomor ijin:445/2268/VI/2016.

c. Produk atau Jasa yang ditawarkan


Beberapa jenis pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah Mardlatillah
Randudongkal,Kabupaten Pemalang dikelompokkan beberapa jenis pelayanan
sebagai berikut:
1) Pelayanan Medik

11
2) Rehabilitasi Medik
3) Klinik Gizi
4) Pelayanan KIA(Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB(Keluaga Berencana)
5) Pelayanan DOTS TB(Direct Observed Treatment Short Course
Chenotheraphy)
6) Dokter Gigi
2. VISI & MISI
Visi
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama dan kebanggan masyarakat
Misi
1. Memberi pelayan kesehatan yang terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat

2. Memberi rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat

3. STRUKTUR ORGANISASI
Berikut adalah struktur organisasi RS Muhammadiyah Mardatillah Randudongkal
Pemalang
1. Direktur : dr.Yudi Harton
2. Administrasi dan Keuangan : Isnaeni Amanah ,S.Sos
3. Umum dan Personalia : Nur Faozi,SE
4. Pelayanan Dan keperawatan : dr.Galih Paradhipta Harimurti
5. Bendahara : Nurul Hidayah,SEI
6. Kaur Rumah Tangga : Asikin Bachroni
7. Kaur Keperawatan : Dessy DwIi Nursanti,A.Md keb
8. Pembukuan : Kun Muthia A.R,SE
9. Tata Usaha : Andi Zaenal
10. Kepala Unit Kebidanan : Siti Rokhani,A.Md Keb
11. Kepala Unit Rekam Medik : Umi Amaliyah,SRM
12. Kepala Unit Farmasi : Meitia wulan sari,S.Farm
13. Kepala Unit Laboratorium : Anggia Lestari,A.Md AK
14. Kepala Unit Radiologi : Rina Widiastuti,A.Md Rad
15. Kepala Unit Gizi : Putri Diah Nitami,A.Md Gizi
16. Binroh : Munasir
17. Sanitasi : Muhammad Afwan,SKM

12
B. SASARAN DU/DI
1. Pengenalan

Hari pertama disana kami dikenalkan terlebih dahulu peraturan dan sistem
kerja di sana,serta lingkungan baru kami.Setelah itu kami mulai membiasakan diri
dengan lingkungan kerja disana.Disana kami mendapatkan hal halbaru mulai dari
pengalaman,keahlian,sampai teman-teman baru. Biasanya di sana sebelum kami
memulai kegiatan kami melakukan bersih-bersih terlebih dahulu agar tempat pkl kami
bersih,barulah setelah itu kami mulai kegiatan pkl.

2. Kegiatan

Seperti yang tertulis diatas disana kami mendapat pengalaman dan keahlian
baru,berikut beberapa diantaranya:

a. Menghitung Pasien

Langkah Langkah menghitung pasien :

 Memisahkan pasien antara Laki-Laki dan Perempuan

 Menghitung Jumlah Pasien Perbulan kemudian di jumlahkan menjadi 1 tahun

 Mengambil Rekam Medis,sesuai dengan Nama & Nomer Rekam Medis

b. Meregister Pasien

Cara meregister pasien :

 Menulis nomor SEP

 Menulis Nama

 Menulis Alamat

 Menulis Tanggal Lahir

 Menulis Jenis Kelamin

 Menulis Pihak Keluarga Yang Bersangkutan

13
Gambar 1.1 Meregister pasien

c. Memasang Resep Obat

Langkah-LangkahMemasang Resep Obat :

 Menyamakan NO. SEP dengan resep obat

 Menyamakan Nama,Tanggl,dan Nomor Rekam Medis

Gambar 1.2 Memasang Resep Obat

14
d. Memfoto copy

3. Mencatat Kepulangan Pasien Rawat Inap

a. Mencatat tanggal keluarnya pasien

Gambar 1.3 Mencatat Kepulangan Pasien

4. Mengentry SEP Rawat Jalan Ke Rawat Inap

Gambar 1.4 Mengentri SEP Rawat Jalan

15
Gambar 1.5 Mengentri SEP Rawat inap

5. Klaim Rawat Jalan Rawat Inap

Gambar 1.6 Entry Klaim Rawat Jalan

16
1.7 Gambar Klaim Rawat Inap

17
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN)yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi
kesehatan soaial yang bersifat wajib (mandatory) bagi seluruh rakyat indonesia, maupun
untuk warga negara asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan diIndonesia yang
pengaturannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJNS dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.

1. Cara Pendaftaran JKN

Untuk memudahkan masyarakat sebagai peserta BPJS,BPJS memberikan


pelayann dalam melakukan pendaftaran.Dalam pendaftaran JKN dapat dilakukan
dengan 2 (dua) cara,yaitu pendaftaran secara manual yang dapat dilakukan secara
langsung kekantor BPJS terdekat atau dapat juga melalui pendaftaran yang
dilakukan secara online.

Pendaftaran Secara Online

 Kartu Tanda Penduduk

 Kartu Keluarga

 Kartu NPWP

 Alamat E-mail dan nomor telpon yang bisa dihubungi

Calon peserta mengisi isian secara isian secara lengkap (Nama,Tanggal


lahir,Alamat,Email dll).Besaran Iuran adalah sesuai demgam Kelas Perawatan yang
dipilihKELAS III :

KELAS III = Rp.25.500/Bulam

KELAS II = RP.42.500/Bulan

18
KELAS I = RP.59.500/Bulan

Setelah menyimpan Data, Sistem akan mengirimkan email pemberitahuan


nomor registrasi ke alamat email sesuai dengan yang diisikan oleh calon peserta agar
e-ID dapat digunakan/aktif,calon peserta agar melakukan pembayaran
dibank.Pembayaran iuran harus dilakukan tidak melewati 24 Jam sejak pendaftaran.
Setelah calon peserta melakukan pembayaran dibank,maka peserta dapat mencetak e-
ID dengan link yang terdapat pada email pemberitahuan.

2. Pendaftaran Secara Manual

Sedangkan untuk pendaftaran secara langsung dikantor BPJS yang perlu


dipersiapan,yaitu:

 Calon peserta mengisi Daftar Isian Peserta (DIP), membawa Kartu


Keluarga/Kartu Tanda / Kartu Tanda Penduduk (KTP)/ Papor pas foto berwarna
3x4 sebanyak satu lembar.Untuk anggota keluarga menunjukkan Kartu
Keluarga/Surat Nikah/Akte Kelahiran.

 Data diproses o;eh petugas BPJS Keehatan untuk diterbitkan nomor Virtual
Account (VA) perorangan dan diserahkan ke calon peserta .

 Calon peserta membayar uang iuran Anjungan Tunai Mandiri (ATM)/Setor Tunai
sesuiai dengan Nomor VA perorangan ke bank yang telah bekerja sama/

 Membawa bukti pembayaran untuk dicetakan Kartu Peserta.

 Peserta mrenerima kartu peserta sebagai identitas dalam mengakses pelayanan.

3. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan meliputi:

Pelayanan kesehatan tingkat pertama,yaitu pelayanan kesehatan non


sepesialistik mencakup:

 Administrasi pelayann.

 Pelayanan pro,otif dan preventif.

 Pemeriksaan,pengobatan dan konsultasi medis.

 Tindakan medis no sepesialistik,baik operatif maupun non operatif.

19
 Pelayanan obat bahan medis habis pakai.

 Transfusi darah sesuai kebutuhan medis.

 Pemeriksaan penunjang diagnosis laboratorium tingkat pertama.

 Rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi.

Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan,yaitu pelayanan kesehatan mencakup;


Rawat jalan,meliputi:

 Administrasi pelayanan

 Pemeriksaan,pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis

 Tindakan medis sepesialistk sesuai dengan indikasi medis

 Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai

 Pelayanan alat kesehatan implant

 Pelayanan penunjang diagnosis lanjutan sesuai dengan indikasi medis

 Rehabilitasi medis

 Pelayanan darah

 Pelayanan kedokteran forensik

 Pelayanan jenazah difasilitas kesehatan

Rawat inap yang meliputi:

 Perawatan inap non intensif

 Perawatan inap diruang intensif

 Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh Mentri

20
BAB IV

PEMBAHASAN LAPORAN

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan,maka penulis membuat Kuesioner


tentang gambar umum pelayanan di rumah sakit dengan responden yang di tuju adalah
pasien ruang rawat inap roudhoh dengan jumlah tiga puluh pasien untuk sampel dalam
pembahasan.Responden merupakan pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam
sebuah penelitian.Alasan pemilihan tiga puluh responden dikarenakan kondisi pasien
yang mampu dan bersedia untuk mengisi kuesioner.Adapun jenis pelayanan yang
dilakukan yaitu:

1. Pelayanan Medis

Pelayanan modis merupakan serangkaian kegiatan dalam memberikan


pelayanan kesehatan berkaitan dengan bidang kedokteran,yang terdiri dari diagnose
medis,asuhan keperawatan,pemberian obat dan pemberian makanan atau nutrisi.

2. Pelayanan Non medis

Pelayanan non medis merupakan kegiatan dalam memberikan pelayanan


kesehatan berkaitan dengan selain bidang kedokteran yang antara lain terdiri dari
proses penerimaan pasien,proses administrasi keuangan,klaim,pencatatan
pelaporan,sampai dengan pemenuhan layanan fasilitas penunjang yang terkait dengan
kepentingan pasien saat menjalani perawatan.

21
BAB V

PENUTUP

Demikian laporan yang kami buat, dalam program kegiatan Praktik Kerja
Lapangan.Kami mengetahui bahwa kegiatan inimembuat kami memiliki wawasan
yang sangat luas, keterampilan dasar untuk bekerja dan menyesuaikan dengan
keadaan di dunia industry berdasarkan kompetisi yang dimiliki. Praktik Kerja
Lapangan merupakan pembekalan dengan pengalaman kerja nyata sesuai program
studi serta dapat mengembangkan diri sesuai peradaban dunia kerja dan memantapkan
hasil belajar yang sudah diperoleh di sekolah. Kesempatan memperoleh masukan dari
dunia kerja untuk perbaikan program dari proses pembelajaran yang diselenggarakan.

A. Simpulan

Praktik Kerja Lapangan membuat kami dapat bersosialisasi dengan


masyarakat, menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional,
meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
dan professional serta memberi penghargaan terhadap lapangan kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan. Untuk itu penulis membuat laporan sebagai acuan terhadap
program kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang sudah dilaksanakan.

Terimakasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan dan


kemudahan bagi kami untuk membuat laporan Praktik Kerja Lapangan.Orang tua
yang sudah mendukung dan mendoakan kami dalam melaksanakan Praktik Kerja
Industri.Bapak Kepala SMK MUHAMMADIYAH BELIK PEMALANG beserta Ibu,
Bapak Guru dan Tata Usaha yang sudah mendukung, memberi pedoman, dan selalu
memandu kami dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Bagi Dunia Usaha atau Industri yang sudah memberikan kesempatan dalam
proses pendidikan kerja secara langsung yang selalu memberikan bimbingan serta
nasihat–nasihat yang sangat bermanfaat. Bagi teman–teman yang sudah mendukung
penulis membuat laporan Praktik Kerja Lapangan.

22
B. Saran

1. Mematuhi peraturan yang sudah disepakati bersama dalam Praktik Kerja Lapangan
2. Disiplin dan tepat waktu dalam proses Praktik Kerja Lapangan.
3. Tidak boleh melanggar peraturan yang sudah ditetapkan.
4. Tidak boleh membantah dan mengambil barang – barang yang adadi tempat
Praktik Kerja Lapangan.
5. Terima kasih dan bersyukur kepada yang bersangkutan dalam Praktik Kerja
Lapangan.

23
DAFTAR PUSATAKA

https://Rsi .Muh.Mardhatillah.Randu dongkal.gmail.com

24
LAMPIRAN-LAMPIRAN

25
26
27

Anda mungkin juga menyukai