Anda di halaman 1dari 41

PEMERINTAH KABUPATEN BANTAENG

RSUD PROF.Dr.H.M.ANWAR MAKKATUTU


Jl. Teratai No.20 Telp (0413) 21004 Fax (0413) 21786

KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RSUD PROF.Dr.H.M.ANWAR MAKKATUTU


NOMOR : /RSU-BTG/ / /2017

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RSUD PROF.Dr.H.M.ANWAR MAKKATUTU KABUPATEN BANTAENG

DIREKTUR BLUD RSUD PROF.Dr.H.M.ANWAR MAKKATUTU

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan


hidup dan upaya meningkatkan mutu pelayanan
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu, maka
diperlukan penyelenggaraan Pengorganisasian dan
Pelayanan RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu;
b. Bahwa agar Pelayanan RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar
Makkatutu dapat terlaksana dengan baik, maka perlu
adanya kebijakan Direktur RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar
Makkatutu sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar
Makkatutu.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 29 Tahun 1959


tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di
Sulawesi;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun
2004 tentang Praktek Kedokteran;
3. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 290 / Menkes / Per / III / 2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129 / Menkes / Sk / II / 2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1691 / Menkes / Per / VIII / 2001 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

8. Keputusan Bupati Bantaeng Nomor 061/372/IX/2015


tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Kabupaten
Bantaeng sebagai satuan kerja perangkat daerah
yang menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN


PENGORGANISASIAN RSUD PROF. Dr. H. M. ANWAR
MAKKATUTU BANTAENG

KESATU : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan RSUD


Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian dan Pelayanan RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu harus dibahas sekurang –
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu dilaksanakan oleh Kepala
Bagian Tata Usaha RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya,
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bantaeng
Pada tanggal : Januari 2017

DIREKTUR,

dr.H.SULTAN,M.Kes
Pangkat : Pembina
NIP : 19710206 200312 1 011
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association(1974) Rumah Sakit adalah suatu


organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang -Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah pemerintah
yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan dana dari
pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung
masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat
melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan
kesehatan yang mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional mereka
meskipun tidak meninggalkan unsur sosial
sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru
dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang
mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan
jasa yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat
membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit
berhubungan langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi
nilai-nilai kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa
dibatasi oleh kode etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan
adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan
karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan
jenis sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan.
Jasa-jasa penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan,
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu mempunyai kegiatan sebagai
berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,
langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus
selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai
dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas apa yang
akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah
pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai
tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat
pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus
diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi
yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi masa lalu dan
meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi
dan bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi
satu tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja
gabungan antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja
diukur dari empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh : program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan pegawai dengan
diklat internal / eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian
suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM
dan indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara
berkala dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi
guna perubahan menuju arah yang lebih baik.
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD PROF.DR.H.M.ANWAR MAKKATUTU

2.1. DESKRIPSI RSUD PROF.DR.H.M.ANWAR MAKKATUTU


RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng didirikan pada tahun 1921
dan merupakan warisan Pemerintah Belanda yang berada dijantung kota
Bantaeng terletak di sebelah selatan Provinsi Selatan dengan posisi 5 derajat
21’113” – 5 derajat 31’26” Lintang Selatan dan 119 derajat 51’42” – 120 derajat
05’27” Bujur Timur dengan batas wilayah :
1. Sebelah Utara : Kabupaten Gowa
2. Sebelah Timur : Kabupaten Bulukumba
3. Sebelah Selatan : Laut Flores
4. Sebelah Barat : Kabupaten Jeneponto

Nama rumah sakit diambil dari salah satu putra daerah kabupaten
bantaeng yang merupakan Guru Besar pada Bigian Ilmu Kulit dan Kelaamin
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yaitu Prof.DR.H.M.Anwar Makkatutu
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu berlokasi di Jl. Teratai No. 20 Kec.
Bantaeng, Kab. Bantaeng. Telp 0413 – 21004, Fax: 0413 – 21786.
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu merupakan rumah sakit Tipe C milik pemerintah.
Pada tahun 2009 Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu sudah terakreditasi 5 pelayanan
dasar untuk Pelayanan Administrasi, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan
Instalasi Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan.
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu memberikan beragam jenis pelayanan medis
dan Pelayanan Penunjang antara lain :
Pelayanan Medis terdiri dari :
Poliklinik umum, poliklinik gigi dan mulut, dan poliklinik spesialis (Poli Spesialis
Interna,Poli Spesialis Jantung,Poli Spe, Instalasi Gawat Darurat, serta rawat inap
yang terdiri dari kelas I, II, III, VIP yang dilengkapi pelayanan Penunjang Terdiri
dari :
laboratorium, radiologi, farmasi, fisioterapi, anestesi, UTDRS,IPSRS, Armada,
Gizi,Kesling.
Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar
Makkatutu sebanyak ......... Tempat tidur. Kebijakan umum rumah sakit adalah
setiap pasien yang datang dilayani kebutuhannya Secara tuntas dengan
menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan pasien, baik obat maupun
alat yang diperlukan.
Adanya perubahan tuntutan masyarakat terhadap fungsi pelayanan umum yang
diselenggarakan oleh sektor publik telah mendorong pihak rumah sakit untuk
meresponnya dalam rangka memberikan pelayanan yang berkualitas. Hal ini
diwujudkan dalam bentuk upaya peningkatan dan pengembangan sarana,
prasarana dan falisilitas kesehatan yang ada saat ini kearah yang lebih baik dan
berkualitas. Saat ini RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu dalam tahap
pembangunan fisik rumah sakit berlantai 8 yang diharapakn, rampung pada akhir
tahun 2017.
BAB III
VISI, MISI, DAN MOTTO RSUD PROF.DR.H.M.ANWAR MAKKATUTU

3.1. VISI
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu memiliki visi :
“Terwujudnya RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu Bantaeng sebagai Primadona
di Selatan Sulawesi Selatan”
3.2. MISI
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu memiliki misi :
1. Menciptakan pelayanan kesehatan mandiri dan proaktif;
2. Menciptakan pelayanan kesehatan beriorentasi kendali mutu dan kendali biaya;
3. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia;
4. Menciptakan kepuasan karyawan.

3.3. MOTTO
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu memiliki Motto :
“Menjaga mutu pelayanan dengan spirit kompetensi dan integritas moral”
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD PROF. DR.H.M.ANWAR MAKKATUTU
A. BAGAN ORGANISASI
DIREKTUR

BAGIAN TATA USAHA

BIDANG PELAYANAN BIDANG BIDAN PENUNJANG


MEDIS KEPERAWATAN PELAYANAN
SPI
INST. RAWAT INAP

ULP INST. RAWAT JALAN

INST. FARMASI
KOMITE MEDIK
INST. GAWAT DARURAT
KOMITE INST. RADIOLOGI
KEPERAWATAN
INST. LABORATORIUM
KOMITE FARMASI
INST. REKAM MEDIK

KOMITE MUTU DAN INST. ICU


KESELAMATAN INST. OK
PASIEN
INST. KIA

KOMITE PPI INST. GIZI

INST. KESLING
KOMITE
KESEHATAN DAN INST. LAUNDRY
KESELAMATAN INST. IPSRS
KERJA
INST. GAS MEDIS

KOMITE INST. CSSD

INST. ARMADA

INST. PENGAMANAN

INST. UTDRS

INST. RPKJ
INSTALASI INST.

INST.
1. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu
2. Kepala Bidang
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu :
a. Bidang Pelayanan Medis : membantu direktur dalam bidang pelayanan
medis
b. Bidang Keperawatan : membantu direktur dalam bidang keperawatan
c. Bidang Penunjang Pelayanan : Membantu Direktur dalam Bidang Penunjang
Pelayanan
3. Instalasi
Adalah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi
tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi
pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Instalasi di RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu dibedakan menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi
istilah Instalasi dan divisi pendukung yang diberi istilah Bagian. Seluruh instalasi
dibawah tanggungjawab Kepala Bidang dan seluruh Bagian dibawah
tanggungjawab Kepala Sub. Bagian.
Instalasi dapat bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Instalasi. Berikut
adalah daftar Instalasi :
- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Rawat Inap Ibu dan Anak
- Instalasi Rawat Inap Kelas 1 & 2
- Instalasi Rawat Inap Lantai 2 ICU
- Instalasi Rawat Inap Kelas 3
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Kamar Operasi
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Rehabilitasi Medik
- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Radiaologi
- Instalasi Gizi
- Instalasi Rekam Medik
- Instalasi UTDRS
- Instalasi IPSRS
- Instalasi Kesling
- Instalasi Laundry
- Instalasi Gas Medis
- Instalasi CSSD
- Bagian Administrasi
- Bagian Sumber Daya Manusia
- Bagian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
- Bagian Pemeliharaan Sarana
- Bagian Layanan Perusahaan & Asuransi
- Bagian Akuntansi
- Bagian Inventory
- Bagian Keuangan
- Bagian Humas
- Instalasi outsourcing
Cleaning Service, Satpam, Taman
4. Komite
Adalah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan
dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RSUD
Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu adalah sebagai berikut :
1. Satuan Pemeriksa Internal
2. Komite Medik
3. Komite mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Komite Keperawatan
5. Komite Penjegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
6. Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja
5. KSM/Kelompok Staf Medis
Adalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis dalam jabatan fungsional.
Kelompok Staf Medis di RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Kelompok Staf Medis Bedah
2. Kelompok Staf Medis Non Bedah
3. Kelompok Staf Gigi dan Mulut
6. Panitia
Adalah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk untuk
bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
2. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Panitia Rekam Medik
4. Panitia Farmasi dan Terapi
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit.
URAIAN TUGAS
1. DIREKTUR
a. merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan
penyelenggaraan kebijakan teknis serta menyusun renstra RSUD badan sesuai
dengan visi dan misi daerah
b. merencanakan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
bidang pengelolaan RSUD
c. membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas bidan pengelolaan RSUD
d. membina dan mengarahkan Kabag Tata Usaha dan para kepala bidang dalam
melaksanakan tugas
e. membina, mengarahkan, mengawasi memberikan sanksi dan menilai prestasi
kerja serta mengembangkan karir kepala bagian, kepala bidan, dan pegawai
RSUD
f. melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
serta melaporkan hasilnya kepada Bupati
g. memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
h. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Direktur bertanggung jawab kepada
Bupati
2. Kabag Tata Usaha
a. merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan dan mengendalikan serta
menetapkan kebijakan bagian umum dan kepegawaian, program dan pelaporan,
serta keuangan
b. mengkoordinasikan dan menyusun rencana kegiatan tahunan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas
c. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas umumdan kepegawaian
d. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas program dan pelaporan
e. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas keuangan
f. mengelola dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan perlengkapan dan aset
g. melaksanakan pengawasan pengendalian dan evaluasi terhadap
penyelenggaraan tugas administrasi umum dan kepegawaian, program dan
pelaporan, keuangan, perlengkapan dan aset
h. mengekoordinasikan dan mengelola pelaksanaan pelayanan teknis dan
administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkup badan
i. mengkoordinasikan dan mengelola penyusunan laporan pelaksanaan program
dan kegiatan dalam lingkup badan
j. menilai prestasi kerja para Kepala Sub Bagian dalam rangka pembinaan dan
pengembangan karir
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala badan sesuai dengan tugas dan
fungsinya
l. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya kabag tata usaha bertanggung jawab
kepada direktur
3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
a. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian
b. menyusun rencana operasional program kerja Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
c. membina dan mengelola perencanaan urusan rumah tangga dan keamanan
lingkungan badan
d. membina dan mengelola pelaksanaan surat menyurat meliputi surat masuk dan
surat keluar serta kearsipan
e. membina dan mengelola pelaksanaan tugas kehumasan, keprotokoleran,
perjalanan dinas dan tata laksana badan
f. membina dan mengelola adnmistrasi penyimpanan, pendistribusian, dan
pengiventarisasian barang, perlengkapan dan aset badan
g. membina dan mengelola pelaksanaan administrasi kepegawaian meliputi
penyiapan rencana kebutuhan pegawai, penempatan pegawai, bahan usulan
kenaikan pangkat, dan gaji berkala, daftar urut kepangkatan (DUK), dan DP-3
pegawai, serta administrasi kepegawaian lainnya
h. membina dan mengelola pelaksanaan cuti, teguran pelanggaran disiplin,
pemberhentian dan pensiun pegawai
i. membina dan mengelola pengembangan karir, dan kesejateraan pegawai
j. melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta penyusunan laporan
hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kabag Tata Usaha sesuai dengan
tugas dan fungsinya kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian bertanggung
jawab kepada Kabag Tata Usaha
KEPALA
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

KOORDINATOR KOORDINATOR
BAGIAN UMUM BAGIAN KEPEGAWAIAN

HUMAS DAN LOGISTIK DAN ADMINISTRASI MONITORING, EVALUASI


ADMINISTRASI UMUM INVENTARISASI KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SDM

1. Sahari 1. Sangnging 1. Anita, SKM 1. Rahmawati. SKM

2. Muliani, SE 2. Ana Admayanti, A.Md 2. Muh. Anas Marsus, S.Kom 2. Nur Inzani Ali, S.A.P

3. Musdalifah, SKM 3. Nur Azizah Amaliah, SKM 3. Nurlela, S.Kep


4. Bagian Program dan Pelaporan
a. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis Sub Bagian
Program dan Pelaporan
b. menyusun rencana operasional program kerja Sub Bagian Program dan
Pelaporan
c. membina dan mengelola penyusunan rencana tahunan dan pelaksanaan /
kegiatan badan
d. merencanakan kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
meliputi barang, perlengkapan dan Aset barang
e. melaksanaan penyiapan bahan dan penyusunan DAKS, DPA, LAKIP, Renstra dan
Renja Badan
f. mengumpulkan dan mengelola, menganalisa dan menyusun bahan laporan
bulanan, triwulan dan tahunan
g. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penganalisaan dan penyajian data
statistik dan informasi badan
h. melaksanakan pemantauan, pegendalian dan evaluasi serta menyusun laporan
hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Program dan Pelaporan
i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kasubag Tata Usaha sesuai
dengan tugas dan fungsinya
j. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Sub Bagian Program dan
Pelaporan
k. bertanggung jawab kepada Kabag Tata Usaha
5. Sub Bagian Keuangan
a. menghimpun dan menyiapkan bahan penyusunan teknis Sub Bagian Keuangan
b. menyusun rencana operasional program kerja Sub Bagian Keuangan
c. membina dan mengelola penyusunan rencana tahunan dan pelaksanaan program
/ kegiatan badan
d. menyiapkan proses admnistrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. melaksanakan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum
f. melaksanakan pembendaharaan keuangan badan
g. melaksanakan pengendalian atas pelaksanaan tugas pembantu bendahara
pengeluaran
h. mengajukan SPP untuk pengisian kas SPP beban tetap dan SPP gaji atas
persetujuan pengguna anggaran (kepala satuan kerja perangkat daerah /
lembaga teknis daerah) yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran dengan
keputusan Bupati
i. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi
j. mendistribusikan ruang kerja kegiatan kepada bendahara kegiatan sesuai dengan
jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna anggarana
k. memeriksa, mengoreksi dan menandatangani surat pertanggungjawaban (SPJ)
atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya
l. melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi serta penyusunan laporan
hasil pelaksanaan program dan kegiatan Sub Bagian Program dan Pelaporan
m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kabag Tata Usaha sesuai dengan
tugas dan fungsinya
n. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya kepala Sub Bagian Keuangan
bertanggung jawab kepada Kabag Tata Usaha
6. Bidang Pelayanan Medis
a. menyusun kebijakan teknis Bidang Pelayanan Medis
b. membina dan mengkoordinasikan penyusunan rencana operasional program kerja
dan kegiatan tahunan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya
c. membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan rencana kerja sesuai tugas
pokok dan fungsinya
d. menyelenggarakan urusan pelayanan umum di Bidang Pelayanan Medis
e. membina dan melaksanakan program dan kegiatan di Bidang Pelayanan Medis
f. melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
program dan kegiatan di Bidang Pelayanan Medis
g. menginventarisis permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan
bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahan masalah
h. membina, mengarahkan, mengawasi, memberikan sanksi dan menilai prestasi
kerja para bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier
i. melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
serta melaporkan hasilnya kepada Direktur RSUD
j. memberikan saran dan pertimbangan teknis, serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya
k. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Pelayanan Medis
bertanggung jawab kepada Direktur
7. Bidang Keperawatan
a. menyusun kebijakan teknis Bidang Keperawatan
b. membina dan mengkoordinasikan penyusunan rencana operasional program kerja
dan kegiatan tahunan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi
c. membina, mengkoordinasikan dan menyelenggarakan rencana kerja sesuai tugas
pokok dan fungsinya
d. menyelenggarakan urusan pelayanan umum di Bidang Keperawatan
e. membina dan melaksanakan program dan kegiatan di Bidang Keperawatan
f. melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
program dan kegiatan di Bidang Keperawatan
g. menginventarisir permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan
bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahan masalah
h. membina, mengarahkan, mengawasi, memberikan sanksi dan menilai prestasi
kerja para bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier
i. melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
serta melaporkan hasilnya kepada Direktur RSUD
j. memberikan saran dan pertimbangan teknis serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Direktur RSUD sesuai dengan tugas dan fungsinya
k. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Keperawatan
bertanggung jawab kepada Direktur RSUD
8. Bidang Penunjang Pelayanan
a. menyusun kebijakan teknis Bidang Penunjang Pelayanan
b. membina dan mengkoordinasikan penyusunan rencana operasional program kerja
dan kegiatan tahunan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya
c. membina, mengkoordinasikan dan menyelenggrakan rencana kerja sesuai pokok
dan fungsinya
d. menyelenggarakan urusan pelayanan umum di Bidang Penunjang Pelayanan
e. membina dan melaksanakan program dan kegiatan di Bidang Penunjang
Pelayanan
f. melakukan koordinasi, pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
program dan kegiatan di Bidang Penunjang Pelayanan
g. menginventarisir permasalahan – permasalahan yang berhubungan dengan
Bidang tugasnya dan menyiapkan bahan pemecahan masalah
h. membina, mengarahkan, mengawasi, memberikan sanksi dan menilai prestasi
kerja para bawahan dalam rangka pembinaan dan pengembangan karier
i. melakukan monitoring, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas
serta melaporkan hasilnya kepada Direktur RSUD
j. memberikan saran dan pertimbangan teknis serta melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Direktur RSUD sesuai dengan tugas dan fungsinya
k. dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Bidang Penunjang Pelayanan
bertanggung jawab kepada Direktur RSUD
9. Komite Medik

DIREKTUR

dr. H. Sultan, M.Kes

KETUA KOMITE MEDIK

dr. Hj. Isnawati Nur, Sp.A

SEKRETARIS KOMITE
MEDIK

drg. Dewi Kurniyanti

KETUA KOMITE ETIK & KETUA SUB KREDENSIAL KETUA SUB KOMITE MUTU
DISIPLIN
dr. Nur Ainun Rani, Sp.GK dr. Indirawati Nasrun, Sp.OG
dr. Ibramsyah, Sp.S,.M.Kes

dr. Makmun, Sp.Rad drg. Sunarti Abidin dr. Iman Subekti, M.Kes,.Sp.KJ

drg. Dewi Kurniyanti dr. M. Rivai, Sp.B,.M.Kes dr. Rezkita Dwioktowati,M.Kes,.Sp.An


10. Komite Mutu
11. Komite Keperawatan
a. Memberikan kepemimpinan, dukungan, bimbingan dan arahan kepadasub
komite
b. Memberikan masukan kepada Bidang Keperawatan dan Direktur Rumah Sakit
terhadap ketenagaan, sistem dan standar pelayanan keperawatan
c. Bersama pengurus lain dan anggotanya menyusun rencana program komite
keperawatan selama satu periode kepengurusan
d. Mengesahkan rencana program komite ke Direksi Rumah sakit dan
mensosialisasikan dengan Bidang keperawatan dan anggota komite
keperawatan
e. Terlibat langsung dalam pembuatan, pengembangan dan evaluasi standar
praktek keperawatan
f. Ikut serta dalam penyusunan, pelaksanaan pengembangan profesi
keperawatan
g. Terlibat langsung dalam penyusunan standar etik, evaluasi penerapan kode etik
profesidan proses pembinaan
h. Memberikan rekomendasi terhadap pemecahan masalah keperawatan
i. Berkoordinasi dengan Bidang keperawatan dalam pelaksanaan, evaluasi
standar praktek keperawatan, penerapan etik profesidan peningkatan
profesionalisme tenaga keperawatan
j. Meriview berbagai isu yang berkembang dan merujuk ke sub komite yang
sesuai
k. Memberikan pertimbangan tentang penempatan tenaga keperawatan diRumah
Sakit
l. Memantau kegiatan/program kerja dari sub komite
m. Menjalin hubungan dengan organisasi profesinasional seperti PPNI dan IBI
Direktur RSUD
Dr. H. Sultan, M.Kes

Ketua Komite
Yani Lestari, S.Kep, Ns, M.Kep
Bendahara Komite Sekretaris Komite
Sri Wahyuni, S.Kep, Ns Dian Purnama Eka Putra, S.Kep

Komite Kredensial Komite Mutu Pelayanan Komite Etik dan Disiplin Profesi

Koordinator Koordinator Koordinator


Haspa Tandilino, S.Kep, Ns Anshar, S.Kep, Ns Zaenal Abidin, S.Kep, Ns

Anggota Anggota Anggota


Hj. Megawati, S.Kep,Ns, M.Kep Satrial Mudatsir, S.Kep, Ns Sumarni, S.Kep, Ns

Hj. Zulfi Ekawati, S.Kep, Ns

Sari Swastika Lestari, S.Kep, Ns

Asriyani Hamid, S.Kep, Ns Aisyah, S.Kep, Ns

Nur Ratna, S.St Ita Fitriani, A.Md.Keb

Indrawati, S.Kep

St. Nurjannah, S.Kep, Ns Hariani, S.Kep


12. Komite PPI
13. Komite K3
14. Kepala Instalasi Rawat Inap
a. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan di Instalasi Rawat Inap.
b. Menyusun standar operasional prosedur pelayanan di Instalasi rawat Inap.
c. Membuat dan mengevaluasi program kerja di Instalasi Rawat Inap.
d. Membuat laporan kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat Inap.
e. Merencenakan kebutuhan sumber daya di Instalasi Rawat Inap.
f. Merencanakan peningkatan SDM di Instalasi Rawat Inap.
g. Membuat uraian tugas bawahan.
h. Mengawasi semua kegiatan di Instalasi Rawat Inap.
i. Membuat, memeriksa, menandatangani surat/nota dinas.
j. Menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan Rawat Inap yang berkaitan
dengan kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung atau yang terkait
dengan kegiatan di Instalasi Rawat Inap.

DIREKTUR

KEPALA BIDANG

KA. INSTALASI

ADMINISTRASI LOGISTIK

KA. RUANG BEDAH


KA. RUANG ANAK, NEURO, VIP KA. RUANG INTERNA

KETUA TIM A KETUA TIM B KETUA TIM ANAK KETUA TIM NEURO KETUA TIM VIP KETUA TIM A KETUA TIM A

ANGGOTA TIM
15. Kepala Instalasi Rawat Jalan DIREKTUR

Dr. H. SULTAN, M.Kes


KEPALA BIDANG

KEPALA INSTALASI

Drg. DEWI KURNIYANTI

KOORDINATOR PELAYANAN

YANI LESTARI, S.Kep.Ns.,M.Kep

PENCATATAN DAN
ADMINISTRASI LOGISTIK
PELAPORAN

KETERANGAN :
: GARIS KOMANDO
: GARIS KOORDINASI
POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS
ANAK BEDAH SARAF PENYAKIT JANTUNG

POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS


PENYAKIT DALAM OBGYN MATA GIZI KLINIK

POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS POLI SPESIALIS POLI


THT-KL KULIT DAN KELAMIN JIWA & PERILAKU GIGI DAN MULUT
16. Kepala Instalasi Rawat Darurat
a. menyusun usulan rancangan kebijakan Instalasi Gawat Darurat
b. menyusun usulan RAB Instalasi Gawat Darurat, meliputi:
1. menyusun usulan kebutuhan dan pemeliharaan sarana prasarana alat
medis, non medis, keperawatan dan obat
2. menyusun usulan kebutuhan dan pengembangan SDM
c. menyusun usulan SOP Instalasi Gawat Darurat
d. menyusun usulan SPM Instalasi Gawat Darurat
e. membuat hasil koordinasi lintas program
f. menyusun hasil pantauan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan di Instalasi
Gawat Darurat yang optimal
g. menyusun hasil pemantauan efektifitas penggunaan aset dan barang sediaan
Instalasi Gawat Darurat
h. menyusun hasil pemantauan dan evaluasi kinerja
i. menyusun usulan tarif pelayanan Instalasi Gawat Darurat
j. menyusun usulan jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat
k. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Instalasi Gawat Darurat
DIREKTUR

Kepala Bidang KEPALA INSTALASI IGD


BAGIAN ADMINISTRASI IGD

DOKTER JAGA IGD


KEPALA RUANGAN IGD BAGIAN KEUANGAN IGD
1. dr. RAHMANIAR
2. dr. St. SUNARTI PATARAI
3. dr. SURI MULIATI BAGIAN LOGISTIK IGD

KETUA TIM INTERNA / NEURO KETUA TIM ANAK / BEDAH

PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB SHIFT


SHIFT I SHIFT II SHIFT III IV

PERAWAT ASSOCIATE (PA) PERAWAT ASSOCIATE (PA) PERAWAT ASSOCIATE (PA) PERAWAT ASSOCIATE (PA)
INTERNA/NEURO INTERNA/NEURO INTERNA/NEURO INTERNA/NEURO

PERAWAT ASSOCIATE (PA) PERAWAT ASSOCIATE (PA) PERAWAT ASSOCIATE (PA) PERAWAT ASSOCIATE (PA)
BEDAH/ANAK BEDAH/ANAK BEDAH/ANAK BEDAH/ANAK
17. Kepala Instalasi KIA
a. mengkoordinasi semua kebutuhan pelayanan kebidanan secara langsung
b. melaksanakan pemantauan terhadap pelayanan kebidanan
c. melaksanakan pengawasan terhadap pelayanan kebidanan
d. melaksanakan pembinaan disemua ruangan
(ANC,INC,PNC/GSR,PERINATOLOGI)
e. mengawasi penggunaan fasilitas pelayanan
f. memonitoring hasil kegiatan dan evaluasi
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pemimpin
h. memimpin, mengarahkan, mengawasi, menilai dan membina staf dalam
rangka pelaksana tugas
i. menetapkan dan mengatur pembagian tugas staf
merencanakan seluruh kebutuhan pelayanan kebidanan
memberi masukan tentang pelaksanaan kinerja yang ada di Instalasi

DIREKTUR

DOKTER SPESIALIS OBGYN KABID. KEPERAWATAN


DAN SEPESIALIS ANAK
Kepala Instalasi KIA

Administrasi/Keuangan

Ka. Ruangan IGD PONEK Ka. Ruangan INC Ka. Ruangan PNC Ka. Ruangan Perinatologi

Ketua TIM Sift


18. Kepala Instalasi RPK Kardiologi
a. mengkoordinasikan seluruh kegiatan di Instalasi
b. menyusun standar operasional prosedur pelayanan di Instalasi
c. membuat dan mengevaluasi program kerja di Instalasi
d. membuat laporan kegiatan pelayanan di Instalasi
e. merencanakan kebutuhan sumber daya di Instalasi
f. merencanakan peningkatan SDM di Instalasi
g. membuat uraian tugas bawahan
h. mengawasi semua kegiatan di Instalasi
i. membuat, memeriksa, memparaf / menandatangani surat, laporan dan nota
dinas
j. menyelesaikan masalah yang timbul di lingkungan Instalasi sehubungan
dengan kegiatan pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
k. mela ksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung yang terkait
dengan kegiatan Instalasi

DIREKTUR

Ka. BIDANG
Kepala Instalasi RPK

Administrasi Pencatatan Pemeliharaan


Keuangan Logistik / Pelaporan Sarana /
Prasarana

Tim Medis Tim Keperawatan

PA I PA II PA III PA IV
19. Kepala Instalasi Bedah Sentral
1. Fungsi Perencanaan
a. membuat rencana program dan anggaran tahunan untuk meningkatkan mutu
pelayanan operasi di Kamar Operasi
b. menyusun rencana kebutuhan bahan, peralatan yang diperlukan secara efektif,
berkala dan memantau persediaannya secara efektif dan efesien
c. menyusun kebutuhan tenaga dan sumber daya lain yang diperlukan kamar
operasi
2. Fungsi Operasional
a. mengadakan dan memimpin rapat secara berkala
b. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas staf
c. memberikan masukan dan usulan pada Direktur dalam proses pengambilan
keputusan yang berhubungan dengan Kamar Operasi
d. membina kerjasama dengan seluruh jajaran dalam infrastruktur dan dengan
unit lain
e. menyelesaikan komplain atau masalah yang timbul dalam pelayanan operasi
3. Fungsi Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian
a. memberikan penilaian, bimbingan dan pengarahan pada semua staf yang
terlibat di Kamar Operasi agar dapat memberikan pelayanan yang bermutu
sesuai standar pelayanan dan SOP
b. melakukan pengawasan terhadap efektifitas dan efesiensi kerja di Kamar
Operasi
20. Kepala Instalasi Radiologi
1. Fungsi Perencanaan
a. menyusun program kerja setiap tahun
b. menyusun program orientasi karyawan baru
c. mengadakan pertemuan rutin dan berkala atau sewaktu – waktu
sesuaikebutuhan
2. Fungsi Penggerak dan Pelaksana
a. mengatur, mengelola dan megawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan
b. mengkoordinir pemakaian film badge / TLD
c. mengelola pemakaian peralatan Radiologi dan barang inventaris lainnya
d. memberikan petunjuk dan pelatihan kepada staf dibawahnya untuk
meningkatkan profesionalisme
e. menentukan stok minimal dan efesien pemakaian film, barang habis pakai
untuk pelayanan
f. memberikan petunjuk dan arahan dalam melakukan pemeriksaan Radiologi
yang baik dan benar
3. Fungsi Pengawasan
a. mengawasi dan memberikan arahan dalam pelaksanaan sistem kerja dan SPO
radiologi
b. melakukan pengawasan terhadap proses administrasi pembayaran Radiologi
c. mengelola dan menjaga keamanan peralatan dan barang inventaris Radiologi

DIREKTUR

KABID PENUNJANG PELAYANAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB


KEPALA INSTALASI

PJ. ADMINISTRASI PJ. PROTEKSI PJ. RUANGAN PJ. PEMERIKSAAN PJ. PROCESSING
LOGISTIK RADIASI PEMERIKSAAN USG FILM

21. Kepala Instalasi CSSD


a. Mengarahkan semua aktifitas staf yang berkaitan dengan supply alat medis
steril bagi perawatan pasien di rumah sakit
b. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan
diri/personal lainnya.
c. Menentukan metode yang efektif bagi penyiapan dan penanganan alat/bahan
steril
d. Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan penggunaan mesin
sterilisai secara benar.
e. Memastikan bahwa teknik aseptic diterapkan pada saat penyiapan dn
penanganan alat steril baik yang sekali pakai maupun yang dipakai ulang.
f. Kerjasama dengan unit lain di rumah sakit dan melakukan koordinasi yang
bersifat internal/external
g. Melakukan seleksi untuk calon tenaga di sentralisasi sterilisasi, menyiapkan
konsep dan rencana kerja serta melakukan evaluasi pada waktu yang telah
ditentukan.
h. Membuat perencanaan program kerja
i. Membuat laporan kinerja.
Direktur Rumah
Sakit
Kabid. Penunjang
Pelayanan
Kepala Instalasi
Pusat Sterilisasi

Penanggung jawab
Administrasi

Penanggung jawab Penanggung jawab


Penanggung jawab Sterilisasi & Produksi Distribusi
Dekontaminasi
22. Kepala Instalasi Laundry
a. membantu tugas – tugas Direktur Rumah Sakit dalam hal pelayanan di Instalasi
Laundry
b. mengkoordinasi, mengawasi tatalaksana pengelolaan linen
c. memeberikan bimbingan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
23. Kepala Instalasi Kesling
a. membantu tugas – tugas Direktur RSUD dalam hal permasalahan sanitasi
kesehatan lingkungan RSDU
b. menyelenggarakan, mengkoordinir dan mengawasi operasional Instalasi
Sanitasi Kesehatan Lingkungan RSUD
c. memberikan bimbingan, konseling dan melaksanakan penelitian dan
pengembangan SDM bidang Sanitasi Kesehatan Lingkungan sebagai Konstribusi
Professional

DIREKTUR

Kabid. Penunjang Pelayanan

Kepala Instalasi

Sub Instalasi Sub Innstalasi Sarana


Kebersihan Kesehatan Lingkungan LOGISTIK

24. Kepala Instalasi Gas Medis


a. merencanakan jumlah dan kategori tenaga, jumlah dan jenis pelayanan
b. mengatur dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan gas medis dan vakum
medis
c. menyusun dan mengatur jadwal dinas
d. melaksanakan orientasi tenaga baru
e. memberikan pengarahan dan motivasi
f. bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan pelayanan gas
medis
g. mengadakan pertemuan berkala
h. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
i. mengenal dan mengetahui penggunaan barang / alat serta mengusahakan
pengadaannya
j. menyusun permintaan rutin / bulanan (oksigen dan alat lainnya)
k. memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan
l. menciptakan dan memelihara suasa kerja yang baik
m. memotivasi seluruh staf dalam menjaga kebersihan
n. membuat laporan harian dan bulanan

DIREKTUR

Kabid. Penunjang
Pelayanan
Kepala Instalasi
Gas Medis
Penanggung jawab Administrasi

Operator Operator

Kurir
25. Kepala Instalasi IPSRS
a. Merencanakan kegiatan penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan sarana,
prasarana dan peralatan di rumah sakit.
b. Melaksanakan kegiatan teknis dalam pemeliharaan dan perbaikan sarana,
prasarana dan peralatan di rumah sakit.
c. Melaksanakan kegiatan pengawasan dalam pelaksanaan pengadaan,
pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana, prasarana,dan peralatan
rumah sakit.
d. Menyiapkan dan melaksanakan penelaahan teknis dalam kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana dan peralatan rumah sakit yang
di laksanakan oleh pihak ke III.
e. Menyiapkan dan mengolah data inventarisasi sarana, prasarana dan peralatan
di rumah sakit.
f. Menyiapkan dan melaksanakan penyediaan prasarana kebutuhan rumah sakit.
g. Melaksanakan pengawasan dan pengoperasian peralatan rumah sakit.
h. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan kalibrasi peralatan di rumah sakit.
i. Menyiapkan dan melaksanakan kegiatan system pelaporan sarana, prasarana,
da peralatan di rumah sakit.

Kepala Instalasi
IPSRS

Sub. Administrasi
Umum dan Logistik

SUB. ELEKTROMEDIK SUB. BANGUNAN


SUB. ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL
SUB. ELEKTRONIKA
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

DIREKTUR

7.1. Koordinasi Antara Direktur Dengan Kepala Bidang.


- Dalam menjalankan tugas-tugas Direktur sebagimana dimaksud dalam
Pasal 13, maka:
a. Direktur dapat bertindak atas nama Rumah Sakit.
b. Para Kepala Bidang berhak dan berwenang bertindak atas nama
Direktur, untuk masing-masing bidang yang menjadi tugas dan
wewenangnya.
- Apabila Direktur berhalangan tetap menjalankan pekerjaannya atau apabila
jabatan itu terluang dan penggantinya belum memangku jabatan, maka
kekosongan jabatan tersebut dipangku oleh salah seorang yang ditunjuk
sementara.
- Apabila Direktur dan semua Kepala Bidang berhalangan tetap melakukan
pekerjaannya atau jabatan Direktur terluang seluruhnya dan belum
diangkat.
- Dalam keadaan Direktur berhalangan sementara dalam menjalankan tugas
dan kewenangan sebagaimana dimaksud, Direktur dapat
mendelegasikannya kepada Kepala Bidang.
7.2. Koordinasi Antara Direktur Dengan Pengurus YRSBI.
- Pengelolaan Rumah Sakit dilakukan oleh Direktur.
- Direktur bertanggung jawab kepada Pengurus YRSBI.
- Pengurus YRSBI melakukan pembinaan dan pengawasan dalam
pengelolaan Rumah Sakit, dengan menetapkan kebijakan pelaksanaan,
baik di bidang pelayanan medis, pendidikan dan latihan serta penelitian dan
pengembangan kesehatan untuk tercapainya visi, misi, dan motto rumah
sakit.
- Keberhasilan rumah sakit tergantung dari pengelolaan oleh Direktur dan
pembinaan serta pengawasan dari Pengurus YRSBI sehingga dalam
pertanggungjawaban tugas dan kewajiban antara Pengelola dan Pengurus
adalah bersifat tanggung renteng.
7.3. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Medik.
- Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu.
- Pelaksanaan tugas tugas Komite Medis dilaporkan secara tertulis
kepada Direktur dalam bentuk rekomendasi.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.
7.5. Koordinasi antara Direktur dengan Satuan Pemeriksa Internal (SPI).
- Satuan Pemeriksaan Internal berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Direktur RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu.
- Tugas pokok Satuan Pemeriksan Internal adalah melaksanakan
pemeriksaan dan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan semua
unsur di rumah sakit agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
ketentuan yang berlaku.
- Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2),Satuan Pemeriksaan Internal berfungsi :
a) Melaksanakan pemeriksaan/audit keuangan dan operasional.
b) Merancang dan melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan
pengendalian intern
c) Melakukan identifikasi risiko.
d) Mencegah terjadinya penyimpangan.
e) Memberikan konsultasi pengendalian intern.
- Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3)
disampaikan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.
7.6. Koordinasi Antara Direktur Dengan Staf Medis.
- Direktur berhak mengangkat dan memberhentikan Anggota Kelompok
Staf Medis (KSM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan dan peraturan kebijakan yang berlaku serta Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar
Makkatutu Bantaeng.
- Sebagai pengelola, Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk
menetapkan strategi organisasi dan tata kerja lengkap dengan rincian
tugasnya, menetapkan hal – hal yang berkaitan dengan hak dan
kewajiban Staf Medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
- Dalam pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur
berkewajiban menjamin Staf Medis melaksanakan tugas dan kewajiban
sesuai Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional.
- Kewajiban Staf Medis untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban
dilaksanakan sesuai standar yang berlaku, maka Ketua Kelompok Staf
Medis bertanggung jawab kepada Direktur melalui Kepala Bidang
Pelayanan Medis.
- pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat
bersifat pertanggungjawaban proporsional administratif manajerial dan
pertanggungjawaban secara profesional.
7.7. Koordinasi Antara Manajemen Dengan Kepala Instalasi.
- Manajemen mempunyai tugas melakukan monitoring, evaluasi dan
tindak lanjut pelayanan sesuai dengan pembagian tugasnya, namun
tidak menutup kemungkinan bisa melakukan koordinasi diluar
pembagian tugasnya jika berkaitan.
- Kepala Instalasi melaporkan kegiatan / pelayanan Instalasinya kepada
Manajemen.
BAB VIII
DATA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PEGAWAI
RINGKASAN DATA KETENAGAAN
JUMLAH
HASIL PENGUSULAN
INSTALASI PROFESI KUALIFIKASI YANG KETERANGAN
PERHITUNGAN KETENAGAAN
ADA

IGD Perawat

Pekarya

IBS Perawat

Perawat
Anastesi
Instalasi
Apoteker
Farmasi

Ass. Apoteker

Juru Racik

Admin
Farmasi
Instalasi
Rehabilitasi Fisioterapis
Medik
Pembantu
Terapis

Laboratorium Analis

Admin Lab

Petugas
Sampling

Radiologi Radiografer

Petugas
Umum

Instalasi Gizi Ahli Gizi

Penyaji ke
pasien
Pengolah
Makanan
Asisten
Pengolah
Makanan
Penyaji
Karyawan

Pendaftaran

Instalasi
Adm. MR
Rekam Medik

P. Sirkulasi

Pusat Pelaksana
Sterilisasi Sterilisasi

JUMLAH
HASIL PENGUSULAN
INSTALASI PROFESI KUALIFIKASI YANG KETERANGAN
PERHITUNGAN KETENAGAAN
ADA
Pelaksana
Laundry
Laundry
Bagian
Adm. Umum
Administrasi
Bagian SDM Adm. SDN
Adm. Personalia
Adm. Diklat
Adm.
Pengembangan
SDM
Bagian Customer
Humas Service
Driver
Operator
Bagian
Kasir
Keuangan
Adm. Keuangan
R. Inap
Adm.
Pembayaran
Checker Billing
Bagian LPA Adm. LPA
Bagian
Adm. Akuntansi
Akuntansi
BPS Teknisi
Admin BPS
Bagian Ka. Inventory /
Inventori Pengadaan
Administrasi
Logistik
Petugas House
Keeping
Petugas Kamar
Jahit
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Pengertian Orientasi adalah saha membantu para pekerja agar mengenali secara
baik dan mampu beradaptasi dengan suatu atau dengan lingkungan / iklim bisnis suatu
organisasi / perusahaan.
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan
bersedia melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi / perusaan
sehati – hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan
memahami berbagai aspek teknis pekerja / jabatan, agar mampu melaksanakan tugas
– tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.
HARI MATERI METODE PENANGGUNGJAWAB
BAB XI
PELAPORAN
11.1. PELAPORAN INTERNAL.
Laporan Insidentil, terdiri dari :
Permintaan Laporan dari Direktur RS.
Permintaan Laporan dari Kepala Bidang RS.
Permintaan Laporan dari Instalasi Terkait.

Laporan mingguan dari Kepala Instalasi terdiri dari :


1. Laporan dari Bagian Rekam Medis, meliputi :
- Laporan kunjungan Instalasi Gawat Darurat.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Jalan.
- Laporan pelayanan tiap poli.
- Laporan kunjungan Instalasi Rawat Inap.
- Laporan 5 besar asal pasien Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi
Rawat Jalan.
- Laporan 5 besar morbiditas penyakit Instalasi Gawat Darurat,
Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Rawat Inap.
- Indikator efisiensi Instalasi Rawat Inap.
- Laporan kegiatan Instalasi Kamar Operasi.
2. Laporan dari Instalasi Radiologi.
3. Laporan dari Instalasi Laboratorium.
4. Laporan dari Instalasi Rehabilitasi Medik.
5. Laporan dari Instalasi Gizi.

Laporan mingguan dari Manajemen, terdiri dari :


1. Manajemen Rawat Jalan.
2. Manajemen Rawat Inap.
3. Manajemen Instalasi Gawat Darurat dan Outcare.
4. Manajemen Wellnes Center & Klinik Satelit.
5. Manajemen Humas & Pemasaran.

Laporan Bulanan Internal Terdiri Dari :


1. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Jalan.
2. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gawat Darurat.
3. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rawat Inap.
4. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Laboratorium
5. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Radiologi.
6. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Rehabilitasi
Medik.
7. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Kamar Operasi.
8. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Instalasi Gizi.
9. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Rekam Medis.
10. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Akuntansi.
11. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Administrasi.
12. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Inventory.
13. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Keuangan.
14. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Humas.
15. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian Pemeliharaan
Sarana.
16. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SIM-RS.
17. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian SDM.
18. Laporan Pelayanan, SPM, target dan indikator Bagian LPA.
19. Laporan Bulanan Komite Pengendalian Infeksi.
20. Laporan Bulanan Komite Keperawatan.
21. Laporan Bulanan Komite Pastoral.
22. Laporan Bulanan Komite Keselamatan Pasien.
23. Laporan Bulanan Komite Satuan Pengawas Internal.
24. Laporan Bulanan Komite Medik.

Laporan Tahunan Terdiri Dari :


1. Laporan Pelayanan Medis dari Bagian Rekam Medis.
2. Laporan Keuangan dari Bagian Akuntansi.
3. Laporan Ketenagaan dari Bagian Sumber Daya Manusia.
4. Laporan Kegiatan dari Bagian Humas.

11.2. PELAPORAN EKSTERNAL.


Laporan Insidentil :
1. Laporan Surveilans Terpadu ke Dinas Kesehatan Bantaeng.
2. Laporan Demam Berdarah Dengue ke Dinas Kesehatan Bantaeng
3. Laporan Wabah ke Dinas Kesehatan Bantaeng.
4. Laporan pelayanan medik dan keuangan.

Laporan Bulanan Eksternal Terdiri Dari :


1. Laporan Surveilans Terpadu Dinas Kesehatan Kota Bantaeng.
2. Laporan Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Kota Bantaeng.
3. Laporan Wabah Dinas Kesehatan Kota Bantaeng.
4. Laporan RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan -
Jakarta.
5. Laporan RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian
Kesehatan –Jakarta.
6. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian
Kesehatan – Jakarta.
7. Laporan RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian
Kesehatan – Jakarta.
8. Laporan Jamkesda, Jamkeskot & SPM ke Dinas Kesehatan Kota Batu.
9. Laporan Klaim ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Laporan Tahunan Eksternal Terdiri Dari :


1. RL. 1.1 Data Dasar RS. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
2. RL. 1.2 Indikator Pelayanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
3. RL. 1.3 Tempat Tidur. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
4. RL. 2. Ketenagaan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
5. RL. 3.1 Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
6. RL. 3.2 Rawat Darurat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
7. RL. 3.3 Gigi Mulut. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
8. RL. 3.4 Kebidanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
9. RL. 3.5 Perinatologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
10. RL. 3.6 Pembedahan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
11. RL. 3.7 Radiologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
12. RL. 3.8. Laboratorium. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
13. RL. 3.9. Rehab Medik. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
14. RL. 3.10 Pelayanan Khusus. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
15. RL. 3.11 Obat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
16. RL. 3.12 Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
17. RL. 3.13. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
18. RL. 3.14. Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
19. RL. 3.15. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
20. RL. 4A. Penyakit Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
21. RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
22. RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.
23. RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.
24. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian
Kesehatan –Jakarta.
25. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian kesehatan –
Jakarta.
26. Laporan Aplikasi Sarana dan Prasarana Kesehatan (ASPAK) ke
Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan – Kementrian Kesehatan RI –
Jakarta.
27. Laporan Pelayanan Medis RSUD Prof.Dr.H.M.Anwar Makkatutu ke
Yayasan Rumah Sakit Baptis Indonesia (YRSBI) – Jakarta.
28. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas
Kesehatan Kota Bantaeng.
29. Laporan Pelayanan dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) - Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan.
30. Laporan tahunan kunjungan IGD dan IRJ untuk laporan pajak.

Anda mungkin juga menyukai