TENTANG
TENTANG
SURAT PEMBERLAKUAN
PEDOMAN KEPANITERAAN KLINIK PROFESI KEDOKTERAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
1
3. Undang –undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN :
2
4. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
di surat keputusan ini akan dirubah dan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Januari 2019
Distribusi:
1. Ka SMF IPD
2. Ka SMF Bedah
3. Ka SMF Obsgyn
4. Ka SMF Anak
5. Ka SMF Saraf
6. Ka SMF Mata
7. Ka SMF THT
8. Ka SMF Kulit & Kelamin
9. Ka SMF Radiologi
10. Ka SMF Anestesi
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas ijinnya,
sehingga buku Pedoman Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik ini bisa diselesaikan.
Pedoman Pelakasanaan Kepaniteraan ini dimaksudkan untuk dapat memberi acuan bagi
pengajar maupun peserta didik aga terarah dengan baik.
Jakarta, 2019
Tim Penyusun
4
DAFTAR ISI
5
B. Tujuan dan Sasaran Pelaksanaan .................................................................................................... 34
C. Organisasi Pelaksaan Penelitian...................................................................................................... 34
D. Infrastruktur Penelitian dan Sumber Daya Manusia (SDM) Peneliti .............................................. 34
E. Dana Penelitian ............................................................................................................................... 35
F. Program – program Bidang Penelitian ............................................................................................ 35
G. Strategi dan Kebijakan Penelitian ................................................................................................... 35
H. Hasil penelitian................................................................................................................................ 38
BAB VII ............................................................................................................................................ 39
PENUTUP ......................................................................................................................................... 39
A. Evaluasi ........................................................................................................................................... 39
B. Tindak Lanjut Pengembangan ......................................................................................................... 40
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan seperti yang
disebutkan dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
merupakan tempat bekerjanya para tenaga professional yang melaksanan
kegiatannya berdasarkan sumpah dan kode etik profesi. Salah satu tenaga
professional yang sangat menentukan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit
adalah dokter. Untuk menghasilkan seorang dokter yang profesional, harus melewati
dua tahap. Tahap pertama adalah tahapan akademik yang bisa didapatkan melalui
pendidikan di Fakultas Kedokteran yang lulusannya disebut Sarjana Kedokteran,
sedangkan tahap kedua adalah tahap pendidikan profesi yang dilaksanakan di
Institusi Pelayanan Kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas. Pada tahap
ini rumah sakit tempat para sarjana kedokteran belajar sangat berperan dalam
menjaga mutu pelayanan pendidikan kedokteran.
Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa merupakan salah satu Rumah
Sakit Angkatan Darat di Jakarta yang menyelenggarakan pelayanan pendidikan
kedokteran. Rumah Sakit Tingkat II Moh. Ridwan Meuraksa sebagai Rumah Sakit
Pendidikan Satelit Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi. Oleh karena itu untuk
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan kedokteran, dipandang perlu untuk
membuat Pedoman Pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Kedokteran di lingkungan RS
Tk II Moh. Ridwan Meuraksa. Hal ini juga sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1069/Menkes/SK/XI/2008 tentang Pedoman Klasifikasi dan
Standar Rumah Sakit Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 2015
tentang Rumah Sakit Pendidikan.
2. Tujuan
7
a. Terwujudnya tertib manajemen administrasi dalam pelaksanaan
pendidikan praktik klinik kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
b. Tercapainya pendidikan profesi kedokteran yang bermutu di RS Tk II Moh.
Ridwan Meuraksa.
c. Tersedianya pelayanan rumah sakit oleh peserta didik sesuai dengan
Standar Pendidikan Dokter.
C. Ruang Lingkup
8
BAB II
A. Visi
Menjadikan rumah sakit pendidikan kebanggan utama dan menjadi rujukan
nasional, berstandar nasional yang terkemuka di wilayah Kodam Jaya/Jayakarta
pada 2020.
B. Misi
1. Memberi pelayanan kesehatan yang prima bertandar nasional dan terjangkau
oleh semua lapisan masyarakat, melalui pembinaan akuntabilitas koorporasi
dan profesi.
2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan untuk
menghasilkan SDM yang kompeten di bidang kedokteran dan kesehatan
lainnya.
3. Menyediakan sarana dan pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan
ilmu pengetahuan, teknologi kedokteran dan kesehatan (IPTEKDOKKES)
yang berwawasan global.
9
BAB III
MANAJEMEN PENDIDIKAN
A. Pengorganisasian
1. Kepala RS Tk II Moh Ridwan Meuraksa bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan pendidikan kedokteran di Rumah Sakit.
2. Dalam proses penyelenggaraannya rumah sakit membentuk dan mengangkat
Tim Koordinasi Pendidikan (Timkordik) yang dibantu oleh Koordinator Bagian
Dokter pendidik dan pembimbing/supervisor klinik kedokteran.
3. Pelaksanaan pelayanan medis kepada masyarakat yang diberikan oleh
peserta didik di bawah bimbingan Dokter Pendidik Klinik/Dosen Luar Biasa,
Kepala Tim Koordinasi Pendidikan dan dibawah koordinasi Kepala RS Tk II
Moh. Ridwan Meuraksa melalui Timkordik.
4. Kinerja dokter pendidik dan pembimbing / supervisor klinik kedokteran dinilai
oleh Tim Penilai Kinerja Dokter Pendidik. Pembimbing / Supervisor Klinik yang
diangkat oleh Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan disetujui oleh Dekan
Fakultas Kedokteran.
5. Timkordik merupakan pelaksana pengelolaan adminitrasi / manajemen sistem
penyelenggaraan pendidikan kedokteran secara umum.
B. Timkordik
1. Dalam rangka kelancaran proses manajemen dan administrasi pendidikan
kedokteran maka dibentuk suatu Tim Koordinasi Pendidikan Kedokteran
(Timkordik).
2. Keanggotaan Komkordik terdiri dari unsur-unsur perwakilan yang berasal dari
rumah sakit dan Fakultas serta dibantu dengan staf pelaksana administrasi
sebagai sekretariat Timkordik.
3. Ketua dan anggota Timkordik dari unsur RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dipilih
oleh seluruh pendidik, pembimbing / supervisor klnik Fakultas Kedokteran yang
ada di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa, sedangkan anggota dari Fakultas
Kedokteran dipilih oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
4. Timkordik berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Rumah
Sakit.
5. Fungsi dari Timkordik adalah menyelenggarakan manajemen / pengelolaan
pendidikan / praktik klinik kedokteran rumah sakit.
6. Tugas pokok Timkordik terdiri dari:
10
a. Menyusun kebijakan / SOP / prosedur tetap / petunjuk teknis yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pendidikan / praktik klinik kedokteran di rumah
sakit.
b. Menyusun program / perencanaan serta melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pendidikan / praktik klinik kedokteran di rumah sakit.
c. Melaksanakan proses administrasi / manajemen untuk menunjang
pelaksanaan pendidikan / praktik klinik kedokteran rumah sakit.
d. Memfasilitasi kegiatan pelaksanaan pendidikan / praktik klinik kedokteran
di rumah sakit.
e. Merekapitulasi kegiatan pelaksanaan pendidikan / praktik klinik kedokteran
di rumah sakit.
f. Berkoordinasi secara teknis administrative dalam menyususn dan
melaporkan secara berkala kegiatan pelaksanaan pendidikan praktik klinik
kedokteran di rumah sakit ke Kepla RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan
dekan fakultas kedokteran.
g. Melaksanakan proses evaluasi di setiap akhir kepaniteraan, termasuk
evaluasi nilai akhir, pelanggaran kedisiplin mahasiswa dan evaluasi
terhadap dosen luar biasa atau dokter pendidik / pembimbing klinik
C. Koordinator Bagian
1. Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kepaniteraan Klinik mahasiswa
Fakultas Kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa perlu dibentuk
Korrdinator Bagian di setiap bagian / SMF yang selanjutnya diangkat oleh
Dekan Fakultas Kedokteran atas usulan Kepala RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa.
2. Dalam menjalankan tugasnya Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa
menetapkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang Koordinator Bagian.
3. Koordinator Bagian dipilih dan diangkat langsung oleh Kepala RS Tk II Moh.
Ridwan Meuraksa.
4. Koordinator Bagian bertanggung jawab dalam bidang akademik kepada Dekan
dan dalam bidang pelayanan medik dan penggunaan fasilitas rumah sakit
kepada Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meurksa melalui ketua SMF.
5. Koordinator Bagian diangkat untuk masa jabatan 1 (satu) tahun dan dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) tahun berikutnya oleh Dekan sesuai dengan
usulan Kepala Rumah Sakit.
6. Tugas Koordinator Bagian
a. Mengatur / melaksanakan koordinasi\
1) Kegiatan seleksi calon peserta (komprehensif OSCE dan tulis) program-
program profesi dokter.
11
2) Pelaksanaan orientasi / pra pendidikan mahasiswa Fakultas Kedokteran
di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
3) Menyelenggarakan proses pendidikan program profesi dokter bersama-
sama dengan bagian-bagian terkait lainnya yang ada di RS Tk II Moh
Ridwan Meuraksa.
4) Melaporkan pada Timkordik hasil dan evaluasi pelaksanaan
kepaniteraan klinik dokter muda.
b. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendidikan profesi dokter di
bagiannya guna mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan dan
berlangsung secara efektif dan efisien.
c. Mempersiapkan semua perangkat akademik yang diperlukan dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar bersama dengan Timkordik.
d. Bersama-sama dengan Timkordik menyusun kebijakan / SOP / prosedur
tetap / petunjuk teknis yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan
/ praktik klinik kedokteran di Rumah Sakit.
7. Tanggung Jawab Koordinator Bagian :
a. Koordinator Bagian bertanggung jawab kepada Timkordik.
b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses manajemen pendidikan
klinik di bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Bertanggung jawab terhadap monitoring dan evaluasi kegiatan pendidikan
klinik / profesi di bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
8. Wewenang Koordinator Bagian
a. Mengatur, mengawasi, menilai pelaksanaan dan peraturan pedoman dan
kebijakan yang telah ditentukan untuk dilaksanakan oleh pendidik,
pembimbing klinik di bagian yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Mengusulkan mengenai reward dan punishment bagi semua pihak yang
terlibat dalam proses pendidikan, sesuai peraturan yang berlaku.
12
4. Uraian tentang kriteria, tugas dan tanggung jawab, kewenangan, hak dan
kewajiban penilai dokter pendidik, pembimbing / supervisor klinik dijelaskan
pada BAB IV pedoman ini.
5. Kriteria penilaian yang dipakai adalah :
a. Integritas
b. Disiplin
c. Dedikasi dan loyalitas
d. Semangat dan motivasi
e. Komitmen dan konsistensi
f. Profesionalitas
g. Melayani
h. Akuntabel
i. Harmoni
j. Keadilan
6. Kategori Penilaian Dokter Pendidik, Pembimbing / Supervisor Klinik :
7. Penetapan kategori kinerja adalh sebgai berikut:
a. 91 – 100 amat baik
b. 76 – 90 baik
c. 61 - 75 cukup
d. 51 – 60 sedang
e. <51 kurang
Catatan : Nilai didapat dari nilai rata-rata dengan cara menjumlahkan semua
nilai lalu dibagi jumlah item penilaian.
13
5 Ilmu Penyakit Syaraf Syaraf 8 8
6 Ilmu THT THT 8 8
7 Ilmu Penyakit Kulit Kelamin Kulit Kelamin 8 8
8 Ilmu Penyakit Mata Mata 8 8
9 Ilmu Anestesi Anestesi 5 5
10 Ilmu Radiologi Radiologi 5 5
14
4. Setiap peserta didik sebelum melaksanakan pendidikan modul praktik klinik
kedokteran wajib lapor terlebih dahulu ke Timkordik dan proses pembuatan
name tag dengan masa berlaku sesuai dengan periode kepaniteraan klinik.
5. Program orientasi peserta didik diadakan setiap minggu pertama sebelum
pelaksanaan praktik klinik dengan acara kegiatan adalah penerimaan resmi
oleh kepala rumah sakit / Timkordik dan sosialisasi tentang profil, peraturan –
peraturan, manajemen rekam medis, penanganan infeksi nosocomial, materi
patient safety dan keselamatan kerja (K3) termasuk materi khusus di SMF /
instalasi terkait.
6. Pelaksanaan pendidikan modul praktik klinik dilakukan di instalasi – instalasi
terkait yaitu:
a. Instalasi Rawat Jalan / IRJ
b. Instalasi Rawat Inap / IRP
c. Instalasi Gawat Darurat / IGD
d. Instalasi Bedah Sentral / IBS
7. Evaluasi peserta didik yang telah selesai melaksanakan pendidikan modul
praktik klinik kedokteran dilakukan oleh masing-masinng SMF terkait.
8. Tiap SMF mengirimkan laporan kegiatan pelaksanaan modul praktik klinik
kedokteran ke sekretariat Timkordik paling lambat tujuh hari kerja setelah
pelaksanaan ujian modul.
9. Timkordik melaksanakan penyususnan rekapitulasi nilai dan laporan kegiatan
pelaksanaan pendidikan modul praktik klnik kedokteran dan dikirim ke
Katimkordik dan Dekan melalui Timkordik.
2. Tahap Pelatihan
Bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan praktik klinik
yang terdiri dari:
a. Kasus Diskusi
15
Kasus diskusi adalah diskusi tentang masalah pasien berdasarkan
kelompok yang telah ditunjuk.
b. Kerja Ruangan di Ruang Rawat Inap
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien,
menganalisis penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan tindakan
dengan didampingi supervisor.
c. Bedside Teaching
Mahasiswa melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien
didampingi oleh dokter yang bertugas di bangsal / poliklinik.
d. Kerja di Poliklinik
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien,
menganalisis penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan tindakan
dengan didampingi supervisor.
e. Mini – CEX
Mini –CEX adalah penilaian terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh
supervisor selama 5-10 menit mengenai anamnesis, pemeriksaan fisik,
diagnosis dan tata laksana pasien Mini – CEX ini dapat berupa penilaian
formatif atau sumatif.
f. Kerja di Ruang Prosedur
Mahasiswa melakukan kegiatan praktik klinik misalnya di ruang
ekokardiografi, ruang hemodialisa, dan ruang khusus lainnya seperti ICU.
g. Kerja di Instalasi Gawat Darurat
Mahasiswa dibagi berkelompok untuk bekerja memeriksa pasien,
menganalisis penyakitnya, melihat tindakan ataupun mengerjakan tindakan
dengan didampingi supervisor.
h. Kerja Ruangan di SMF Penunjang
Dilakukan di Instalasi Radiologi dimana mahasiswa didampingi oleh dokter
pendidik / pembimbing klinik mempelajari hasil pemeriksaan radiologi dan
interpretasi hasil pemeriksaan.
16
g. Ujian lisan
h. Ujian portofolio yaitu ujian mahasiswa berdasarkan pembuatan Case Write
uo dan kegiatan selama modul praktik klinik yang terangkum dalam
Logbook peserta didk.
Penilaian kepada peserta didik selama kepaniteraan klinik oleh pembimbing klinik
/ penguji diwajibkan memeberikan nilai dalam bentuk angka dan hasil nilai angka tersebut
akan dikonversikan dalam bentuk huruf oleh fakultas kedokteran masing-masing.
17
8. Laporan nilai / hasil ujian dikirimkan ke Timkordik paling lambat tujuh hari kerja
setelah pelaksanaan ujian/
9. Timkordik akan membuat surat pengantar nilai ke Dekan yang ditandatangai
oleh Kepala Rumah Sakit.
10. Timkordik akan membuat pencairan honor pembimbing klinik setelah nilai
ujian, daftar hadir pembimbing, laporan pelaksanaan kegiatan, kuisioner
penilaian pembimbing oleh mahasiswa diterima.
18
klinik kedokteran mahasiswa Fakultas Kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa.
7. Fakultas Kedokteran dan RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa membuat Surat
Keputusan Bersama tentang pemakaian Modul Kepaniteraan Klinik
Kedokteran Fakultas Kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
19
BAB IV
20
2) Melaksanakan bimbingan / bedside teaching sesuai dengan metode five
step microskills.
3) Melaksanakan pelaksanaan laporan kasus pada case report session.
4) Menilai pelaksanaan presentasi referat pada Clinical Science Session.
5) Mengisi logbook pembimbingdan mengingatkan peserta didik mengisi
logbook mahasiswa.
6) Melaksanakan koordinasi dengan Koordinator Bagian tentang jadwal
pelaksanaan bimbingan kepaniteraan klinik.
7) Bekerja sama dengan Koordinator Bagian untuk membuat jadwal
kegiatan perperiodik sesuai ruang lingkup kerjanya.
8) Bekerja sama dengan pendidik klinik untuk menyiapkan bahan ujian
peserta didik.
9) Melaporkan hasil bimbingan klinik kepada Koordinator Bagian.
c. Kewenangan dokter pembimbing / supervisor klinik :
1) Melaksanakan bimbingan secara langsung kepada peserta didik sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2) Memberikan teguran langsung kepada peserta didik apabila melanggar
tata tertib.
3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik dalam
pelaksanaan modul kepaniteraan klinik termasuk absensi peserta didik.
d. Hak dokter pembimbing / supervisor klinik :
1) Berhak melaksanakan bimbingan langsung kepada peserta didik sesuai
ruang lingkup kerjanya.
2) Berhak memberikan reward dan punishment kepada peserta didik
sesuai dengan peraturan yang berlaku di RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa.
3) Berhak menerima jasa bimbingan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Fakultas Kedokteran dan RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
e. Kewajiban dokter pembimbing / supervisor klinik:
1) Memberikan bimbingan langsung kepada seluruh peserta didik di
bawah ruang lingkup tanggung jawabnya.
2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi peserta didik selama proses
bimbingan.
3) Mendokumentasi hasil rencana dan pelaksaaan bimbingan klinik.
21
professional minimal 3 tahun di rumah sakit (sebagai staf) atau di
fakultas kedokteran (sebagai dosen aktif).
b. Tugas dan tagging jawab pendidik / penguji prakitik klinik kedokteran:
1) Bertanggung jawab kepada Koordinator Bagian yang terkait (SMF
terkait).
2) Bekerja sebagai penguji modul kepaniteraan klinik.
3) Membantu pembimbing klinik untuk memberikan bimbingan kepada
peserta didik apabila diperlukan atau atas permintaan pembimbing
klinik.
4) Melaksanakan ujian dengan metode mini-cex, OSCE, SOCA, MDE.
5) Sebagai narasumber dalam pertemuan ilmiah dan Journal reading.
c. Kewenangan pendidik / penguji praktik klinik kedokteran:
1) Menguji peserta didik kepaniteraan klinik sesuai dengan bidang
keilmuannya.
2) Menetapkan lulus dan tidak lulusnya peserta didik.
3) Bekerja sama dnegan Koordinator Bagian untuk memberikan sanksi
bagi peserta didik apabila terjadi pelanggaran selama mengalami
proses kepaniteraan klinik.
d. Hak pendidik / penguji praktik klinik pendidik klinik kedokteran :
1) Berhak mendapatkanjasa sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2) Berhak menguji peserta didik.
3) Berhak menetapkan nilai modul kepaniteraan klinik.
4) Menetapkan kelulusan peserta didik, her atau mengulang modul,
bekerja sama dengan Koordinator Bagian.
e. Kewajiban pendidik / penguji praktik klinik kedokteran :
1) Berkewajiban untuk mengadakan pertemuan ilmiah / journal reading
dengan peserta didik sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
2) Menguji modul kepaniteraan klinik sesuai dengan bidang keilmuannya.
3) Membuat laporan nilai kepada Koordinatir bagian ( SMF terkait).
22
3) Dipilih, diangkat, dan ditetapkan dengan surat kepurtusan Kepala RS Tk
II Moh. Ridwan Meuraksaatas usulan Dekan Fakultas Kedokteran.
b. Tugas penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing / supervisor
klinik :
1) Melakukan penilaian seluruh aktivitas dokter pendididk / pembimbing
klinik sesuai dengan standar penilaian yang telah ditentukan.
2) Menetapkan kriteria kinerja dokter dpendidik klinik
3) Memberikan masukan kepada ketua SMF dan Komite Medik tentag
kinerja dooter spendidik / pembimbing klinik melalui Katimkordik.
4) Penilaian dokter pembimbing klinik dilakukan sekali dema stahun.
c. Tanggung jawab penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing /
supervisor klinik :
1) Tim penilai bertanggung jawab langsung kepada Katimkordik.
2) Bertanggung jawab kepada monitoring dan evaluasi kegiatan dokter
pembimbing klinik kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa,
3) Memberikan laporan secara periodic tentang monitoring dan evaluasi
kepada Katimkordik.
d. Kewenangan penilai kerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing /
supervisor klinik:
1) Berkewajiban melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proses pendidikan klinik fakultas Kedokteran di lingkuan RS Tk II Moh,
Ridwan Meuraksa.
2) Mengusulkan mengenai reward dan punishment di ruang lingkup
kerjanya.
e. Hak penilai kinerja dokter pembimbing / penguji, pembimbing / supervisor
klinik :
1) Berhak menilai dan menetapkan kriteria kinerja dokter pembimbing
klinik di ruang lingkup kerjanya.
2) Berhak memberikan reward dan punishment berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi selama menjalani proses penilaian dokter
pembimbing klinik di ruang lingkup kerjanya.
3) Berhak mendapatkan jasa sesuai dengan peraturan yang berlaku di RS
Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan Fakultas Kedokteran.
f. Kewajiban penilai kinerja dokter pembimbing/penguji, pembimbing /
supervisor klinik :
1) Berkewajiban melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
proses pendidikan klinik. Fakultas Kedokteran di lingkungan RS Tk II
Moh. Ridwan Meuraksa.
23
2) Berkewajiban memberikan teguran secara lisan atau tertulis kepada
dokter pembimbing klinik apabila ditemukan pelanggaran dalam proses
pelaksanaan bimbingan klinik.
3) Membuat laporan tertulis tentang hasil kinerja dokter pembimbing klinik
RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa seklai dalam setahun kepada
Timkordik.
24
1) Sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai dokter pembimbing /
pendidik klinik.
2) Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian
dari jabatan DLB bila :
a) Pembebasan dalam masa 5 tahun sejak menjadi dokter pendidik
klinik tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditemukan untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.
b) Dijatuhi hukuman tingkat sedang atau tingkat berat berupa jenis
hukuman disiplin penurunan pangkat.
c) Ditugaskan secara penuh di luar jabatan dokter pendidik klinik.
d) Menjalani cuti di luar tanggungan negara.
e) Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.
3) Pengangkatan kembali dokter pendidik / pembimbing klinik yang
diberhentikan sementara dilakukan setelah yang bersangkutan dapat
memenuhi ketentuan angka kredit yang ditentukan oleh pejabat yang
berwenang menentukan angkat kredit.
4) Dokter pendidik klinik diberhentikan dari jabatan apabila dalam jangka 1
(satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan.
5) Dokter pendidik klinik diberhentikan dari jabatan bila dijatuhi hukuman
disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hokum tetap kecuali
hukuman disiplinberat berupa penurunan pangkat.
25
e) Nama-nam ayang telah lulus secara administrative diusulkan e
Fakultas Kedokteran untuk mendapatkan Diklat TOT Pembelajaran
Modul Praktik Klinik Kedokteran.
f) RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa membuat usulan ke Fakultas
Kedokteran untuk mengangkat nama-nama yang telah memnuhi
persyaratan / kriteria umum maupun khusus untuk diangkat sebagai
dokter pembimbing / supervisor klinik mahasiswa Fakultas
Kedokteran.
g) Dekan membuat surat pengangkatan dokter-dokter yang telah
diusulkan tersebut sebagai dokter pembimbing / supervisor klinik
kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
2) Dokter pembimbing / supervisor klinik dari unsur Fakultas Kedokteran
a) Fakultas mengusulkan Dosen Fakultas Kedokteran yang telah
direkomendasikan oleh Dekan diusulkan sebagai dokter
pembimbing / supervisor klinik kedokteran Fakultas Kedokteran di
RS Tk II Moh. RIdwan Meuraksa.
b) Kepala membuat surat pengangkatan dosen yang telah diusulkan
oleh fakultas sebagai dokter pembimbing / supervisor klinik
kedokteran Fakultas Kedokteran di RS TK II Moh. Ridwan Meuraksa.
b. Dokter pendidik / penguji praktik klinik
1) Dokter pendidik / penguji dari RS Tk II Moh. RIdwan MEuraksa :
a) Diusulkan oleh ketua SMF masing-masing ke Ketua Timkordik.
b) Ketua Timkordiik memeriksa persyratan administrasi nama-nama
yang diusulkan.
c) Apabila persyaratan administrasi telah dipenuhi ketua Timkordik
membuat usulan pengangkatan nama-nama tersebut sebagai dokter
pendidik / penguji praktik klinik Fakultas Kedokteran ke Fakultas
Kedokteran dengan persetujuan Kelapa RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa.
d) Dekan Fakultas Kedokteran mengangkat nama-nama dokter
tersebut sesuai usulan Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
2) Dokter pendidik / penguji dan Fakultas Kedokteran
a) Dekan mengusulkan nama-nama dokter yang telah memenuhi
persyaratan sebagai dokter pendidik / penguji praktik klinik
kedokteran ke Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
b) Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa mengangkat nama-nama
dokter yang telah diusulkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran
sebagai dokter pendidik / penguji praktik klinik kedokteran di RS Tk
II Moh. Ridwan Meuraksa.
c. Dosen Luar Biasa:
26
1) Fakultas membuat daftar persyaratan dosen luar biasa untuk
disampaikan ke seluruh dokter pendidik / pembimbing klinik kedokteran
Fakultas Kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
2) Dokter pembimbing klinik memenuhi persyaratan administrasi ke
Fakultas Kedokteran melalui Timkordik untuk selanjutnya diteruskan ke
Fakultas.
3) Fakultas mengusulkan nama yang telah memenuhi syarat ke dikti untuk
mendapatkan NIDN (NomorInduk Dosen Nasional).
27
5) Ruang jaga
6) Skill Lab
3. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana pembelajaran
Pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran menjadi tanggung jawab
bersama.
28
BAB V
29
(1) Shift I pukul 07.00-15.00 WIB
(2) Shift II pukul 15.00-21.00 WIB
(3) Shift III pukul 21.00-07.00 WIB
h. Alasan syah untuk tidak hadir
1) Sakit dibuktikan dengan surat keterangan dokter lain di luar poli Fakultas
Kedokteran dan RS Tk II Moh. Ridwan MEuraksa dalam 24 jam harus
disyahkan oleh dokter di poli Fakultas Kedokteran / RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa.
2) Apabila mahasiswa ijin, sakit / dirawat, melahirkan, kematian anggota
keluarga lebih dari dua hari untuk modul minor dan lebih dari empat hari
untuk modul mayor, maka dianggap gugur dan harus mengulang praktik
klinik modul yang bersangkutan di waktu mendatang.
3) Yang dimaksud dengan kematian anggota keluarga adalah kematian orang
tua / mertua, saudara kandung, istri / suami atau anak kandung.
4) Menjalanakan tugas yang diberikan pimpinan fakultas dengan melaporkan
dan menunjukkan surat tugas yang disampaikan kepada Kepala RS Tk II
Moh. Ridwan Meuraksa melalui Sekretariat Timkordik.
5) Mendapatkan ijin cuti menikah atau lain-lain atas dasar permohonan tertulis
dari mahasiswa yang bersangkutan yang disampaikan ke sekretariat
Timkordik dan diketahui oleh koordinator kepaniteraan klinik SMF dan
Fakultas.
i. Bila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan modul praktik klinik harus
memberitahukan secara tertulis kepada koordinatir kepaniteraan klinik SMF.
j. Menyimpan rahasia kedokteran.
k. Mengembalikan barang-barang / buku perpustakaan yang dipinjam dari rumah
sakit sesuai peraturan yang berlaku.
l. Mengisi kuisioner penilaian pelaksanaan kegiatan modul praktik klinik yang
tersedia di setiap SMF dan mengembalikan kuisioner tersebut beserta name
tag ke sekretariat Timkordik.
30
4. Penghargaan peserta didik
Setiap mahasiswa yang mentaati semua tata tertib dan tidak menlanggar larangan
dalam menjalankan praktik klinik kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa
akan memperolah pembimbing klinik yang berkualitas, saran dan prasaran parktik
klinik yang memadai, lingkungan belajar yang aman dan nyaman serta
memperoleh untuk menyelesaikan praktik klinik kedokteran sesuai batas waktu
yang telah ditentukan.
31
4) Skorsing berupa pemutusan studi dan dikeluarkan dari Fakultas
Kedokteran, bila mahasiswa tersebut melakukan pelanggaran berat,
berupa perbuatan criminal dan penyalahgunaan obat-obat terlarang.
5) Apabila adanya gugatan perdata dari pihak ketiga kepada peserta didik
yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan praktik klinik, maka kepada
peserta didik tersebut bertanggung jawab baik seluruhnya atau sebagian
atas pemenuhan gugatan tersebut, termasuk biaya yang timbul untuk
proses atau berita acara dalam menghadapi gugatan perdata tersebut.
32
a. Kesempatan mengikuti pendidikan ( gelar-non gelar ) dan pelatihan di
dalam dan di luar negeri.
b. Kesempatan untuk menjadi pengji OSCE Nasional setelah mendapatkan
pelatihan sebagai penguji OSCE.
c. Pemberian gelar akademik tertinggi sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan oleh pihak Fakultas.
33
BAB VI
PENELITIAN
A. Pengertian Penelitian
Penelitian adalah program penelitian kesehatan yang dilakukan bersama antara
RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan Fakultas Kedokteran yang diselenggarakan
di lingkungan RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan telah mendapat persetujuan
lebih dahulu oleh kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan Dekan Fakultas
Kedokeran.
34
3. Sumber Daya Penelitian:
a. Adanya RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa yang menjadi pelaksanaan
program pendidikan kepaniteraan klinik.
b. Adanya pokja peneliti di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dengan
didukung SDM yang dapat bekerja sebagai peneliti dengan bidang
keilmuan yang berbeda-beda.
E. Dana Penelitian
Dana penelitian dapat bersumber dari:
1. Peserta didik / mahasiswa Fakultas Kedokteran (mandiri).
2. Fakultas Kedokteran
3. RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa
4. Pihak luar atas ijin Kepala RS Tk II Moh Ridwan Meuraksa dan Dekan Fakultas
Kedokteran.
35
2. Pengembangan mutu sumber daya manusia sebagai peneliti dalam
pengelolaan penelitian di lingkungan RS Tk II Moh. RIdwan Meuraksa dengan
menata pengelolaan SDM untuk meningkatkan bidang penelitian.
3. Penciptaan lingkungan yang kondusif bagi penerapan good governance dalam
penyelenggaraan program dan administrasi penelitian.
4. Peningkatan jaringan kerja sama dan partisipasi masyarakat daam
pengembangan penelitian di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dengan
melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran secara langsung.
5. Memperkuat fasilitas dan koordinasi pelaksanaan penelitian antara RS Tk II
Moh. Ridwan Meuraksa dengan Fakultras Kedokteran .
6. MEmanfaatkan asset dan sumber daya keuangan secara elektif dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan di bidan pendidikan
7. Menyelenggarakan penelitian yang terstruktur dan berkesinambungan dengan
memaksimalkan kerja sama anatara RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dengan
Fakultas Kedokteran dan rumah sakit jejarinng Fakultas KEdokteran lainnya.
8. Membentuk organisasi peneliti di lingkungan RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa
secara resmi.
9. Mengadakan program penunjang dengan:
a. Melakukan koordinasi, evaluasi, monitoring serta pengendalian sumber
daya dalam menjalankan penelitian.
b. Membantu RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan Fakultas Kedokteran
dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
c. Menerbitkan hasil penelitian dan informasi terkait lainnya..
d. Melakukan seminar hasil penelitian.
e. Meningkatkan keterampilan peneliti melalui penataran dan lokakarya dalam
metode penelitian.
Kebijakan Penelitian:
36
4. Penelitian dapat dilaksanakan dengan melibatkan pihak luar atas
sepengetahuan RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan Fakultas Kedokteran.
5. Hasil penelitian baik berupa alih teknologi maupun kekayaan intelektual
menjadi milik RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dan Fakultas Kedokteran.
6. Proses dan tahapan penelitian:
a. Peneliti mandiri oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran:
1) Mengajukan ijin penelitian ke Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa
melalui Timkordik setelah disetujui oleh Dekan dan Pembimbing dari
Fakultas.
2) Timkordik meneliti kelengkapan berkas penelitian proposal yang telah
disetujui oleh pembimbing kaji etik dan kelengkapan administrasi
lainnya.
3) Timkordik membuat surat permohonan ijin penelitian ke bagian yang
terkait sesuai dengan judul penelitian.
4) Setelah ijin bagian diterima / disetujui, peneliti dan penanggung jawab
penelitian (dari fakultas) menandatangani surat pernyataan penelitian
yang dikeluarkan oleh RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
5) Timkordik membuat surat disposisi ke diklat untuk penyelesaian
administrasi.
6) Peneliti menyelesaikan administrasi pembayaran melalui Timkordik ke
bagian keuangan RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa.
7) Peneliti menyerahkan bukti pembayaran penelitian / kuuitansi ke
Timkordik.
8) Timkordik membuat surat pengantar penelitian ke bagian yang dituju.
9) Penelitian menyerahkan hasil penelitian ke Timkordik sesuai dengan
surat pernyataan yang telah ditandatangani.
10) Dokumen haasil penelitian diserahkan ke pokja peneliti RS Tk II moh.
Ridwan Meuraksa.
b. Penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti dari RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa dan Fakultas Kedokteran baik secara mandiri maupun kelompok.
1) Peneliti mengusulkan proposal penelitian ke pokja peneliti RS Tk II
Moh. Ridwan Meuraksa.
2) Pokja peneliti RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa menilai kelengkapan
berkas penelitian yang terdiri dari:
a) Proposal termasuk sumber pendanaan.
b) Kontrak penelitian.
c) Format monitoring dan evaluasi kemajuan penelitian.
d) Menanda tangani surat pernyataan akan mematuhi peraturan
penelitian.
37
3) Ketua pokja peneliti RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa membuat
pengantar ijin peneliti ke bagian yang terkait.
4) Kepala RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa atau Dekan Fakultas
Kedokteran mengeluarkan ijin penelitian.
5) Ketua pokja peniliti menunjuk penanggung jawab peneliti untuk
melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan penelitian.
6) Penanggung jawab peneliti yang ditunjuk melakukan monitoring dan
evaluasi sesuai dengan kebutuhan dan selanjutnya melaporkan ke
ketua pokja peneliti.
7) Peneliti menyerahkan hasil penelitian ke Timkordik dan ke pokja
peneliti RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa masing-masing 1 (satu)
eksemplar.
8) Peneliti paling sedikit 2 (dua) kali seminar untuk menyampaikan hasil
penelitiannya dengan melibatkan unsur RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa dan Fakultas Kedokteran yang terkait.
9) Publikasi hasil penelitian harus sepengetahuan Kepala RS Tk II Moh.
Ridwan Meuraksa dana tau Dekan Fakultas Kedokteran.
H. Hasil penelitian
1. Hasil karya ilmiah di bidang pelayanan atau pendidikan kedokteran /
kesehatan baik berupa:
a. Produk iptek dalam bentuk metode, blue print, prototype, sistem, kebijakan
atau modal yang bersifat strategis dan berskala tertentu.
b. Artikel ilmiah.
c. Bahan ajar.
d. Teknologi tepat guna.
e. HKI.
2. Penerjemah / penyaduran buku ilmiah.
3. Pengadilan karya ilmiah.
38
BAB VII
PENUTUP
A. Evaluasi
Penyusunan pedoman pelaksanaan kepaniteraan klinik kedokteran
Fakultas Kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa dimaksudkan untuk
memeberikan bahan acuan dan pendoman pelaksanaan pelayanan, penelitian
dan pendidikan praktik klinik kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan Meuraksa bagi
mahasiswa Fakultas Kedokteran.
Unsur-unsur dalam proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan,
penelitian dan pendidikan kedokteran harus benar-benar dipahami oleh semua
orang yang terlibat di dalamnya baik bagi para peserta didik itu sendiri, dosen /
dokter pendidik / pembimbing klinik, koordinator kepaniteraan klinik, Timkordik dan
sumber daya manusia lainnya menjadi unsur penunjang dalam penyelenggaraan
kepaniteraan klinik kedokteran Fakultas Kedokteran di RS Tk II Moh. Ridwan
Meuraksa. Unsur yang harus dipahami tersebut meliputi manajemen pendidikan,
penyelenggaraan pendidikan praktik klinik, SDM, sarana dan prasarana
pendidikan praktik klinik, hak dan kewajiban, penghargaan dan sanksi baik bagi
peserta didik maupun bagi dokter pendidik / pembimbing klinik. Pemahaman yang
baik tentang unsur-unsur dalam proses penyelenggaraan pendidikan kedokteran
ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
39
B. Tindak Lanjut Pengembangan
Dalam penulisan pedoman pelaksanaan kepaniteraan klinik kedokteran ini,
disadari masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dan khususnya penyempurnaan akan sangat bermanfaat dalam
mengembangkan pedoman ini.
Semoga buku pedoman ini berguna dan membantu dalam proses
penyelenggaraan pelayanan pendidikan praktik klinik kedokteran secara umum
khususnya bagi proses bimbingan mahasiswa Fakultas Kedokteran yang sedang
menempuh proses pendidikannya di lingkungan RS Tk II Moh Ridwan Meuraksa.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal
40