KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
NOMOR : Kep / / IX / 2017
TENTANG
BATASAN KEWENANGAN PROSEDUR MEDIS PESERTA DIDIK
DI RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
KESEHATAN DAERAH MILITER JAYA/ JAYAKARTA RUMAH SAKIT TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
NOMOR : Kep / / IX / 2017
TENTANG
BATASAN KEWENANGAN PROSEDUR MEDIS PESERTA DIDIK
KEPALA RUMAH SAKIT TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
Menimbang :a. Bahwa dalam upaya pelaksanaan kepaniteraan RS TK
II Moh Ridwan Meuraksa Kesdam Jaya, diperlukan adanya Pedoman Batasan Kewenangan Prosedur Medis Peserta Didik RS TK II Moh Ridwan Meuraksa.
b. Bahwa agar pelaksanaan kepaniteraan RS TK II Moh
Ridwan Meuraksa Kesdam Jaya terlaksana dengan baik perlu adanya Pedoman Batasan Kewenangan Prosedur Medis Peserta Didik RS TK II Moh Ridwan Meuraksa Kesdam Jaya.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa Kesdam Jaya. Mengingat :1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Undang –undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
3. Undang-undang Republik Indoseia Nomor 29 tahun
2004 Pasal 35 tentang Praktik Kedokteran.
4. Keputusan Kepala Staf TNI AD Nomor Kep/ 265/XII/
2007 tanggal 31 Desember 2007 tentang Organisasi dan Tugas Kesdam Jaya / Jayakarta.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Kepala RS TK II Moh Ridwan Meuraksa Tentang
Didik RS TK II Moh Ridwan Meuraksa sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.
Ketiga: Pembinaan dan pengawasan tentang Pedoman Batasan
Kewenangan Prosedur Medis Peserta Didik RS TK II Moh Ridwan Meuraksa dilaksanakan oleh penyelenggara kepaniteraan.
Keempat:. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal Januari 2019
Kepala Rumah sakit
DR. drg. Puji Hartono, Sp.Ort, MARS
Kolonel Ckm NRP 11960013231069 KESEHATAN DAERAH MILITER JAYA/ JAYAKARTA RUMAH SAKIT TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
KEBIJAKAN BATASAN KEWENANGAN PROSEDUR MEDIS
PESERTA DIDIK RS TK II MOH RIDWAN MEURAKSA
ISI KEBIJAKAN :
Dalam proses pendidikan menjadi seorang dokter umum, mahasiswa kedokteran
mendapatkan pengecualian melakukan tindakan-tindakan yang sebenarnya merupakan wewenang dokter. Pada Undang-undang No. 29 pasal 35 tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, wewenang seorang dokter adalah sebagai berikut : • Mewawancari pasien • Memeriksa fisik dan mental pasien • Menentukan pemeriksaan penunjang • Menegakkan diagnosis • Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien • Melakukan tindakan kedokteran
Tindakan-tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mahasiswa selama masih memenuhi
dua persyaratan sebagai berikut : 1. Berbagai tindakan medis yang dilakukan merupakan bagian dari proses pendidikan. 2. Berbagai tindakan medis yang dilakukan berada dalam petunjuk dan supervisi staf medik.
Mahasiswa kedokteran dapat mengisi lembaran rekam medis, termasuk menulis
perintah untuk memberikan obat atau terapi, akan tetapi dengan persyaratan tambahan sebagai berikut : 1. Memenuhi dua persyaratan umum yang telah disebutkan sebelumnya. 2. Mahasiswa melakukan hal tersebut dalam lingkup wewenang dan sepengetahuan dokter yang bertanggung jawab membimbing mahasiswa. 3. Dalam mengisi lembaran rekam medis atau menuliskan perintah untuk memberikan obat atau terapi, mahasiswa harus menuliskan nama jelas serta menandatanganinya. 4. Dokter yang berwenang harus turut menandatangani berbagai isian lembaran rekam medis serta perintah tertulis yang dibuat oleh mahasiswa. Apabila dokter yang berwenang tidak berada di tempat, dokter yang berwenang dapat memberikan instruksi melalui telepon kepada tenaga medis yang berwenang yang berada di tempat (perawat) untuk turut menandatangani lembaran rekam medis tersebut. 5. Mahasiswa yang menjalani kepaniteraan harus mentaati peraturan diatas beserta peraturan tambahan yang berlaku dimasing-masing institusi atau rumah sakit.
Daftar ketrampilan klinis yang diberikan kepada peserta didik Fakultas
Kedokteran. Penjelasan lebih rinci mengenai ketrampilan yang harus dilatih oleh mahasiswa kedokteran selama tahap klinik dapat dilihat sebagai berikut : 1. Komunikasi Efektif a. Berkomunikasi disertai empati b. Mendengar aktif c. Menghargai pasien sebagai manusia seutuhnya d. Memberi informasi secara efektif kepada pasien, keluarga dan anggota tim kesehatan e. Menggunakan bahasa verbal secara efektif f. Menggunakan bahasa tertulis secara efektif g. Menggunakan teknologi komputer secara efektif 2. Ketrampilan Klinik Dasar a. Memperoleh riwayat penyakit yang lengkap dan akurat serta melakukan pemeriksaan komprehensif pada berbagai keadaan pasien yang dihadapi. 1) Melakukan anamnesis lengkap pada orang dewasa 2) Melakukan alloanamnesis / anamnesis lengkap pada anak sesuai dengan usia dan tahap perkembangan. 3) Melakukan anamnesis yang dapat menggali etiologi/ patogenesis/patofisiologi penyakit. 4) Memanfaatkan sumber informasi sekunder dalam mengelola pasien b. Melakukan pemeriksaan fisik lengkap meliputi keadaan umum, tanda vital, denyut nadi, frekuensi pernapasan, suhu badan, tekanan darah dan keadaan kulit. Permeriksaan kepala, mata, telinga, hidung, tenggorok, leher, dada, jantung, paru, payudara, abdomen, genitalia, eksterna, pelvis, rektum, prostat, muskulsokeletal dan refleks neurologi lengkap. 1) Melakukan pemeriksaan status kejiwaan dengan observasi, percakapan ringan, riwayat psikiatri, dan uji formal. 2) Melakukan pemeriksaan fisik anak dan neonatus 3) Melakukan pemeriksaan wanita hamil 4) Melakukan pemeriksaan kasus emergensi 5) Memilih pemeriksaan khusus yang sesuai dengan diagnosis kerja berdasarkan keluhan pasien, kepentingan pasien, urgensi dan kompleksitas masalah. c. Prosedur Klinik Medik dan Bedah 1) Melakukan tindakan pencegahan universal dan penanganan bahan tercemar/ terinfeksi. 2) Melakukan kerja dengan teknik steril 3) Melakukan punksi vena, termasuk biakan darah 4) Melakukan pemasangan IVFD perifer 5) Melakukan suntikan: intradermal, subkutan, intramuskular, dan intervena 6) Melakukan punksi arteri untuk analisis gas darah 7) Melakukan pemasangan pipa nasogastrik 8) Melakukan pemasangan kateter Folley pada perempuan dan laki-laki 9) Melakukan pemeriksaan telinga, hidung dan tenggorok 10) Melakukan pemeriksaan oftalmologi 11) Melakukan tindakan sunat/ sirkumsisi 12) Melakukan tindakan biopsi kulit 13) Melakukan ekstirpasi kista 14) Melakukan pemeriksaan EKG 15) Melakukan pemeriksaan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dasar