Anda di halaman 1dari 3

Tugas Individu Analisis Isu di Instansi

Nama : Shinta Handayani

NIP. : 199507282020122015

Satker : BNN Kabupaten Bangka

Analisis isu faktual di instansi BNN Kabupaten Bangka mengenai nilai etika publik dan
komitmen mutu.

1. Pra analisis

Berdasarkan hasil analisis identifikasi permasalahan, isu strategis yang dihadapi oleh
Satuan Kerja BNN Kabupaten Bangka dapat berasal dari internal maupun eksternal, yaitu :

1. Pelaksanaan program kegiatan yang bersentuhan secara langsung dengan masyarakat


khususnya Desa Bersinar sebagai prioritas nasional

2. Standar pelayanan / Standar Operasional Prosedur di kantor.

Deksripsi dan rumusan isu :

1. Program Desa Bersinar yang merupakan salah satu prioritas nasional, isu yang sedang
digalakkan juga oleh Kepala BNN RI. BNNK Bangka tahun 2021 membentuk 2 Desa
Bersinar di wilayah Kabupaten Bangka yaitu Desa Balunijuk dan Desa Kimak di Kecamatan
Merawang dengan permasalahan yang berbeda pada masing-masing desa. Program Desa
Bersinar sangat kompleks dengan menggabungkan hampir semua program kegiatan di tiap
seksi BNN Kabupaten seperti dari seksi P2M dengan program ketahanan keluarga,
ketahanan diri remaja, sosialisasi penyuluhan, sekolah bersinar, ormas bersinar; dari seksi
rehabilitasi program kegiatan Agen Pemulihan, Skrining Intervensi Lapangan, dan Intervensi
Berbasis Masyarakat; dari seksi pemberantasan yaitu tindak pidana penyalahgunaan dan
pendataan kasus penyalahgunaan. Program ini sangat kompleks dengan mengedepankan
kemandirian partisipasi desa dalam kegiatan menggunakan dana desa. Semua pegawai
BNN Kabupaten Bangka turun lapangan bergantian, dalam hal ini etika publik dan komitmen
mutu sangat dikedepankan dalam pelaksanaan.

2. Standar pelayanan / SOP yang kadang tidak terstandar dari satu Satuan Kerja dengan
lainnya, sehingga kadang berbeda.
2. Menapis isu (Teknik APKL)

Isu A P K L Jumlah Prioritas

Desa Bersinar 5 4 5 4 18 I

Standar Pelayanan / SOP 3 3 5 3 14 II

Berdasarkan teknik yang digunakan didapatkan isu prioritas yaitu mengenai program Desa
Bersinar yang merupakan isu prioritas nasional.

3. Mendalami / Menganalisis Isu

Menganalisis isu menggunakan metode SWOT (Strength, weakness, opportunity, threat)

Desa bersinar merupakan salah satu isu prioritas nasional yang sedang digalakkan oleh
Kepala BNN RI, sinergitas antara Kemendagri, Kemendes dan para stakeholder lainnya
berperan penting dalam keberhasilan program ini.

Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari program Desa Bersinar dijabarkan
sebagai berikut :

Strength Weakness

1. BNN sebagai instansi yang bergerak 1. Kurangnya koordinasi dengan


tidak hanya dalam bidang Pemerintah Daerah (Bupati, Sekda, OPD)
penindakan/pemberantasan narkoba, tetapi
2. Anggaran yang kebanyakan hanya
juga di bidang pencegahan dan rehabilitasi
bersumber dari APB Desa
narkoba
3. Kurangnya dukungan dari Kepala Desa
2. Dukungan sinergisitas dari stakeholder
Kementerian Desa, Kementerian dalam
Negeri, Pemerintah Desa

3. Landasan hukum Inpres No 2 tahun 2020


mengenai RAN P4GN, Permendagri Nomor
12 tahun 2019 yang mengatur bahwa
Kepala Desa bertanggungjawab fasilitasi
P4GN di Desa, Permendes No 11 tahun
2019 tentang prioritas penggunaan dana
desa, Perda Bupati Bangka No 2 tahun
2020 tentang fasilitasi P4GN
Opportunity Threath

1. Jalinan kerjasama dari swasta atau 1. Banyaknya pendatang baru di Desa


instansi lain dalam hal dana CSR atau dana
2. Kendala data informasi yang tidak
hibah
diberikan secara jujur atau menutupi data
2. Adanya organisasi masyarakat seperti penyalahguna
PKK, Karang Taruna dsb nya yang dapat
3. Mantan penyalahguna yang pernah
membantu jalannya program
ditangkap BNN masih merasa dendam
3. Kemandirian atau keaktifan SDM di
pemerintahan desa dan relawan/penggiat
narkoba dalam mendukung kegiatan

4. Rekomendasi alternatif penyelesaian isu


Dari isu yang sudah dianalisis dan diperdalam, dapat diambil rekomendasi alternatif
penyelesaian isu yang mengedepankan nilai-nilai etika publik dan standar pelayanan
komitmen mutu sebagai berikut :
1. Berkoordinasi dengan Bupati, Sekda, Kesbangpol terkait program Desa Bersinar. Bahwa
program ini tidak dapat berjalan jika hanya dilakukan oleh 1 instansi saja, perlu adanya
sinergisitas untuk menyukseskan program Desa Bersinar.
2. Membentuk tim terpadu di tingkat Kabupaten yang diketuai oleh Bupati, diwakilkan oleh
Sekda dan Kepala BNN Kabupaten, dan Sekretaris oleh Kesbangpol.
3. Membentuk Kelompok Kerja di Desa yang diketuai oleh Kepala Desa dan beranggotakan
pegawai pemerintah desa, organisasi masyarakat, aparatur penegak hukum (TNI/Polri)
Babhinkamtibmas, Babinsa dsb
4. Pendekatan dengan pihak desa, mantan penyalahguna, organisasi masyarakat harus
dilakukan dengan baik, efektif dan terstruktur
5. Di setiap kegiatan Desa Bersinar harus ada perwakilan dari BNN sebagai fasilitator
dengan mengedepankan kemandirian desa dalam kegiatan
6. Menjalin kerjasama dengan swasta atau instansi untuk memperluas adanya dana CSR
untuk mendukung program Desa Bersinar
7. Setiap kegiatan harus ada pelaporan, monitoring dan evaluasi harus selalu dilakukan di
setiap kegiatan atau disepakati misalnya sebulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai