A. Latar Belakang
Penanganan Fakir Miskin adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang
dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat dalam bentuk kebijakan,
program, kegiatan pemberdayaan, pendampingan, serta fasilitasi untuk memenuhi kebutuhan
dasar setiap warga negara.
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) merupakan kelompok keluarga miskin yang
dibentuk, tumbuh, dan berkembang atas prakarsanya dalam melaksanakan Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga.
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) adalah bantuan sosial yang diberikan kepada kelompok
usaha bersama untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan sosial keluarga. KUBE
beranggotakan 5 sampai 20 Kepala Keluarga dari masyarakat miskin yang masuk dalam Data
Terpadu Penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu (DTPFMOTM).
Berdasarkan uraian diatas maka, pada kesempatan kali ini penulis ingin memberikan
Laporan pembahasan rencana program penyuluhan terhadap kelompk sasaran penyuluhan
Bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Perkotaan Kab. Bone.
C. Dasar Hukum
1. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
3. Undang-undang No. 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin.
4. Peraturan Menteri Sosial No. 10 Tahun 2016 tentang Mekanisme Penggunaan Data
Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan pembahasan rencana penyuluhan laporan ini menyasar pada
kegiatan-kegiatan, antara lain :
1. Mempersiapkan materi yang akan disajikan
2. Mempersiapkan poin-poin penting yang akan di bahas
3. Mempersiapkan alat bantu atau alat penguji yang digunakan
4. Menyajikan materi
5. Memperbaiki materi hasil pembahasan
H. Kesimpulan
Tahap membahasa perencanaan ini sangat penting dilakukan untuk mendapatkan
feedback dari pihak lain, memahami karakteristik sasaran sehingga dapat ditentukan
informasi dan teknik yang digunakan dalam penyuluhan sosial sesuai dengan jenis usaha dan
karakteristik penerima.