Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Matematika merupakan suatu perkakas atau instrument. Dalam hal ini, matematika
adalah instrumen untuk memberikan suatu simpulan dengan mengamati pola-pola dan
keteraturan yang muncul dari dalam suatu fenomena empiris. Pada dasarnya, matematika
dapat membantu menyediakan model-model yang menguantifikasi fenomena kimia.
(Suriasumantri, 1984).
Model yang menguantifikasi fenomena-fenomena kimiawi misalnya mekanisme
orde reaksi. Mestinya, ada pola-pola kecenderungan tertentu berdasarkan hasil
eksperimen yang didapatkan lewat pengukuran seksama melalui analisis instrumental
yang cermat pula. Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen merupakan
pangkat molaritas dari konsentrasi komponen tersebut dalam persamaan laju.
Laju berbanding langsung dengan konsentrasi. Dengan demikian laju dapat
dinyatakan dengan persamaan :

m n
L aju=k [ A ] [ B ]

Dimana tetapan k disebut tetapan laju, yang nilainya berubah dengan temperatur.
Nilai eksponen m dan n dapat berupa bilangan bulat 0, 1, atau 2.

Maka dari itu, adanya korelatif atau hubungan dengan eksponen dan orde reaksi ini
akan dibahas pada makalah ini,
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Persamaan Eksponen

Bilangan eksponen atau berpangkat memiliki sifat yang membuatnya berbeda dari
bentuk bilangan lain , Persamaan eksponen akan ditandai dengan dua fungsi bilangan
berpangkat yang dihubungkan dengan tanda sama dengan (=). Contohnya adalah seperti
ini:

Contoh di atas adalah bilangan dengan pangkat yang berbentuk sebuah fungsi linear.
Persamaan tersebut merupakan contoh persamaan eksponen. Hasil dari persamaan
tersebut yang harus kita temukan jawabannya adalah nilai x yang memenuhi persamaan
di atas

Untuk dapat menemukan nilai x tersebut, ada baiknya jika mempelajari beberapa sifat
dari beberapa jenis bilangan eksponen dan juga fungsi eksponen

2.2 Berbagai Sifat Bilangan Eksponen

Perlu kamu ketahui sebelumnya, bilangan berpangkat memiliki 3 jenis atau


bentuk, yaitu bilangan berpangkat positif, bilangan berpangkat negatif, dan bilangan
berpangkat 0. Sifat dari tiap jenis akan berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah sifat-
sifat tersebut.
Sifat bilangan berpangkat positif adalah:

Sifat bilangan berpangkat negatif adalah:

Jika a∈R, a ≠ 0, dan n merupakan bilangan bulat negatif, maka:

Sifat bilangan berpangkat 0 adalah:

Jika nilai a merupakan bilangan riil serta a tidak sama dengan 0, maka:

2.3 Fungsi Eksponen

Selain sifat bilangan eksponen, kamu juga harus mengetahui beberapa fungsi
eksponen yang akan bisa membantu kamu menyelesaikan berbagai soal mengenai
persamaan eksponen ini. Seperti:
2.4 Persamaan Fungsi Eksponen dan Penerapannya

eksponensial adalah operasi perkalian berulang dengan bilangan yang sama, misalnya
43 = 4 x 4 x 4 menunjukan perkalian berulang tiga buah bilangan 4. Bilangan yg
dikalikan berulang disebut bilangan pokok, sedangkan bilangan yang menunjukan
banyak bilangan pokok yg dikalikan berulang disebut sebagai pangkat atau eksponen.
Jadi, 4 adalah bilangan pokok dan 3 adalah pangkat.

Sedangkan fungsi eksponensial merupakan fungsi yang memuat bentuk eksponensial


dengan pangkat berupa variabel. Fungsi ini dalam bilangan pokok (basis) “e” sering
digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan-sehari.

2.5 Pengertian Orde Reaksi

Laju reaksi merupakan berkurangnya jumlah pereaksi dalam setiap satuan waktu
atau bertambahnya jumlah hasil reaksi dalam setiap satuan waktu laju reaksi dipengaruhi
oleh konsentrasi suhu luas permukaan dan katalis. sedangkan orde reaksi merupakan
pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju persamaan laju reaksi
menunjukkan hubungan antara laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi yang terlibat
dalam reaksi orde reaksi adalah bilangan pangkat yang menyatakan naiknya laju reaksi
akibat naiknya konsentrasi semakin besar konsentrasi maka jumlah partikel zat pereaksi
semakin banyak sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan antara partikel-partikel zat
yang bereaksi juga semakin besar dan semakin luas permukaan semakin banyak peluang
terjadinya tumbukan efektif semakin tinggi suhu kecepatan gerak partikel semakin
bertambah sehingga tumbukan-tumbukan yang terjadi lebih efektif untuk menghasilkan
reaksi

2.6 Menentukan Orde Reaksi

Hukum laju reaksi menunjukkan korelasi antara laju reaksi v terhadap konstanta laju
reaksi k dan konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan tertentu atau orde
reaksi. Hukum laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut a + b menghasilkan
c + d sehingga laju reaksinya dapat dinyatakan v = k konsentrasi a pangkat x konsentrasi
b pangkat y di mana x dan y adalah bilangan berpangkat yang disebut orde reaksi orde
reaksi hanya dapat ditentukan melalui eksperimen nilai x maupun y tidak sama dengan
koefisien reaksi a dan b bilangan perpangkatan x dan y memperlihatkan pengaruh
konsentrasi reaktan A dan b terhadap laju reaksi orde total atau orde keseluruhan atau
tingkat reaksi adalah jumlah orde reaksi reaktan secara keseluruhan berdasarkan besarnya
pengaruh konsentrasi reaktan orde reaksi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu
orde reaksi nol orde reaksi 1 orde reaksi 2 dan orde reaksi negative
a. Orde reaksi nol
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde 0 jika besarnya laju reaksi
tersebut tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi artinya seberapapun
peningkatan konsentrasi pereaksi tidak akan mempengaruhi besarnya laju reaksi
dari pernyataan tersebut berlaku persamaan
v = k [A]ℴ atau v = k
Berdasarkan persamaan tersebut terlihat jelas bahwa jika orde reaksi sama
dengan nol maka laju reaksinya sama dengan tetapan laju reaksi dengan
demikian laju reaksinya tetap sehingga grafik orde reaksinya dapat digambarkan
berbentuk garis lurus mendatar seperti gambar berikut
b. Orde reaksi satu
Suatu reaksi kimia dinyatakan mempunyai orde satu,jika besarnya laju reaksi
berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi.artinya, jika konsentrasi
pereaksi dinaikkan dua kali dari semula, maka besarnya laju reaksi juga akan
meningkat dua kali dari semula.dari pernyataan tersebut berlaku persamaan :
v = k [A]1 atau v = k [A]
persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier sehingga
grafiknya dapat digambarkan seperti berikut

c. Orde reaksi dua


Suatu reaksi dikatakan mempunyai ordo 2 jika besarnya laju reaksi
merupakan pangkat 2 dari peningkatan konsentrasi pereaksinya artinya jika
konsentrasi pereaksi dinaikkan 2 kali semula maka laju reaksi akan meningkat
sebesar 2 ^ 2 atau 4 kali semula. dari pernyataan tersebut berlaku persamaan v =
k [A]2 persamaan reaksi orde 2 merupakan persamaan kuadrat sehingga bentuk
grafiknya menyerupai grafik eksponensial seperti gambar berikut

d. Orde reaksi negative


Suatu reaksi kimia di nyatakan mempunyai orde negative apabila besarnya
laju reaksi berbanding terbalik dengan konsentrasi pereaksi.artinya,apabila
konsentrasi pereaksi dinaikkan atau di perbesar, maka laju reaksi akan menjadai
lebih kecil.perhatikan gambar grafik berikut

Pada percobaan penentuan laju reaksi konsentrasi awal salah satu pereaksi
dibuat tetap sedangkan konsentrasi awal pereaksi yang lain dibuat bervariasi
kemudian hasil dibandingkan antara percobaan yang satu dengan percobaan
lainnya untuk mengetahui bagaimana laju awal bergantung pada konsentrasi
peraksi. contohnya adalah percobaan laju reaksi gas F2 dan gas ClO 2 dengan
persamaan reaksi
F2 + 2ClO2 2FClO2
berdasarkan reaksi di atas diperoleh data pembentukan laju reaksi FClO2

Percobaan [F2](M) [ClO2](M) Laju awal (m/s)


1 0,10 0,010 1,2 x 10-3
2 0,10 0,040 4,8 x 10-3
3 0,20 0,010 2,4 x 10 -3
Pada percobaan 1 dan 3 terlihat bahwa konsentrasi F2 dibuat menjadi 2
kali,sedangkan konsentrasi ClO2 konstan.hasilnya reaksi berubah dua
kali.artinya,laju reaksi sebanding dengan konsentrasi F2.jika konsentrasi F2
dinaikkan dua kali maka laju reaksinya naik duaa kali pula.dengan demikian
orde reaksi terhadap konsentrasi F2 adalah 1.secara matematik dapat dihitung
sebagai berikut
Dengan cara yang sama, kita dapat menentukan orde dari konsentrasi
Clo2melalui hasil percobaan 1 dan 2,pada percobaan 1 dan 2 terlihat bahwa
konsebtrasi F2 di buat konstan ,sedangkan konsentrasi ClO2naik menjadi 4
kali,hasilnya laju reaksinya naikmenjadi 4 kali pula.artinya, perubahan
konsentrasi ClO2 sebanding dengan laju reaksi. Dengan demikian,orde terhadap
konsentrasi ClO2 adalah secara matematik dapat dihitung sebagai berikut

Orde reaksi terhadap konsentrasi F2 adalah 1 dan orde reaksi terhadap


konsentrasi ClO2 juga 1 sehingga orde reaksi totalnya 1+1 = 2 selanjutnya
konstanta laju reaksi dapat di hitung menggunakan data percobaan ,misalnya
menggunakan data percobaan 1 ,yaitu sebagai berikut

Anda mungkin juga menyukai