Anda di halaman 1dari 14

KONSEP KINETIKA REAKSI

OLEH :
RAHMATIAH
917312906201.009
LATAR BELAKANG

 Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari kecepatan


reaksi kimia dan mekanisme reaksi kimia yang terjadi. Pengertian
kecepatan reaksi digunakan untuk melukiskan kelajuan perubahan kimia
yang terjadi. Sedangkan pengertian mekanisme reaksi digunakan untuk
melukiskan serangkaian langkah – langkah reaksi yang meliputi
perubahan keseluruhan dari suatu reaksi yang terjadi.
 Dalam membicarakan reaksi – reaksi kimia adalah penting untuk
membedakan antara suatu reaksi keseluruhan dan satu langkah reaksi
dalam reaksi tersebut. Bila suatu reaksi terjadi dalam beberapa langkah
reaksi kemungkinan spesies perantara dibentuk, dan mereka mungkin
tidak dapat dideteksi karena mereka segera digunakan dalam langkah
reaksi berikutnya. Dan laju reaksi sangat berkaitan erat dengan orde
reaksi.
PENGERTIAN KINETIKA REAKSI
 Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan
mekanisme reaksi. Berdasarkan penelitian yang mula – mula dilakukan oleh
Wilhelmy terhadap kecepatan inversi sukrosa, ternyata kecepatan reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi / tekanan zat – zat yang bereaksi. Laju
reaksi dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi atau tekanan dari produk atau
reaktan terhadap waktu. Berdasarkan jumlah molekul yang bereaksi, reaksi terdiri
atas :

 Reaksi unimolekular : hanya 1 mol reaktan yang bereaksi.

 Contoh : N2O5 → N2O4 + ½ O2

 Reaksi bimolekular : ada 2 mol reaktan yang bereaksi.

 Contoh : 2HI → H2 + I2

 Reaksi termolekular : ada 3 mol reaktan yang bereaksi.

 Contoh : 2NO + O2 → 2NO2


Berdasarkan banyaknya fasa yang terlibat, reaksi terbagi menjadi :

a. Reaksi homogen : hanya terdapat satu fasa dalam reaksi (gas atau larutan)

b. Reaksi heterogen : terdapat lebih dari satu fasa dalam reaksi

 Secara kuantitatif, kecepatan reaksi kimia ditentukan oleh orde reaksi, yaitu
jumlah dari eksponen konsentrasi pada persamaan kecepatan reaksi.
DEFINISI LAJU REAKSI
 Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk per
satuan waktu. Satuan laju reaksi adalah M/s (Molar per detik). Sebagaimana yang
kita ketahui, reaksi kimia berlangsung dari arah reaktan menuju produk. Ini
berarti, selama reaksi kimia berlangsung, reaktan digunakan (dikonsumsi)
bersamaan dengan pembentukan sejumlah produk. Dengan demikian, laju reaksi
dapat dikaji dari sisi pengurangan konsentrasi reaktan maupun peningkatan
konsentrasi produk.
 Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan sederhana berikut :
 A B
 Laju reaksi = – ∆ [A] / ∆ t atau laju reaksi = + ∆ [B] / ∆ t
 KETERANGAN :

 Tanda – (negatif) menunjukkan pengurangan konsentrasi reaktan

 Tanda+(positif) menunjukkan peningkatan konsentrasi produk


 Laju suatu reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi reaktan
yang digunakan dalam reaksi. Semakin besar konsentrasi reaktan yang
digunakan, laju reaksi akan meningkat. Di samping itu, laju reaksi juga
dipengaruhi oleh nilai konstanta laju reaksi (k). Konstanta laju reaksi (k) adalah
perbandingan antara laju reaksi dengan konsentrasi reaktan. Nilai k akan semakin
besar jika reaksi berlangsung cepat, walaupun dengan konsentrasi reaktan dalam
jumlah kecil. Nilai k hanya dapat diperoleh melalui analisis data eksperimen,
tidak berdasarkan stoikiometri maupun koefisien reaksi.
DEFINIS ORDE REAKSI
 Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi
kecepatan reaksi.Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi
hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Suatu reaksi yang diturunkan secara
eksperimen dinyatakan dengan rumus kecepatan reaksi :

v = k (A) (B)

dimana :

v = laju reaksi keseluruhan

k = Konstanta laju reaksi


 2 Persamaan tersebut mengandung pengertian reaksi orde 1 terhadap zat A dan
merupakan reaksi orde 2 terhadap zat B. Secara keselurahan reaksi tersebut
adalah reaksi orde 3. Orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap suatu komponen
merupakan pangkat dari konsentrasi komponen tersebut dalam hukum laju
 Orde total adalah jumlah orde semua komponen dalam persamaan laju: n+m+
….Pangkat m dan n ditentukan dari data eksperimen, biasanya harganya kecil dan
tidak selalu sama dengan koefisien a dan b. Hal ini berarti, tidak ada hubungan
antara jumlah pereaksi dan koefisien reaksi dengan orde reaksi. Orde reaksi
berkaitan erat bahkan orde reaksi dapat diperoleh dari laju reaksi.
JENIS-JENIS ORDE REAKSI
 1. Reaksi Orde Nol
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde nol, jika besarnya laju reaksi
tersebut tidak dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Artinya, seberapapun
peningkatan konsentrasi pereaksi tidak akan mempengaruhi besarnya laju reaksi.
2. Reaksi Orde Satu
Suatu reaksi kimia dikatakan mempunyai orde satu, apabila besarnya laju reaksi
berbanding lurus dengan besarnya konsentrasi pereaksi. Artinya, jika konsentrasi
pereaksi dinaikkan dua kali semula, maka laju reaksi juga akan meningkat besarnya
sebanyak (2)1 atau 2 kali semula juga.
3. Reaksi Orde Dua
Suatu reaksi dikatakan mempunyai orde dua, apabila besarnya laju reaksi merupakan
pangkat dua dari peningkatan konsentrasi pereaksinya. Artinya, jika konsentrasi
pereaksi dinaikkan 2 kali semula, maka laju reaksi akan meningkat sebesar (2)2 atau
4 kali semula. Apabila konsentrasi pereaksi dinaikkan 3 kali semula, maka laju reaksi
akan menjadi (3)2 atau 9 kali semula
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
 Sifat dasar pereaksi
 Temperatur
 Penambahan katalis
 Konsentrasi
PENGARUH SUHU TERHADAP TETAPAN KECEPATAN
TERHADAP DEGRADASI HUKUM PERSAMAAN
ARRHENIUS
 Peningkatan kecepatan reaksi selain dengan memperbesar konsentrasi zat-zat yang bereaksi,
dapat pula dengan menaikkan suhu reaksi. Hal ini dikarenakan dengan adanya kenaikan suhu,
energi kinetik dari molekul-molekul yang bereaksi akan bertambah.
 Suhu akan mempengaruhi volume campuran zat yang bereaksi dengan tetapan kecepatan
reaksi (k). Pengaruh terhadap tetapan kecepatan reaksi rclatif cukup besar. Secara matematik
pengaruh suhu terhadap tetapan kecepatan reaksi diberikan oleh suatu ungkapan empirik yang
dikenal sebagai persamaan Arhenius :
K = Ae-E*IRT

Dengan: k = tetapan kecepatan reaksi


A = suatu tetapan
E*= energi pengaktifan reaksi
R = tetapan gas
T = suhu mutlak (K)
PENENTUAN WAKTU KADALUWARSA
OBAT
 Waktu kadaluarsa adalah waktu di mana konsentrasi obat menjadi 90% dari
konsentrasi semula dan menunjukkan 10% dari obat yang terurai. Waktu
kadaluarsa suatu sediaan obat biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun. Waktu
paruh adalah waktu yang dibutuhkan suatu obat untuk terurai menjadi setengah
dari konsentrasi semula
Ada 3 jenis uji stabilitas, yaitu :

Uji stabilitas produk pada kondisi penyimpanan 250 C pada bulan ke 3,6, 12, 24,
36, 48.

Uji stabilitas produk dalam kondisi penyimpanan 300C (suhu kamar) pada bulan
ke 3, 6, 12, 18, 24, 36, 48.

Uji stabilitas yang dipercepat dengan kondisi penyimpanan produkdalam suhu


400C 75% RH pada bulan ke 0, 1, 2, 3, dan 6
 Kadaluarsa obat adalah berakhirnya batas aktif dari obat yangmemungkinkan
menjadi kurang aktif atau menjadi toksik (beracun). Kadaluarsa obat juga
diartikan sebagai batas waktu di mana produsen obat menyatakan bahwasuatu
produk dijamin stabil dan mengandung kadar zat sesuai dengan yangtercantum
dalam kemasannya pada penyimpanan sesuai anjuran.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai