Kelarutan suatu zat didefinisikan sebagai jumlah solut yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu larutan juneh dalam sejumlah solven. Pada suatu temperatur tertentu suatu larutan jenuh
yang bercampur dengan solut yang tidak terlarut merupakan contoh lain dari keadaan
kesetimbangan dinamik
Hukum Raoult dan Hukum Dalton
1. Hukum Raoult
Hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan uap pelarut di atas larutan sama dengan tekanan uap pelarut
murni pada suhu yang sama yang diskalakan oleh fraksi mol pelarut yang ada dalam larutan. Kami dapat
memberikan hubungan ini secara matematis sebagai berikut:
Plarutan= Xpelarut.PHaipelarut
Dimana Psoltuion adalah tekanan uap larutan, Xpelarut adalah fraksi mol pelarut dan PHaipelarut adalah
tekanan uap dari pelarut murni. Hukum dikembangkan oleh ahli kimia Prancis, François-Marie Raoult
pada tahun 1880. Dia menemukan bahwa ketika menambahkan zat terlarut ke dalam larutan, tekanan uap
larutan secara bertahap berkurang. Namun, pengamatan ini tergantung pada dua variabel: fraksi mol dari
zat terlarut dan tekanan uap dari pelarut murni.
Hukum Raoult dan Hukum Dalton
2. Hukum Dalton
Hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total campuran gas yang tidak bereaksi sama dengan jumlah
tekanan parsial masing-masing gas. Hukum dikembangkan oleh John Dalton pada tahun 1802. Kita dapat
memberikan hukum ini secara matematis sebagai berikut:
Ptotal= Psaya
Dimana Ptotal adalah tekanan total campuran gas sedangkan Psaya adalah tekanan parsial setiap gas
individu. Misalnya, jika kita memiliki campuran gas yang tidak bereaksi dengan tiga komponen di
dalamnya, kita dapat menulis hubungan sebagai berikut:
Ptotal = P1+P2+P3
Perbedaan Hukum Raoult dan Hukum Dalton
Hukum Raoult dan hukum Dalton adalah hukum yang sangat penting dalam kimia yang
menjelaskan tekanan parsial negara gas. Perbedaan utama antara hukum Raoult dan hukum
Dalton adalah bahwa hukum Raoult berkaitan dengan tekanan uap padatan atau cairan,
sedangkan hukum Dalton membahas tekanan parsial gas yang tidak bereaksi. Itu adalah;
hukum Raoult menyatakan bahwa tekanan uap pelarut di atas larutan sama dengan tekanan
uap pelarut murni pada suhu yang sama yang diskalakan oleh fraksi mol pelarut yang ada
dalam larutan. Sementara itu, hukum Dalton menyatakan bahwa tekanan total dari campuran
gas yang tidak bereaksi sama dengan jumlah tekanan parsial masing-masing gas. Ekspresi
matematika untuk hukum Raoult adalah Plarutan= Xpelarut.PHaipelarut sedangkan ekspresi
matematis untuk hukum Dalton adalah Ptotal= Psaya.
Larutan Ideal, Sifat Koligatif Larutan, dan Factor
Van’t Hoff
Larutan ideal
Larutan ideal adalah larutan yang gaya tarik antar molekul-molekulnya atau gaya intermolekul
pada molekul-molekul sejenis dan pada molekul-molekul yang tak sejenis adalah sama atau
dapat dikatakan : “Gaya adhesi = Gaya kohesi”
Sifat Koligatif Larutan Non elektrolit
Penurunan Tekanan Uap
Molekul – molekul zat cair yang menyisakan permukaan akan mengakibatkan adanya
tekanan uap zat cair. Akan semakin cepat molekul – molekul zat cair berubah menjadi
sebuah uap, dan akan semakin tinggi juga tekanan pada uap zat cair. Persamaan pada
penurunan tekanan uap di bawah ini:
Adanya suatu zat terlarut pada larutan akan membuat sebuah titik beku larutan lebih kecil
dibandingkan dengan titik beku pelarutnya. Persamaan penurunan titik beku :
Sifat Koligatif Larutan Non elektrolit
Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik merupakan gaya yang diperlukan dalam penyeimbangan pada desakan
zat pelarut dari selaput semipermiabel melalui larutan. Membran semipermeabel yaitu
selaput yang bisa dilalui molekul – molekul pelarut dan tidak bisa dilalui dengan zat terlarut.
Menurut Van’t Hoff, pada tekanan osmotik larutan dirumuskan sebagai berikut:
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Pada konsentrasi sifat koligatif larutan elektrolit yang sama memliki sebuah nilai yang
lebih besar dibandingkan dengan sifat koligatif larutan non elektrolit. Karena banyaknya
pada partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit yang telah dirumuskan pada
faktor
Van’t Hoff.
Perhitungan dari sifat koligatif larutan elektrolit akan selalu dikalikan pada faktor Van’t Hoff
sebagai berikut :
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Penurunan Tekanan Uap
Rumus pada penurunan tekanan uap menggunakan faktor Van’t Hoff sebagai berikut
Tekanan Osmotik
Rumus persamaannya yaitu:
Faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat antara lain adalah
(Mirawati, 2007) :
1. Pengaruh pH
Zat aktif yang sering digunakan didalam dunia pengobatan adalah zat organik yang
bersifat asam lemah, kelarutan asam lemah seperti barbiturat dan sulfonamide dalam
akar akan bertambah dengan naiknya pH karena terbentuknya garam yang mudah
larut dalam air. Sedangkan basa-basa organic seperti alkaloida dan anastetik pada
umumnya sukar larut.
2. Pengaruh temperatur
Kelarutan zat padat dalam larutan ideal tergantung pada temperatur, titik leleh zat
padat, dan panas peleburan molar zat tersebut.
Indeks Refleksi
3. Pengaruh jenis pelarut
Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut. Pelarut polar akan
melarutkan lebih baik zat-zat polar ionik, begitu juga sebaliknya.