Disusun oleh :
UNIVERSITAS TIDAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dijumpai oleh zat kimia dalam
berbagai bentuk, mulai dari pembuatan makanan seperti es krim hingga cairan dalam tubuh
kita, tak terkecuali sifat koligatif larutan itu sendiri. Apa itu sebenarnya sifat koligatif larutan?
Sifat koligatif adalah sifat-sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi partikel
zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap, penurunan
titik beku, kenaikan titik didih, dan tekananosmotik. Sifat koligatif terutama penurunan titik
beku dan tekanan osmosis memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
penerapan penurunan titik beku dapat mempertahankan kehidupan selama musim dingin.
Penerapan tekanan osmosis dapat ditemukan pada alam, juga dalam bidang kesehatan, dan
dalam ilmu biologi salah satunya yakni, pada hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim
dingin, seperti beruang kutub, mereka memanfaatkan prinsip sifat koligatif larutan penurunan
titik beku untuk bertahan hidup. Darah ikan-ikan laut mengandung zat-zat antibeku juga turut
mampu menurunkan titik beku air hingga 0,8°C Sifat koligatif larutan memang cukup jarang
dibahas oleh orang awam. Padahal kenyataannya, sifat koligatif larutan ini memiliki banyak
sekali manfaat dalam menopang kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Oleh karena itu,
perlunya pembahasan lebih lanjut mengenai sifat koligatif larutan dan penerapan-penerapan
lainnya dalam kehidupan sehari-hari kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja sifat-sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-elektrolit?
3. Bagaimana sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-elektrolit penting
untuk kehidupan kita?
4. Bagaimana contoh larutan yang termasuk ke dalam sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat
koligatif larutan non-elektrolit?
C. Tujuan Pembahasan
•Mampu memahami arti dari sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-
elektrolit
•Mampu memahami sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan non-elektrolit
penting untuk kehidupan kita
•Mampu memahami contoh larutan yang termasuk kedalam sifat koligatif larutan elektrolit
dan sifat koligatif larutan non-elektrolit
D. Manfaat
Melihat dari rumusan masalah dan tujuan maka manfaat adanya makalah ini adalah
sebagai sumber pengetahuan dan wawasan akan sifat koligatif dan penurunan tekanan uap
larutan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang harus diketahui, supaya dalam
pelaksanaan penerapan dalam kehidupan bisa dikuasai dan juga diamalkan dengan dasar teori
dan praktikum yang mumpuni guna proses kimiawi yang lebih mengarah kepada keuntungan
dalam kehidupan dibanding kerugian.
BAB II
LANDASAN TEORI
SIFAT KOLIGATIF
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau
solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi
larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut
pelarutan atau solvasi.
Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut di
dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut
dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan
jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta
(part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan
sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat
terlarut). Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif larutan. Keempat sifat itu ialah:
1. Penurunan tekanan uap relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.
2. Peningkatan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Gejala tekanan osmotik.
Sifat koligatif larutan dapat dibedakan menjadai dua macam, yaitu sifat larutan
nonelektrolit dan elektrolit. Hal itu disebabkan zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah
jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan nonelektrolit
jumlahnya tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai dengan hal-hal tersebut maka
sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat koligatif larutan elektrolit.
Larutan merupakan suatu campuran yang homogen dan dapat berwujud padatan, maupun
cairan. Akan tetapi larutan yang paling umum dijumpai adalah larutan cair, dimana suatu zat
tertentu dilarutkan dalam pelarut berwujud cairan yang sesuai hingga konsentrasi tertentu.
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat larutan itu
sendiri. Namun sebelum itu kita harus mengetahui hal- hal berikut:
• Molar, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
• Molal,yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg larutan
• Fraksi mol, yaitu perbandingan mol zat terlarut dengan jumlah mol zat pelarut dan zat
terlarut.
Karena X1 = 1-X2 untuk larutan yang terdiri atas dua komponen, maka hukum Roult
dapat ditulis:
P larutan = X pelarut . P pelarut
Jadi, perubahan tekanan uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut.
Tanda negatif menyiratkan penurunan tekanan uap. Tekanan uap selalu lebih rendah diatas
larutan encer dibandingkan diatas pelarut murninya.
Tekanan Osmotik
Sifat koligatif keempat terutama penting dalam biologi sel, sebab peranannya penting
dalam trasfor molekul melalui membran sel. Membran ini disebut semipermiabel, yang
membiarkan molekul kecil lewat tetapi menahan molekul besar seperti protein dan
karbohidrat. Membran semi permiabel dapat memisahkan molekul pelarut kecil dari molekul
zat terlarut yang besar. Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) melalui dinding
semipermeabel disebut osmotik. Tekanan yang ditimbulkan akibat dari tekanan osmotik
disebut tekanan osmotik. Besar tekanan osmotik diukur dengan alat osmometer, dengan
memberikan beban pada kenaikan permukaan larutan menjadi sejajar pada permukaan
sebelumnya.
Osmosis atau tekanan osmotik adalah proses berpindahnya zat cair dari larutan
hipotonis ke larutan hipertonis melalui membran semipermiabel. Osmosis dapat dihentikan
jika diberi tekanan, tekanan yang diberikan inilah yang disebut tekanan osmotik. Tekanan
osmotik dirumuskan :
Berdasarkan persamaan gas ideal:
PV = nRT
Maka tekanannya
P = nRT
V
Jika tekanan osmotik larutan dilambangkan dengan π, dari persamaan diatas dapat diperoleh:
π = nRT
V
atau
π = M R T
Untuk larutan elektrolit ditemukan penyimpangan oleh Vanit Hoff. Penyimpangan ini terjadi
karena larutan elektrolit terdisosiasi di dalam air menjadi ion, sehingga zat terlarut jumlahnya
menjadi berlipat. Dari sini dibutuhkan faktor pengali atau lumrah disebut faktor Vanit Hoff.
Dirumuskan sebagai berikut :
π = tekanan osmotik
M = konsentrasi molar
R = tetapan gas ideal (0,082 L atm K mol )
T = suhu mutlak (K)
Partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan
elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai
menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan
demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat
koligatif larutan elektrolit.
BAB III
PEMBAHASAN
Karena X1 = 1-X2 untuk larutan yang terdiri atas dua komponen, maka hukum Roult
dapat ditulis:
P larutan = X pelarut . P pelarut
Jadi, perubahan tekanan uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut.
Tanda negatif menyiratkan penurunan tekanan uap. Tekanan uap selalu lebih rendah diatas
larutan encer dibandingkan diatas pelarut murninya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa, Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung
pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut
(konsentrasi zat terlarut). Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif
larutan. Sedangkan cabangnya yakni Penurunan tekanan uap adalah kecenderungan molekul-
molekul cairan untuk melepaskan diri dari molekul-molekul cairan di sekitarnya dan menjadi
uap. Pelbagai contoh penerapan penurunan tekanan uap yang paling mendunia adalah
kandungan garam yang berada di Laut Mati. Oleh karena itu, materi ini sangat bermanfaat
bagi kehidupan kita, karena dengan mepelajari, memahami, menguasai landasan teori dan
praktikum maka pelbagai peristiwa/proses kimiawi yang terjadi di dunia ini, bisa kita kaji dan
ambil manfaat dan keuntungannya dan juga menghindari kerugian dan bahayanya.
B. SARAN
Untuk itu, marilah kita sebagai penerus agama, bangsa, dan negara harus lebih giat lagi
memperdalam, menggali, mengkaji ilmu kepribadian, pengetahuan, pengalaman, dan
wawasan khususnya mata pelajaran Kimia, supaya di masa yang selanjutnya, kita dapat
memetik buah hasil jerih payah perjuangan keilmuan kita, guna meningkatkan kemajuan diri
kita, keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan agama.
DAFTAR PUSTAKA