Anda di halaman 1dari 5

ESAI ILMIAH KIMIA RISET

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN YAITU PENURUNAN


TEKANAN UAP

ALFA MUHAMMAD AJHAR FAJRUL FALAH

XII MIPA 1

MAN 2 KOTA BOGOR

Jl. Raya Bogor-Sukabumi No. 5-6, RT.01/RW.03, Baranangsiang,


Kec.Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat 16143
TAHUN AJARAN 2021/2022

PENURUNAN TEKANAN UAP

Sifat koligatif adalah sifat fisis larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi
partikel zat terlarut, tetapi tidak pada jenisnya. Sifat koligatif larutan meliputi tekanan uap,
penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Salah satu penerapan sifat
koligatif tentang penurunan tekanan uap larutan dalam kehidupan sehari-hari terjadi dalam
pembuatan es krim. Penilitian ini dilakukan pada pembuatan es krim, kenaikan titik didih,
dan penurunan titik beku.
Selain itu, kurangnya pengetahuan menyebabkan kejadian atu peristiwa kimiawi yang
terjadi dilingkup kehidupan bermasyarakat membuat aneka peristiwa kimiawi yang susah
untuk ditafsirkan, sehingga perlunya pengetahuan proses kimiawi lewat makalah ini, guna
untuk mengetahui kuntungan dan kerugian yang terjadi dala proses kimiawi.
alam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,
sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.

Konsentrasi larutan menyatakan secara kuantitatif komposisi zat terlarut dan pelarut


di dalam larutan. Konsentrasi umumnya dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut
dengan jumlah total zat dalam larutan, atau dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan
jumlah pelarut. Contoh beberapa satuan konsentrasi adalah molar, molal, dan bagian per juta
(part per million, ppm). Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan
sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat
terlarut). Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif larutan. Keempat sifat itu ialah:

1. Penurunan tekanan uap relatif terhadap tekanan uap pelarut murni.


2. Peningkatan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Gejala tekanan osmotik.

a. Penurunan Tekanan Uap

Proses penguapan adalah perubahan suatu wujud zat  dari cair menjadi gas. Ada
kecenderungan bahwa suatu zat cair akan mengalami penguapan. Kecepatan penguapan dari
setiap zat cair tidak sama, tetapi pada umumnya cairan akan semakin mudah menguap jika
suhunya semakin tinggi

Penurunan tekanan uap adalah kecenderungan molekul-molekul cairan untuk melepaskan


diri dari molekul-molekul cairan di sekitarnya dan menjadi uap. Jika ke dalam cairan
dimasukkan suatu zat terlarut yang sukar menguap dan membentuk suatu larutan, maka
hanya sebagian pelarut saja yang menguap, karena sebagian yang lain penguapannya
dihalangi oleh zat terlarut. Besarnya penurunan ini di selidiki oleh Raoult lalu dirumuskan
sebagai berikut.

Banyak sedikitnya uap diatas permukaan cairan diukur berdasarkan tekanan uap cairan
tersebut. Semakin tinggi suhu cairan semakin banyak uap yang berada diatas permukaan
cairan dan berarti tekanan uapnya semakin tinggi. Jumlah uap diatas permukaan akan
mencapai suatu kejenuhan pada tekanan tertentu, sebab bila tekanan uap sudah jenuh akan
terjadi pengembunan, tekanan uap ini disebut tekanan uap jenuh

Pada saat zat konvalatil ditambahkan kedalam larutan maka akan terjadi penurunan
tekanan uap. Pada suhu 20 C tekanan uap air jenuh  diatas permukaan air adalah 17,53
mmHg. Besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya zat terlarut disebut penurunan
tekanan uap larutan.

Sejak tahun 1887 – 1888 Francois Mario Roult telah mempelajari hubungan antara
tekanan uap dan konsentrasi zat terlarut, dan mendapatkan suatu kesimpulan bahwa besarnya
tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut dan tekanan uap dari pelarut
murninya. Penurunan tekanan uap menurut hukum Roult, tekanan uap salah satu cairan dalam
ruang di atas larutan ideal bergantung pada fraksi mol cairan tersebut dalam larutan PA  =
XA  .  PAo. Dari hukum Roult ternyata tekanan uap pelarut murni lebih besar daripada
tekanan uap pelarut dalam larutan. Jadi penurunan tekanan uap pelarut berbanding lurus
dengan fraksi mol zat terlarut.

P = Po . X pelarut
P  = tekanan uap larutan

X = fraksi mol

P  = tekanan uap pelarut murni

Terjadinya penurunan tekanan uap larutan disebabkan oleh adanya zat terlarut. Untuk
menentukan seberapa besar pengaruh jumlah partikel zat terlarut terhadap penurunan tekanan
uap dapat dituliskan:

                                        P = Po – P

Karena X1 = 1 - X2 untuk larutan yang terdiri atas dua komponen, maka hukum Roult dapat
ditulis:

Plarutan = Xpelarut . Ppelarut

Jadi, perubahan tekanan uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut.
Tanda negatif menyiratkan penurunan tekanan uap. Tekanan uap selalu lebih rendah diatas
larutan encer dibandingkan diatas pelarut murninya.

b. Contoh Penerapan Penurunan Tekanan Uap

Laut Mati sebagai tempat Rekreasi

Molekul – molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya


tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul – molekul zat cair berubah menjadi uap, makin
tinggi pula tekanan uap zat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut
yang tidak menguap, maka partikel – partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan
molekul – molekul zat cair.

Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut
yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun
yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga
konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.

Pada saat berenang di laut mati, kita tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat
terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana hiburan
atau rekreasi bagi manusia. Penerapan prinsip yang sama dengan laut mati dapat kita temui di
beberapa tempat wisata di Indonesia yang berupa kolam apung.
Maka dapat disimpulkan bahwa, sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak
tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya
zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif
larutan. Sedangkan cabangnya yakni Penurunan tekanan uap adalah kecenderungan molekul-
molekul cairan untuk melepaskan diri dari molekul-molekul cairan di sekitarnya dan menjadi
uap. Pelbagai contoh penerapan penurunan tekanan uap yang paling mendunia adalah
kandungan garam yang berada di Laut Mati. Oleh karena itu, materi ini sangat bermanfaat
bagi kehidupan kita, karena dengan mepelajari, memahami, menguasai landasan teori dan
praktikum maka pelbagai peristiwa/proses kimiawi yang terjadi di dunia ini, bisa kita kaji dan
ambil manfaat dan keuntungannya dan juga menghindari kerugian dan bahayanya.

Anda mungkin juga menyukai