Anda di halaman 1dari 3

DASAR TEORI

Laju didefinisikan sebagai perubahan yang terjadi selama interval waktu tertentu. Jadi
pengertian laju selalu dikaitkan dengan waktu, seperti laju sebuah mobil yang berjalan adalah
perubahan posisi mobil selama perioda waktu tertentu, karena itu satuan laju mobil adalah
km/jam. Demikian pula dengan laju reaksi kimia didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi
reaktan atau produk reaksi per satuan waktu, sehingga satuan laju reaksi biasanya dinyatakan
sebagai molaritas per detik atau M/detik.

Orde suatu reaksi memberikan gambaran mengenai besarnya pengaruh konsentrasi


reaktan terhadap laju reaksi kimia. Kebanyakan orde reaksi bernilai 1 atau 2, tetapi ada juga
yang bernilai pecahan bahkan nol. Jika orde reaksi suatu reaktan bernilai nol, artinya
konsentrasi reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Jika nilai orde reaksi terhadap
suatu reaktan semakin besar, maka semakin besar pula pengaruh konsentrasi reaktan tersebut
terhadap laju reaksi (Suwardi, Soebiyanto, dan Widiasih, 2009).

Untuk persamaan reaksi secara umum bisa kita lihat sebagai berikut :

mA + nB = pC + qD

maka persamaan lajunya adalah :

r = k [A]x [B]y

keterangan :

r = laju reaksi x + y = Orde total reaksi

k = Tetapan laju reaksi [A] = konsentrasi zat A

x = Orde reaksi terhadap A [B] = konsentrasi zat B

y = Orde reaksi terhadap B

Berdasarkan persamaan di atas, dapat dipahami bahwa untuk menentukan laju reaksi
kita harus menentukan orde reaksinya terlebih dahulu. Berikut penjelasan mengenai orde
reaksi

1. Orde Nol
Suatu orde dikatakan orde nol, apabila konsentrasi dari reaktan tidak mempengaruhi laju
reaksi
A→B
Sehingga, dapat ditulis persamaan laju reaksinya :
r = k [A]0 atau r = k

2. Orde Satu
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Contoh reaksi :
A→B
Jika konsentrasi A sangat kecil dan zat yang bereaksi pada waktu t sebesar x, maka zat A
yang tinggal pada waktu t adalah a-x, sehingga diperoleh :

3. Orde Dua
Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaksi akan sebanding dengan kenaikan konsentrasi
pereaksi pangkat 2. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali maka laju reaksinya
akan naik menjadi empat kali lipat dari semula. Persamaan laju reaksi : v atau r = k [A] 1
[B]1 ; v atau r = k [A]2 ; v atau r = k [B]2

Reaksi kimia dapat berlangsung atau tidak dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
tumbukan. Tumbukan antar partikel akan menghasilkan reaksi apabila memiliki energi yang
cukup serta arah tumbukan yang tepat (tumbukan efektif). Semakin banyak tumbukan efektif
maka semakin cepat laju reaksinya. Ada 4 faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu, luas
permukaan bidang sentuh, konsentrasi, suhu dan katalis.

1. Luas Permukaan Bidang Sentuh


Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel zat. Semakin luas permukaan bidang
sentuh zat yang bereaksi akan mempermudah terjadinya tumbukan efektif yang
menyebabkan terjadinya reaksi kimia sehingga mempercepat laju reaksi.
2. Konsentrasi
Pada umumnya laju reaksi akan semakin cepat seiring bertambahnya konsentrasi
pereaksi begitu juga sebaliknya. Jika konsentrasi pereaksi bertambah, maka jumlah
partikel pereaksi akan semakin banyak. Bertambahnya jumlah partikel pereaksi akan
semakin mudah terjadi tumbukan antar partikel pereaksi sehingga kemungkinan
terjadinya reaksi semakin besar. Hal inilah yang menyebabkan jika konsentrasi pereaksi
semakin besar menyebabkan laju reaksi semakin cepat.
3. Suhu
Kenaikan suhu mempercepat laju reaksi karena kenaikan suhu menyebabkan gerakan
partikel semakin cepat. Gerakan ini menyebabkan energi kinetik partikel-partikel
bertambah sehingga makin banyak kemungkinan terjadinya tumbukan yang efektif.
Dengan demikian makin banyak partikel-partikel yang bereaksi
4. Katalis
Katalis dapat mempengaruhi laju reaksi. Pada umumnya katalis dapat meningkatkan laju
reaksi, tanpa mengalami perubahan kimia yang tetap dan akan terbentuk kembali pada
akhir reaksi. Katalis yang dapat mempercepat laju reaksi disebut katalis positif atau
dikenal dengan nama katalisator. Sedangkan katalis yang memperlambat laju reaksi
disebut katalis negatif atau dikenal dengan nama inhibitor.

Teori Tumbukan

Teori ini menggambarkan bahwa pertemuan partikel-partikel pereaksi akan menghasilkan


produk apabila terjadi tumbukan yang efektif. Ada 2 faktor yang menyebbkan terjadinya
tumbukan efektif yaitu energi kinetik partikel dan arah partikel

a. Energi Kinetik Partikel


Pada proses tumbukan, partikel-partikel saling mendekat dan terjadi gaya tolak-
menolak antar elektron terluar masing-masing partikel. Gaya tolakmenolak ini dapat
diatasi apabila partikel memiliki energi kinetik yang cukup sehingga dapat terjadi
tumbukan yang efektif.
b. Arah Partikel yang Bertumbukan
Suatu tumbukan efektif dapat terjadi jika partikelpartikel pereaksi juga mempunyai
orientasi atau arah yang tepat pada saat bertumbukan. Untuk jelasnya perhatikan
gambar berikut :

Anda mungkin juga menyukai