Anda di halaman 1dari 2

Kelebihan kolom isian (packed column)

a. Memberikan area kontak antar fasa (antara fasa cairan dan fasa gas atau uap) yang lebih luas
dibandingkan dengan menggunakan tray
b. Efisiensi pemisahan meningkat untuk tinggi kolom yang sama
c. Packed column lebih pendek daripada tray
d. Pressure drop rendah mencegah banjir/flooding di dalam kolom
e. Baik untuk cairan yang sensitif terhadap panas
f. Cocok untuk operasi pada tekanan rendah
g. Packed column dikenal sebagai continuous-contact columns, sedangkan tray columns dikenal
sebagai tahapan contact columns karena karakteristiknya kontak uap dan cairan

Kekurangan packed column


a. Bahan isian (packing) dapat rusak selama proses pemasangan atau ketika terdapat pemanasan
b. Kurang efisien untuk laju lair cairan yang tinggi terhadap biaya yang dikeluarkan
c. Efisiensi kontak berkurang ketika laju alir cairan terlalu rendah

Kelebihan kolom tipe tray dibandingkan


- Tray lebih ringan
- Lebih mudah dan murah dalam pemasangannya
- Kapasitas uap dan cairan yang ditangani lebih besar
- Biaya pemeliharaan berkurang karena konstruksinya lebih sederhana
- Koil pendingin dapat dengan mudah ditambahkan dalam kolom
- Dapat menangani cairan dengan laju alir yang tinggi

Kekurangan kolom tipe tray


- Membutuhkan pressure drop yang cukup tinggi dibandingkan dengan packed column dan dapat
menyebabkan banjir di dalam kolom
- Terbentuk busa ketika terjadi pencampuran antara cairan dan uap yang mengalir di bagian tray

Kelebihan distilasi vakum


- Kolom dapat dioperasikan pada temperatur rendah
- Lebih ekonomis untuk memisahkan komponen dengan titik didih yang tinggi
- Mencegah terjadinya degradasi komponen pada temperatur tinggi

Kekurangan distilasi vakum


- Membutuhkan biaya yang tinggi, terutama untuk peralatan vakum
- Kehilangan tekanan dan energi ketika terjadi kebocoran atau keretakan alat
- Membutuhkan kolom berdiameter besar untuk membuat proses lebih efisien

Pada pemisahan campuran dengan metode distilasi terjadi perpindahan panas dan perpindahan massa.
 Perpindahan panas terjadi dari pemanas ke campuran yang akan didistilasi. (contoh: panas
berpindah dari hot plate ke dalam bahan distilasi dalam labu distilasi).
 Perpindahan massa terjadi ketika komponen campuran yang memiliki titik didih rendah menguap
meninggalkan campuran bahan distilasi menuju kondensor (contoh: pada distilasi campuran air
dan alkohol, alkohol menguap meninggalkan labu pindah ke dalam kondensor dan akhirnya
menetes masuk ke dalam penampung distilat).

Anak-anak selanjutnya kita mempelajari materi tentang metode pemisahan campuran yang lainnya,
yaitu EKSTRAKSI.
EKSTRAKSI
Definisi Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya berdasarkan perbedaan kelarutannya terhadap dua
cairan tidak saling larut yang berbeda. Pelarut yang digunakan biasanya air dan yang lainnya pelarut
organik.
Dalam beberapa kondisi seringkali campuran bahan padat dan cair seperti bahan alami tidak dapat atau
sukar sekali dipisahkan dengan metode pemisahan mekanis atau termis yang telah dibicarakan. Salah satu
contohnya adalah bila komponennya saling bercampur secara sangat erat, peka terhadap panas, perbedaan
sifat-sifat fisiknya terlalu kecil, atau tersedia dalam konsentrasi yang terlalu rendah.
Dalam keadaan seperti ini ekstraksi menjadi satu-satunya proses yang dapat digunakan atau yang mungkin
paling ekonomis. Sebagai contoh pembuatan ester (essence) untuk bau-bauan dalam pembuatan sirup atau
minyak wangi, pengambilan kafein dari daun teh, biji kopi atau biji coklat. Dalam kehidupan sehari-hari
pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau
digiling.

Alasan Penggunakan Metode Ekstraksi untuk Memisahkan Campuran


Metode ekstraksi digunakan untuk memisahkan campuran jika:
1. Komponen campuran yang akan dipisahkan sensitif terhadap pemanasan, sehingga tidak bisa
digunakan metode distilasi meskipun pada kondisi vakum.
2. Titik didih komponen-komponen dalam campuran berdekatan.
3. Kemudahan menguap (volatility) komponen-komponen campuran hampir sama.

Tahap-tahap Ekstraksi
Suatu proses ekstraksi biasanya melibatkan tahap-tahap berikut ini:
1. Tahap pencampuran
Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling berkontak. Dalam hal ini
terjadi perpindahan massa dengan cara difusi pada bidang antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut
ekstrak.
2. Tahap pemisahan
Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat. Pada umumnya dilakukan dengan cara penjernihan atau
filtrasi.
3. Tahap isolasi
Mengisolasi ekstrak dari laratan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut. Pada umumnya
dilakukan dengan menguapkan pelarut. Dalam hal-hal tertentu, larutan ekstrak dapat langsung
diolah lebih lanjut atau diolah setelah dipekatkan,
 Seringkali juga diperlukan tahap-tahap lainnya. Pada ekstraksi padat-cair misaInya, dapat dilakukan
pra-pengolahan (pengecilan) bahan ekstraksi atau pengolahan lanjut dengan tujuan mendapatkan
kembali sisa-sisa pelarut.

Istilah-istilah Pada Ekstraksi

Istilah-istilah berikut ini umumnya digunakan dalam teknik ekstraksi:


Bahan ekstraksi : Campuran bahan yang akan diekstraksi.
Pelarut (media ekstraksi) : Cairan yang digunakan untuk melangsungkan ekstraksi
Ekstrak : Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi
Larutan ekstrak : Pelarut setelah proses pengambilan ekstrak
Rafinat (residu ekstraksi) : Bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya
Ekstraktor : Alat ekstraksi
Ekstraksi padat-cair (leaching): Ekstraksi, dari bahan yang padat
Ekstraksi cair-cair (ekstraksi dengan pelarut = Solvent extraction) : Ekstraksi dari bahan ekstraksi yang cair

Anda mungkin juga menyukai