Anda di halaman 1dari 18

MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

5 ANALISIS DIMENSI DAN KESEBANGUNAN


5-1 Analisis Dimensi
Dalam menganalisa aliran dari suatu fluida umumnya didasarkan atas satu
atau beberapa bilangan (angka) yang tidak berdimensi, misalnya bilangan
Reynolds, Froude, Mach dan lain-lain. Sistem dimensi yang mewakili dari
bilangan (angka) tak berdimensi adalah massa (M), panjang (L), waktu (T)
dan gaya (F), panjang (L), waktu (T) yang saling terkait atau terhubung
dalam persamaan.
ML
2
Hukum Newton II, gaya F = m a = T (5-1)
FT2
atau massa m = L (5-2)
Salah satu metode untuk mendapatkan parameter-parameter tak berdimensi
adalah dengan membentuk nisbah gaya-gaya penting yang ada dalam aliran
fluida. Dalam analisis dimensi gaya-gaya ini hanya boleh dinyatakan dalam
suku-suku kombinasi antara panjang L, kecepatan aliran v, kerapatan (massa
jenis) fluida , viskositas dinamik , percepatan gravitasi g, perubahan
tekanan p, tegangan permukaan , dan kompresibilitas K.
Gaya-gaya yang dimaksud meliputi:
du v
( )  
 gaya viskos =  A =  dy L2 =   L  L2 =  v L
(5-3)
 gaya gravitasi = m g =  L3 g (5-4)
 gaya tekanan = P A = P L 2
(5-5)
 gaya tegangan permukaan =  L (5-6)
 gaya kompresibilitas = K L2 (5-7)
 hasil kali antara massa dan percepatan sering disebut gaya inersia
atau gaya kelembaban (kelembaman)
 gaya kelembaman (inersia) adalah:
 L3 v 2
ma= L =  L2 v 2 (5-8)
Beberapa bilangan atau angka yang tidak berdimensi adalah:
1. Bilangan (angka) Reynolds adalah perbandingan antara gaya inersia dan
gaya inersia
gaya viskos. Re = gaya viskos

85
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

 L2v 2  LV  v L
Re = V L =   
vL vd
atau Re =  =  (5-9)
dengan:  = massa jenis fluida,
v = kecepatan aliran,
d = diameter pipa
 = viskositas dinamik
gaya inersia
2. Bilangan Froude, Fr = gaya gravitasi
 L2 v 2 v2 v

Fr =  L g = L g 
3
Lg
v2 v
atau Fr = g  = c (5-10)
c g h
dengan:
v = kecepatan aliran,
g = percepatan gravitasi, dan
h = ketinggian atau kedalaman air
gaya inersia
3. Bilangan Mach, Ma = gaya kompresibilitas
 L2 v 2 v2 v
k 
Ma = k L = k  
2

v
atau Ma = a (5-11)
a  RT
dengan:
v = kecepatan aliran lokal (setempat), m/s
 = konstanta (untuk udara  = 1,4)
T = suhu atau temperatur mutlak (K)

fL
4. Bilangan Strouhal, St = v (5-12)

86
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

ν C p
5. Bilangan Prandtl, Pr = α = k
(5-13)
k
 Cp
dengan  =
 = viskositas kinematik
 = viskositas dinamik
k = konduktivitas termal
 = massa jenis, dan
Cp = panas jenis
6. Bilangan Nusselt, Nu = h ℓ /k (5-14)
dengan:
h = koefisien perpindahan kalor
k = konduktivitas termal
gaya inersia
7. Bilangan Weber We = gaya tegangan permukaan
 v 2 2  v 2  v
We =   =  atau We =  /  (5-15)
ν 
8. Bilangan Schmidt, Sc = D =  D (5-16)
h
 Cpv
9. Bilangan Stanton, St = (5-17)
g 3  T
10. Bilangan Grashof, Gr = 2 (5-18)

5-2 Kesamaan Dinamik


Dalam beberapa sistem aliran dianggap memiliki kesamaan dinamik apabila:
- sistem-sistem tersebut secara geometri sama,
- gaya-gaya yang bekerja pada suatu sistem mempunyai nisbah yang sama
terhadap setiap gaya yang lain setara dalam sistem kedua.
Kesamaan geometri mengandung arti bahwa semua rincian geometri sistem
pada kedua sistem berbanding lurus. Misalnya, sistem yang satu mungkin
mempunyai diameter pipa dan panjang sebesar lima kali harga-harga yang
sama dengan sistem kedua, tetapi semua ukuran geometri sistem yang lain
juga mempunyai perbandingan yang sama. Kesamaan dinamik disisi lain,

87
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

tidak dapat dicapai dari perbandingan gaya-gaya secara langsung menurut


nisbah geometrinya. Contohnya, jika perbandingan lapisan batas pada sebuah
pelat rata sedemikian rupa sehingga peralihan dari lapisan batas laminer ke
turbulen terjadi pada segitiga jarak pelat dari bagian pangkal, aliran yang
secara dinamik sama juga akan mengalami peralihan di titik sepertiga jarak,
berapapun panjang pelat keseluhan. Jadi, kesamaan dinamik dapat
dinyatakan bahwa dua sistem aliran sama secara dinamik bila semua
parameter tak berdimensinya diperoleh dari analisis dimensi aliran yang
sama dalam kedua sistem aliran. Berdasarkan analisis dimensi bahwa, setiap
dua sistem pipa yang mempunyai angka Reynolds dan kekasaran relatif sama
akan mempunyai aliran yang secara dinamik sama, dan faktor gesekan akan
sama pula untuk keduanya. Pernyataan tersebut dapat diaplikasikan pada
beberapa situasi, yang menunjukkan bahwa penurunan tekanan dalam sebuah
saluran pipa minyak (besar) dapat dihitung dari pengukuran tekanan dalam
sebuah pipa (kecil) yang dialiri air.
Apabila gaya-gaya viskos menguasai aliran dalam suatu sistem fluida,
kesamaan dinamik hanya terjadi bila angka Reynolds pada dua buah sistem
sama. Angka Reynolds yang besar menunjukkan besarnya gaya kelembaman
dibanding gaya viskos, dan kondisi ini umumnya menunjukkan bahwa aliran
turbulen. Angka Reynolds yang kecil menunjukkan relatif kecilnya gaya
kelembaman dibanding gaya viskos dan ini menyatakan bahwa aliran
laminar. Panjang dalam angka Reynolds adalah panjang karakteristik sistem
yang bersangkutan, hal ini dapat berupa diameter sebuah pipa, panjang dari
tepi depan sebuah aerofoil, diameter sebuah partikel diam, dan sebagainya.
Kecepatan dalam hal ini juga kecepatan karakteristik, jadi dapat berupa
kecepatan arus bebas atau yang disebut kecepatan geseran (shear velocity)
√τo / ρ .
Apabila gaya gravitasi berperan dalam aliran, angka Froude dalam dua
sistem yang memiliki kesamaan dinamik harus sama. Salah satu masalah
yang penting dalam kategori ini berhubungan dengan aliran zat cair, yang
mempunyai sebuah permukaan bebas. Aliran fluida dapat menyebabkan
terbentuknya gelombang gravitasi permukaan. Gelombang-gelombang ini
memerlukan masukan energi dalam jumlah yang tertentu untuk
pembangkitan serta penjalarannya dan rincian aliran yang terjadi bergantung
pada sifat penjalaran gelombang bersangkutan. Panjang karakteristik yang
digunakan dalam angka Froude umumnya adalah kedalaman air, walaupun
dalam kasus lain panjang kapal juga boleh digunakan.
Jika gaya tegangan permukaan yang berperan, kesamaan dinamik
mempersyatkan angka Weber yang sama. Dalam kebanyakan sistem-sistem
aliran zat cair yang besar, gaya tegangan permukaan jarang berpengaruh

88
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

terhadap aliran, karena itu model untuk sungai, misalnya, harus dibuat cukup
besar sehingga tegangan permukaan juga tidak berpengaruh terhadap aliran
dalam model. Sebuah situasi ketika pengaruh tegangan permukaan dianggap
penting adalah bila gelembung-gelembung udara atau gas lain bergerak
dalam zat cair. Peronggaan (kavitasi), yaitu pembentukan kantung-kantung
uap fluida di daerah bertekanan rendah dalam medium yang bukan zat cair
(seperti ketika zat cair mendidih), mungkin dipengaruhi oleh tegangan
permukaan, tetapi peranannya belum dipahami secara pasti.
Untuk aliran gas yang dapat mampat, angka Mach harus sama untuk dua
buah sistem yang memiliki kesamaan dinamik. Kecepatan aliran yang kurang
dari, sama, atau lebih besar dari laju perambatan gelombang tekanan rendah
(gelombang akustik) berturut-turut disebut aliran subsonik, sonik, atau
supersonik. Kecepatan dalam angka atau bilangan Mach mungkin sama
dengan kecepatan arus bebas atau kecepatan lokal di titik tertentu yang tidak
terletak pada arus bebas. Kecepatan acuan k/ ρ mungkin sama dengan

kecepatan akustik dalam arus bebas, kecepatan akustik di titik stagnasi ketika
kecepatan arus sama dengan nol, atau kecepatan akustik di titik ketika
kecepatan arus bersifat sonik
Koefisien tekanan dengan sendirinya akan sama untuk dua sistem aliran jika
angka-angka atau bilangan tanpa dimensi yang lain sama untuk tipe tertentu
model yang dipelajari. Segala macam pengujian terhadap model yang
menirukan pesawat terbang, peluru kendali, sungai, pelabuhan, struktur
pemecah gelombang, pompa, turbin, dan sebagainya didasarkan pada kriteria
kesamaan dinamik. Namun, perlu ditegaskan bahwa dalam pelaksanaan
percobaan banyak masalah praktis yang harus dihadapi sehingga kita tidak
selalu dapat mengharapkan adanya kesamaan dinamik yang sempurna antara
model dan kondisi atau situasi sesungguhnya. Karena berbagai parameter
tanpa dimensi melibatkan kombinasi-kombinasi yang berbeda-beda antara
kecepatan dan panjang, maka dalam praktek kesamaan yang sempurna sulit
dipertahankan.

Beberapa batasan dalam pengujian-pengujian model akan diuraikan secara


singkat sebagai berikut.

5-2-1 Model Reynolds


Model Reynolds digunakan untuk mempelajari aliran fluida dalam pipa, gaya
angkat dan hambatan pada aerofoil, serta hambatan pada hampir setiap
bentuk dalam aliran tak dapat mampat (incompressible). Model ini juga
digunakan untuk mempelajari lapisan batas baik dalam aliran tak dapat
mampat maupun dalam aliran dapat mampat (compressible). Efek-efek

89
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

viskos dalam gas dapat dibuatkan modelnya dengan angka-angka atau


bilangan Mach yang kurang dari 0,3 (Ma < 0,3) tanpa interferensi dari efek-
efek arus yang tak dapat mampat. Pada bilangan Mach lebih besar dari 0,3
(Ma > 0,3) efek-efek kompresibilitas menjadi lebih berperan sehingga harus
dibuatkan modelnya dengan teliti. Kekasaran permukaan harus dibuat sama
agar ketika dimulainya turbulensi dalam lapisan batas tidak berbeda antara
model dan prototype. Demikian pula, tingkat turbulensi dalam arus bebas
harus sama. Oleh sebab itu, menerbangkan pesawat di ruang angkasa yang
tenang tidak sama dengan mengembuskan udara ke pesawat yang sama
dalam sebuah terowongan angin besar dengan kecepatan yang sama,
walaupun angka-angka Reynolds mungkin sama untuk keduanya.

5-2-2 Model Froude


Model Froude digunakan untuk pengukuran hambatan oleh gelombang pada
kapal laut, untuk mempelajari perilaku pasang surut di pelabuhan, fenomena
gelombang (erosi pantai dan struktur pemecah ombak), model sungai, dan
fenomena daerah masukan air. Kesulitan dalam pembuatan model untuk
kapal sudah pernah dibahas dan masalah tersebut belum terpecahkan secara
memuaskan. Dalam model-model untuk mempelajari gelombang, kapilaritas
mungkin berperan dan peredaman viskos oleh gelombang juga tidak
diperhitungkan secara tepat. Terisapnya udara dalam aliran pada bendungan-
bendungan besar tidak dapat diwakilkan secara teliti dalam model-model
berukuran kecil. Pembuatan model yang eksak untuk pergerakan dasar
sungai, pengangkutan sedimen di dasar sungai adalah sesuatu yang sulit atau
bahkan tidak mungkin, sehingga pembuatan model untuk ini bukan hanya
sains tetapi juga seni.

5-2-3 Model Mach


Model Mach dibuat untuk mempelajari aliran gas pada angka Mach di atas
0,3 (Ma > 0,3). Efek-efek viskos (fenomena Reynolds) tidak sepenuhnya
hilang, bahkan dalam aliran supersonik, karena terjadinya interaksi-interaksi
kejut dengan lapisan batas dan tebal daerah kejutnya dipengaruhi oleh angka
Reynolds.

Contoh soal 5-1

90
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

Minyak mengalir melalui sebuah pipa 30 inci dengan kecepatan rata-rata v =


8 ft/s dan viskositas minyak  = 0,00015 ft2/s. Pada kecepatan berapakah air
harus mengalir dalam pipa 3 inci agar kedua aliran itu mempunyai kesamaan
dinamik, jika viskositas air  = 0,00001 ft2/s.

Jawaban

Bilangan Reynolds untuk kedua aliran harus sama kondisi aliran berada
dalam saluran yang tertutup.
Rem = Rea , Subsrip m menyatakan minyak dan a adalah air.
vm Dm va Da

m a
 8   2 ,5 
va  0, 25 

5
15.10 105
va = 5,33 ft/s = 1,62 m/s

Contoh soal 5-2

Sebuah model sungai dibuat dengan skala 1/80. Hitunglah berapa kecepatan
aliran dalam sungai prototype bila kecepatan di permukaan model sungai 18
cm/s?

Jawaban

Bilangan Froude harus digunakan untuk aliran dengan permukaan bebas


(pada sungai). Subskrip menyatakan prototype dan m adalah model.
Frp = Frm
vp vm

Lp g p Lm g m
dan
1/ 2
L 
v p  vm  p 
 Lm  = (0,18)(80)1/2 = 1,61 m/s.
Contoh soal 5-3
Sebuah peluru kendali (rudal) yang terbang pada bilangan Mach 3 dalam
udara baku (15°C) dipelajari melalui sebuah model berskala 1/10 dalam
sebuah terowongan angin pada temperatur 40°C. Hitunglah berapa laju atau
kecepatan angin dalam terowongan angin tersebut, dan berapakah laju
terbang rudal prototype tersebut?

91
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

Jawaban

vm vp
 3
M m=M p atau  R Tm  R Tp

vm  3  1, 4   287   233  918


dan m/s
v p  3  1, 4   287   288   1020
m/s

Soal latihan

1. Buktikan kesetaraan dimensi besaran-besaran berikut:


a. Energi per satuan massa dan kecepatan kuadrat
b. Laju perubahan energi dan gaya kali kecepatan
c. Head dan energi per satuan berat
d. Energi per satuan volume dan tekanan dinamik
2. Daya P yang dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah kipas atau blower
bergantung pada kerapatan fluida , viskositas fluida , diameter baling-
baling D, laju aliran volumetrik Q, dan laju rotasi N. Ekspresikan
variabel-variabel ini dalam bentuk tanpa dimensi. Tunjukkan bahwa  N
D2/ adalah salah satu bentuk bilangan Reynolds.
3. Air pada 20°C mengalir dalam sebuah pipa 30 cm dengan kecepatan rata-
rata 3.45 m/s. Untuk aliran dengan kesamaan dinamik, hitunglah
kecepatan aliran rata- rata untuk (a) udara pada 35°C dan 3,5.10 5 N/m2
dalam sebuah pipa 13 cm dan (b) bensin (gasoline) pada 15°C dalam
sebuah pipa 20 cm.
4. Laju aliran maksimum yang tersedia untuk sebuah model sungai adalah
0,17 m3/s. Kondisi ini setara dengan laju 850 m/s untuk prototype.
Berapakah ukuran maksimum model bila dibandingkan dengan ukuran
prototype?
5. Sebuah model pintu air dibuat dengan skala 1/45. Apabila kedalaman air
di atas pintu air tersebut 2 inci, laju aliran 1,5 ft/s. Berapakah head serta
laju aliran pada prototype agar setara dengan model?
6. Sebuah pesawat direncanakan untuk terbang dalam kondisi udara baku
pada kecepatan 75 m/s. Sebuah model berskala 1/6 dibuat kemudian diuji
dalam terowongan angin dengan kondisi udara baku dan kecepatan 420
m/s. Jika gaya-gaya kelembaman, viskos. dan kompresibilitas
diperhitungkan, apakah aliran pada model mempunyai kesamaan dinamik
dengan aliran pada prototype? Jelaskan.

92
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

7. Sebuah pompa air bekerja dengan keluaran 250 lt/s untuk head 3,7 m
dengan efisiensi 82 persen pada putaran 1750 rpm. Berapa laju aliran,
head, dan daya pengereman untuk laju putaran 1450 rpm, dengan
anggapan bahwa efisiensi sama.
8. Sebuah pompa sentrifugal dirancang untuk bekerja dengan keluaran 30
lt/s pada head 37 m ketika memompa air dengan laju 1750 putaran per
menit (rpm). Efisiensi pompa misalkan 75 persen. Berapa laju aliran,
head, dan daya pengereman pada putaran 450 rpm, bila dianggap bahwa
efisiensi sama.
9. Sebuah pompa sentrifugal dirancang untuk bekerja pada 450 gpm untuk
head 122 ft ketika memompa air dengan laju 1750 rpm. Efisiensi pompa
adalah 75 persen. Berapa laju aliran, head, dan daya pengereman pada
putaran 1450 rpm, bila dianggap bahwa efisiensi sama.

6 ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA


6-1 Diameter Hidraulik
Aliran pada saluran yang tidak bundar, seperti: kanal, talang segi empat,
sungai dan lain-lain, ukuran diameternya senantiasa dinyatakan dengan
diameter hidraulik. Diameter hidraulik (Dh) dinyatakan dalam bentuk
persamaan berikut:
4 Af
Dh = P (6-1)
dengan: Af = luas penampang basah saluran yang dialiri fluida
P = keliling basah saluran
a. Untuk pipa dengan bentuk bundar
Diameter hidroliknya adalah:
4A π
Dh = P , dengan A = 4 d2 dan P = 2 R =  d
R = jari-jari = d/2

4 d2
4
Jadi Dh =  d =d (6-2)

93
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

R d

b. Untuk pipa bentuk segi empat (rectangular pipe)


4A
Dh = P , dengan A = b h dan P = 2 b + 2 h = 2 (b + h)
4 bh 2 bh
Dh = 2( b+h ) = b+h (6-3)

h h = tinggi
b = lebar

b
h
Jika aspect ratio = perbandingan antara tinggi dan lebar, ar = b
2 bh
untuk Dh = b+h , jika dibagi dengan b, maka diperoleh:
2h 2h
h
= 1+ar
1+ b
Dh = (6-4)
c. Untuk kanal bentuk segi empat

b
Luas basah saluran A = b h
Keliling basah P = b + 2h
4A 4b h
Dh = P = b  2h , jika dibagi dengan b, diperoleh:

94
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

4h 4h
1+2 h b
Dh = = 1+2 a r
(6-5)
Jika aspect ratio ar = 1 (berarti b = h), maka
4
Dh = 3 h
d. Untuk kanal bentuk trapesium (saluran bentuk segitiga)

2h
Keliling basah P = 2 z = sin θ , dengan: z = h/sin 
2
h
Luas permukaan basah A = h2 cot  atau A = tgθ , maka:
2
4h
tg θ
4A 2h
Diameter hidrolik Dh = P = sin θ
(6-6)
h cosθ
dan Rh = 2 (jari-jari hidraulik)

e. Untuk kanal bentuk trapesium

4A h
Dh = P , dengan: sin  = z

95
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

2
bh h⏟ cot θ

Luas basah kanal A = luas  segiempat
+ luas−segitiga = h (b + h cot  )
2h
Keliling basah kanal P = b + sin θ , maka diameter hidrolik:
4h( b  h cot  )
Dh = b  2h sin  (6-7)

6-2 Bilangan Froude dan Jenis Aliran


Kecepatan aliran dan penjalaran gelombang permukaan merupakan
parameter penting untuk mengetahui besarnya angka atau bilangan Froude.
Perbandingan antara kecepatan aliran fluida (v) dan kecepatan penjalaran
gelombang permukaan (c) sering disebut sebagai angka atau bilangan
Froude (Fr).
v Q
Fr = c dengan: v = A (kecepatan aliran fluida setempat)
gh
c= , dengan: h = tinggi permukaan air
v
gh
Jadi Fr = (6-8)
(berlaku untuk aliran pada saluran terbuka)
Klasifikasi dan jenis aliran berdasarkan bilangan Froude terdiri atas:
 Aliran subkritis (aliran lambat), jika Fr < 1 (lebih kecil dari 1)
 Aliran kritis, jika Fr = 1
 Aliran superkritis (aliran cepat), jika Fr > 1 (lebih besar dari 1)

6-3 Analogi Hidrolik


6-3-1 Analogi antara Aliran Gas dan Aliran Air
Analogi antara penjalaran gelombang pada permukaan bebas dari aliran
fluida cair (air) dan penjalaran gelombang bunyi di udara dari aliran fluida
gas telah dijadikan sebagai dasar teori untuk mempelajari fenomena
aeroakustik (aerodinamik-akustik) dari jet supersonik (mesin jet pesawat
terbang). Analogi antara aliran gas dua dimensi dan aliran air pada
permukaan bebas, mula-mula dikembangkan oleh Jouguet (1920),
selanjutnya oleh Riabouchinsky (1932). Penelitian mengenai aliran air
melalui nosel yang dianalogikan dengan aliran gas (udara) telah dilakukan
pertama kali oleh Preiswerk (1940) dan kemudian dikembangkan oleh Black

96
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

& Mediratta (1951). Penelitian tersebut dilakukan pada suatu peralatan atau
instalasi yang disebut sebagai “Analogi Hidrolik” (Hydraulic Analogy).

Tabel 6-1 Analogi Antara Aliran Gas Kompresibel Dan Aliran Air
Aliran gas kompresibel dua Aliran air pada permukaan bebas
dimensi (gas hidrolik)
Aliran fluida inkompresibel (air), gas hidrolik dengan
γ = Cp/Cv = 2
Rasio temperatur, T/Ta Rasio ketinggian (kedalaman) air, h/ha

Rasio massa jenis (densitas), Rasio ketinggian (kedalaman) air, h/ha


ρ/ρa
Rasio tekanan, P/Pa Rasio ketinggian air kuadrat (h/ha)2

Kecepatan aliran gas, v Kecepatan aliran air, v


Kecepatan penjalaran bunyi Kecepatan penjalaran gelombang air
RT gh
a= c=
Bilangan Mach, Ma = v/a Bilangan Froude, Fr = v/c
Gelombang kejut (shock wave) Lompatan hidrolik (hydraulic jump)

Ta, ρa, Pa, ha: nilai referensi (kondisi sekitar atau lingkungan dan ha:
ketinggian air di atas meja analogi), Cp, Cv: panas jenis, g: percepatan
gravitasi

Hasil-hasil penelitian dari analogi hidrolik telah memberikan beberapa


batasan dan kelebihan yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
- Ternyata bahwa gas “hidrolik” mempunyai perbandingan panas jenis
γ = 2 yang tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian yang
dilakukan.
- Perbandingan temperatur Ttot/Ta dan perbandingan tekanan Ptot/Pa dari
gas hidrolik tidak dapat divariasikan secara bebas karena (Ptot/Pa =
Ttot/Ta )2.
- Meskipun penelitian hanya dapat dilakukan untuk aliran dua-dimensi,
hal ini akan menarik dikaji hubungannya dengan aliran fluida melalui
saluran gas mesin jet atau knalpot kendaraan bermotor.
- Efek tegangan permukaan terhadap kecepatan penjalaran gelombang
permukaan dapat diabaikan untuk panjang gelombang yang besar
(Dyment & Gontier, 1962).
- Kecepatan penjalaran gelombang pada permukaan bebas ratusan kali
lebih kecil dari aliran gas, dan frekuensinya lebih rendah, sehingga

97
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

fenomena bunyi screech (teriakan jet) dapat diobservasi/dilihat


dengan mata langsung (tanpa alat bantu) dan mudah direkam melalui
kamera video.
- Kecepatan aliran yang tinggi dengan energi gerak yang relatif kecil
dapat dideteksi/diobservasi.
- Konfigurasi geometri atau ukuran dan kondisi permukaan benda uji
dapat dengan mudah dimodifikasi.
- Kedalaman air dan fluktuasi gerakannya dapat diukur dengan metode
optik atau alat lain tanpa mengganggu aliran. Kelebihan ini adalah
sesuatu yang mendasar untuk mempelajari dan mengerti mekanisme
dari bunyi screech. Untuk amplitud yang kecil terhadap nilai rata-
ratanya, maka hubungan antara tekanan dan fluktuasi level air adalah
(∆P/P) = 2(∆h/h), sehinggga medan akustik hubungannya dengan
aliran gas akan mudah dihitung.

6-3-2 Persamaan Matematik antara Aliran Air dan Gas


Analogi atau hubungan antara aliran air dan gas telah dijabarkan secara
matematik oleh Black & Mediratta 1951, dalam bentuk persamaan dapat
ditunjukkan sebagai berikut.

6-3-2a Persamaan Kontinuitas


Air: Diasumsikan bahwa percepatan vertikal aliran air terhadap gravitasi
diabaikan. Komponen kecepatan u dan v berada sepanjang kordinat x dan y,
dimana x dan y diukur sepanjang bidang horizontal dan normal pada arah
aliran. Persamaan kontinuitas untuk aliran dua-dimensi adalah:
∂ (hu)+ ∂ ( hv)=0
∂x ∂y
(6-9)
dengan: h adalah kedalaman (ketinggian) air

Gas: Untuk aliran gas stedi dua-dimensi persamaan kontinuitas dituliskan


sebagai :
∂ ( ρu )+ ∂ ( ρv)=0
∂x ∂y
(6-10)
dengan: ρ adalah densitas (massa jenis) fluida

Dari persamaan (6-9) dan (6-10), kedalaman aliran air mempunyai


hubungan atau analog dengan densitas gas, yaitu:

98
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

ρ/ρo ≡ h/ho (6-11)


ρ, h adalah keadaan awal
ρo, ho adalah keadaan pada reservoir

6-3-2b Persamaan Energi


Air : Persamaan Bernoulli untuk tabung aliran dengan aliran tanpa gesekan
adalah :
P + ½ ρ v2 + ρ g z = Po + ρ g zo
atau v2 = 2g (zo – z) + 2 (Po – P)/ ρ (6-12)

Tekanan statik pada suatu titik didalam aliran hanya tergantung pada
kedalaman dibawah permukaan bebas, dituliskan sebagai:
Po = ρ g (ho – zo) dan P = ρ g (h – z) (6-13)

Dari persamaan (6-12) dan (6-13), diperoleh :


v2 = 2g (ho – h) (6-14)

Kecepatan maksimum aliran dapat dicapai pada titik dimana h = 0,


yaitu: vmax2 = 2 g ho, jadi (v/vmax)2 = (ho – h)/ho (6-15)

Gas: Persamaan energi untuk aliran gas adalah:


½ v2 = Cp T = Cp To = ½ vmax2
dengan: T = temperatur mutlak
Cp = panas jenis pada tekanan konstan
2
atau v = 2 Cp (To – T) (6-16)
dan (v/vmax)2 = (To – T)/To (6-17)

Dari persamaan (6-14) dan (6-16) atau (6-15) dab (6-17), dapat dilihat bahwa
perbandingan kedalaman air analog dengan perbandingan temperatur gas,
sehingga persamaan dapat ditulis:
T/To ≡ h/ho (6-18)
Persamaan (6-11) dan (6-18) telah menunjukkan dua persamaan yang saling
berhubungan. Dengan menganggap bahwa persamaan keadaan untuk gas; P
= ρ R T, dan dengan substitusi analogi densitas dan temperatur, maka
diperoleh hubungan:
P/Po = (ρ/ρo)(T/To) ≡ (h/ho)2 (6-19)
Jadi perbandingan atau rasio kedalaman pangkat dua dari aliran air adalah
ekivalen atau analog dengan rasio tekanan pada aliran gas. Karena
persamaan tekanan-densitas aliran isentropik untuk suatu gas adalah P/P =

99
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

konstan atau P/Po = (ρ/ρo) , maka berdasarkan persamaan (6-11) dan (6-19),
nilai konstanta  = 2. (6-20)
Jadi untuk aliran yang oleh Jouguet disebut “Hydraulic Gas” atau gas
hidrolik, perbandingan panas jenisnya adalah 2.

6-3-2c Kecepatan dan Penjalaran Gelombang


Air: Pembahasan berikut akan difokuskan pada kecepatan penjalaran
gelombang gravitas pada permukaan air dan bukan pada penjalaran tekanan
dalam air. Persamaan umum untuk kecepatan penjalaran gelombang
permukaan dituliskan sebagai:
c = [(g λ/2π + 2π σ/ρ λ ) tanh 2π h/λ]½ (6-21)
dengan : λ = panjang gelombang, m
ρ = massa jenis (densitas), kg/m3
σ = tegangan permukaan, N/m
h = kedalaman, m
g = percepatan gravitasi, m/s2
Jika kedalaman h sangat kecil dibandingkan dengan panjang gelombang λ,
maka kecepatan penjalaran gelombang gravitas menjadi:
gh
c = (g h)½ = (6-22)
Tegangan permukaan atau gelombang kapilaritas pada persamaan (6-21)
tidak berpengaruh dalam hubungannya dengan analogi.
Gas: Analogi penjalaran gelombang gravitas untuk aliran air adalah
penjalaran gelombang bunyi (suara) yaitu:
1/ 2
 P
  RT
a=    = (6-23)
dengan :  = rasio panas jenis,  = Cp/Cv
R = konstanta gas (J/kgK)
T = temperatur mutlak atau absolut (K)

6-3-2d Bilangan Froude dan Bilangan Mach


Bilangan Froude adalah perbandingan antara kecepatan aliran fluida (air)
dengan kecepatan penjalaran gelombang permukaan bebas, dan bilangan
Mach adalah perbandingan antara kecepatan aliran gas (udara) dengan
keceparan penjalaran gelombang bunyi di udara.
Dari persamaan (6-8) dan (6-14) diperoleh bilangan Froude,
v
Fr = c dengan:

100
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

gh
v/ = {2(ho-h)/h}1/2 (6-24)

v
dan untuk gas, bilangan Mach, Ma = a , dengan:
v = kecepatan aliran fluida gas
RT
a= adalah kecepatan bunyi (suara) lokal (6-25)

Untuk nilai Fr atau Ma lebih kecil dari satu (Fr <1 atau Ma <1), gelombang
dapat bergerak (menjalar) pada semua arah. Kecepatan penjalaran menuju
keatas (upstream) dari sumber dengan v – a, dan menuju kebawah
(downstream) dengan v + a. Untuk Fr atau Ma lebih besar dari satu (Fr > 1
atau Ma >1), gelombang bagian depan berbentuk bulatan (circles) untuk
aliran air dan berbentuk lingkaran (spheres) untuk aliran gas.

Soal latihan

1. Sebuah kanal berbentuk trapesium mempunyai sudut kemiringan (  =


450), dialiri air dengan debit 100 lt/s. Jika tinggi permukaan air pada
kanal 40 cm dan lebar dasar kanal 50 cm, hitunglah :
a. Luas permukaan basah kanal (m2) dan diameter hidraulik kanal (m)
b. Kecepatan aliran air, kecepatan penjalaran gelombang permukaan
dan bilangan Froude

Jawaban

a. A = 0,36 m2, dan Dh = 0,88 m


Q
gh
b. v = A = 0,278 m/s, c = = 1,96 m/s, dan Fr = 0,14

2. Air mengalir dengan kapasitas 1200 lt/s pada sebuah kanal yang
berbentuk segiempat (θ =90o). Jika tinggi permukaan air 25 cm dan lebar
dasar kanal 4 m, hitunglah:
a. Diameter hidraulik kanal (m) dan kecepatan aliran air (m/s)
b. Kecepatan penjalaran gelombang dan bilangan Froude serta jelaskan
jenis alirannya.
3. Air mengalir dengan kapasitas 1000 lt/s pada sebuah kanal yang
berbentuk trapesium (θ =60o). Jika tinggi permukaan air 30 cm dan lebar
dasar kanal 4 m, hitunglah:

101
MEKANIKA FLUIDA Teori dan Aplikasi

a. Luas basah (m) dan diameter hidraulik kanal (m)


b. Kecepatan aliran air (m/s) dan kecepatan penjalaran gelombang (m/s)
c. Bilangan Froude dan jelaskan jenis alirannya.
3. Aliran fluida gas (udara) dapat dianalogikan dengan aliran fluida cair
(air), jelaskan: (a) jenis aliran yang didasarkan pada bilangan Mach dan
bilangan Froude, (b) parameter atau variabel apa saja yang dapat
dianalogikan antara aliran gas dan aliran air.

102

Anda mungkin juga menyukai