1. Bilangan Reynolds
ρ.v.d
Re = μ
kg m
. .m
m3 s
= kg
m.s
2. Bilangan Mach
v
Ma = c
m
s
= m
s
3. Bilangan Froude
v2
f = g.L
m2
s2
= m
2 .m
s
4. Bilangan Weber
ρ.v2 .L
We = σ
kg m2
. .m
m 3 s2
= kg
s2
Bilangan Prandtl (Pr) merupakan suatu nilai atau harga yang dipakai untuk
menentukan distribusi temperatur pada suatu aliran.
6. Bilangan Euler
P−Pu
Ca = ρ.v2
7. Bilangan Laplace
Cp
Y= Cv
Joule
= Joule
8. Bilangan Arrhenius
Ea
Arrhenius = R.T
joule
mol
= joule
.K
mol.K
9. Bilangan Biot
h.L
Bi = K
Joule
.m
m2 .K
= Joule
m.K
Dalam dinamika fluida, rumus faktor gesekan Darcy adalah persamaan yang
berdasarkan pada data eksperimen dan teori untuk faktor gesekan Darcy.
Faktor gesekan Darcy adalah satuan tak berdimensi yang digunakan untuk
mendeskripsikan kehilangan tekanan akibat gesekan dalam aliran pipa
Perpindahan Panas
ρ
17. Specific grafity = ρ A
ref
Persamaan Homogen Dimensi dan Analisa Dimensi
Persamaan dikatakan berdimensi homogen jika dimensi setiap suku dari suatu
persamaan adalah identik atau sama. Setiap persamaan secara fisik diawali dari
penomena analisa keserupaan, seperti persamaan dari suatu sistim satuan. Untuk
mendapatkan jumlah variabel dari suatu persamaan dapat ditentukan dengan
metode;
1. Metode Rayleigh
2. Metode Buckingham
Metode Rayleigh
Jika suatu debit mempunyai saling perhubungan satu dengan lainnya dari Q1,
Q2,Q3, Q4 dan seterusnya, maka hubungan diekspresikan manjadi Q1=
K.Q2aQ3bQ4d dengan K disebut sebagai parameter tak berdimensi.
Metode Buckingham
Buckingham prosedur alternatif yang sekarang disebut teorema 𝜋
Buckingham.Istilah 𝜋 diambil dari notasi matematika π, yang berarti variabel-
variabel. Kelompok-kelompok bilangan tak berdimensiyang didapatkan dari
teorema itu berupa darab pangkat yang dinyatakan dengan π1,π2,π3,dan
sebagainya. Metode ini memungkinkan kita untuk memperoleh 𝜋itu secara
berurutan, tanpaharusmemakai pangkat-pangkat yang bebas. Pada suatu proses
fisika memenuhi AKD dan mengandung n dimensi, proses itu dapat direduksi
menjadi hubungan antara k variabel bilangan tak berdimensi saja, atau k buah 𝜋.
Reduksinya i = nk sama dengan jumlah maksimum variabel yang tidak
membentuk suatu 𝜋 di antara variabel-variabel itu sendirim dan senantiasa kurang
dari, atau sama dengan, jumlah dimensi yang melukiskan variabel-variabel
tersebut.
Contoh soal :
Buatlah persamaan kelompok bilangan tak berdimensi yang dapat digunakan
untuk menghitung power pengadukan dengan menggunakan metode Rayleigh dan
metode 𝜋 Buckingham!
Penyelesaian :
Metode Rayleigh
P = 𝑓( 𝐷, 𝜇, 𝜌, 𝑔, 𝑁 )
P = 𝐾(𝐷𝑎 , 𝜇 𝑏 , 𝜌 𝑓 , 𝑔𝑒 , 𝑁 𝑔 )
Analisis Dimensi
P = ML2T-3 𝜌 = ML-3
D=L N = T-1
𝜇 = ML-1T-1
Maka :
𝑀𝐿2 𝑎
𝑀 𝑏 𝐿 𝑒 𝑀 𝑓 1 𝑔
= 𝐿 . ( ) . ( 2) . ( 3) . ( )
𝑇3 𝐿𝑇 𝑇 𝐿 𝑇
Harga pangkat dimensi L
2 = a – b + e – 3f.............(1)
Harga pangkat dimensi M
1=b+f ..........................(2)
Harga pangkat dimensi T
-3 = -b – 2e – g
g = -b – 2e + 3
5 3
𝑔 𝑒 𝜇 𝑏
𝑃 = 𝐷 𝑁 𝜌 ∅ [( ) ,( 2 ) ]
𝐷𝑁 2 𝐷 𝑁𝜌
Metode 𝝅 Buckingham
P = f ( D,V, ρ , μ , d, h )
Variabel : P , D,V, ρ , μ , d, h
Dimensi : M, L , T
Jumlah persamaan = banyaknya variabel – banyak dimensi
Jumlah persamaan = 7-3 = 4
a. π1
π1 = Da1 . vb1 .μc1 . P
MoLoTo = ( L )a1 . (LT-1)b1 . (ML-1T-1)c1 . (ML2T-3)
Dimensi M 0 = c1 + 1
c1= -1
Dimensi L 0 = a1 + b1 – c1 + 2
0 = a1+ b1 + 1 + 2 …………………(1)
Dimensi T 0 = - b1 - c1 – 3
0 = - b1 – (-1) -3
b1 = -2
masukan b1 = -2 ke persamaan (1), sehingga :
0 = a1 - 2 + 1 + 2
a1= -1
sehingga, persamaan akan menjadi :
b. π2
π2 = Da2 . vb2 .μc2 .ρ
MoLoTo = ( L )a2 . (LT-1)b2 . (ML-1T-1)c2 . (ML-3)
Dimensi M 0 = c2 + 1
C2 = -1
Dimensi L 0 = a2 + b2 – c2 - 3
0 = a2 + b2 + 1 - 3 …………………(1)
DimensiT 0 = - b2 – c2
0 = - b2 – (-1)
b2 = 1
masukan b2 = 1 ke persamaan (1), sehingga
0 = a2 + 1 + 1 - 3
a2 = 1
sehingga, persamaan akan menjadi
π 2 = D1 . v1 .μ-1 .ρ
𝐷𝑣ρ
π2 = 𝜇
c. π3
π3 = Da3 . vb3 .μc3 .d
MoLoTo = ( L )a3 . (LT-1)b3 . (ML-1T-1)c3 . (L)
Dimensi M 0 = c3
C3 = 0
Dimensi L 0 = a3 + b3 – c3 + 1
0 = a3+ b3 - 0 + 1 …………………(1)
Dimensi T 0 = - b3 – c3
0 = - b3 – (0)
b3 = 0
masukan b3 = 0 ke persamaan (1), sehingga :
0 = a3 - 0 + 0 + 1
a3 = -1
π 3 = D-1 . v0 .μ0 .d
𝑑
π3 = 𝐷
d. π4
π4 = Da4 . vb4 .μc4 .h
MoLoTo = ( L )a4 . (LT-1)b4 . (ML-1T-1)c4 . (L)
Dimensi M 0 = c4
C4 = 0
Dimensi L 0 = a4 + b4 – c4 + 1
0 = a4+ b4 - 0 + 1 …………………(1)
Dimensi T 0 = - b4 – c4
0 = - b4 – (0)
b4 = 0
masukan b4 = 0 ke persamaan (1), sehingga
0 = a4 - 0 + 0 + 1
a4 = -1
sehingga, persamaan akan menjadi
π 4 = D-1 . v0 .μ0 .h
ℎ
π4= 𝐷
Dalam kasus ini, kita ingin mencari Power (P). Dan π yang mengandung P adalah π1,
sehingga jika kita susun fungsinya yaitu π1= φ( π2, π3, π4 ) , dimana φ adalah suatu
konstanta untuk menyetarakan dimensi antara ruas kanan dan ruas kiri sehingga,
𝑃 𝐷𝑣ρ 𝑑 ℎ
= φ( , , )
𝐷 𝑣2 𝜇 𝜇 𝐷 𝐷