Anda di halaman 1dari 33

PENGANTAR PERHITUNGAN

TEKNIK KIMIA
2
DIMENSI DAN SATUAN
• Setiap kuantitas yang dapat diukur atau dihitung memiliki
nilai angka (1.4, misalnya) dan satuan (1.4 ???). Satuan
merupakan hal yang sangat penting pada perhitungan
keteknikan, kesalahan menuliskan satuan akan
menyebabkan kesalahan interpretasi.
• Satuan adalah suatu cara untuk menyatakan diskripsi
kuantitatif/besaran entitas fisik. Misalnya: 2 m; 1,5 ft; 3,7 det;
2 lembar kertas; 5 kg; 10 mayam emas, dll
• Dimensi adalah suatu sifat/karakteristik yang dapat diukur,
misalnya : panjang (L), waktu (t), massa (M), atau
temperature (T).

3

4
5
KONVERSI SATUAN

6
Cara lain dapat ditempuh dengan menulis garis vertikal, sebagai pengganti perkalian sebagai
berikut:
Contoh lain

7
8
SISTEM SATUAN
Secara umum dikenal tiga (3) sistem satuan, yaitu sistem satuan cgs, SI, Amerika. Setiap sistem
satuan ini memiliki komponen-komponen yang berhubungan dengan teknik kimia, seperti:
- Satuan dasar: satuan panjang, massa, waktu dan temperature
- Satuan perkalian: yang didefenisikan sebagai parkalian atau fraksi dari unit dasar, misalnya
cm, m, km, menit, jam dll.
- Satuan turunan: diperoleh dengan cara mengalikan atau membagikan satuan dasar atau
satuan perkalian, seperti ft2 , ft/menit, kg/m3 , dll.

Tabel 1 Satuan dasar untuk berbagai sistem satuan

9
Tabel 2 Satuan turunan untuk berbagai sistem satuan

Pada sistem SI digunakan awalan untuk menyatakan sebagai kelipatan pangkat 10. Awalan yang paling sering digunakan
ditunjukkan sebagai berikut.

10
11
GAYA DAN BERAT
Menurut Hukum Newton II tentang gerak, gaya berbanding lurus terhadap hasil perkalian massa dan
percepatan (panjang/waktu2 ). Oleh karena itu, satuan asli gaya adalah kg m/det2 (SI), g cm/det2 (cgs) dan lbm
ft/det2 (Amerika). Untuk menghindari satuan yang rumit seperti ini pada berbagai perhitungan yang
melibatkan gaya, satuan turunan gaya telah didefenisikan untuk setiap sistem (Newton dalam SI; dyne dalam
cgs).

1 Newton (N) = 1 kg m/det2


1 dyne = g cm/ det2

Pada sistem Amerika, satuan turunan gaya disebut pound-force (lbf) yang didefenisikan sebagai hasil perkalian
satu satuan massa (1 lbm) dengan percepatan grafitasi di permukaan laut dan pada garis lintang 45° , yang
besarnya 32,174 ft/det2 , sehingga

1 lbf = 32,174 lbm.ft/det2

Persamaan-persamaan di atas sekaligus berfungsi sebagai faktor konversi antara satuan asli terhadap satuan
turunan. Sebagai contoh, hitunglah gaya dalam Newton yang diperlukan untuk mempercepat suatu massa 4 kg
dengan laju 9.0 m/det2

12
Gaya dalam lbf yang diperlukan untuk mempercepat 4,00 lbm pada laju 9,00 ft/ det2 adalah:

Simbol gc kadang-kadang digunakan untuk menyatakan faktor konversi dari satuan asli ke satuan turunan untuk gaya:

Sehingga persamaan gaya dapat ditulis:

(1)

Berat suatu objek adalah gaya yang dikenakan kepada objek tersebut oleh gaya tarik gravitasi. Sehingga dapat ditulis
menurut persamaan (2)

(2)

13
dimana g adalah percepatan gravitasi yang besarnya:

(3)

Perlu diingat bahwa simbol g dipakai untuk menyatakan percepatan grafitasi yang nilainya
bervariasi tergantung pada posisi di muka bumi dan ketinggian dari permukaan laut, sementara
gc adalah faktor konversi dan mempunyai nilai konstan. Bandingkan dengan g yang
berubah-ubah, inilah yang sering menjadi sumber kerancuan pada sistem satuan Amerika.

14
15
KEHOMOGENAN DIMENSI
Sebagai suatu peraturan, setiap persamaan dapat dikatakan sah jika
mempunyai dimensi yang seragam, artinya seluruh suku-suku pada
bagian kiri dan kanan tanda sama dengan harus mempunyai dimensi
yang sama. Contohnya:

V (m/det) = Vo (m/det) + g (m/det2) t (det)

Jika suatu persamaan memiliki dimensi yang seragam tapi satuannya


tidak konsisten, maka suku-suku dapat dibuat sedemikian rupa sehingga
satuannya konsisten dengan cara mengalikan suku-suku dengan faktor
konversi. Contohnya, jika pada persamaan di atas t ingin dinyatakan
dalam menit, bukan dalam detik, sementara satuan lain tetap
.
V (m/det) = Vo (m/det) + g (m/det2) t (menit) (60 det/menit)

16
Contoh soal:
Tinjaulah persamaan D (ft) = 3 t (det) + 4
1. Jika persamaan di atas sah, apakah dimensi konstanta 3 dan 4?
2. Jika persamaan konsisten satuannya, apakah satuan 3 dan 4?
Penyelesaian:
1. Agar persamaan dinyatakan sah, maka dimensinya harus
homogen. Oleh karena itu suku-suku pada persamaan di atas
harus mempunyai dimensi panjang. Konstanta 3 karenanya harus
memiliki dimensi (panjang/waktu), dan konstanta 4 harus
memiliki dimensi panjang.
2. Untuk konsistensi satuan, maka satuannya adalah 3 ft/det dan 4
ft

17
18
NOTASI SAINTIFIK, ANGKA SIGNIFIKAN, DAN PRESISI
Baik angka besar maupun kecil akan sering sekali dijumpai pada proses perhitungan.
Suatu cara yang gampang untuk mewakili bilangan seperti itu adalah menggunakan
notasi saintifik, dimana bilangan dinyatakan sebagai perkalian antara suatu bilangan
dengan pangkat dari 10. Sebagai contoh:
123.000.000 = 1.23 x 108 atau 0.123 x 109 (a)
0,000028 = 2.8 x 10-5 atau 0.28 x 10-4 (b)
Angka signifikan dari suatu bilangan merupakan digit dari angka pertama bukan nol dari
kiri ke (a) ke digit terakhir (nol maupun bukan nol) pada bagian kanan jika ada tanda
koma yang menunjukkan desimal, atau (b) angka bukan nol terakhir jika tidak ada tanda
koma.
Contoh:
2300 atau 2.3 x 103 => memiliki dua angka signifikan
2300,1 atau 2.3001 x 103 => memiliki lima angka signifikan
23040 atau 2.304 x 104 => memiliki empat angka signifikan
0.035 atau 3.5 x 10-2 => memiliki dua angka signifikan
0.03500 atau 3.500 x 10-2 => memiliki empat angka signifikan

19
Tabel 3 Faktor konversi untuk berbagai kuantitas

20
21
PROSES PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
Operasi setiap proses kimia sering sekali didasarkan pada pengukuran, seperti temperatur, tekanan, laju alir,
konsentrasi, dll. Tidak selamanya memungkinkan mengukur variabel ini secara langsung, karenanya
pengukuran secara tidak langsung terpaksa harus dilakukan. Misalkan anda ingin mengukur konsentrasi zat
terlarut, C, di dalam suatu larutan. Untuk melaksanakan pengukuran tersebut, anda biasanya akan mengukur
suatu kuantitas, X, seperti konduktivitas panas atau listrik, absorbansi cahaya, atau volume titer, yang
bervariasi dengan berubahnya harga C. Kemudian nilai C dapat deketahui dari nilai X yang diukur. Hubungan
antara nilai C berbagai konsentrasi terhadap X yang diukur dibuat dalam suatu experimen sehingga diperoleh
persamaan atau grafik, yang disebut kalibrasi.
Misalkan eksperimen kalibrasi dimana, variabel y diukur untuk berbagai nilai x seperti ditunjukkan pada tabel
berikut

Dalam hal ini y dapat berupa konsentrasi reaktan atau proses variabel yang lain, dan x merupakan kuantitas
yang dapat diukur langsung (seperti konduktivitas) yang nilainya berkorelasi terhadap y. Sasaran kita adalah
menggunakan data kalibrasi untuk mengestimasi nilai y dari satu nilai x diantara dua titik tabulasi (interpolasi)
atau di luar rentang data yang ada pada tabel (ekstrapolasi).

22
Gambar 1 Plot data eksperimen

Gambar 1 menunjukkan beberapa plot hubungan x,y. Jika plot data eksperimen ditunjukkan
seperti 1a dan 1b, garis lurus kemungkinan besar paling sesuai dengan data sehingga dapat
digunakan sebagai dasar untuk interpolasi atau ekstrapolasi. Sebaliknya kalau plot data
eksperimen seperti pada Gbr 1c, maka untuk interpolasi dapat dibuat garis lurus segmen atau
fungsi non-linear y (x) akan sesuai dengan kecenderungan data.

23
24
INTERPOLASI LINEAR DUA-TITIK
Persamaan garis yang melewati titik (x1, y1) dan (x2, y2) pada plot y lawan x ditulis menurut
pers. 4 :
(4)

Saudara dapat menggunakan persamaan ini untuk mengestimasi nilai y untuk sebuah nilai x
yang berada diantara x1 dan x2. Persamaan ini dapat juga digunakan untuk menebak nilai y
untuk x yang berada di luar rentang x1 dan x2. Contoh: Nilai variabel (f) diukur pada berbagai
waktu (t)

Tunjukkan bahwa jika digunakan interpolasi linear dua-titik (a) f ( t = 1,3)≈1,9; t ( f = 5)≈2.25

25
26
EKSTRAPOLASI

27
Catatan
Interpolasi dan ekstrapolasi merupakan prosedur
untuk memperkirakan nilai atau data yang tidak
diketahui berdasar kombinasi beberapa nilai atau
harga yang diketahui. Metode atau cara yang
dipergunakan untuk itu banyak sekali. Beberapa
metode yang diberikan dalam bab ini hanya
sebagian diantaranya

28
29
MENCOCOKKAN (FITTING) GARIS LURUS
Cara yang mudah untuk menunjukkan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya adalah dengan
menyatakannya dalam bentuk persamaan, seperti:

Jika saudara memiliki persamaan seperti di atas, maka akan sangat mudah menentukan nilai y(x) untuk
berbagai nilai x atau sebaliknya menentukan nilai x untuk berbagai nilai y. Menggunakan program Excel,
akan sangat mudah bagi saudara menentukan nilai-nilai yang anda inginkan.
Persamaan garis lurus dapat dinyatakan menurut persamaan 5 dan kelandaian dan intersep garis dapat
ditentukan menggunakan pers. 6 dan 7:

(5)

Kelandaian (slope) : (6)

Perpotongan (intersep) : (7)

30
Tugas

Melakukan interpolasi dan membuat kurva dari


data-data berikut :

x = 1,5
x = 2,3

31
Tugas

Melakukan interpolasi dan membuat kurva dari


data-data berikut :

f = 1,3
f=5

32
THANKS!
Any questions?
You can find me at:
✆ 081357574016
🖂
daning.reg@gmail.com
33

Anda mungkin juga menyukai