Anda di halaman 1dari 29

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah dan Perkembangan CNC

Gambar 2.1 Mesin CNC

( Sumber : Yohanes Tri Wibowo, 2015)

Mesin CNC memiliki kepanjangan Computer Numerical Control

adalah mesin kerja yang dikontrol dengan Komputer yang menggunakan

bahasa numerik (Angka danHuruf). Awal diciptakannya mesin CNC bermula

dari 1952 oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts. Awalnya

proyek ini diperuntukkan membuat benda kerja khusus yang rumit. Ketika

mesin CNC diperkenalkan, mesin tersebut memerlukan volume unit

pengendali yang besar serta biaya yang cukup tinggi. Padatahun 1973,

masih sedikit perusahaan yang menggunakan mesin CNC karena harganya

yang sangat mahal. Namun tahun 1975, produksi mesin CNC mulai

berkembang seiring perkembangan mikroprocessor. Di industri menengah

4
dan besarjenis mesin CNC tersebut ada 2 macam yaitu mesin CNC bubut

dan Mesin CNC milling .

Cara kerja Mesin CNC sendiri adalah dengan mensetting program

awal di software mesin CNC, untuk mengatur gambar dan alur kerja mesin

yang disesuaikan dengan material bahan. Program CNC tersebut kemudian

dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada Mesin CNC sehingga

menghasilkan pengaturan motor servo atau motor stepper pada mesin CNC

untuk menggerakan perkakas untuk melakukan proses kerja secara otomatis

sehingga menghasilkan produk yang sesuai program sebelumnya.

Perkembangan masa depan CNC di dalam dunia industri sangatlah

bagus untuk sebuah perusahaan, karena pada proses pengerjaannya yang

otomatis sehingga semuanya tinggal diprogram. Faktor ekonomi dan jumlah

Produk yang dihasilkan menjadi salah satu parameter dalam

perkembangannya. Dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini,

mesin CNC di masa datang dimungkinkan inputnya berasal dari gambar kerja

manual yang dibaca melalui scan, kemudian pembacaan scan akan diolah

oleh PC menjadi program simulasi berupa CAD. Selanjutnya dieksekusi

menjadi program mesin CNC

2.2 Mesin CNCTU-3A ( Milling Fanuc 0iM )

2.2.1 Pengertian Mesin Milling CNC

Mesin CNC Milling berfungsi untuk mengerjakan semua proses

Milling. Mesin Frais CNC secara garis besar dapat digolongkanmenjadi

dua, yaitu :

1. Mesin Milling CNC Training Unit

5
Mesin Milling CNC TU-3A adalah mesin frais CNC training unit

yang biasa digunakan dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin

frais CNC. Salah satu mesin Frais CNC yang sering digunakan adalah

EMCO TU-3A yang merupakan buatan Emco Austria, berupa mesin

perkakas CNC untuk simulasi proses pengefraisan.

Gambar 2.2 CNC Milling TU-3A


( Sumber : Fikri H.A, 2021 )

2. Mesin Milling CNC Production Unit

Digunakan untuk produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi

denganaksesoris yang lebih mahal, misal: sistem chuck otomatis,

pembuka pintu otomatis pembuang tatal dll.

Kedua jenis mesin Milling CNC tersebut sebenarnya sama apabila

ditinjau dari segi prinsip, hanya penggunaannya saja yang berbeda.

Dengan adanya mesin Milling CNC ini maka segala proses

permesinan yang dilakukan dengan mesin perkakas konvensional

yang bermacam –macam ( bor, frais, bubut dll. ) dapat dilaksanakan

6
hanya dengan menggunakan satu mesin saja dengan tingkat

keakuratan, kepresisian, dan fleksibilitas yang tinggi, serta proses

yang mampu berulang–ulang dengan hanya satu urutan program

perintah computer.

Gambar 2.3 Milling Fanuc 0iM


( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

2.2.2 Prinsip Kerja Mesin Milling CNC

Mesin CNC Milling memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin

Milling lainnya, yaitu mempunyai gerak utama berputar , dimana mata

pahat atau pisau melakukan gerak potong terhadap benda kerja

sedangkan benda kerja bergerak mendekati pisau CNC Milling

dengan melakukan gerak makan, dimana gerak makan tersebut diberi

lambang pesumbuan sebagai berikut :

7
Gambar 2.4 Sistem Persumbuan 3 Axis
( Sumber: Bayu Ari Murti, 2013 )

Keterangan :

a. Sumbu X untuk arah gerakan horizontal.

b. Sumbu Y untuk arah gerakan melintang.

c. Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal.

2.2.3 Bagian Bagian Mesin Milling CNC

Gambar 2.5 Bagian Bagian Mesin Milling

( Sumber : Kristian Tarigan Tian, 2020 )

1. Spindle

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling.

Tempat untuk mencekam alat potong.

8
Gambar 2.6 Spindle

( Sumber : Achmadi, 2020 )

2. Meja/Table

Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk

clamping device atau benda kerja.

Gambar 2.7 Meja / Table

( Sumber Perlengkapan Hobby, 2020 )

3. Motor Drive

Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan

bagian-bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja

(feeding) dan pendingin ( cooling ).

9
Gambar 2.8 Motor Drive

( Sumber : Lela Deprintz, 2018 )

4. Knee

Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan

meja mesin. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan

pemakanan (feeding).

Gambar 2.9 Knee

( Sumber : Kursuscnc, 2019 )

5. Columm / Tiang

10
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya

bagian-bagian mesin yang lain.

Gambar 2.10 Column/Tiang

( Sumber : Groover Mikell,P, 2010 )

6. Transmisi

Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor

penggerak dengan yang digerakkan.

Gambar 2.11 Transmisi

( Sumber : Ali, 2020 )

7. Base / Dasar

11
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian

yang menopang badan / tiang. Tempat cairan pendingin

Gambar 2.12 Base / Dasar

( Sumber : Muh Reza Furqoni, 2020 )

8. Box Control

Box control mesin CNC yang berisikan tombol-tombol

dan saklar yang digunakan untuk mengendalikan gerakan -

gerakan mesin CNC, pada box control ini dilengkapi oleh

layar monitor sebagai layanan unsur visual langsung, yang

berhubungan dengan operator

Gambar 2.13 Box Control

( Sumber : Tim lab CNC-CAD/CAM ,2021)

12
9. Axis

Merupakan penggerak bagian mesin milling

Gambar 2.14 Axis

( Sumber : Marti Deans , 2019 )

10. Coolant

Merupakan cairan pendingin yang digunakan untuk

menghilangkan panas yang dihasilkan oleh gesekan pada

cutter dan benda kerja.

Gambar 2.15 Coolant

( Sumber : Gaurav Madhukar Gohane, 2019 )

2.2.4 Bagian-Bagian Kontrol

13
Bagian control mesin CNC yang terdiri dari tombol-tombol dan

saklar yang dilegapi dengan monitor bagian control merupakan

unsur layanan yang terhubung langsung dengan operator.

( Gambar 2.16 Bagian Kontrol )

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

1. Saklar Utama ( Main switch )

Digunakan untuk meghidupkan atau mematikan mesin

Gambar 2.17 Saklar utama

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

2. Display

Untuk Melihat program yang sedang berjalan

14
Gambar 2.18 Display

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

3. Tombol Emergency

Untuk menghidupkan dan mematikan mesin digunakan

apabila sewaktu waktu terjadi kegagalan pada benda kerja

Gambar 2.19 Tombol Emergency

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

4. Saklar Kecepatan sumbu

Mengatur kecepatan sumbu pada proses penyayatan benda

kerja .

15
Gambar 2.20 Saklar Kecepatan Sumbu

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

5. Saklar Pengatur kecepatan spindle

kecepatan spindle dilakukan dengan memanipulasi tuas

yang tepat. Kecepatan dihitung dengan rumus. Hal ini penting

bagi operator untuk mengetahui tenaga kuda motor bubut untuk

memilih kecepatan dan feed dalam batas mesin.

Gambar 2.21 Saklar kecepatan spindle

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

6. Tombol-tombol Penyayatan

16
Digunakan untuk melakukan perintah penyayatan pada

program yang akan digunakan

Gambar 2.22 Tombol-tombol penyayatan

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

7. Tombol input

Berfungsi untuk Memasukkan data settingan, biasanya

digunakan saat setting tool / bisa juga untuk transfer file/

program dari PC ke control.

Gambar 2.23 Tombol input

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

8. Tombol Help

Tombol Perintah untuk meminta bantuan apabila ingin

memasukkan data

17
Gambar 2.24 Tombol Help

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

9. Tombol delete

Perintah untuk menghapus program

Gambar 2.25 tombol delete

( Sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM, 2021 )

2.3 Mesin CNC TU-2A ( GSK 928 TC )

2.3.1 Pengertian Mesin CNC (Computer Numerical Controlled )

Mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer

dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode

angka, huruf dan simbol) sesuai standart ISO. Sistem kerja teknologi

CNC ini akan lebih sinkron antara komputer dan mekanik, sehingga bila

dibandingkan dengan mesin perkakas yang sejenis, maka mesin

perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan cocok untuk

produksi masal.Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat

18
menunjang produksi yang membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi

dan dapat mengurangi campur tangan operator selama mesin

beroperasi.

Mesin perkakas adalah suatu alat yang memotong atau piranti

pengolahan lain dari benda kerja, benda kerja adalah obyek yang

sedang diproses. Manakala mesin perkakas sedang melakukan

pemakanan, program instruksi dapat diubah untuk memproses suatu

pekerjaan baru. Numerical Control (NC) adalah suatu format berupa

program otomasi dimana tindakan mekanik dari suatu alat-alat

permesinan atau peralatan lain dikendalikan oleh suatu program yang

berisi data kode angka. Data alpha numerical menghadirkan suatu

instruksi pekerjaan untuk mengoperasikan mesin tersebut.

NC bermanfaat untuk produksi rendah dan medium yang

memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses,

dan pengerjaan dengan mesin bervariasi. Mesin perkakas NC meliputi

mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan informasi

kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan

dengan program disebuah komputer yang menyimpan instruksi secara

langsung untuk mengendalikan alat bermesin CNC (Computer

Numerical Control).

2.3.2 Mesin Bubut CNC

Mesin Bubut CNC merupakan sistem otomatisasi mesin bubut

yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram melalui software

secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan atau storage. Beda

19
dari mesin bubut biasa, mesin bubut CNC memilki perangkat tambahan

motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang

dimasukkan ke dalam sistem oleh perekam kertas. Perpaduan antara

servo motor dan mekanis yang digantikan dengan sistem analog dan

kemudian sistem digital menciptakan mesin bubut modern berbasis

CNC.

Gambar 2.26 Mesin Bubut CNC


( Sumber : Muh Reza Furqoni, 2020 )

2.3.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC

Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti

halnya Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan

horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Y. Prinsip kerja Mesin

Bubut CNC TU-2A Juga sama dengan Mesin Bubut konvensional yaitu

benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat

potong diam. Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang

sebagai berikut

- Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu

putar.

20
- Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A

dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :

Gambar 2.27 Mekanisme arah gerak Mesin Bubut CNC


( Sumber : Dr. Dwi Rahdiyanta, 2017 )

2.3.4 Sistem Metode Pemrograman

Berdasarkan dengan berbagai macam bentuk yang dapat diakomodir

oleh mesin CNC maka perlu pengetahuan pada penentuan titik

referensi. Ada 2 macam cara penentuan titik referensi yaitu

1. Sistem Absolute

Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang

digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang

berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk

mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda

kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada

mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua

sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

21
Gambar 2.28 Sistem Absolute
( Sumber : Admin blog, 2020)

2. Sistem Incremental

Pada system ini Setiap kali suatu gerakan pada proses

pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat

potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada

tahap berikutnya.

Gambar 2.29 Sistem Incremental


( Sumber : Admin blog, 2020 )

2.3.5 Jenis Jenis Mesin Bubut CNC

Secara garis besar mesin bubut cnc dibagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Mesin bubut CNC-TU (Training Unit)

Contoh berbagai jenis PC yang digunakan CNC jenis LOLA MINI

CNC, LEMU IITM, EMCO TU-2A.200

22
Gambar 2.30 Mesin CNC TU
( Sumber : Prasetio, 2016 )

b. Mesin Bubut CNC PU (Production Unit)

Contoh jenis merk mesin Bubut CNC : EMCO TURN 242,

Siemens, Fanuc,Mitsubishi, Fagor, Nanjing,dll.

Gambar 2.31 Mesin CNC PU


Sumber : (Muhammad Reza Furqoni, 2020 )
2.3.6 Komponen Utama Mesin Bubut CNC

1. Motor Utama

Motor utama ini fungsinya untuk memutar benda kerja yang

dicekam pada mesin CNC dengan kecepatan yang dapat

disesuaikan.

23
Gambar 2.32 Motor Utama
(Sumber : Lela Deprintz, 2018)

2. Revolver

Revolver merupakan penjepit alat potong pada saat proses

pemahatan berlangsung. Revolver dapat dijalankan melalui manual

ataupun terprogram di komputer yang digerakkan step motor.

Gambar 2.33 Revolver


(Sumber : Lela Deprintz, 2018)

3. Cekam

Cekam merupakan sebuah bagian mesin CNC yang berfungsi

sebagaI penjepit pada saat proses pemahatan.

24
Gambar 2.34 Cekam
(Sumber : Antika, 2011)

4. Meja Mesin

Komponen yang satu ini adalah komponen yang paling penting,

karena komponen ini menentukan baik dan buruknya suatu hasil yang

kita kerjakan.

Gambar 2.35 Meja Mesin


(Sumber : Lela Deprintz, 2018)

5. Ragum

Suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang terbuat dari

bahan baja yang dapat digunakan untuk menjepit bernda berbahan

solid.

25
Gambar 2.36 Ragum
(Sumber : Lela Deprintz, 2018)

6.Sistem Kontrol Mesin

komponen ini berfungsi untuk mengendalikan mesin dimana

didalamnya terdapat tombol saklar. Pada komponen ini terdapat layar

untuk mengendalikan proses yang sedang berlangsung.

Gambar 2.37 Sistem Kontrol Mesin (Control System)


( sumber : Tim Lab CNC-CAD/CAM ,2021)

2.3.7 Standar Kode Mesin CNC

a. Kode G

Kode G adalah bentuk perintah yang terkait dengan bentuk

pergerakan alat potong. Berikut Jenis jenis kode G:

1. G00 Perintah pergerakan cepat tanpa penyayatan

26
2. G01 Perintah pergerakan lurus dengan penyayatan

3. G02 Perintah pergerakan Melingkar searah jarum jam

4. G03 Perintah pergerakan melingkar berlawanan arah jarum

jam

5. G04 Waktu penahanan / tinggal diam

6. G21 Blok kosong

7. G25 Pemanggilan sub program (sub unit)

8. G27 Perintah melompat

9. G33 Perintah pembuatan ulir

10. G40 Membatalkan kompensasi radius pisau

11. G45 Penambahan radius pisau bagian dalam kontur kantong

12. G46 Pengurangan radius dua kali untuk kontur luar

13. G47 Penambahan radius pisau frais dua kali untuk kontur luar

14. G48 Pengurangan radius pisau dua kali untuk bagian dalam

kontur luar

15. G64 Perintah untuk memutus arus ke motor

16. G65 Perintah pelayanan kaset

17. G66 Perintah pelayanan RS 232

18. G71 Siklus Siklus pembubutan berulang secara otomatis dari

diameter terkecil ke terbesar.

19. G72 Siklus Siklus pembubutan berulang secara otomatis dari

diameter terbesar ke terkecil.

20. G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal

21. G75 Siklus Pengaluran

22. G78 Siklus penguliran

27
23. G81 Siklus pemboran untuk penandaan

24. G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam

25. G83 Siklus pemboran dengan penarikan

26. G84 Siklus pembubutan memanjang

27. G85 Siklus pembubutan ulir

28. G86 Siklus pembubutan alur

29. G88 Siklus melintang

30. G89 Siklus perimeran dengan tinggal diam

31. G90 Pemograman absolute

32. G91 Pemograman incremental penentuan titik referensi atau

titik (0,0,0)

33. G92 Absolute

34. G94 Asutan dalam mm/min

35. G95 Asutan dalam mm/put

36. G110 Alur permukaan

37. G111 Alur luar

38. G112 Alur dalam

39. G113 Ulir luar

40. G114 Ulir dalam

41. G115 Pemakanan kasar

42. G116 Putaran kasar

b. Kode M

1. M00 Berhenti terprogram

2. M03 Spindle ON searah jarum jam

3. M04 Spindle ON berlawanan jarum jam

28
4. M05 Spindle berhenti

5. M06 Perhitungan panjang pahat

6. M08 Coolant ON

7. M09 Coolant OFF

8. M17 Akhir sub program

9. M22 Titik tolak pengatur

10. M23 Titik tolak pengatur

11. M26 Titik tolak pengatur

12. M30 Akhir program

13. M98 Kompensasi kelonggaran secara otomatis

14. M99 Parameter lingkaran

c. Kode A

1. A00: Kesalahan perintah pada fungsi G atau M

2. A01: Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03

3. A02: Kesalahan pada nilai X

4. A03: Kesalahan pada nilai F

5. A04: Kesalahan pada nilai Z

6. A05: Kurang perintah M30

7. A06: Putaran spindle terlalu cepat

8. A07: Tidak ada arti

9. A08: Pita habis pada penyimpanan ke kaset

10. A09: Program tidak ditemukan pada disket

11. A10: Disket diprotek

12. A11: Salah memuat disket

13. A12: Salah pengecekan

29
14. A13: Salah satuan mm atau inch

15. A14: Salah satuan

16. A15: Nilai H salah

17. A17: Salah sub program

18. A18: jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari 0

2.3.8 Siklus Pembubutan Pada Mesin CNC

1. Siklus G71 dan G72 ( Siklus Pembubutan memanjang secara

otomatis )

Pembubutan memanjang yaitu pengerjaan benda kerja yang

dilakukan sepanjang garis sumbunya atau arah memanjang.

Perbedaan antara Siklus G71 dan G72 adalah sebagai berikut :

a. G71 siklus penyayatannya memanjang Pada (sumbu z),

sedangkan Pada G72 siklus penyayatannya melintang

(sumbu x)

b. G71 Pergerakan penyayatan pada benda kerja dimulai dari

diameter terkecil ke diameter terbesar, sedangkan pada

siklus G72 pergerakan penyayatan pada benda kerja dimulai

dari diameter terbesar ke diameter terkecil.

Gambar 2.38 Siklus G71

30
(Sumber : Mughni Assyura, 2021)

Gambar 2.39 Siklus G72


( Sumber : Muh. Ibnu Sabili, 2021)

2. SIklus G75 ( Siklus Pengaluran )

Siklus Pengaluran adalah benda kerja dibuat dengan tujuan

untuk member kelonggaran ketika memasangkan dua buah

elemen mesin,

Gambar 2.40 Siklus Pengaluran


( Sumber : Achmad Arifin, 2017 )

3. Siklus G92 ( siklus Penguliran )

31
Penguliran Adalah sebuah usaha membentuk permukaan benda

menjadi bergerigi seperti bentuk gunung dan lembahdengan sudut

tertentu yang biasanya dibentuk pada benda berbentuk silindris.

Gambar 2.41 Siklus Penguliran


( Sumber : Acmad Arifin,2017 )

32

Anda mungkin juga menyukai