Dimensi merupakan factor sangat penting dalam ilmu mekanik. Karakter suatu besaran
hanya dapat dimengerti bila dimensinya diketahui. Dalam ilmu mekanik dikenal beberapa
dimensi dasar yaitu panjang (L), waktu (T), massa (M) dan temperatur (K). selain itu
dikenal juga dimensi gaya (F).
Analisa dimensi merupakan salah satu cara analisis yang handal dalam memecahkan
permasalahan dalam mekanika fluida. Dengan melakukan analisa dimensi dari besaran
aliran fluida, kita dapat memperdalam pengertian mengenai fenomena aliran ybs. Analisa
dimensi juga sangat diperlukan dalam melakukan pemodelan, terutama dalam melakukan
analisis keserupaan model.
Analisa keserupaan merupakan usaha untuk mencapai tingkat kesamaan fenomena fisik
dari model yang kita buat dengan kejadian yang sebenarnya.
AP
1 / 2 V 2
- adalah perbadingan antara tekanan dan dinamis tekanan atau antara gaya tekan
dan gaya inersia.
- yang dapat dikaitkan dengan kecil P. tinggi tekan. Missal Darcy Weisback :
fl he
D V 2 / 2g
dimana :
A1…An = independent variable berdimensi m dengan dimensi berlainan.
Penyelesaian :
Debit : Q L3T 1
AP
Penurunan tekanan : ML- 2T 2
L
Diameter : D L
Viskositas : ML-1T-1
AP
Jadi : F Q, , D, 0
L
Sehingga :
y1
AP
Q x1
D
z1
L
X1 = 1, Y1 = -1 & Z1 = -4
Sehingga diperoleh :
Q
P D 4
P atau Q
D4 L
L
= suatu konstanta tak berdimensi yang besarannya bergantung pada kondisi pengaliran.
Analisa Keserupaan
Analisa keserupaan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi bagi suatu
pemodelan aliran, terutama yang menyangkut model fisik. Hal ini dilakukan karena
model yang kita buat dapat mensimulasikan semua fenomena aliran (alamiah) dalam
skala yang sesungguhnya (prototipe).
Dalam analisa keserupaan digunakan suatu besaran yang disebut skala model, yang
menyatakan keterkaitan antara besaran di model dan besaran di prototipe. Besaran
yang diskalakan adalah besaran dasar yaitu L, M dan T.
dari ketiga jenis skala tersebut didapat tiga kemungkinan keserupaan sbb :
1. keserupaan geometri bila dipenuhi kriteria L
2. keserupaan kinematis bila dipenuhi kriteria L dan T
3. keserupaan dinamik bila dipenuhi kriteria L, T dan M
catatan :
indeks m mengarahkan besaran di model
indeks p mengarahkan besaran di prototipe
besaran L, T dan M ditentukan berdasarkan bilangan tak berdimensi. Dalam mekanika
fluida/hidraulik, terutama bidang teknik sipil, bilangan yang banyak dipakai adalah
bilangan Reynold dan bilangan Froude. Sebuah model yang keserupaannya dilakukan
berdasarkan bilangan Reynold disebut “Model Reynold”, dan yang berdasarkan bilangan
Froude disebut “Model Froude”.
dengan demikian besaran A bergantung pada satuan dasar yang dipilih. Dalam penentuan
skala model, harus dipilih suatu “besaran dasar/refrensi” yang sama pada setiap satuan
dasar yang dipilih, dan hal ini hanya dapat dicapai oleh besaran nondimensional.
Prosedur tahapan :
A. cari “parameter bebas” dari obyek studi
B. tentukan “parameter tak bebas” dari obyek studi
C. cari parameter/besaran nondimensional yang dapat dibentuk dari parameter yang ada
D. kurangi parameter obyek studi dengan memanfaatkan besaran nondimensional tsb.
dimana :
= variabel baru
n = jumlah variabel asal
r = variabel dasar
x = variabel asal
contoh :
A. aliran fluida pada daerah pantai yang merupakan fungsi dari kecepatan (v), panjang
(L), densitas (), gaya (F), viskositas dinamik () dan gravitasi. Dalam bentuk
matriks :
V L F g
L 1 1 1 -3 -1 1
T -1 0 -2 0 -1 -2
M 0 0 1 1 1 0
Berdasarkan teori tersebut diatas akan diperoleh : n-r (dalam hal ini n = 6 & r = 3) = 3
= L(k1+k2+k3-3k4-k5+k6)
T (-k1-2k3-k5-2k6)
M (k3 + k4 + k5)
b. Bil. Reynold :
L
Re
c. Bil. Froude :
V
F
gL
- yang menyatakan perbandingan antara gaya inersia dengan gaya berat
- inersia penyebab dinamika aliran
- gaya berat peredam dinamika aliran
d. Bil. Weber :
V 2 LP
- perbandingan antara gaya inersia terhadap gaya akibat tegangan permukaan
- inersia penyebab pergerakan
- tegangan permukaan peredam pergerakan
e. Bil. Mach :
V V
M
c K/
perbadingan antara gaya inersia terhadap gaya elastis
Teori Buckingham ()
“dari n besaran / parameter berdimensi m akan dapat dicari besaran tak berdimensi
sebanyak n-m besaran”.