Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No.

3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

KAJIAN PENERAPAN EARNED VALUE MANAGEMENT SYSTEM


(EVMS) PADA KONTRAKTOR JASA KONSTRUKSI
DI KOTA MANADO

Yessy C.S. Pandeiroth


Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado

Bonny F. Sompie, Huibert Tarore


Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Unsrat

ABSTRAK
Proyek Konstruksi memiliki karakteristik yang unik, melibatkan sejumlah sumber daya dan
membutuhkan organisasi. Proses penyelesaiannya berpegang pada tiga kendala (triple constrain):
spesifikasi, biaya, dan waktu. Keberhasilan suatu proyek memerlukan sistem manajemen yang baik
untuk mengendalikan pelaksanaan proyek. Ada beberapa metode yang dikenal, antara lain metode
pengelolaan proyek Earned Value yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Penelitian dilakukan
terhadap penerapan Earned Value Management System (EVMS) pada kontraktor jasa konstruksi di
kota Manado.
Penelitian menggunakan metode kuantitatif. Data diperoleh melalui survey dengan cara kuesioner,
wawancara dan observasi. Responden dipilih dari perusahaan kontraktor jasa konstruksi yang
termasuk Grade 2 sampai Grade 7. Data dianalisis dengan perhitungan statistik regresi linear
berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,14% perusahaan kontraktor jasa konstruksi di Kota Manado
sudah menerapkan Konsep Earned Value, Namun hanya 32,14% yang telah menerapkan secara
keseluruhan konsep ini. Aspek Perencanaan, Penjadwalan, dan Penganggaran memberikan pengaruh
yang dominan terhadap tingkat penerapan Earned Value Management System (EVMS). Tingkat
penerapan Earned Value Management System (EVMS) pada perusahan kontraktor besar memiliki
nilai rerata 35,44%, perusahaan kontraktor menengah memiliki nilai rerata 22,64% dan perusahaan
kontraktor kecil memiliki nilai rerata 29,06%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan
Earned Value Management System (EVMS) pada perusahaan kontraktor jasa konstruksi di kota
Manado, memiliki nilai rerata 29,05%. Hal ini mengindikasikan bahwa EVMS masih belum optimal
diterapkan oleh para kontraktor.
Kata Kunci : Proyek Konstruksi, Metode Earned Value, EVMS, Kontraktor, Regresi Linear berganda

PENDAHULUAN Indonesia mengalami penambahan sekitar


75% per tahun (data dalam kurun waktu
Latar Belakang lima tahun, 2004–2008).
Perkembangan dan kemajuan sebuah negara Karakteristik proyek konstruksi dapat dilihat
dapat dilihat dari konstruksinya. Di negara- dalam tiga dimensi, yaitu unik, melibatkan
negara berkembang, perkembangan kons- sejumlah sumber daya, dan membutuhkan
truksinya terasa jauh berbeda dengan di organisasi. Kemudian, proses penyelesaian-
negara-negara maju. Di negara-negara maju nya berpegang pada tiga kendala (triple
ini, konstruksi sudah menjadi sebuah constrain): spesifikasi, time schedule, dan
industri. biaya (Ervianto, 2005). Secara tradisional
Hasil perhitungan Biro Pusat Statistik (BPS) dikenal sebagai segitiga Biaya–Mutu–
Indonesia menyatakan bahwa konstruksi di Waktu, dimana ketiga variabel tersebut
Indonesia selalu berkembang tiap tahunnya saling mempengaruhi (Turner, 1991).
ditinjau dari nilai konstruksi yang diselesai- Berpegang pada karakteristik inilah maka
kan mengalami peningkatan sekitar 65% per diperlukan adanya manajemen proyek mulai
tahun dan jumlah kontraktor yang ada di dari fase awal proyek hingga fase

197
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

penyelesaian proyek. Sebab pada kenyataan- Perumusan Masalah


nya pelaksanaan suatu proyek dibatasi oleh Permasalahan pada penelitian ini dirumus-
sumber daya, baik berupa manusia, material, kan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
biaya dan alat. 1. Apakah Kontraktor Jasa Konstruksi di
Pada pelaksanaan suatu proyek, sering kota Manado telah menerapkan konsep
terjadi ketidaksesuaian antara pelaksanaan EVMS sebagai fungsi pengontrolan
dan perencanaan, hal ini disebabkan tidak proyek?
berjalannya fungsi pengontrolan dengan 2. Aspek Utama Manajemen Proyek mana
baik atau metode pengendalian yang tidak yang dominan mempengaruhi tingkat
segera memberikan peringatan dini bilamana penerapan Earned Value Management
sudah terjadi penyimpangan. Penyimpangan System pada kontraktor jasa konstruksi
yang terjadi akan mengakibatkan kesulitan di Kota Manado?
dan ketidaklancaran pelaksanaan pemba- 3. Bagaimana hubungan aspek manajemen
ngunan (Djojowirono, 2005). proyek dengan tingkat penerapan Earned
Dalam proses pengendalian proyek, Value Management System pada
biasanya menggunakan kurva S sebagai alat Kontraktor Jasa Konstruksi di Kota
bantu pengendalian. Namun kurva S hanya Manado?
menampilkan kinerja dari segi jadwal, yang
ditunjukkan oleh seberapa persen pekerjaan Tujuan Penelitian
terlambat atau lebih cepat dari jadwal Penelitian ini bermaksud untuk:
rencana. Dengan menggunakan metode 1. Mengkaji penerapan Earned Value
Earned Value kekurangan metode kurva S Management System pada fungsi
dapat diatasi. Pembengkakan biaya maupun pengontrolan pelaksanaan proyek oleh
keterlambatan yang mungkin terjadi dalam Kontraktor Jasa Konstruksi.
pelaksanaan suatu proyek merupakan hal-hal 2. Menentukan aspek utama Manajemen
yang tidak diharapkan bagi owner, Proyek yang dominan mempengaruhi
konsultan, maupun kontraktor. Dengan tingkat penerapan Earned Value
metode Earned Value, hal tersebut dapat Manajement System Kontraktor Jasa
dideteksi sedini mungkin, sehingga pihak- Konstruksi.
pihak yang terkait dalam proyek segera 3. Menentukan tingkat penerapan Earned
dapat mengantisipasi dan menempuh Value Management System pada
langkah-langkah untuk mengatasinya agar Kontraktor Jasa Konstruksi di Kota
proyek selesai tepat waktu dengan biaya Manado.
yang tersisa.
The American National Standard Institude
(ANSI) telah mengeluarkan ANSI/748 KERANGKA TEORI
sebagai standar penerapan Earned Value
Management System dimana sistem ini Manajemen dan Sistem Manajemen
merangkum semua unsur pengelolaan Proyek
proyek yaitu jadwal, biaya, lingkup kerja, Hasibuan (2008) mengatakan bahwa mana-
dan organisasi. jemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
Memperhatikan perkembangan konstruksi di pemanfaatan sumber daya manusia dan
Kota Manado, maka perlu dilakukan sebuah sumber-sumber lainnya secara efektif dan
penelitian yang dapat memberikan gambaran efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
yang tepat dan akurat mengenai bagaimana Fungsi Manajemen secara umum terdiri dari
kontraktor mengendalikan sebuah proyek fungsi perencanaan (planning), fungsi
konstruksi dan menganalisis pengenalan, organisasi (organizing), fungsi pelaksanaan
pemahaman, dan penerapan EVMS (Earned (actuating), dan fungsi pengendalian
Value Management System) dalam (controlling).
pengendalian proyek tersebut.

198
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

Tarore (2001) mengatakan bahwa mana- 5) Menyediakan tren analisis dan evaluasi
jemen sistem adalah proses pencatatan dan dari perkiraan biaya penyelesaian
pengawasan satu sistem untuk menjamin 6) Memberikan dasar yang kuat untuk
pemenuhan dari keseluruhan sistem objektif identifikasi masalah, tindakan perbaikan,
dari sudut pandang sistem dari pekerjaan dan perencanaan ulang manajemen.
manajer memperhatikan hubungan, interaksi Tujuan dari EVMS yaitu mengukur kinerja
dan saling ketergantungan antara subsistem aktual lingkup pekerjaan dan biaya yang
yang bervariasi dengan lingkungan. terkait dan dibandingkan dengan jadwal
Manajemen Proyek adalah semua peren- yang disepakati pada baseline rencana,
canaan, pelaksanaan, pengendalian dan ketika menggunakan hal ini kontrol
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) perubahan baseline terhadap pendokumen-
hingga berakhirnya proyek untuk menjamin tasian setiap perubahan pada rencana
pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat baseline yang disetujui.
biaya dan tepat mutu (Wulfram, 2005). Indonesia mengenal Earned Value
Management System (EVMS) dengan
Earned Value Manajemen System (EVMS) kriteria sistem pengendalian biaya dan
EVMS merupakan sistem yang mencoba jadwal (cost and schedule control system –
mengatasi masalah-masalah yang menjadi C/S-CSC) yang merupakan penerapan dari
kelemahan yang muncul pada sistem konsep earned value.
manajemen konvensional dimana dikenal The American National Standard Institude
dengan sistem nilai yang didapat (earned (ANSI) telah menetapkan 5 aspek yang
value system). U.S. Department of Energy dijabarkan kedalam 32 kriteria standar
Washington, D.C. 20585 (2008) menyatakan penerapan earned value management
bahwa EVMS adalah seperangkat kebijakan, system, yang dideskripsikan sebagai berikut:
prosedur, dan praktek terpadu untuk Aspek Organisasi
mendukung program dan manajemen proyek Organisasi merupakan sarana untuk meng-
sebagai alat pengambilan keputusan dan atur unsur-unsur sumber daya perusahaan
Komponen kritis dari manajemen resiko. yang terdiri dari tenaga kerja, tenaga ahli,
Sebuah EVMS: material, dana, dan lain-lain dalam suatu
1) Secara efektif mengintegrasikan lingkup gerak langkah yang sinkron untuk mencapai
kerja, biaya dan jadwal proyek menjadi tujuan yang efektif dan efisien. Didalam
sebuah performance measurement organisasi disusun dan diletakkan dasar-
(PMB)/baseline pengukuran kinerja. dasar pedoman dan petunjuk kegiatan, jalur
2) Rekam jejak yang dapat diandalkan: pelaporan, pembagian tugas, dan tangung
a. Nilai rencana sesuai jadwal (PV) dari jawab masing-masing kelompok dan
pekerjaan yang harus dilakukan atau pimpinan (Soeharto, 1995)
anggaran biaya rencana terhadap Aspek organisasi memiliki 5 kriteria yaitu:
jadwal pelaksanaan (BCWS), a. Menetapkan pekerjaan sesuai dokumen
b. Earned value (EV) dari kinerja kontrak
pekerjaan yang harus dilakukan atau b. Identifikasi struktur organisasi proyek
biaya rencana pekerjaan selama c. Menyediakan proses integrasi biaya dan
periode waktu tertentu (BCWP), dan waktu
c. Biaya actual dari pekerjaan yang d. Menyediakan elemen organisasi yang
telah selesai (ACWP). bertanggung jawab terhadap biaya
3) Menyediakan pengukuran kinerja e. Integrasi antara WBS dan OBS
terhadap PMB Aspek Perencanaan, Penjadwalan dan
4) Menyediakan cara untuk mengidentifi- Penganggaran
kasi, meninjau, menyetujui dan meng- Perencanaan dikatakan baik bila semua
gabungkan perubahan pada PMB. proses kegiatan yang direncanakan dapat
diterapkan sesuai tujuan dan sasaran yang

199
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

ditetapkan dengan tingkat penyimpangan Aspek analisa dan pengelolaan laporan


minimal dan hasil akhir yang maksimal memiliki 6 kriteria yaitu:
(Husen, 2009). a. Identifikasi SV, CV, SPI dan CPI secara
Aspek perencanaan, penjadwalan dan peng- periodik
anggaran memiliki 10 kriteria yaitu: b. Penjelasan terhadap varian yang
a. Membuat jadwal yang memperhatikan signifikan
urutan pekerjaan c. Identifikasi biaya tidak langsung dan
b. Indentifikasi ukuran penilaian kinerja penjelasan terhadap varian
proyek d. Merangkumkan hasil analisa terhadap
c. Menetapkan anggaran biaya terhadap WBS dan OBS
waktu e. Melakukan tindakan dari informasi hasil
d. Identifikasi elemen biaya yang analisa
signifikan f. Merevisi EAC dan VAC
e. Identifikasi elemen biaya dalam bentuk Revisi dan Perbaikan Data
paket pekerjaan yang saling terpisah Aspek revisi dan perbaikan data memiliki 5
f. Menjumlahkan biaya paket pekerjaan kriteria yaitu:
dalam cost account a. Memasukkan perubahan yang sah sesuai
g. Identifikasi dan pengendalian level of dengan waktu
effort b. Penyesuaian dengan budged awal
h. Menetapkan anggaran biaya tidak c. Mengendalikan perubahan
langsung d. Mencegah perubahan yang tidak sah
i. Identifikasi contingency dan e. Mendokumentasikan Perubahan Perfor-
undistributed budget mance Measurement Baseline (PMB)
j. Memastikan Target biaya sesuai dengan
anggaran keseluruhan. Konsep Earned Value
Aspek Sistem Akuntansi Konsep earned value merupakan salah satu
Sistem akuntansi memiliki hubungan erat alat yang digunakan dalam pengelolaan
dengan penerapan earned value mana- proyek yang mengintegrasikan biaya dan
gement system (EVMS) dalam pengelolaan waktu. Konsep earned value menyajikan
proyek konstruksi. Aspek ini penekanannya tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari
pada pencatatan biaya proyek, dimana setiap proyek (the percent complete) yang
transakasi yang terjadi dalam proyek mencerminkan rencana penyerapan biaya
konstruksi harus dicatat dalam sistem (budged cost), biaya aktual yang sudah
akuntansi tak terkecuali penggunaan sumber dikeluarkan atau yang disebut dengan actual
daya. cost serta apa yang didapatkan dari biaya
Aspek sistem akuntansi terdiri dari 6 kriteria yang sudah dikeluarkan atau yang disebut
yaitu: earned value. Dari ketiga dimensi tersebut,
a. Mencatat biaya langsung dengan konsep earned value, dapat
b. Membuat ringkasan dan pendetailan dihubungkan antara kinerja biaya dengan
biaya langsung dalam WBS waktu yang berasal dari perhitungan varian
c. Membuat ringkasan dan pendetailan dari biaya dan waktu (Flemming dan
biaya langsung dengan OBS Koppelman, 1994)
d. Mencatat biaya tidak langsung Ada tiga indikator yang menjadi acuan
e. Identifikasi biaya aktual tiap unit dalam menganalisa kinerja dari proyek
pekerjaan berdasarkan metode earned value.
f. Mencermati biaya material melalui cost a. Budgeted Cost for Work Scheduled
account, mencatat earned value, dan (BCWS)
pencatatan sepenuhnya untuk material. BCWS merupakan anggaran biaya yang
Analisa dan Pengelolaan Laporan dialokasikan berdasarkan rencana kerja
yang telah disusun terhadap waktu.

200
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

b. Actual Cost for Work Performed Dengan kode 1 (STS); 2 (TS); 3 (TP); 4 (S);
(ACWP) 5 (SS)
ACWP adalah representasi dari
keseluruhan pengeluaran yang Analisis Data
dikeluarkan untuk menyelesaikan Teknik analisis data yang digunakan pada
pekerjaan dalam periode tertentu. penelitian ini adalah:
c. Budgeted Cost for Work Performed 1. Analisis Statistik Deskriptif. Menurut
(BCWP) Sugiyono (2009), statistik deskriptif
BCWP adalah biaya rencana pekerjaan adalah statistik yang digunakan untuk
yang telah dilaksanakan selama periode menganalisis data dengan cara
waktu tertentu . BCWP inilah yang mendeskripsikan atau menggambarkan
disebut earned value. data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum
METODOLOGI PENELITIAN atau generalisasi.
2. Karena penelitian ini adalah penelitian
Tempat dan Jenis Penelitian survey, yaitu penelitian yang bersifat
Lokasi penelitian ini dilakukan di kota kuantitatif, maka data yang terkumpul
Manado Propinsi Sulawesi Utara. Jenis akan dianalisis dengan teknik statistik
penelitian yang dilakukan adalah penelitian regresi linear berganda dengan korelasi
survey yakni mengumpulkan data primer (Sudjana, 1992) Data yang diperoleh
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan diedit, kemudian ditabulasi meng-
melalui wawancara dan menggunakan daftar gunakan analisis statistik dengan
pertanyaan/kuesioner. bantuan program aplikasi SPSS.

Populasi dan Sampel Variabel dan Indikator Penelitian


Populasi yang menjadi responden adalah Variabel adalah objek penelitian, atau apa
perusahaan jasa konstruksi/kontraktor yang yang menjadi titik perhatian suatu penelitian
terdaftar pada Gapensi di kota Manado yang (Arikunto, 2002: 96).
berjumlah 213 perusahaan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari :
Penentuan sampel menggunakan Proba- 1. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang
bility Sampling dengan teknik Stratified dipengaruhi oleh variabel bebas, dan
Random Sampling yaitu teknik pengambilan dalam penelitian ini variabel bebas
sampel dimana populasi mempunyai adalah tingkat penerapan EVMS
anggota/unsur yang tidak homogen dan 2. Variabel bebas (X) yang menyebabkan
berstrata (Sugiyono, 2009). Sehingga timbulnya variabel terikat.
diperoleh total sampel 56, yakni Kontraktor
besar 10 sampel, Kontraktor menengah 10
sampel, Kontraktor kecil 36 sampel. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Teknik Pengumpulan dan Skala
Pengukuran Karakteristik Responden
Pengumpulan data dilakukan menggunakan Jumlah keseluruhan responden yang
instrumen berupa seperangkat kuesioner mengembalikan kuesioner adalah 56
(daftar pertanyaan) berbentuk angket, yang kontraktor.
disebarkan secara langsung kepada para. Kualifikasi Kontraktor
Skala Likert digunakan sebagai skala Rincian kualifikasi kontraktor yang
pengukuran dalam mana menentukan aspek mengembalikan kuesioner. Kontraktor besar
manajemen proyek yang dominan sebanyak 10 kuesioner (17,86%), kontraktor
berpengaruh terhadap penerapan EVMS. menengah sebanyak 10 kuesioner (17,86%),

201
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

dan kontaktor kecil sebanyak 36 kuesioner Pendidikan


(64,28%). Jumlah responden berdasarkan tingkat
Usia pendidikan dalam penelitian ini, sebagian
Rincian kualifikasi usia responden yang besar adalah strata 1 (S1) sebanyak 39
mengembalikan kuesioner. Usia 19–25 responden (69,64), responden berpendidikan
tahun sebanyak 6 responden (10,71%), usia Strata 2 (S2) sebanyak 3 responden (5,36%),
26-35 tahun sebanyak 26 responden responden berpendidikan Deploma (D3)
(46,43%), usia 36-50 tahun sebanyak 20 sebanyak 4 responden (7,14%), dan sisanya
responden (35,71%), dan usia lebih dari 51 berpendidikan SMA sebanyak 10 responden
tahun sebanyak 4 responden (7,14%). (17,86%).

Tabel 1. Variabel dan Indikator Penerapan EVMS pada Kontraktor Jasa Konstruksi
NO VARIABEL INDIKATOR KODE
1. Aspek 1 Menetapkan Pekerjaan Berdasarkan X11
2 Identifikasi Struktur Organisasi Proyek X12
Organisasi Dokumen Kontrak
3 Menyediakan proses integrasi biaya dan X13
(OBS)
(X1) 4 Identifikasi elemen organisasi yang X14
waktu
5 Integrasi antara WBS dan OBS, ciptakan X15
bertanggung jawab terhadap biaya tidak
2. Aspek 6 Menyediakan jadwal yang memperlihatkan X21
akun kontrol
7 langsung
Identifikasi ukuran penilaian kinerja proyek X22
Perencanaan, urutan pekerjaan
8 Menetapkan anggaran biaya terhadap waktu X23
Penjadwalan, 9 Identifikasi elemen biaya yang signifikan X24
Penganggaran 10 Identifikasi elemen biaya dalam bentuk X25
11 Menjumlahkan biaya paket pekerjaan dalam X26
(X2) paket pekerjaan yang saling terpisah
12 Identifikasi dan pengendalian level of effort X27
cost account
13 Menetapkan anggaran biaya tak langsung X28
14 Identifikasi contigency dan Undistributed X29
15 Memastikan target biaya sesuai dengan X210
budget
3 Aspek Sistem 16 Mencatat biaya langsung X31
anggaran keseluruhan
17 Membuat ringkasan dan detail biaya X32
Akuntansi
18 Membuat ringkasan dan detail biaya X33
langsung dalam WBS
(X3) 19 Mencatat biaya tidak langsung X34
langsung dalam OBS
20 Identifikasi biaya aktual tiap unit pekerjaan X35
21 Mencermati biaya material melalui cost X36
4 Aspek Analisa 22 Identifikasi SV, CV, SPI, dan CPI secara X41
account, mencatat earned value dan
23 Penjelasan terhadap varian yang signifikan X42
dan Pengelolaan periodik
pencatatan sepenuhnya
24 Identifikasi untuk langsung
biaya tidak material dan X43
Laporan 25 Merangkum hasil analisa terhadap WBS dan X44
penjelasan terhadap varian
(X4) 26 Melakukan tindakan dari informasi hasil X45
OBS
27 Merevisi EAC dan VAC X46
analisa
5 Aspek Revisi 28 Memasukkan perubahan yang sah sesuai X51
29 Penyesuaian dengan budged awal X52
dan Perbaikan dengan waktu
30 Mengendalikan perubahan X53
Data 31 Mencegah perubahan yang tidak sah X54
(X5) 32 Mendokumentasikan perubahan X55
Sumber : Kriteria EVMS ANSI/EIA 748-A
performance measurement baseline (PMB)

202
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

Lama Bekerja Pada Perusahaan Jasa 0,05. Sehingga dapat disimpulkan untuk
Konstruksi menolak H0 dan dapat dikatakan bahwa
Jumlah responden berdasarkan lama bekerja, dengan tingkat kesalahan 5% seluruh item
sebanyak 15 responden (26,79%) yang telah adalah valid.
bekerja lebih dari 11 tahun, 16 responden Uji Reliabilitas
(28,57%) telah bekerja selama 5-10 tahun, Instrument penelitian memenuhi keandalan
20 responden (35,71%) telah bekarja selama (reliability) akan berdampak pada hasil
2–5 tahun dan 5 responden (8,93%) yang penelitian yang memenuhi keandalan.
baru bekerja kurang lebih satu tahun. Memenuhi keandalan berarti bahwa
instrumen yang digunakan dalam beberapa
Analisis data Penerapan Earned Value kali pengukuran objek yang sama akan
Management System (EVMS) menghasilkan hasil yang sama. Pengujian
Untuk menjawab tujuan penelitian pertama reliabilitas menggunakan koefisien
yaitu apakah EVMS sudah diterapkan oleh Cronbach Alpa. Dari hasil perhitungan
perusahaan pelaksana jasa konstruksi di kota diperoleh seluruh koefisien Cronbach Alpa
Manado sebagai alat pemantau dan yang dihasilkan lebih besar dari 0,6. Jadi
pengendali pelaksanaan proyek, dilakukan semua item pertanyaan adalah reliabel.
analisis terhadap jawaban dari 56 responden
dan hasilnya diperoleh bahwa sebanyak 32 Analisa Regresi Linear Berganda
perusahaan pelaksana jasa konstruksi/ Analisa regresi digunakan untuk mengetahui
kontraktor (57,14%) telah menerapkan pengaruh dari variabel-variabel yang diteliti
konsep Earned Value / Nilai Hasil. Dari yaitu Aspek Organisasi (X1), Aspek Peren-
Jumlah tersebut, 18 perusahaan kontraktor canaan, Penjadwalan dan Penganggaran
(32,14%) telah menerapkan konsep Earned (X2), Aspek Sistem Akuntansi (X3). Aspek
Value / Nilai Hasil dan 14 Perusahaan jasa Analisa dan Pengelolaan Laporan (X4), dan
konstruksi/kontraktor tidak menerapkan Aspek Revisi dan Perbaikan Data (X5)
secara keseluruhan aspek EVMS, tapi hanya terhadap Tingkat Penerapan EVMS (Y).
sebagian kecil saja dari aspek EVMS. Pengelolaan data dilakukan dengan bantuan
Sementara 24 perusahaan sisanya (42,86%) software SPSS 17.0 diperoleh hasil seperti
tidak mengenal konsep earned Value, Tabel 2 berikut.
sebagai standar pengendalian proyek di Model Regresi yang didapatkan berdasarkan
perusahaannya. tabel adalah:
Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian
perusahaan pelaksana jasa konstruksi di Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+ b5X5 +є
Manado sudah mengenal konsep Earned
Value, akan tetapi penerapannya masih Y = 11,369 + 1,038X1 + 0,938X2 + 0,683X3
rendah dan belum merata untuk semua + 1,037X4+ 0,798X5 +є
perusahaan pelaksana jasa konstruksi/
kontraktor. Nilai (R2adj) (koefisien determinasi
terkoreksi) yang diperoleh yaitu sebesar
Uji Validitas dan Reliabilitas 0,991, artinya keragaman variabel bebas X
Uji Validitas dapat menjelaskan 99,1% keragaman total
Pengujian validitas dengan teknik korelasi variabel terikat Y, sedangkan sisanya
Product Moment, korelasi antara skor item (100%-99,1%) sebesar 0,9% dijelaskan oleh
dengan skor total. Dari hasil perhitungan variabel bebas lain yang tidak disertakan
diperoleh nilai korelasi (|rhitung|) untuk semua dalam penelitian ini.
variabel lebih besar dari rtabel dan nilai
signifikansi (ρ-value) juga kurang dari α

203
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

Tabel 2, Ringkasan Hasil Analisa Regresi


Koefisien β
Variabel Koefisien β Thitung ρ-value Keterangan
terstandarisasi
Konstanta~ 11,369 7,953 0,000 Signifikan
Aspek Organisasi X1 ~ β1 1,038 15,058 0,264 0,000 Signifikan
Aspek Penjadwalan dan
0,938 25,918 0,389 0,000 Signifikan
Penganggaran X2 ~ β2
Aspek Sistem Akuntansi
X3 ~ β3 0,683 10,887 0,176 0,000 Signifikan
Aspek Analisa dan
Pengelolaan Laporan 1,037 15,819 0,289 0,000 Signifikan
X4 ~ β4
Aspek Revisi dan
Perbaikan Data X5 ~ β5 0,798 10,533 0,169 0,000 Signifikan

α = 0,05 (5%)
R2adj (Koefisien Determinasi) = 0,991
Fhitung = 1276,106
Ftabel(0.05,5;50) = 3,875
ρ-value = 0,000
ttabel(0.05,50) = 2,009

Sumber: Hasil analisis

Berdasarkan tabel di atas, aspek peren- aspek perencanaan, penjadwalan, dan


canaan, penjadwalan dan penganggaran penganggaran dominan mempengaruhi
adalah variabel yang memiliki nilai penerapan EVMS. Sehingga bisa
Koefisien β terstandarisasi yang paling disimpulkan, bila nilai koefisien β
besar. Sehingga pada penelitian ini faktor terstandarisasi positif mengindikasikan
yang paling dominan pengaruhnya terhadap bahwa semakin baik aspek perencanaan,
tingkat penerapan EVMS adalah aspek penjadwalan dan penganggaran maka akan
perencanaan, penjadwalan dan peng- semakin baik tingkat Penerapan EVMS.
anggaran. Hal ini menunjukkan bahwa

Uji Hipotesis Koefisien Model Regresi


1. Pengaruh Variabel Independen Secara Bersama (Uji Simultan)
HIPOTESIS NILAI KEPUTUSAN
H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = 0 (tidak terdapat F = 1276,106 Tolak H0
pengaruh yang signifikan anatara X1, X2, X3, X4, dan ρ-value = 0,000
X5 terhadap Tingkat Penerapan EVMS (Y))
H1 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ β4 ≠ β5 ≠ 0 (terdapat pengaruh yang Ftabel = 3,875
signifikan anatara X1, X2, X3, X4, dan X5 terhadap
Tingkat Penerapan EVMS (Y))
α = 0,05%

2. Pengujian Pengaruh Variabel Bebas Secara Parsial Terhadap Variabel Terikat


Variabel thitung ttabel ρ-value Kesimpulan
Aspek Organisasi 15,058 2,009 0,000 Tolak H0
Aspek Perencanaan, Penjadwalan, 25,918 2,009 0,000 Tolak H0
Penganggaran
Aspek Sistem Akuntansi 10,887 2,009 0,000 Tolak H0
Aspek Analisa dan Pengelolaan Laporan 15,819 2,009 0,000 Tolak H0
Aspek Revisi dan Perbaikan Data 10,533 2,009 0,000 Tolak H0
α = 0,05%

204
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

Uji Asumsi Klasik


No Asumsi Hasil
1 Normalitas Galat (ρ-value>α) Terpenuhi
(Kolmogorov-Smirnov) (0,275>0,005)
Heteroskedestisitas (ρ-value>α) Terpenuhi
2 (uji Glejser) (x1, x2, x3, x4, x5 > α )
3 Non-Autokorelasi ( du > d > 4-du) Terpenuhi
(Durbin Watson Test (dW))
4 Non-Multikolinearitas VIF < 10 Terpenuhi
(Nilai VIF)

Analisis hubungan Aspek Manajemen tingkat penerapan EVMS lebih tinggi


proyek dengan Tingkat Penerapan dibandingkan dengan Kontraktor Menengah
Earned Value Management System dan Kontraktor Kecil yaitu sebesar 35,42%
(EVMS) Per Kualifikasi Kontraktor dan dikategorikan cukup. Dari hasil ini
Dalam menjawab tujuan penelitian dan dapat dikatakan bahwa dalam menerapkan
rumusan masalah ketiga yaitu bagaimana kriteria EVMS, aspek revisi dan perbaikan
hubungan aspek manajemen proyek dengan data penerapannya 74%, dan aspek analisa
tingkat penerapan Earned Value dan pengelolaan laporan memiliki rerata
Management System (EVMS) pada kurang dari 30%. Rendahnya nilai
kontraktor jasa konstruksi di kota Manado, presentase pada aspek ini disebabkan karena
maka dilakukan analisis terhadap jawaban beberapa kriteria tidak dilaksanakan dengan
dari 56 responden. Diperoleh hasil seperti baik, diantaranya adalah tidak dilakukannya
pada Tabel 3. identifikasi secara periodik terhadap varian
Tabel 3. Tersebut menunjukkan hasil bahwa signifikan yaitu SV, CV, SPI, dan CPI.
Kontraktor Besar memiliki nilai rerata

Tabel 3. Hasil Analisis Tingkat Penerapan Earned Value Management System


Per Kualifikasi Kontraktor

Kontraktor Besar Kontraktor Menengah Kontraktor Kecil


Variabel Presentase Presentase Presentase
Nilai Nilai Nilai
(%) (%) (%)
Aspek Organisasi 0,392 39,2 0,198 19,8 0,265 26,5
Aspek
Perencanaan,
0,210 21,0 0,339 33,9 0,457 45,7
Penjadwalan, dan
Penganggaran
Aspek Sistem
0,243 24,3 0,137 13,7 0,173 17,3
Akuntansi
Aspek Analisa
dan Pengelolaan 0,186 18,6 0,235 23,5 0,363 36,3
Laporan
Aspek Revisi dan
0,74 74,0 0,223 22,3 0,195 19,5
Perbaikan Data

Rerata 35,42 22,64 29,10

Intrepetasi Cukup Kurang Kurang

Sumber: Hasil analisis

205
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

Tingkat penerapan EVMS pada Kontraktor meskipun nilai reratanya lebih besar
Menengah untuk masing-masing aspek dibandingkan kontraktor menengah dan
kurang dari 50%. Aspek sistem akuntansi kecil.
memiliki rerata terendah yaitu 13,7%.
Sedang tingkat penerapan EVMS pada Saran
Kontraktor Kecil untuk masing-masing 1. Perlu adanya sosialisasi tentang
aspek kurang dari 50%. Aspek perencanaan, penggunaan EVMS sebagai alat bantu/
penjadwalan, dan penganggaran memiliki standarisasi pengendalian proyek, pada
rerata paling tinggi yaitu 45,7%, dan aspek kontraktor jasa konstruksi baik ditingkat
sistem akuntansi memiliki nilai rerata proyek maupun perusahaaan. Sebagai
terendah yaitu 17,3%. Penyebabnya antara langkah awal penerapan EVMS, perlu
lain karena kurang mencermati biaya dilakukan upaya meningkatkan kesa-
material melalui cost account, mencatat daran pelaksana jasa konstruksi untuk
earned value dan pencatatan yang tidak peningkatan efektifitas pengelolaan
sepenuhnya untuk material. Identifikasi proyek.
biaya aktual tiap unit pekerjaan yang tidak 2. Perlu diadakan standarisasi untuk
dilaksanakan secara periodik. meningkatkan kemampuan pelaksana
jasa konstruksi dalam menerapkan
Earned Value Management System
PENUTUP (EVMS).

Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Dari hasil penilaian terhadap penerapan
EVMS sebagai pengontrolan / pengen-
Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian:
dalian proyek oleh kontraktor jasa
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
konstruksi di kota Manado, menunjuk-
Rineka Cipta.
kan 57,14% perusahaan pelaksana jasa
konstruksi di kota Manado sudah Djojowirono, S. 2005. Manajemen Kons-
menerapkan Konsep earned Value, akan truksi. Biro Penerbit KMTS FT UGM.
tetapi penerapannya masih kurang dan Yogyakarta.
belum merata untuk semua perusahaan Wulfram, Ervianto I., 2005. Manajemen
kontraktor jasa konstruksi. Proyek Konstruksi, Penerbit Andi,
2. Aspek manajemen proyek yang dominan Yogyakarta.
mempengaruhi tingkat penerapan
Flemming, Q.W., Koppelman, J.M., 2000.
Earned Value Management System
Earned Value Project Management, 2nd
(EVMS) ialah aspek perencanaan,
edition.
penjadwalan dan penganggaran.
Semakin baik penerapan aspek ini, maka Hasibuan, Malayu S.P., 2008. Manajemen:
semakin tinggi tingkat penerapan Dasar, Pengertian, dan Masalah.
EVMS. Cetakan Ketujuh., Bumi Aksara, Jakarta.
3. Tingkat penerapan Earned Value Husen A., 2009. Manajemen Proyek:
Management System (EVMS) pada Perencanaan, Penjadwalan, dan
perusahaan kontraktor jasa konstruksi di Pengendalian Proyek, Penerbit Andi,
kota Manado, secara simultan memiliki Yogyakarta.
nilai rerata 29,05%. Hal ini
Soeharto, Imam., 1995. Manajemen Proyek,
mengindikasikan bahwa Earned Value
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Management System (EVMS) masih
kurang diterapkan oleh kontraktor. Sudjana, 1992. Metode Statistika, Tarsito,
Kualifikasi kontraktor besar nilai Bandung.
reratanya masih kurang dari 50%,

206
Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 3, September 2012 ISSN 2087-9334 (197-207)

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuanti- Turner, J. Rodney., 1951. The Handbook of
tatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Project Base Management, McGraw.Hill
Alfabeta, Bandung. Book Company, Berkshire Maidenhead,
Tarore Huibert, 2001. Analisis Sistem England.
Rekayasa Konstruksi (ASREKO), Edisi U.S. Department of Energy, Washington
1, Sam Ratulangi University Press, D.C. 20585., 2008. Earned Value
Manado. Management System (EVMS).
www.bps.go.id

207

Anda mungkin juga menyukai