Anda di halaman 1dari 36

MEKANIKA FLUIDA

(PTSP6-107)

TOPIK:
01. KONSEP DASAR STATIKA FLUIDA

Priyo Nugroho P.
Sri Sangkawati
Dwi Kurniani
Suripin
Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan
sebuah program yang dirancang untuk memberikan pengalaman
pendidikan yang komprehensif kepada mahasiswa. Melalui program
ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kompetensi unggul dan
siap menjawab berbagai kebutuhan masyarakat.
SCL
Student Centered Learning
(SCL) merupakan strategi
pembelajaran yang
menempatkan mahasiswa
sebagai subyek atau peserta
didik yang aktif dan mandiri,
bertanggung jawab
sepenuhnya atas proses
pembelajarannya
Are these really you?
Mekanika fluida:
PTSP6-107
2 sks
 Mempelajari gaya dan keseimbangan gaya dalam fluida

 mempelajari perilaku fluida dalam keadaan diam (statika


fluida) & fluida bergerak (dinamika fluida)
OUT LINE 1. Difinisi, simbol, besaran fisik dan sistem satuan
dalam teknik hidraulik.

2. Rapat massa, berat jenis, rapat relatif.

3. Kemampatan dan kekentalan zat cair

4. Tegangan permukaan, kapilaritas, tekanan uap.


 Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang dapat
mengalir.
 Fluida tidak mempunyai bentuk tetap, bentuknya selalu
berubah mengikuti bentuk wadahnya. Dengan hanya
memberikan gaya sedikit saja, fluida akan mengalami
deformasi yang berlangsung terus-menerus selama gaya
tersebut masih bekerja.
 Ada dua kelompok fluida, yaitu kelompok zat cair (zalir)
dan kelompok gas.
 Zat cair (zalir) adalah yang mempunyai volume tetap, hanya
sedikit terpengaruh oleh temperatur dan tekanan. Dalam
kondisi biasa zalir sulit memampat, sehingga dalam tujuan
praktis sering dianggap tidak mampu mampat (non-
compressible).
 Gas adalah fluida yang mampu mampat, tidak mempunyai
volume tetap, tetapi selalu mengembang sampai volumenya
memenuhi wadahnya, sekalipun hanya terjadi perubahan
temperatur yang kecil pada gas mempunyai pengaruh yang
besar terhadap volume dan tekanannya.
 Fluida ideal adalah fluida yang tidak mempunyai viskositas dan
tegangan permukaan, serta tidak mampu mampat. Fluida ideal
sesungguhnya tidak ada di alam, hanya ada dalam teori, jadi
merupakan fluida imajener. Hal ini hanya untuk mempermudah
analisis gerakan fluida secara matematis. Fluida dengan viskositas
kecil, seperti udara dan air, yang dianggap sebagai fluida ideal
tidak menyebabkan kesalahan yang berarti.

 Fluida nyata (real fluid) adalah fluida yang tersedia di alam. Fluida
ini mempunyai sifat-sifat seperti viskositas, tegangan permukaan,
dan kemampu-mampatan, sehingga selalu timbul gaya
pertahanan manakala ada gaya yang bekerja pada fluida
tersebut.
Dimensi adalah besaran terukur yang
dimensi dan
menunjukkan karakteristik suatu obyek, untuk
satuan
menyatakan peubah fisika secara kuantitatif
seperti :
 massa M,
 gaya F,
 panjang L,
 waktu T,
 temperatur, dsb
 Satuan adalah standar yang digunakan untuk menyatakan

dimensi berbagai kuantitas fisik atau dimensi, seperti panjang, massa,

dan satuan waktu, gaya, luas, volume, kecepatan, percepatan dan lain-lain,
yang diukur.

 Sistem satuan yang digunakan dalam mekanika berdasar


Hukum Newton kedua tentang gerak, yang menyatakan bahwa
gaya sama dengan massa kali percepatan, yang dirumuskan
dalam bentuk:
 Hukum Newton tentang gerak :

F = m. a
 F = gaya yang bekerja pada benda (N),
 m = massa benda (kg),
 a = percepatan (m/s2).
Sistem satuan yang digunakan :
 Sistem satuan SI /sistem satuan internasional (International
dimensi System of Units) yang disingkat SI Units, disepakati di Paris
dan satuan tahun 1960 dalam “Eleventh General Conference of Weights
and Measures” : satuan massa sebagai satuan pokok.

 Sitem satuan MKS (teknis) : satuan gaya sebagai satuan


pokok, sehingga dipengaruhi tempat. Apabila keluar bumi,
satuan teknis tidak dapat dipakai lagi.
Satuan dasar No. Kuantitas Satuan Lambang
dalam SI Units 1 Panjang meter m

2 Massa kilogram kg

3 Waktu sekon s

4 Arus listrik ampere A


Temperatur
5 kelvin K
termodinamik
6 Intensitas cahaya candela cd
 Dalam SI → 1 Newton = gaya yang bekerja pada benda
dengan massa 1kg dan menimbulkan percepatan 1
dimensi dan m/dt2.
satuan
1 N = M (1 kg) x a (1 m/d2)

 Dalam MKS → 1 kilogram gaya dipekerjakan pada benda


dengan massa 1 kgm, menimbulkan percepatan sebesar
9,81 m/d2.

1 kgf = M (1 kgm) x a (9,81 m/d2)

Bila g = 9,81 m/d2➔ 1 kgf = g.kg atau 1 kgm = (1/g). Kgf

 N = (1/g). Kgf ➔ kgf = g. Newton


 Satuan dari kuantitas turunan diperoleh berdasar hukum fisika
menghubungkan dengan satuan dasar, selanjutnya diberi nama
dimensi dan satuan dan lambang.
satuan  Sebagai contoh satuan gaya dinamakan newton (N), dan 1 N
adalah gaya yang mempercepat massa 1 kg dengan laju 1 m/s2. 1
N = 1 kg.m/s2 (MLT-2).
 Satuan kerja disebut joule (J), adalah energi yang diperlukan
untuk memindahkan gaya 1 N sejauh 1 m, 1 Nm (ML2T-2).
 Tenaga adalah energi atau kerja persatuan waktu dan disebut
watt (W). 1 W = 1Nm/s = 1 J/s (ML2T-3).
 Satuan turunan yang sering digunakan dalam mekanika fluida,
baik dalam sistem gravitasi metrik maupun SI diberikan dalam
tabel berikut :
BESARAN SIMBOL DIMENSI SATUAN SI SATUAN MKS

dimensi- Luas
Volume
A
V
L2
L3
m2
m3
m2
m3
dimensi Kecepatan v LT-1 m/d m/d

turunan Percepatan
Debit
a
Q
LT-2
L3T-1
m/d2
m3/d
m/d2
m3/d
Tekanan p ML-1T-2 N/m2 kgf/m2
Tekanan total P MLT-2 N kgf
Daya P ML2T-2 W=J/d kgfm/d
Rapat Massa ML-3 kg/m3 kgm/m3
Kekentalan Dinamis m (mu) ML-1T-1 Nd/m2 poise
Kekentalaan Kinematik n (nu) L2T-1 m2 stokes
Berat Jenis g ML-2T-2 N/m3 kgf/m3
Percepatan Gravitasi g LT-2 m/d2 m/d2
Tegangan Permukaan s MT-2 N/m kgf/m
SIFAT-SIFAT
FLUIDA
 Massa jenis atau rapat massa (ρ) atau densitas suatu zat
didefinisikan sebagai massa persatuan volume (kg/m3 = ML-3).
Massa Jenis,  Massa jenis air pada temperatur 4oC adalah 102 msl/m3, atau
Rapat massa; 1.000 kg/m3 atau 1 gr/cc. Karena molekul zat mempunyai massa
Rho (ρ) tertentu tidak tergantung pada keadaannya (padat, cair atau
gas), massa jenis proporsional dengan jumlah molekul dalam
volume tertentu suatu fluida dan meningkat dengan
meningkatnya tekanan.
 Rapat massa adalah massa fluida persatuan volume pada
temperatur dan tekanan tertentu. ➔mekanisme.
= Untuk air  = 1000 kg/m3 pada t = 4oC
massa/volume
 = 998 kg/m3 pada t = 20oC

Udara  = 1,2 kg/m3 pada t = 20oC kondisi tekanan standard

Air laut  = 1010 – 1030 kg/m3 (laut mati = 1200 kg/m3)

 Satuan : kg/m3 (SI) , atau kgm (MKS)

 Density current = arus akibat perbedaan rapat massa (pada muara


sungai)
 Berat jenis (γ) adalah gaya tarik yang ditimbulkan oleh gravitasi
bumi (g) persatuan volume (ϒ=ρg : N/m3 : ML2T-2).

Berat jenis (ϒ)  Berat jenis air pada suhu 4oC adalah 1.000 kg(f)/m3, atau 9.810

(=w/vol = .g) N/m3 atau 981 dyne/cm3.

 Di ruang angkasa di mana tidak ada gravitasi, obyek tidak


mempunyai berat jenis tetapi mempunyai massa jenis yang
sama seperti halnya di bumi.
 adalah rasio antara berat jenis (massa jenis) fluida
terhadap berat jenis (massa jenis) fluida standar.
Berat jenis
spesifik, rapat  Untuk zat cair, fluida standar yang digunakan
massa spesifik, rapat adalah air murni pada temperatur 4oC. Dengan
relatif, Specific demikian, berat spesifik atau massa spesifik air
Gravity (Gravitasi pada temperatur standar (4oC) adalah sama
dengan 1,0.
Jenis = S)
 Berat spesifik air raksa (merkuri) bervariasi antara
13,5 sampai 13,6.
 Rumus rapat massa :
m zat cair
=
Berat jenis spesifik, Vzat cair
rapat massa spesifik,
rapat relatif, Specific  Diketahuinya berat spesifik sembarang fluida, maka berat
jenisnya dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Gravity (Gravitasi Jenis
= S)
zat cair  zat cair
S= =
air murni  air murni

γ = S ∗ γair = S ∗ 9.810 NΤm3


 Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang
menunjukkan besar kecilnya gesekan internal fluida akibat
Viskositas adanya kohesi dan interaksi antar partikel fluida.
/Kekentalan/  Viskositas fluida berhubungan dengan gaya gesek antar
Viscosity lapisan fluida ketika satu lapisan bergerak melewati lapisan
yang lain.

Viskositas dinamis merupakan gaya tangensial per satuan luas yang


𝜕c dibutuhkan agar dapat memindahkan suatu bidang horisontal ke sebuah
τ=μ
𝜕y bidang lainnya, dalam unit velositas (velocity), ketika mempertahankan
jarak dalam sebuah cairan.
Viskositas kinematis ialah suatu rasio antara viskositas absolut untuk
μ kepadatan (densitas) dengan jumlah dimana tidak ada kekuatan yang
ϑ= terlibat. Viskostatis kinematik dapat Dihitung dengan membagi
ρ viskositas absolut cairan dengan densitas massa cairan.
 Pada zat cair, viskositas disebabkan terutama oleh gaya kohesi
viskositas antar molekul,
 Pada gas, viskositas muncul karena tumbukan antar molekul.
/kekentalan/
 Setiap fluida memiliki besar viskositas yang berbeda yang
viscosity dinyatakan dengan μ (mu).
 Sehingga dapat didefinisikan, kekentalan adalah sifat dari fluida
untuk melawan tegangan geser pada waktu bergerak atau
mengalir. Kekentalan disebabkan karena kohesi antara partikel
fluida, untuk fluida ideal dianggap tidak mempunyai kekentalan
 Viskositas dapat dengan mudah dipahami dengan meninjau satu
lapisan tipis fluida yang ditempatkan di antara dua lempeng
Viskositas logam yang rata.
/Kekentalan/
Viscosity  Satu lempeng bergerak (lempeng atas) dan lempeng yang lain
diam (lempeng bawah).

 Fluida yang bersentuhan dengan lempeng ditahan oleh gaya


adhesi antara molekul fluida dan molekul lempeng. Dengan
demikian, lapisan fluida yang bersentuhan dengan lempeng yang
bergerak akan ikut bergerak, sedangkan lapisan fluida yang
bersentuhan dengan lempeng diam akan tetap diam.
Kompresibilitas  Semua fluida adalah kompresibel (mampu mampat)
manakala mendapat gaya tekan dari luar, dan ketika
gaya tekan itu dihilangkan fluida akan mengembang
kembali sesuai volume asalnya. Hal ini menunjukkan
bahwa tegangan sebanding dengan regangan
volumetrik.
 Air mempunyai modulus curah 2,1 x 109 N/m2 pada
20oC adalah 100 kali lebih kompresibel
dibandingkan besi, namun demikian air biasanya
dianggap tidak kompresibel.
 Kompresibilitas adalah perubahan (pengecilan) volume karena adanya
Kompresibilitas perubahan (penambahan) tekanan.
 Penting saat terjadi pada perubahan tekanan mendadak khususnya
terjadi perubahan temperature
 perbandingan antara perubahan tekanan dan perubahan terhadap
volume awal (dikenal sbg modulus elastisitas = E.)

dp dV dρ dp
E=V = E=
dV V ρ d

m m dV
dρ = d = − 2 dV = −ρ
V V V
Kompresibilitas  Nilai E dipengaruhi oleh suhu & tekanan.

 Modulus elastisitas rata2 air tawar = 2,03 x


109 N/m2; air laut 109% dari air tawar.

 Eair = 100 Ebaja ➔ baja mudah dimampatkan


100 kali dibandingkan air.
tekanan  Fluida dalam kontainer tertutup mengalami tekanan uap
akibat lepasnya molekul dari permukaan.
uap fluida  Tekanan ini akan mencapai kondisi keseimbangan ketika
tekanan ini mencapai tekanan uap jenuh. Karena tekanan
uap tergantung pada aktivitas molekuler, yang merupakan
fungsi suhu, tekanan uap fluida juga tergantung pada
suhunya dan meningkat dengan meningkatnya suhu. Jika
tekanan di atas fluida mencapai tekanan uap fluida, fluida
akan mendidih. Tekanan uap jenuh untuk air pada 20oC
adalah 2,45 x 103 N/m2.
Tegangan  Fluida memiliki sifat kohesi dan adhesi disebabkan oleh atraksi
molekuler. Karena sifat kohesinya, fluida dapat menahan gaya
Permukaan & regangan kecil pada permukaan fluida, yang dikenal dengan
Kapilaritas tegangan permukaan ( = N/m).
 Jika molekul fluida mempunyai adhesi lebih besar dari kohesi,
fluida akan menempel pada permukaan kontainer,
mengakibatkan naiknya kapilaritas di permukaan fluida,
permukaan fluida menjadi cekung.
 Sebaliknya jika kohesi lebih besar dari adhesi, kapilaritas akan
turun, akibatnya permukaan fluida menjadi cembung. Tegangan
permukaan air adalah 73 x 10-3 N/m pada 20oC.
Tegangan  Tinggi kenaikan atau penurunan kapilaritas h suatu fluida
dalam pipa dengan diameter d dapat dirumuskan sebagai
Permukaan & berikut:

Kapilaritas
4σ cos θ
h=
ρgd

 di mana: θ adalah sudut kontak antara fluida dan dinding


pipa.
Tegangan  Tegangan permukaan meningkatkan tekanan
dalam tetes kecil fluida.
Permukaan &
Kapilaritas  Tekanan internal, p, diimbangi oleh gaya
tensional permukaan tetes kecil fluida dengan
jari-jari r, dirumuskan sebagai berikut:


p=
r
Tegangan  Molekul-molekul zat cair dibawah permukaan zat cair mempunyai gaya
tarik yang sama ke segala arah (seimbang),
Permukaan  tetapi bila pada permukaan antara zat cair dan udara, atau antara zat satu
( = sigma)
dengan lainnya, gaya tarik ke atas atau ke bawah tidak setimbang.
 Ketidak setimbangan tersebut menyebabkan molekul-molekul pada
permukaan melakukan kerja (tension) untuk membentuk permukaan zat
cair.
 Kerja yang diperlukan untuk melawan gaya tarik ke bawah tersebut dikenal
dengan tegangan permukaan (Surface tension) yang sama besar di semua
titik.

Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang
bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh
benda itu.
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk
meregang sehingga permukaannya nampak seolah dilapisi oleh suatu lapisan
kulit tipis
4 sin 
h=
D

D2
(D)sin  = (.h)
4
• KOHESI = gaya tarik menarik antara molekul-
molekul yang satu jenis
• ADHESI = gaya tarik menarik antara molekul-
Kenaikan/penuruan molekul yang tidak sejenis (tergantung dari zat cair
kapilaritas & permukaan zat padat)
• KAPILARITAS = zat cair akan naik akibat kohesi <<
adhesi (dan sebaliknya)
Excercise is the key of success in
studying fluid mechanics

Anda mungkin juga menyukai