1
Lab. Mekanika Fluida Teknik Mesin-FTUI Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng
Sifat-sifat Fluida
Konsekwensi sebagai materi/zat yang kontinum, fungsi sifat-
sifat fluida dianggap kontinyu dalam posisi dan waktu.
Representasi fungsi sifat-sifat fluida adalah sebagai berikut :
3
Dimensi dan Unit
Dimensi digunakan antara lain untuk mengukur besaran waktu,
panjang, massa, volume dan gaya.
4
Unit adalah standar yang pasti atau ukuran dimensi.
Ada 4 sistem dasar untuk unit.
dimensi unit definisi unit
tambahan
I. SI Unit (International System)
Dimensi Utama Massa,M Kilogram, kg
Panjang, L Meter, m
Waktu, t Detik, sec
Temperatur, T Kelvin, K
Dimensi Gaya, F Newton, N 1N=
Tambahan (1kg. m)/(sec)2
II . Sistem Metrik Absolut (Absolute Metric System)
Dimensi 6
Tambahan
hubungan kesetaraan antara unit
7
Dimensi-dimensi yang berkaitan dengan besaran fisik umum
MEE2
2013
8
Contoh 1.2
Berat sebuah benda di permukaan bumi, gravitasi, ge = 9.81 m/s2 sebesar 35,000 N.
Hitung berat benda tersebut jika berada di :
(i) Bulan, gm=1.62 m/s2 (ii) Matahari, gs=274.68 m/s2 (iii) Mercury, gme= 3.53 m/s2
(iv) Jupiter, gj=26.0 m/s2 (v) Saturn, gsa=11.2 m/s2 and (vi) Venus, gv = 8.54 m/s2.
Jawab:
1. Catat dan fahamilah informasi dari problem yang diberikan.
Berat sebuah benda di permukaan bumi, gravitasi, ge = 9.81 m/s2 adalah 35,000 N.
3. Pilih dan gambarkan sistem atau volume kendali yang digunakan. Pastikan kondisi
batas dari sistem atau volume kendali, gunakan arah koordinat yang tepat/benar.
Tidak ada
4.Tulislah hukum dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal tsb.
9
Hukum Newton II, F = m.a.
5. Pergunakan satuan/unit yang benar
Gaya dalam Newton, SI Unit
7. Lakukan perhitungan
Massa benda, me = berat × (go/g) = 35,000 × (1/9.81) = 3567.8 kg
Berat benda pada sebarang planet, p = me × (gp/go), dimana me adalah massa di
bumi, gp adalah gravitasi di planet dan go adalah gravitasi di sebarang planet.
Berat benda di ,
(i) Bulan = 3567.8 × 1.62 = 5,780 N
(ii) Matahari = 3567.8 × 274.68 = 9,80,000 N
(iii) Mercury = 3567.8 × 3.53 = 12,594 N
(iv) Jupiter = 3567.8 × 26.0 = 92,762 N
(v) Saturn = 3567.8 × 11.2 = 39,959 N
(vi) Venus = 3567.8 × 8.54 = 30,469 N
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa massa adalah konstan, yang bervariasi adalah
berat karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi di planet. Rasio berat akan sama
10
dengan rasio gravitasi.
Contoh 1. 3
• Sebuah tangki air mempunyai massa total 36 kg terletak di atas
sebuah lantai ruang lift. Tentukan gaya dalam Newton yang
terjadi akibat berat tangki terhadap lantai ruang lift ketika lift
mengalami percepatan ke atas sebesar 7 ft/sec2. .
1. Catat dan fahamilah informasi dari problem yang diberikan.
a. massa total, m = 36 kg
b. percepatan lift, a = 7 ft/sec2.
a
ѡ
FR
4.Tulislah hukum dan rumus yang akan digunakan dalam menyelesaikan
soal tersebut.
Hukum Newton II
ƩF = m.a
FR – W = m.a
5. Pergunakan satuan/unit yang benar
Gaya dalam Newton, SI Unit
Konversikan percepatan lift (a),7 ft/sec2 x 0,3048 m/ft= 2,135 m/sec2
7. Lakukan perhitungan
FR–W = m.a FR – (m.g) = m.a FR= m (a + g) = 36 (2,135+9,81)
FR= 430,02 kg.m/s2
8. Periksa jawaban untuk meyakinkan bahwa hal itu masuk akal dengan
apa yang diasumsikan.
Kekentalan (viskositas)
Fluida Newtonian
14
Kekentalan (viskositas)
• Kekentalan/Viskositas
Ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk
• Bila suatu fluida mengalami geseran, ia mulai
bergerak dengan laju regangan yang
berbanding terbalik dengan suatu besaran
yang disebut dengan koefisien kekentalan
dinamik,
15
Deformasi
• Deformasi dalam mekanika kontinuum adalah transformasi
sebuah benda dari kondisi semula ke kondisi terkini.[1]
Makna dari "kondisi" dapat diartikan sebagai serangkaian
posisi dari semua partikel yang ada di dalam benda tersebut.
16
• Dalam benda kontinu, bidang yang terdeformasi dihasilkan dari
tegangan yang diaplikasikan akibat adanya gaya atau pemuaian di
dalam benda. Hubungan antara tegangan dan regangan
diekspresikan sebagai persamaan konstitutif, seperti hukum Hooke
mengenai elastisitas linear. Benda yang terdeformasi dapat
kembali ke kondisi semula setelah gaya yang diaplikasikan
dilepas, dan itu disebut sebagai deformasi elastis. Namun ada
juga deformasi tidak dapat dikembalikan meski gaya telah dilepas,
yang disebut dengan deformasi plastis, yang terjadi ketika benda
telah melewati batas elastis atau yield dan merupakan hasil dari
slip atau mekanisme dislokasi pada tingkat atom. Tipe lainnya dari
deformasi yang tidak dapat kembali yaitu deformasi viscous atau
deformasi viskoelastisitas
• Dalam kasus deformasi elastis, fungsi respon yang terkait dengan
regangan terhadap tegangan dijelaskan dalam ekspresi tensor
hukum Hooke.
17
Deformasi
18
Tegangan Geser pada fluida yang bergerak
partikel fluida
distribusi
jarak kecepatan
kecepatan u 19
• Gaya geser
perlawanan terhadap gaya geser dalam fluida
disebut kekentalan/viskositas
atau
kekentalan suatu fluida adalah sifat yang menen
tukan besar daya tahannya terhadap gaya geser.
Kekentalan terutama diakibatkan oleh pengaruh
antara molekul fluida
• Fluida Diam
Resultan gaya yang bekerja pada tersebut adalah
nol tidak ada gaya geser
Yang ada adalah gaya normal tegak lurus ()
pada bidang fluida
20
F
F
A A
b b1 b1 c1 U
c c1 U y
u
aliran h
h
t t+∆t y
a' d'
a d a' d'
x
U
kecepatan sudut dari garis ab atau
h
kecepatan regangan geser fluida
21
(perubahan sudut deformasi)
U
b1
bb1 U
tg θ ~
b
h
ab h
kecil, maka
a
tg = u/y
u du untuk y 0
limit
y dy
Δ y 0
du
dy
Hukum Newton untuk kekentalan/viskositas
(Newton’s law of viscosity)
22
Zat padat dianggap sebagai bahan yang
menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas
ketika menerima atau mengalami suatu gaya
geser (shear) makin besar laju deformasi
makin besar pula tegangan geser untuk fluida
tesebut.
Pada fluida, tegangan geser hanya ada bila
sebuah fluida sedang menjalani deformasi
Fluida ideal : sebagai fluida yang tidak
viscous, sehingga tegangan geser tidak ada
bahkan meskipun fluida itu mengalami
deformasi.
23
Fluida ideal/fluida tidak viscous tidak pernah ada
26
Newtonian dan Non Newtonian
Fluids
1. Fluida Newton (Newtonian Fluid):
Fluida yang koefisien viscositas dinamiknya
(Pa.s) bergantung pada temperatur dan
tekanan, namun tidak tergantung pada besar
gradien kecepatan (linear).Grafiknya merupakan
garis lurus. Kecondongan menyatakan
viscositas dinamik
Tegangan geser
Fluida Newton
du/dy
du
dy
Laju regangan geseran
(rate of deformation) 27
Fluida Newton (Newtonian Fluid)
28
2. Fluida Bukan Newton (Non Newtonian Fluids)
Fluida yang tidak memenuhi hukum-Newton
untuk kekentalan disebut fluida bukan Newton
Plastik ideal
Bingham
Dilatan
Tegangan
serah Plastik Newton
(Bingham)
Plastik semu
Ideal fluid
Laju regangan d du
geser dt dy
29
Jenis fluida bukan Newtonian
Bingham Plastik
Plastik
Dilatan
Plastik Semu
2. Persamaan Ellis
1
1/n
du Koreksi dari hukum
pangkat untuk laju geseran
dy o k yang rendah
31
3. Persamaan Bingham
<1 zat padat
du
1 B >1 fluida Newton
dy
4. Persamaan Eyring-Powell
du 1 du
c1 sin h -1
c dy
dy 2
Rheopektik
Fluida Biasa
35
36
Lab. Mekanika Fluida Teknik Mesin-FTUI Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng
b. Specific weight
N udara = 12,07 N/m3
g
m3 air = 9.81 x 103 N/m3
37
2. Viscosity (Viskositas)
terbagi dalam 2 jenis
a. Dynamic Viscosity
(viskositas dinamik)
38
b. Kinematic Viscosity
(viskositas kinematik)
m 2
S
104 stokes = 1 m2/s
standard viskositas kinematik
air = 1,14 x 10-6 m2/s = 1.14 x10-1,5 (stokes)
udara = 1,46 x 10-5 m2/s (stokes)
39
40
41
Lab. Mekanika Fluida Teknik Mesin-FTUI Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng
Contoh 1.4
Ruang antara dua bidang miring yang sangat luas, berjarak 6 mm diisi
minyak. Kemiringan bidang 30° terhadap garis horisontal. Sebuah pelat
tipis kecil persegi dengan sisi 100 mm meluncur bebas ke bawah paralel
pada pertengahan antara bidang miring dengan kecepatan konstan 3 m/s
karena beratnya sebesar 2 N. Hitung kekentalan dinamik minyak.
Jawab.
1.Catat dan fahamilah informasi dari problem yang diberikan
2 bidang miring 30° terhadap garis horisontal, pelat tipis, sisi = 100 mm
(A = 0,1 x 0,1 = 0,01 m2), jarak pelat ke bidang (dh) = 3 mm, meluncur
kebawah sejajar sumbu bidang, karena beratnya (W = 2N) dengan
kecepatankonstan U = 3 m/s.
42
3. Pilih dan gambarkan sistem atau volume kendali yang digunakan.
Pastikan kondisi batas dari sistem atau volume kendali, gunakan arah
koordinat yang tepat/benar.
y
Fx
x Fx Fy
FR
43
5. Pergunakan satuan/unit yang benar
Gaya dalam Newton, SI Unit
7. Lakukan perhitungan
Fx = 2 N sin 30o = 1 N
F = τA ada 2 sisi = 2A, τ = F/2A τ = 1/(2 x 0,01) = 50 N/m2
τ = μ (dU/dh) μ = τ (dh/dU) μ = 50 (0,003/3) = 0,05 Ns/m2
8. Periksa jawaban untuk meyakinkan bahwa hal itu masuk akal dengan
apa yang diasumsikan.
44
Contoh 1.5
Celah antara dua bidang sejajar sebesar 8 mm diisi minyak dengan kekentalan
dinamik (μ) 2 × 10–2 Ns/m2. Pelat tipis dengan tebal 1 mm, ukuran 150 mm ×
150 mm, dijatuhkan vertikal sejajar sumbu diantara 2 bidang tersebut, dengan
kecepatan (U) = 4 m/s. Hitung berat pelat.
Jawab.
1. Catat dan fahamilah informasi dari problem yang diberikan
2 bidang tegak terhadap garis horisontal, pelat tipis, tebal (t) = 1 mm, sisi =
150 mm (A = 0,15 x 0,15 = 0,0225 m2), jarak pelat ke bidang (y) = 3,5 mm,
meluncur kebawah sejajar sumbu bidang, karena beratnya dengan kecepatan
konstan U = 4 m/s, kekentalan dinamik (μ) 2 × 10–2 Ns/m2.
2. Catat dan fahamilah pertanyaan dan apa yang harus dijawab.
a . Hitung berat pelat
Permukaan kendali
3. Pilih dan gambarkan sistem atau
y = 3,5 mm
volume kendali yang digunakan.
Pastikan kondisi batas dari sistem pelat
atau volume kendali, gunakan
arah koordinat yang tepat/benar. ѡ 45
4.Tulislah hukum dan rumus yang digunakan
Hukum Newton Kekentalan dU
τμ , F τA
dh
5. Pergunakan satuan/unit yang benar
Gaya dalam Newton, SI Unit
7. Lakukan perhitungan
F = τ (A × 2 sisi) = μ × (du/dy) (A × 2 sisi) = berat pelat (W)
dy = [(8 – 1)/(2 × 1000)] m dan dU = 4 m/s
F = 2 × 10–2 [4/{(8 – 1)/(2 × 1000)}] [0.15 × 0.15 × 2] = 1.02 N
Berat pelat (W) = 1,02 Newton
8. Periksa jawaban untuk meyakinkan bahwa hal itu masuk akal dengan
apa yang diasumsikan.
46
Contoh 1.6
Hitunglah besarnya hambatan minyak yang mempunyai kekentalan kinematik
(υ) 2.4 × 10–4 m2/s dan kerapatan (ρ) 900 kg/m3 yang diisikan pada celah sebuah
poros, panjang 0,1 dan diameter 400 mm yang bergerak ke bawah dengan
kecepatan 0,1 m/s pada bantalan yang mempunyai diameter dalam (OD) 402 mm
Jawab.
1. Catat dan fahamilah informasi dari problem yang diberikan
kekentalan kinematik minyak (υ) 2.4 × 10–4 m2/s dan kerapatan (ρ) 900 kg/m3
Dimeter dalam (OD) bantalan 0,402 m. Panjang poros (ℓ) 0,1 m, diameter 0,4
m, kecepatan poros (U) = 0,1 m/s.
2. Catat dan fahamilah pertanyaan dan apa yang harus dijawab.
a . Hitung hambatan minyak (τA) Newton d = 0, 1 m
Permukaan kendali
3. Pilih dan gambarkan sistem atau
volume kendali yang digunakan. y = rb-rp = 1 mm
ℓ =0, 1 m
Pastikan kondisi batas dari sistem
atau volume kendali, gunakan poros
arah koordinat yang tepat/benar.
47
4.Tulislah hukum dan rumus yang digunakan
dU
Hukum Newton Kekentalan τμ , F τA
dh
5. Pergunakan satuan/unit yang benar
Gaya dalam Newton, SI Unit
7. Lakukan perhitungan
Gaya, F berlawanan dengan gerak poros = shear stress (τ) × luas
F = μ (du/dy) ( π × d × ℓ )
μ = υ x ρ = 2.4 × 10–4 × 900 Ns/m2, dU = 0.1 m/s, ℓ = 0.1 m, d = 0.4 m
y = (402 – 400)/(2 × 1000) m,
Substitusi,
F = 2.4×10–4 ×900 ×{(0.1–0)/[(402 – 400)/(2 ×1000)]}(π ×0.4×0.1) = 2714 N
8. Periksa jawaban untuk meyakinkan bahwa hal itu masuk akal dengan
apa yang diasumsikan. 48
Contoh 1.7
Pengukur viskositas mempunyai silinder berdiameter 20 cm dan tinggi 20 cm,
tergantung pada pegas torsi(torsion spring). Sebuah penutup mengelilingi
silinder berputar (n) 900 rpm dan mempunyai torsi 0.2 Nm. Jika lapisan minyak
antara penutup dan silinder tebalnya 0,15mm, hitung kekentalan dinamik
minyak.
Jawab.
1. Catat dan fahamilah informasi dari problem yang diberikan
Dimeter dan tinggi silinder masing2 0,2 m. Putaran silinder (n) = 900 rpm,
torsi 0,2 Nm, tebal lapisan minyak (y) = 0,15 mm.
2. Catat dan fahamilah pertanyaan dan apa yang harus dijawab.
a . Hitung kekentalan dinamik minyak (μ) Ns/m2.
3. Pilih dan gambarkan sistem atau
L=200 mm
volume kendali yang digunakan.
0,15 mm d = 200 mm
Pastikan kondisi batas dari sistem
atau volume kendali, gunakan
arah koordinat yang tepat/benar.
n = 900 rpm
h
Air & gelas
z
o y
52
Tegangan Permukaan ()
air kaca 00
air raksa kaca - udara 1300
54
TEGANGAN PERMUKAAN
r
p Gaya
F = tekanan dalam (internal
pressure)
F = p. r2
56
Contoh : fluida dalam pipa gelas kapiler
D cos – W = 0
Pipa gelas
D cos =W
h 2
W
W = D xhx
DD fluida
4
4 D cos
h
D
2
4 cos
h
D
57
GAS IDEAL
persamaan keadaan p = mRT
= spesific volume (m3/kg) (1/)
p = tekanan (N/m2)
R= konstanta gas udara,
= Universal Gas Constant = 8.3143 KJ/kg-mole K
= 287 N. m/kg.K
T = temperature absolute ( K )
m = jumlah molekul
Sehingga dapat ditulis :
p = mRT ( N/m2)
p1 ν1 p2 ν2
T1 T2 58
Contoh 1.8
Sebuah balon berisi 6 kg gas hidrogen pada tekanan ukuran 2 bar dan suhu 20°C.
Berapa diameter balon saat berada pada ketinggian yang bertekanan 0,2 bar dan
suhu -60° C. Anggaplah suhu di dalam dan di luar balon sama.
Jawab.
1. Catat dan fahamilah informasi dari problem yang diberikan
Massa Hidrogen (m) = 6 kg, p1 = 2 bar = 2 x 101 kPa, t1 = 20°C
p2 = 0,2 bar = 0,2 x 101 kPa, t2 = 20°C
2. Catat dan fahamilah pertanyaan dan apa yang harus dijawab.
a . Hitunglah diameter balon pada kondisi ke 2,p2 = 0,2 bar
3. Pilih dan gambarkan sistem atau
volume kendali yang digunakan.
Pastikan kondisi batas dari sistem ----
atau volume kendali, gunakan
arah koordinat yang tepat/benar.
59
4.Tulislah hukum dan rumus yang digunakan
Hukum gas ideal p = m R T
5. Pergunakan satuan/unit yang benar
Tekanan dalam Pascal, SI Unit
6. Tulislah daftar asumsi yang tepat untuk digunakan.
Pada fluida mampu mampat volume akan dipangaruhi tekanan dan suhu
7. Lakukan perhitungan
pυ = mRT υ1 = [(m RT1)/p1], untuk hidrogen, massa molekul = 2, sehingga
Rhidrogen = 8314/2 = 4157 J/kgK, ∴ υ1 = 6 × 4157×(273 + 20)/2 ×105 = 36.54 m3
Setelah balon mencapai ketinggian tertentu , υ2 [(p1 υ1 )/T1] = [(p2 υ2 )/T2]
[(2 × 105 × 36.54)/(273+20)] = [(0.2) × 105 × υ2)/(273 – 60)]
sehingga,
υ2 = 265.63 m3, Anggaplah bentuk balon bulat dengan jari2 r,
Volume = (4/3) π r3 = 265.63 m3
Jari2, r = 3.99 m, diameter balon = 7.98 m
(Tekanan dalam balon lebih besar sedikit untuk mengatasi tegangan material
dinding)
60
Tekanan Uap
Jika tekanan zat cair lebih besar dari tekanan uap
(dalam cairan tersebut) pertukaran antara zat cair dan
uap hanya terjadi dalam penguapan pada antar
mukanya.
pcairan < puap gelembung cairan
(mendidihkan air)
tekanan uap air dinaikkan >
tekanan air
Tekanan cairannya diturunkan akan terjadi
peronggaan kavitasi
Nilai (koefisien) kavitasitanpa unit :
pa = tekanan sekitar (N/m2)
pa p v
Ca
1 pv = tekanan uap (N/m2)
V2
2
V = kecepatan aliran (m/s)
61
Kompresibilitas atau Elastisitas
Fluida dapat berdeformasi atau berubah bentuk
akibat geseran viskous atau kompresi
(pemampatan) oleh suatu tekanan dari luar yang
bekerja terhadap volume fluida.
Kompresibilitas (kemampatan) di-definisikan
menurut bulk modulus elastisitas rata2 :
p2 p1 p
K
(V2 V1 ) / V1 V / V
V1,2 = Volume zat pada tek. p1& p2
Untuk gas bulk modulus bervariasi thd. tekanan
62
Apabila perubahan tekanan dan volume mendekati
limit (infinitesimal), maka :
dp
K
dV / V
dalam satu satuan unit massa zat (gas),
dp
K ( Pa )
dv / v
dan
dp
K ( Pa )
d /
63
Bulk modulus elastisitas K penting dalam akustika,
kecepatan bunyi atau suara dalam suatu medium adalah :
c (K / )
Untuk gas biasanya dirambatkan
secara isentropik, Kisentropik = k p,
dimana k = cp/cv) , sehingga
c ( kp / ) kRT
untuk udara k = 1,4
R = Universal Gas Constant = 8.3143 KJ/kg-mole K=287 Nm/kg K
64