Anda di halaman 1dari 21

BUKU AJAR

TERMODINAMIKA I

Disusun oleh :
Wahyu Firmansah (21050121120034)
Dimas Gerald Ikhwanul Mukmin (21050121140210)
Athaya Mirabel (21050121140214)
Anindita Syafa Nabila Rizky (21050121140142)
Ghossan Putra Setiawan (21050121140138)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

TAHUN AJARAN 2022/2023


DAFTAR ISI

1.1 PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat ................................................................................................... 2
B. Relevansi ................................................................................................................ 2
C. Kompetensi ............................................................................................................. 2
1.2 PENYAJIAN
A. Pengukuran Massa, Panjang, Waktu, dan Gaya ..................................................... 3
B. Satuan SI ................................................................................................................. 3
C. Satuan Inggris ......................................................................................................... 5
D. Sifat Ekstensif ......................................................................................................... 6
E. Sifat Intensif ........................................................................................................... 7
F. Pembagian Sifat Ekstensif dan Intensif .................................................................. 7
G. Perbedaan Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Termodinamika .............................. 9
H. Contoh Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Kehidupan .......................................... 9
I. Design Teknik ........................................................................................................ 10
J. Analisis ................................................................................................................... 10
K. Metodologi Penyelesaian Masalah Teknik ............................................................. 11
1.3 PENUTUP
A. Rangkuman ............................................................................................................. 12
B. Latihan Soal ............................................................................................................ 12
C. Tes Formatif ........................................................................................................... 13
D. Kunci Jawaban ....................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

SENARAI ............................................................................................................................... 17

1
RPS 2 BAB 1

Pengukuran Massa, Panjang, Waktu, dan Gaya, Intensif


dan Extensive Properties, Design Teknik dan Analisis

1.1 PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Pada Buku Ajar kali ini akan dibahas mengenai pengukuran massa, panjang, waktu, dan
gaya, sifat ekstensif dan intensif, serta design teknik dan analisis. Sifat ektensif dipengaruhi oleh
ukuran sistem dan dapat berubah terhadap waktu dan sifat intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran
sistem. Desain adalah pengambilan keputussan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip ilmu
teknik, ekonomi, dan matematika yang berlangsung secara berulang ketika membuat sistem.
Sedangkan analisis adalah pemilihan dan penyatuan komponen menjadi satu bentuk utuh.
B. Relevansi
Dalam aplikasi termodinamika akan digunakan berbagai satuan dasar untuk melakukan
pengukuran, besaran yang paling sering digunakan adalah besaran massa, panjang, waktu, gaya,
dan temperatur. Dalam melakukan perhitungan pula, perlu diperhatikan sifat intensif dan
ekstensifnya. Lalu, dalam menyelesaikan suatu kasus kita perlu memahami design teknik dan
analisisnya agar dapat menemukan solusi terbaik serta terukur melalui kaidah-kaidah dan prinsip
teknik, seperti penggunaan hukum kekekalan massa, hukum kekekalan energi, dan hukum kedua
termodinamika.
C. Kompetensi
Diharapkan mahasiswa mampu menggunakan satuan SI maupun English Engineering
Unit, mampu menyelesaikan masalah termodinamika dengan metoda yang tepat, mampu
memahami intensive dan extensive properties, dan mampu melakukan design teknik dan analisis
secara tepat setelah membaca dan memahami Buku Ajar ini.

2
1.2 PENYAJIAN
A. Pengukuran Massa, Panjang, Waktu, dan Gaya
Definisi dari satuan adalah sejumlah tertentu dari besaran yang dapat digunakan untuk
mengukur besaran lain dari jenis yang sama dengan melakukan perbandingan. Contoh-contoh
dari satuan adalah meter (m), kilometer (km), feet (ft), inci (in), kilogram (kg), sekon (s), dan
lain-lain. Besaran dibagi menjadi dua, yaitu besaran pokok (base quantity) dan besaran turunan
derived quantity). Besaran yang hanya dapat digambarkan oleh satu besaran saja dinamakan
dimensi utama atau besaran pokok.
Dimensi kedua merupakan turunan dari dimensi utama. Dimensi kedua menggunakan dua
besaran (baik yang sama maupun berbeda) untuk menggambarkannya. Contoh dari dimensi
kedua adalah kecepatan yang menggunakan besaran panjang dan waktu. Dimensi utama yang
sering digunakan dalam penerapan mekanika ada dua. Yang pertama merupakan massa, panjang,
dan waktu. Yang kedua adalah gaya,, massa, panjang, dan waktu. Seringkali ada penambahan
dimensi utama lain jika diperlukan pada suatu kajian. Contohnya adalah temperatur yang
digunakan untuk mengkaji termodinamika dan arus listrik untuk mengkaji kelistrikan.
Diiperlukan penetapan satuan dasar (base unit) dari tiap dimensi utama tersebut. Satuan
dari semua besaran lalu diturunkan menurut satuan dasarnya. Satuan dasar yang dapat digunakan
secara umum dibagi menjadi dua, yaitu SI (Satuan Internasional) dan satuan Inggris.
B. Satuan SI
Sataun Internasional atau SI adalah singkatan dari Systeme International d’Unites (Sistem
Satuan Internasional). Sistem Satuan Internasional merupakan sistem satuan yang
dikembangkan di bawah Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (General Conference on
Weights and Measures/GCPM) dan hampir digunakan secara universal [1].
Tabel 1.1 Satuan untuk Massa, Panjang, dan Gaya
Sistem Internasional Sistem Inggris
Besaran
Satuan Simbol Satuan Simbol
massa kilogram kg pound massa lb
panjang meter m feet ft
waktu detik s detik s
newton pound gaya / pound force
gaya N lbf
(=1kg.m/s2) (=32,1740 lb.ft/s2)

3
Pada Tabel 1.1 diberikan perbedaan penulisan satuan antara Satuan Internasional dan
Satuan Inggris. Untuk mengukur panjang, satuan dasar SI yang digunakan adalah meter (m).
meter diartikan sebagai panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya dalam kondisi
vakum/hampa pada durasi 1/299792458 sekon [2]. Sedangkan, untuk satuan dasar waktu yaitu
detik (s) atau sekon. Satu sekon didefinisikan sebagai durasi 9.192.631.770 Hz periode radiasi
yang sesuai dengan transisi tertentu siklus radiasi atom Cesium-133 [3]. Atom Cesium-133
merupakan satu-satunya atom Cesium yang stabil [4].
Untuk massa, satuan dasar SI yang digunakan ialah kilogram (kg). Satuan kilogram
didefinisikan oleh International Prototyipe of Kilogram. Massa silinder platinum-iridium dengan
ukuran tertentu yang disimpan di International Bureau of Weights and Measures yang
beralamatkan di Paris menjadi standar 1 kilogram.. Sedangkan, standar massa untuk Amerika
Serikat disimpan oleh National Institute of Standard and Technology.
Satuan SI bagi gaya yaitu Newton. Newton merupakan satuan turunan yang terdiri dari
satuan dasar massa, panjang, dan waktu. Satu Newton sama dengan kg.m/s2. Menurut hukum
kedua Newton, gaya neto yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan perkalian massa dan
percepatan benda. Sehingga, dapat dituliskan sebagai

𝐹 = 𝑚𝑎 (1.1)
Definisi dari satu Newton merupakan besarnya gaya yang dibutuhkan massa 1 kg untuk
menambah percepatan 1 m/s2 [5]. Selaras dengan yang disebutkan persamaan (1.1).

𝑚
1 𝑁 = (1 𝑘𝑔) (1 ) = 1 𝑘𝑔 ∙ 𝑚/𝑠 2 (1.2)
𝑠2
Contohnya jika diketahui suatu benda memiliki massa 1000 kg terletak di atas permukaan
bumi. Apabila percepatan gravitasi bumi adalah 9,80665 m/s2, maka perhitungannya adalah

𝐹 = 𝑚𝑎
𝑚
𝐹 = (1000 𝑘𝑔) (9,80665 2 ) = 9806,65 𝑘𝑔 ∙ 𝑚/𝑠 2 (1.3)
𝑠
Apabila ingin dikonversikan dalam satuan Newton, maka dapat menggunakan persamaan (1.2)
sehingga menjadi

𝑚 1𝑁
𝐹 = (9806,65 𝑘𝑔 ∙ ) | | = 9806,65 𝑁 (1.4)
𝑠 2 1 𝑘𝑔 ∙ 𝑚
𝑠 2

4
Pada perhitungan gaya tersebut, terlihat bahwa faktor konversi ditandai dengan bracket garis
tegak.
Berat merupakan suatu ukuran yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Contohnya adalah
berat batu dengan massa 1 kg di bumi akan lebih besar dari batu dengan massa yang sama jika
diletakkan di bula karena gaya gravitasi bumi lebih besar dibandingkan gaya gravitasi bulan.
Sedangkan untuk ukuran massa adalah banyaknya partikel yang terkandung dalam suatu benda.
Dalam termodinamika, terdapat besaran temperatur yang menjadi pokok bahasan utama.
Satuan Internasional besaran temperatur yaitu Kelvin. Terdapat satuan lain dari temperature yang
sering digunakan yakni, celsius (°C).
𝑇(°𝐶) = 𝑇(𝐾) – 273,15 (1.5)
Temperatur dalam skala Celsius, lebih rendah 273,15 dibanding skala Kelvin.
C. Satuan Inggris
Sistem satuan yang digunakan Amerika Serikat yakni Sistem Satuan Inggris. Satuan
Dasar Inggris (English Base Units) untuk massa, panjang, waktu, dan gaya dapat dilihat di Tabel
1.1 dan dapat dilihat pula perbedaannya dengan Satuan Internasional.
Satuan Inggris untuk panjang yakni feet (ft). Apabila dikonversi dalam meter, maka
1 𝑓𝑡 = 0,3048 𝑚 (1.6)
Sedangkan, jika satuan feet dijadikan satuan inci, maka
1 𝑓𝑡 = 12 𝑖𝑛 (1.7)
1 𝑖𝑛 = 2,53 𝑐𝑚 (1.8)
Untuk satuan waktu, lebih sering digunakan detik (s) dalam perhitungan, meskipun ada menit
dan jam lebih memudahakn detik. Lalu, untuk satuan massa dalam Satuan Inggris yakni pound
mass (lb/lbm). Jika dikonversi dalam kilogram, maka
1 𝑙𝑏 = 0,45359237 𝑘𝑔 (1.9)
Berdasarkan rumus perhitungan gaya yang telah ditunjukkan oleh Persamaan (1.1).
Satuan Inggris untuk gaya adalah pound force (lbf). Dapat dikatakan dalam Satuan Inggris, 1 lbf
merupakan gaya yang diperlukan untuk mempercepat objek dengan massa 1 lb pada percepatan
gravitasi standar (32.1740 ft/s2) yang ditunjukkan oleh Tabel 1.1. Apabila dituliskan dalam
rumus, maka hasilnya adalah
𝑓𝑡
1 𝑙𝑏𝑓 = (1 𝑙𝑏) (32,1740 ) = 32,1740 𝑙𝑏 ∙ 𝑓𝑡/𝑠 2 (1.10)
𝑠2

5
Penggunaan pound gaya (lbf) tidak sama dengan penggunaan pound massa (lb). Karena
gaya berbeda dengan massa, gaya merupakan hasil dari perkalian massa dengan percepatannya.
Contohnya adalah jika terdapat soal diminta untuk menentukan berat benda yang memiliki massa
1000 lb di tempat yang memiliki percepatan gravitasi sebesar 32,0 ft/s2. Maka, dengan memakai
persamaan (1.1) dan (1.10) sebagai pengkonversi satuan dapat diperoleh perhitungan

𝑓𝑡 1 𝑙𝑏𝑓
𝐹 = 𝑚𝑎 = (1000 𝑙𝑏) (32,0 )| | = 994,59 𝑙𝑏𝑓 (1.11)
𝑠2 𝑓𝑡
32,1740 𝑙𝑏 ∙ 2
𝑠
Terlihat jelas bahwa pound gaya berbeda dengan pound massa.
Gaya juga merupakan besaran utama dengan satuan dasar yang bebas terhadap satuan
yang digunakan sebagai dimensi utama yang lain. Massa, panjang, dan waktu merupakan
besaran utama, maka dapat diturunkan sebagai konstanta kesetaraan sesuai dengan hukum
keadaan Newton
1
𝐹= 𝑚𝑎 (1.12)
𝑔𝑐
𝑔𝑐 merupakan konstanta dasar fisika yang menunjukkan kesetaraan antara gaya dengan perkalian
massa dan percepatan. Sehingga, pound gaya adalah besarnya gaya yang berkerja pada 1 pound
massa yang terletak di permukaan bumi dengan percepatan gravitasi standar 32,1740 ft/s2. Maka,
dapat dituliskan persamaan sebagai berikut
𝑓𝑡
(1 𝑙𝑏) (32,1740 )
𝑠2 (1.13)
1 𝑙𝑏𝑓 =
𝑔𝑐
𝑙𝑏 ∙ 𝑓𝑡 (1.14)
𝑔𝑐 = 32,170
𝑙𝑏𝑓 ∙ 𝑠 2
Dari hasil persamaan (1.14) tersebut, dapat diketahui bahwa konstanta kesetaraan hukum
Newton kedua memiliki besaran dan sifat numerik yang tidak sama dengan satu. Gaya dapat
dijadikan besaran utama maupun turunan.
D. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif bergantung pada ukuran atau massa. Bila harga parameter dari keseluruhan
sistem merupakan jumlah dari harga komponen individunya di sistem tersebut, maka parameter
tersebut disebut sifat ekstensif. Contohnya, volume total , massa total, dan energi total sistem [6].

6
Misalnya, volume yang ditempati air dalam dua buah gelas merupakan jumlah dari
volume air di tiap gelas tersebut. Volume, massa dan energi adalah sifat-sifat ekstensif yang
khas. Sifat ekstensif dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat berubah menurut waktu.
Jika E1,E2,.....,Er, adalah sifat-sifat ekstensif, maka satu di antaranya biasanya akan
ditentukan oleh dua variabel instensif yang sama, Sehingga:
𝐸𝑖 = 𝑚 𝑥 𝑓(𝐼1, 𝐼2) (𝐼 = 1,2, … . , 𝑟) (1.15)
Persamaan ini menyatakan juga bahwa Ei sebanding dengan m, karena Ei aditif. Akan
ternyata bahwa hasil bagi Ei/m, di antaranya spesifik adalah contohnya anggota dari kelompok
variable intensif. Hasil bagi seperti itu dinamakan sifat-sifat spesifik. Dalam suatu fase yang
berupa campuran perlu untuk merincikan susunannya:
𝐸𝑖 = 𝑚 𝑥 𝑓(𝐼1, 𝐼2, 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑞 − 1) (1.16)
E. Sifat Intensif
Sifat intensif adalah sifat yang tidak tergantung pada ukuran atau massa sistem. Sifat
intensif tidak dapat di akumulasikan. Nilai sifat intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan
bervariasi di setiap bagian sistem. Sehingga, sifat intensif merupakan fungsi waktu.
Temperatur sistem bukanlah jumlah dari temperatur-temperatur bagian sistem. Begitu
juga dengan tekanan dan kerapatan sistem. Sifat-sifat seperti temperatur, volume spesifik,
tekanan dan kerapatan ini disebut sifat intensif [6]. Misalkan, terdapat sebongkah garam dipecah
menjadi kecil-kecil maka sifat yang tetap sama seperti kerapatan, suhu, massa jenis garam [7].
F. Pembagian Sifat Ekstensif dan Intensif
Terdapat beberapa besaran yang digolongkan menjadi sifat ekstensif dan intensif, berikut
tabel pembagiannya.
Tabel 1.3 Pembagian Sifat Ekstensif dan Intensif
Sifat Ekstensif Sifat Intensif
1. Massa (mass) 1. Temperatur
2. Panjang (length) 2. Potensial kimia
3. Volume 3. Massa jenis (density)
4. Entropi (entropy) 4. Viskositas (viscosity)
5. Entalpi (enthalpy) 5. Kecepatan (velocity)
6. Energi (energy) 6. Hambatan elektrik
7. Hambatan Elektrik (electrical resistance) 7. Energi

7
Tabel 1.3 Pembagian Sifat Ekstensif dan Intensif (Lanjutan)
Sifat Ekstensif Sifat Intensif
10. Nomor partikel (particle number) 8. Kapasitas kalor spesifik
9. Kekerasan
10. Titik lebur dan titik didih
11. Tekanan
12. Kelenturan
13. Elastisitas
14. Sifat dapat tempa
15. Sifat kemagnetan
16. Konsentrasi

Tabel 1.3 menyebutkan contoh besaran yang termasuk ke sifat ekstensif atau intensif.
Nilai intensif bisa didapatkan dari hasil pengoperasian nilai ektensif. Nilai massa jenis termasuk
sifat intensif, berasal dari pembagian volume dan massa yang keduanya adalah nilai ekstensif
Terdapat hubungan antara sifat intensif dan ekstensif dalam penulisan lambang faktor
turunan dari nilai intensif spesifik. Nilai spesifik adalah nilai yang didapatkan dari nilai ekstensif
per massa zat. Misalnya, volume V (huruf besar), sedangkan volume spesifik dilambangkan v.
Tabel 1.4 Satuan dan Simbol untuk Sifat Ekstensif dan Intensif

Sifat Ekstensif Simbol Satuan Sifat Intensif Simbol Satuan

Volume V 𝑚3 atau l Volume pesifik V 𝑚3 /𝑘𝑔 atau l/kg


Energi dalam
Energi dalam U Joule U Joule/kg
spesifik
Entropi S Joule/K Entropi spesifik S Joule/(kg·K)

Entalpi H Joule Entalpi spesifik h Joule/kg


Energi bebas Energi bebas gibs
G Joule g Joule/kg
gibs spesifik
Kapasitas panas Kapasitas panas
𝐶𝑉 Joule/K 𝑐𝑣 Joule/(kg·K)
pada volume pada volume
konstan konstan spesifik
Kapasitas panas Kapasitas panas
pada tekanan 𝐶𝑃 Joule/K pada tekanan 𝑐𝑝 Joule/(kg·K)
konstan konstan spesifik

8
Pada Tabel 1.4 disebutkan besaran yang termasuk sifat ekstensif atau intensif berbeda
simbol dan satuannya. Sifat spesifik dinotasikan dengan basis per massa, sedangkan volume
spesifik adalah kebalikan dari massa jenis zat. Demikian halnya juga dengan nilai intensif massa
molar, volume molar, dan sejenisnya didapatkan dari nilai ekstensif di bagi dengan jumlah mol
zat tersebut.
G. Perbedaan Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Termodinamika
Perbedaan sifat ekstensif dan intensif dalam Termodinamika yaitu untuk sifat ekstensif
yang pertama yaitu nilai total dari keseluruhan sistem sedangkan sifat intensif tidak dapat
diakumulasikan. Lalu sifat ekstensif dipengaruhi ukuran sistem sedangkan sifat intensif tidak
dipengaruhi oleh sistem. Sifat ekstensif juga merupakan fungsi waktu sedangkan sifat intensif
fungsi waktu dan posisi [7].
H. Contoh Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Kehidupan
Berikut adalah contoh dan ilustrasi sifat ekstensif benda atau sifat benda yang bergantung
pada banyak sedikitnya benda.
1. Gula pasir satu sendok dan satu cangkir akan mempunyai massa yang tidak sama, maka
massa merupakan sifat ekstensif dari gula pasir.
2. Dua keping uang logam mempunyai massa gabungan yang merupakan jumlah dari massa
masing-masing keping uang itu, nilai-nilai dari sifat intensif yang sama dapat
dijumalahkan.

Gambar 1.1 Gambar digunakan untuk menjelaskan konsep sifat ekstensif dan intensif

Pada Gambar 1.1 diatas, yaitu barbel, terdapat bagian lingkaran kanan kiri, lalu ada
bagian pipa panjang. Jika ekstensif, maka akan ditambahkan jumlahnya, seperti massa, volume,
dan panjangnya untuk satu kesatuan utuh pada barbel. Sedangkan jika intensif, nilainya hanya
satu, tidak akan ditambahkan. Jika barbel tersebut dipanaskan, di seluruh komponennya maka
akan tetap sama suhunya, missal 50 derajat akan tetap 50 derajat tidak bertambah suhunya.
9
I. Design Perancangan
Perancangan adalah proses yang sistematis dan cerdas dimana perancang menghasilkan,
mengevaluasi, dan menentukan konsep untuk perangkat, sistem, atau proses yang bentuk dan
fungsi mencapai tujuan klien atau kebutuhan pengguna serta memenuhi serangkaian constraints
tertentu [9]. Perancangan berarti cara sistematis untuk menghasilkan, atau langkah-langkah yang
digunakan untuk memproduksi, produk atau proses fungsional [10]. Perancangan teknik
merupakan proses pengambilan keputusan kreatif dan berulang dengan ilmu dasar, matematika,
dan teknik untuk mengubah sumber daya menjadi sebuah solusi [11].
Proses perancangan yaitu serangkain langkah yang diikuti oleh para insinyur untuk
menemukan solusi suatu masalah [12]. Proses perancangan dianggap sebagai pemecahan
masalah yang kreatif melalui serangkaian langkah yang mengarah dari konsep awal hingga
realisasi [13]. Elemen dasar dari proses perancangan teknik adalah penetapan tujuan dan kriteria,
sintesis, analisis, kontruksi, pengujian, dan evaluasi. Perancangan teknik umumnya disesuaikan
dengan berbagai kendala (constraints).
Tahapan awal dalam design teknik meliputi penentuan spesifikasi kinerja kuantitatif, dan
mengidentifikasi design yang dapat dilakukan sesuai dengan spesifikasinya. Design yang dapat
dilakukan umumnya design teknik terbaik yang memenuhi kriteria seperti biaya rendah, ringan,
efisiensi tertinggi, dan sebagainya. Pertimbangan lain yang digunakan dalam design teknik
meliputi keandalan, kemudahan manufaktur, pemeliharaan, dan pertimbangan pasar.
J. Analisis
Analisis adalah pemilihan dan penyatuan komponen menjadi satu bentuk untuk melalui
serangkaian kajian. Analisis bertujuan untuk membantu membuat keputusan dan memandu
proses perancangan serta menyakinkan bahwa seluruh komponen terpadu dengan baik dalam
memenuhi biaya, standar, dan perarturan yang berlaku.
Insinyur umumnya melakukan analisis di dalam proses perancangan. Analisis sistem
termodinamika secara langsung maupun tidak langsung menggunakan satu atau lebih 3 hukum
dasar. Ketiga hukum dasar ini adalah :
1. Hukum kekekalan massa
Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa suatu sistem tertutup (dalam pengertian
sistem yang sepenuhnya terisolasi) tetap konstan sepanjang waktu [14].
2. Hukum kekekalan energi

10
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan, tetapi hanya berubah bentuk [15].
3. Hukum kedua termodinamika
Hukum kedua termodinamika berkaitan dengan arah alami proses energi. Misalnya,
menurut hukum ini, panas dengan sendirinya akan mengalir dari benda panas ke benda
yang lebih dingin. Hukum kedua menjelaskan fakta bahwa mesin panas tidak akan pernah
bisa sepenuhnya efisien dapat mengubah semua energi panas dari bahan bakarnya
menjadi energi mekanik. Sebaliknya, mesin mentransfer sebagian energi panasnya ke
objek yang lebih dingin di sekitarnya [16]. Dapat disimpulkan bahwa Hukum
termodinamika menyatakan tidak mungkin perangkat yang beroperasi dalam siklus untuk
sepenuhnya mengubah panas menjadi kerja.

Tahapan awal dalam analisis termodinamika adalah mendefinisikan sistem dan


menetapkan hubungan yang terkait dengan lingkungannya. Selanjutnya, perhatikan hubungan
pada hukum fisika dan berbagai hubungan yang memungkinkan sistem dapat dijelaskan ke
dalam bentuk model teknik (engineering model). Dalam praktik, para insinyur menggunakan
model untuk mendapatkan pengetahuan dan berfungsi sebagai panduan untuk implementasi
sistem [11]. Analisis Teknik sangatlah efektif apabila dilakukan secara sistematik.
K. Metodologi Penyelesaian Masalah Teknik
Metodologi penyelesaian masalah teknik merupakan tujuan agar kita dapat
menyelesaikan berbagai permasalah teknik yang berkaitan dengan prinsip yang ada dalam
termodinamika. Untuk memudahkan penyelesaian dari berbagai permasalahan teknik, sangatlah
dianjurkan untuk menggunakan lima tahap yang ada, seperti: diketahui, ditanyakan, gambar
skema dan data yang tersedia, asumsi, dan analisis.
“Diketahui” merupakan penyelesaian dengan cara menuliskan menggunakan kata-kata
sendiri dari poin-poin yang kita ambil dari soal. “Ditanyakan” merupakan penyelesaian dengan
cara menuliskan apa saja yang ditanyakan dari soal atau masalah yang disediakan. Gambar
skema dan data yang tersedia merupakan penyelesaian dengan cara menggambar skema dari
sistem permasalahan yang disediakan. Asumsi merupakan penyelesaian dengan cara
mengasumsikan dan mengidealisasi untuk menyederhanakan masalah yang tersedia. Analisis
merupakan penyelesaian yang berhubungan dengan asumsi, dimana asumsi dan idealisasi yang
sudah dibuat sebelumnya.

11
1.3 PENUTUP
A. Rangkuman
Satuan adalah sejumlah tertentu dari besaran yang dapat digunakan untuk mengukur
besaran lain dari jenis yang sama dengan melakukan perbandingan. Besaran dibagi menjadi dua
yaitu besaran utama dan besaran turunan. Sistem satuan yang umum diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu Sistem Internasional dan Sistem Inggris.
Sifat Ekstensif dalam termodinamika adalah sifat yang tergantung pada ukuran atau
massa sistem. Sifat intensif adalah sifat yang tidak tergantung pada ukuran atau massa sistem.
Sifat intensif (intensive property) tidak dapat di akumulasikan seperti sifat ekstensif. Nilai sifat
intensif tidak dipengaruhi oleh ukuran sistem dan dapat bervariasi di setiap bagian sistem.
Design teknik adalah proses merancang sistem, komponen, atau proses untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Analisis adalah pemilihan dan penyatuan komponen menjadi satu bentuk
untuk melalui serangkaian kajian dan membantu membuat keputusan.
B. Latihan Soal
Berikutt terdapat contoh-contoh soal yang dapat menjadi latihan untuk menguji
pemahaman terkait materi dari RPS 2 ini..
1. Jelaskan yang dimaksud standar ukuran 1 kg!
2. Jelaskan jenis besaran yang Anda ketahui!
3. Uraikan definisi dari 1 Newton!
4. Apa perbedaan dari lb (pound mass) dan (pound force)?
5. Jelaskan perbedaan antara sifat ekstensif dan intensif zat!
6. Jelaskan mengapa temperature termasuk ke dalam sifat intensif!
7. Jelaskan tentang Design Teknik!
8. Jelaskan tentang analisis!
9. Sebutkan elemen dasar dalam design teknik!
10. Sebutkan hukum dasar yang digunakan dalam melakukan analisis!
Kunci Jawaban
1. Standar ukuran 1 kg (kilogram) ditentukan oleh massa silinder platinum-iridium dengan
ukuran tertentu yang disimpan di Biro Internasional untuk Berat dan Pengukuran
(International Bureau of Weights and Measures).

12
2. Besaran dibagi menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran yang
hanya dapat digambarkan oleh satu besaran saja dinamakan dimensi utama atau besaran
pokok. Kemudian dimensi utama dapat digunakan untuk mengukur dimensi kedua atau
besaran turunan. Sehingga, dimensi kedua merupakan turunan dari dimensi utama.
3. Newton merupakan unit satuan dari gaya. 1 Newton didefinisikan sebagai besarnya gaya
yang dibutuhkan suatu massa 1 kg untuk mempercepat dengan percepatan 1 meter per
detik kuadrat (1 m/s2).
4. Perbedaan dari keduanya adalah jika pound mass merupakan besarnya massa yang
dikandung oleh suatu material, sedangkan pound force (lbf) merupakan representasi dari
besarnya gaya yang diperlukan untuk memindahkan benda seberat 1 lbm dengan
percepatan sebesar 32,1740 ft/s2.
5. Sifat ekstensif merupakan sifat zat yang bergantung pada jumlah atau ukuran zat.
Contohnya volume dan massa. Sedangkan sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak
bergantung pada jumlah ataupun ukuran zat. Contohnya massa jenis, warna, bau, rasa.
Sifat intensif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sifat fisis dan sifat kimia.
6. Karena temperature tidak tergantung pada jumlah dan ukuran. Sebagai contoh, jika
terdapat 2 ember air dengan masing-masing memiliki suhu berbeda, yaitu 20°C dan 60°C,
bukan berarti jika 2 air dalam ember tersebut dicampur, suhunya akan menjadi 80°C
7. Design teknik adalah proses merancang sistem, komponen, atau proses untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
8. Analisis adalah pemilihan dan penyatuan komponen menjadi satu bentuk untuk melalui
serangkaian kajian.
9. Elemen dasar dalam design teknik meliputi penetapan-penetapan tujuan dan kriteria,
sintesis, analisis, konstruksi, pengujian, dan evaluasi.
10. Hukum dasar yang sering digunakan dalam analisis yaitu, hukum kekekalan massa,
hukum kekekalan energi, dan hukum kedua termodinamika
C. Tes Formatif
Berdasarkan materi yang diperoleh dari RPS 2 di atas, berikut adalah beberapa penerapan
terkait materi tersebut.
1. Sebuah mobil bermassa 2 ton sedang mogok. Mobil tersebut kemudian didorong oleh 4
orang. Saat didorong oleh 4 orang tersebut, mobil kemudian bergerak dengan percepatan

13
8 m/s2. Hitunglah gaya yang diberikan masing-masing orang jika diasumsikan tiap orang
memberikan gaya dengan besar yang sama.
2. Sebuah benda memiliki sebuah massa sebesar 32 lb. Ubahlah ke dalam bentuk kg.
3. Sebuah benda memiliki massa 45 kg. Tentukan berat benda tersebut dalam Newton jika
percepatan gravitasi bumi adalah 9,81 m/s2!
4. Sebuah benda memiliki berat 100 𝑙𝑏𝑓 pada suatu tempat yang memiliki percepatan
gravitasi 30 𝑓𝑡/𝑠 2 . Tentukanlah massa benda tersebut dalam 𝑙𝑏.
5. Kapal selam bernama Iona menyelam sedalam 600 meter dibawah permukaan laut. Di
bagian atasnya terdapat pintu horizontal berdiameter 1 meter. Hitunglah gaya pada pintu!
D. Kunci Jawaban
Di bawah ini adalah hasil perhitungan dari soal teks formatif di atas. Terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan dari materi di atas sebelum menjawab soal teks formatif.
1. Diketahui : m = 2 ton; a = 8 m/s2
Asumsi : masing-masing orang memberi gaya yang sama (terdapat 4 orang)
Ditanya : Gaya yang diberikan oleh masing-masing orang?
Jawab : m = 2 ton = 2 |1000 kg| = 2000 kg a = 8 m/s2
Mencari besar gaya yang dilakukan terhadap mobil dengan Hukum Kedua Newton,
𝐹 = 𝑚𝑎
𝑚
𝐹 = 2000 𝑘𝑔 × 8 2 = 16000 𝑚/𝑠 2
𝑠

𝑚 1𝑁
𝐹 = (16000 𝑘𝑔 ∙ )| | = 16000 𝑁
𝑠 1 𝑘𝑔 ∙ 𝑚
2
𝑠2
Karena terdapat 4 orang yang memberikan gaya yang sama besarnya, maka gaya yang
diberikan tiap-tiap orang
𝐹𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐹𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔2 × 𝑛
16000 𝑁 = 𝐹𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔2 × 4
16000 𝑁
𝐹𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔2 =
4
𝐹𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔2 = 4000 𝑁
Jadi, gaya yang diberikan tiap orang untuk mendorong mobil tersebut adalah 4000 N atau
sama dengan 4 kN.

14
2. Diketahui : massa benda = 32 lb
Ditanya : Ubahlah ke dalam bentuk satuan 𝑘𝑔.
Penyelesaian :
0,45359237 𝑘𝑔
𝑚 = 32 𝑙𝑏 = 32 𝑙𝑏 ( )
1 𝑙𝑏
𝑚 = 14,515 𝑘𝑔
Jadi, massa benda 32 lb dalam kg adalah 14,515 kg
3. Diketahui : m = 45 kg g = 9,81 m/s2
Ditanya : W atau berat benda
Jawab : 𝑊 =𝑚×𝑔
𝑚
𝑊 = 45 𝑘𝑔 × 9.81
𝑠2

1𝑁
𝑊 = 441,45 𝑘𝑔. 𝑚/𝑠 2 | 𝑚 | = 441,45 𝑁
1 𝑘𝑔. 2
𝑠
Jadi, berat benda tersebut adalah 441,45 Newton
4. Diketahui : 𝐹 = 100 𝑙𝑏𝑓 𝑎 = 30 𝑓𝑡/𝑠 2
Ditanya : Tentukan massa benda dalam 𝑙𝑏.
Penyelesaian : 𝐹 = 𝑚𝑎
𝑓𝑡
100 𝑙𝑏𝑓 = 𝑚 (30 )
𝑠2
100 𝑙𝑏𝑓 ⋅ 𝑠 2 32,1740 𝑙𝑏 ⋅ 𝑓𝑡/𝑠 2
𝑚= | |
30 𝑓𝑡 1 𝑙𝑏𝑓
𝑚 = 107,246 𝑙𝑏
Jadi, massa benda tersebut dalam lb adalah 107,246 lb
5. Diketahui : h = 600 m (Bagian atas terdapat pintu horizontal 1 meter)
Ditanya : gaya (N)
Jawab :
𝑘𝑔 𝑚
𝑃 = 𝜌𝑔ℎ = (1000 3
) (9,81 2 ) (600 𝑚) = 5,89𝑀𝑃𝑎
𝑚 𝑠
𝜋(1)2 2
𝐹 = 𝑃𝐴 = (5,89𝑥106 𝑁/𝑚2 [ 𝑚 ] = 4,62𝑥106 𝑁
4
Jadi, gaya hidrostatis yang dialami pintu tersebut adalah 4,62 x 106 N.

15
DAFTAR PUSTAKA

[1] Mari L, Blattner P, Pavese F. Improving the understandability of the next edition of the
International System of Units (SI) by focusing on its conceptual structure. Measurement
(Lond). 2017 Apr 1;101:200–5.
[2] Mari L, Goodwin J, Jacobson E, Pendrill L. The definitions of the base units in the revised
SI: A terminological analysis. Measurement (Lond). 2020 Jan 1;150.
[3] Fayet P. A new dual system for the fundamental units including and going beyond the
newly revised SI. Vol. 20, Comptes Rendus Physique. Elsevier Masson SAS; 2019. hlm.
33–54.
[4] Gilbey JD, Wilson M. SI units [Internet]; 2020.
[5] Mechanical Technology for Higher Engineering Technicians. The International System of
Metric Units; 2018.
[6] Asy’Ari Daryus. Termodinamika Teknik, Volume 1, Edisi E-Book. Halaman 16.
Universitas Darma Persada, Jakarta 2019.
[7] Kuncoro L. The Key to Thermodynamics. Surabaya; 2020.
[8] Mukhammad Ramdlan, Tri Ayodha, Amaliyah Rohsari. 2021. Termodinamika Teknik.
Halaman 4.
[9] Ali H, McKenna AF. Representations, between engineering design and engineering
analysis. Dalam: ASEE Annual Conference and Exposition, Conference Proceedings.
American Society for Engineering Education; 2020.
[10] Jawaid, Mohammad, Sami Boufi, Abdul Khalil HPS. 2017. Cellulose-Reinforced
Nanofibre Composites. Halaman 113-127. Woodhead Publishing Ltd. Cambridge, United
Kingdom.
[11] Javidinejad, Amir. “Precision Engineering Design Process for Optimal Design Based on
Engineering Sciences,” Journal Of Mechanical Engineering Research. Halaman 14-21.
Volume 4. Bilingual Publishing Co. USA. Maret 2021.
[12] ILMM. 5 Steps of Engineering Design Process. 2016 [dikutip 2022 Sep 27]; Available
from: https://medium.com/@ILMM_Magazine/5-steps-of-engineering-design-process-
db6e888511c8.
[13] Sabir, Tasneem, John McLoughlin. High-Performance Apparel. Halaman 175-189. Edisi
1. Woodhead Publishing. Oktober 2017.
[14] Speight James G. 2019. Handbook of Industrial Hydrocarbon Processes. Edisi 2. Gulf
Professional Publishing.
[15] Motsanos, Giottis. The Law of Conservation of Energy. Januari 2017.
[16] Syed, Ibrahim. The Second Law of Thrmodynamics. Halaman 2. Oktober 2019.

16
SENARAI

Definisi Rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang
menjadi pokok pembicaraan atau studi

Besaran Nilai numerik yang menunjukkan jumlah sesuatu, biasanya


dinyatakan dalam kelipatan satuan standar

Dimensi Ukuran (panjang, lebar, tinggi, luas, dan sebagainya)

Satuan Standar atau dasar ukuran (takaran, sukatan, uang, dan


sebagainya)

Konferensi Rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat


mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama

Ukuran Bilangan yang menunjukkan besar satuan ukuran suatu benda

Atom Unsur kimia terkecil (setelah nuklir) yang dapat berdiri sendiri
dan dapat bersenyawa dengan yang lain

Radiasi Pemancaran dan perambatan gelombang yang membawa tenaga


melalui ruang atau zantara

Transisi Perubahan keadaan sistem mekanika kuantum dari satu aras


tenaga ke aras tenaga yang lain

Siklus Putaran waktu yang di dalamnya terdapat rangkaian kejadian


yang berulang-ulang secara tetap dan teratur

Periode Kurun waktu tertentu

Gravitasi Kekuatan (gaya) tarik alami suatu benda (bumi, bulan, dll)

Konversi Proses perubahan dari satu bentuk atau format ke bentuk atau
format yang lain

Konstanta Lambang untuk menyatakan objek yang sama dalam keseluruhan


operasi matematika

17
Makroskopik Pernyataan sifat suatu ukuran yang dapat dilihat dengan
menggunakan mata telanjang atau tanpa bantuan alat alat
pembesar.

Parameter Ukuran suatu keadaan secara relatif.

Spesifik Khusus atau bersifat khusus.

Ekstensif Bergantung pada jumlah zat/ materi.

Intensif Tidak bergantung pada jumlah materi.

Entalpi Kaidah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi


dalam, volume dan tekanan panas dari suatu zat.
Entropi Salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam
sistem per satuan temperatur yang tak dapat digunakan untuk
melakukan usaha.
Energi Properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi
fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat
diciptakan maupun dimusnahkan.
Tekstur Sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan
benda
Kekakuan Keras tidak dapat dilentukkan

Temperatur Ukuran kecepatan pergerakan partikel

Viskositas Pengukuran dari ketahanan zat alir (fluid) yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan.
Tekanan Satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A).

Elastisitas Perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel


dengan perubahan variable lainnya.

18
JOBDESC

1. Wahyu Firmansah :
1.1 Pendahuluan
A. Deskripsi Singkat
B. Relevansi
C. Kompetensi
1.2 Penyajian
A. Pengukuran Massa, Panjang, Waktu, dan Gaya
B. Satuan SI
C. Satuan Inggris
1.3 Penutup
A. Rangkuman

5 sitasi

Latihan soal 3

Tes formatif 2

Menyusun laporan sesuai format (memberi cover, daftar isi, dll)

2. Athaya Mirabel :
1.2 Penyajian
D. Sifat Ekstensif
E. Persamaan Intensif
F. Sifat Intensif
G. Pembagian Sifat Ekstensif dan Intensif
H. Perbedaan Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Termodinamika
I. Contoh Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Kehidupan

1 sitasi

Latihan soal 2

19
3. Anindita Syafa Nabila Rizky :
1.2 Penyajian
D. Sifat Ekstensif
E. Persamaan Intensif
F. Sifat Intensif
G. Pembagian Sifat Ekstensif dan Intensif
H. Perbedaan Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Termodinamika
I. Contoh Sifat Ekstensif dan Intensif dalam Kehidupan

2 sitasi

Latihan soal 1

Tes Formatif 1

4. Dimas Gerald Ikhwanul Mukmin :


1.2 Penyajian
J. Design Teknik
K. Analisis
5 sitasi
Latihan soal 2
Tes formatif 2

5. Ghossan Putra Setiawan :


1.2 Penyajian
L. Metodologi Penyelesaian Masalah Teknik
3 sitasi
Latihan soal 2

20

Anda mungkin juga menyukai