Massa (kg)
1 x 1052
7 x 1041
2 x 1030
6 x 1024
7 x 1022
7 x 101
1 x 10-15
1,67 x 10-27
9,11 x 10-31
Jam atom. Standar ini didasarkan pada prinsip transisi atom (proses
berpindahnya atom dari suatu tingkat energi ke tingkat energi yang lebih
rendah). Dalam alat ini, frekuensi transisi atom dapat diukur dengan ketelitian
sangat tinggi yaitu 10-12. Frekuensi ini tidak bergantung pada lingkungan di
mana jam atom ini berada. Oleh karena itu satu detik didefinisikan
sebagai waktu yang diperlukan oleh atom Cesium untuk bergetar
sebanyak 9 192 631 770 kali. Dengan menggunakan jam atom ini, waktu
hanya berubah 1 detik setiap 300 000 tahun.
Besaran Pokok
Satuan
1
2
3
4
5
6
7
panjang
massa
waktu
kuat arus listrik
suhu
Intensitas cahaya
Jumlah zat
meter
kilogram
sekon
ampere
kelvin
mol
kandela (lilin)
Singkatan
m
kg
s
A
K
mol
Cd
Dimensi
L
M
T
I
N
J
Selain besaran pokok di atas masih ada besaran lain, yaitu besaran
pelengkap
No
Besaran Pokok
Satuan
8
9
Sudut datar
Sudut ruang
Radian
Steradian
Singkatan
Dimensi
rad
Sr
a.
b.
c.
d.
e.
Volume (V)
Kecepatan (v)
Percepatan (a)
Gaya (F)
Momentum (p)
Jawab
Besaran-besaran di atas merupakan besaran turunan, oleh karenanya
dimensi dan satuannya dapat diturunkan dari besaran pokok menurut
Sistem Internasional (tabel .)
a. Volume = panjang x lebar x tinggi
Dimensi dari volume dituliskan sebagai [ V ]
[ V ] = [ panjang ] x [ lebar ] x [ tinggi ]
[ V ] = L . L . L = L3
Oleh karena itu gaya dapat diperoleh dengan mengubah lambanglambang dimensi besaran pokok di atas dengan satuan dari besaranbesaran pokok.
Jadi, satuan dari volume (V) = m . m . m = m3
b. Kecepatan
Jarak
= -------Waktu
Kecepatan
[ Jarak ]
= ----------[ Waktu ]
[v]
L
= ----- = L t-1
T
Dengan cara yang sama pada jawaban (a) di atas, maka dari
kecepatan v = ms-1
kecepatan
c. Percepatan = -------------Waktu
LT-1
[ a ] = ------ = L T-2
T
Satuan dari percepatan = m s-2
d. Gaya
= massa x percepatan
[F]
= [ massa ] x [ percepatan ]
[F]
= M . L T-2
Jadi satuan dari F adalah kg m s-2 atau kg m s-2
Bila ada sebuah bola kecil yang dijatuhkan ke dalam suatu cairan, maka
bola tersebut akhirnya akan bergerak di dalam cairan tersebut dengan
kecepatan yang konstan. Besar gaya gesek (F) pada bola tersebut
sebanding dengan lajunya (v) dan sebanding dengan jari-jari bola (r).
Secara matematis dapat dituliskan dengan
F = K rv
dan K merupakan konstanta pembanding. Tentukan dimensi dan satuan
dari K.
Jawab:
Bila rumus tersebut secara fisik benar, maka dimensi dari ruas kiri sama
dengan dimensi ruas kanan. Pada rumus di atas, kita telah mengetahui
dimensi, maupun satuan dari F, r, dan v dengan demikian kita dapat
dengan mudah mengetahui dimensi maupun satuan untuk K.
K = F (r v) -1
= MLT-2 L-1 (LT-1) -1
= MLT-2 L-1 L-1 T
= ML-1 T-1
Jadi satuan dari K = kg m-1 s-1
5. Menentukan rumus cepat rambat bunyi di udara
Jika cepat rambat bunyi di suatu medium v hanya bergantung pada tekanan
udara p dan kerapatan massa medium . Tentukan rumus dari cepat rambat
bunyi tersebut.
Jawab:
Jika v hanya bergantung pada p dan maka rumus cepat rambat bunyi
dapat ditulis sebagai:
v ~ p
Tanda ~ merupakan tanda sebanding. Tanda tersebut harus diganti dengan
tanda =, oleh karena itu ruas kanan harus dikalikan dengan suatu konstanta
K. rumus tersebut menjadi
v = K p
Untuk memudahkan, dimisalkan konstanta K tidak mempunyai dimensi dan
tidak mempunyai satuan. Persamaan di atas benar secara dimensional jika
ruas kiri dan kanan mempunyai dimensi yang sama. Konstanta dan
dapat dicari dengan menyamakan dimensi ruas kiri dan kanan.
= M+ L- + 3 T-2
(ingat bahwa M0 = 1)
0 =+
1 = - + 3
-1 = -2
Dan
1/2
-1/2
p
= K --
Rumus cepat rambat bunyi ini akan dipelajari di kelas III nanti.
Metode Rayleigh
-2
R (resistance) = Gaya (F) = [MLT ],
-3
-1
-1 -1
-2
= [ML ] ; l = L ; v = [LT ] ; =[ML T ] ; g = [LT ]
sehingga
a b c d e
R = K.( .l .v . .g )
b
-2
-3 a
-1 c
-1 -1 d
-2 e
[MLT ] = 1. [(ML ) .( L) .( LT ) .( ML T ) .( LT ) ]
Harga pangkat/eksponen dari dimensi L adalah
-3a b c -d e
L= L .L .L .L .L
1 = -3a + b + c - d + e
----------------------------------(1) Harga pangkat/eksponen dari
dimensi M adalah
a d
M= M .M .
1 =a+d
---------------------------------------------------(2) Harga
pangkat/eksponen dari dimensi T adalah
-2
-c -d -2e
T = T .T .T
- 2 = - c -d - 2e --------------------------------------------(3)
Persamaan (1) (2) dan (3) dicari besaran a,b,c dengan tiga persamaan
tersebut dihasilkan sebagai berikut;
Untuk
persamaan
Untuk
persamaan
Untuk
diatas
sehingga
persamaan
(2) a=1d
( 3 ) c = -d 2e + 2
( 1 ) b = 1 + 3a c +d e dimana harga (a) dan (c) sudah
menjadi
b = 1 + 3(1-d) (- d - 2e + 2) +d - e
didapat
b=2 -d+e
a b c d e
Sehingga persamaan ini R = K.( .l .v . .g ) mempunyai pangkat a, b,
c, d, e akan menjadi
untuk
membuktikan (m n)
konstanta tak berdimensi. Oleh Buchingkam konstanta ini disebut sebagai 1, 2, dan
3
i. membandingkan jumlah variabel dengan jumlah satuan dasar dan
mendapatkan konstanta tidak berdimensi, phi teori adalah (jumlah konstanta
tak berdimensi) = (jumlah variabel) (jumlah satuan dasar).
ii.
Menyeleksi
variabel
pengulangan.
Jumlah
variabel
pengulangan
pengulangan
selanjutnya
diseleksi.
Pilihan
yang
benar
Latihan:
1. Tentukan dimensi dan satuan dari besaran-besaran di bawah ini:
a. Luas
b. Kecepatan sudut (besar sudut yang ditempuh persatuan waktu)
c. Energi potensial (merupakan perkalian antara massa, tinggi, dan
percepatan gravitasi)
d. Usaha W (merupakan perkalian antara gaya dan perpindahan)
e. Momentum (merupakan perkalian antara massa dan kecepatan)
(Jawab: a. L2; b. T-1; c. M L2 T-2; d. M L2 T-2; e. M L T-1)
2. Misalkan perpindahan suatu benda dapat dinyatakan dengan x = k t 3,
dengan x adalah perpindahan, t waktu yang ditempuh serta k konstanta
pembanding. Tentukan dimensi dan satuan k.
(Jawab: LT-3; m s-3)
3. Bulan yang bermassa m dan bumi bermassa M akan tarik menarik dengan
gaya sebesar F. Besar gaya tersebut berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya (1/r2) dan dapat dirumuskan dengan
Mm
F = B -----r2
G konstanta, tentukan dimensi G.
(Jawab: M-1 L3 T-2)
4. Sebuah bandul yang bermassa m dan diayunkan, akan mempunyai
periode osilasi T. Dengan menganggap periode tersebut hanya
bergantung pada massa bandul (m), panjang tali (l) dan percepatan
gravitasi, maka persamaannya menjadi
T = K m l g
K merupakan konstanta yang tidak mempunyai dimensi. Dengan analisa
dimensional, tentukan rumus tersebut.
l
1/2 -1/2
(Jawab: T= K l g = K ----)
g
1.4 Ketelitian Pengukuran Dinyatakan Oleh Banyaknya Angka Penting
1.41. Pengukuran
Di dalam Fisika, pengukuran memegang peranan yang sangat penting.
Misalnya: pengukuran panjang suatu benda yang berbentuk balok, dapat
dilakukan dengan menggunakan penggaris atau mistar. Caranya adalah
dengan meletakkan ujung dari salah satu balok pada angka nol dan
membaca pada mistar, letak ujung balok yang satunya. Bila kita perhatikan
dengan teliti, skala dari mistar tersebut, akan nampak bahwa jarak dua skala
berturutan dari mistar tersebut sebesar 1 mm. Berarti ketelitian pengukuran
dengan mistar tersebut sebesar 1 mm. Dengan kata lain, bila kita mengukur
panjang suatu benda dan ternyata salah satu ujung dari benda tersebut
berada antara dua skala, maka kita tidak dapat secara pasti mengukur berapa
besar kelebihan tersebut.
Gambar
Gambar: Mistar yang digunakan untuk mengukur panjang suatu batang. Hasil
pengukuran panjang balok di atas adalah 25 mm.
Untuk mengukur benda-benda yang tidak terlalu besar, seperti
diameter pensil, diameter dalam sebuah botol dll, dapat kita gunakan jangka
sorong (lihat gambar). Jangka sorong ini mempunyai ketelitian 0,1 mm.
Gambar
Angka nol pada skala nonius berada pada antara angka 6,7 cm dan
6,8 cm
2.
Garis nonius yang berimpit dengan skala utama adalah garis ke 6
3.
Jadi, bacaan jangka sorong adalah 6,7 cm + 0,06 cm = 6,76 cm
Untuk pengukuran tebal atau panjang dari benda yang cukup kecil dan
memerlukan ketelitian 0,01 mm, dapat dipergunakan alat yang disebut
Mikrometer (lihat gambar .).
Alat ini mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:
1.
: Rahang tetap
2.
: Rahang geser
3.
: Kunci
4.
: Skala putar
5.
: Pemutar (teromol)
Skala pada teromol dibagi menjadi 50 bagian sama besar. Jadi setiap bagian
pada skala ini akan menggeser rahang geser sejauh 0,5/50 x 1 mm = 0,001
mm.
Bila kita mengukur tebal suatu benda maka teromol diputar sehingga rahang
tetap terbuka dan benda yang akan diukur dimasukkan. Kemudian teromol
diputar lagi sampai benda tersebut terjepit pada rahang tetap. Pada
pengukuran diperoleh:
Pada skala tetap
= 5 mm
Ketelitian
Mistar
Jangka sorong
Mikrometer
sekrup
0,1 cm
0,01 cm
0,001 cm
Panjang yang
diukur
2,4
2,45
2,456
Persen kesalahan
0,1/2,4 x 100% = 4%
0,01/2,45 x 100% = 0,4%
0,001/2,456 x 100% = 0,04%
Dari tabel di atas nampak bahwa pengukuran dengan mistar kurang teliti
dibandingkan dengan jangka sorong maupun mikrometer sekrup.
1.4.2. Angka penting
Hasil pengukuran dengan menggunakan mistar, jangka sorong
maupun mikrometer di atas, juga merupakan angka penting pengukuran.
Hasil pengukuran pada contoh di atas misalnya pengukuran oleh mistar 25
mm mempunyai dua angka penting, oleh jangka sorong 6,76 cm mempunyai
3 angka penting dan oleh mikrometer 5,20 mm mempunyai 3 angka penting.
Jadi angka penting didefinisikan sebagai angka yang diperoleh dari hasil
pengukuran.
Agak penting menyatakan ketelitian hasil pengukuran, oleh karena itu
dalam melaporkan hasil pengukuran haruslah benar dan jujur. Misalnya hasil
pengukuran jangka sorong 6,76 mm tidak boleh ditulis 6,760 mm. Jika ditulis
6,760 berarti hasil pengukuran mempunyai 4 angka penting. Pada hal
sesungguhnya, hasil pengukuran hanya mempunyai 3 angka penting.
Agar tidak terjadi salah pengertian, perhatikan aturan penulisan di bawah ini.
1.
2.
3.
4.
5.
TEST BAB I
I.
Soal-soal