TINJAUAN PUSTAKA
Sistem rangka ini dapat diterapkan pada gedung besar maupun kecil.
Banyak gedung bertingkat tinggi yang menggunakan rangka kaku untuk memikul
beban vertikal maupun horizontal. Secara umum, semakin tinggi gedung tersebut,
akan semakin besar pula momen dan gaya- gaya pada setiap elemen struktur.
Kolom terbawah pada gedung bertingkat banyak pada umumnya memikul gaya
aksial dan momen lentur terbesar.
Menurut RSNI03-1726-201X SRPM dikelompokkan menjadi tiga
tingkatan, yaitu: Struktur Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) yang berada
di wilayah gempa A dan B, Struktur Rangka Pemikul Momen Menengah
(SRPMM) yang berada di wilayah gempa C, dan Struktur Rangka Pemikul
Momen Khusus (SRPMK) yang berada di wilayah gempa Ddan E.Fungsi dan
penggunaan ketiga rangka pemikul tersebut disesuaikan dengan resiko gempa di
wilayah struktur berada.
III
II
I
Deskripsi
Fasilitas penting (Rumah sakit, kantor polisi dan
pemadam kebakaran, emergency shelters, dll)
Bangunan yang mengandung bahan yang sangat
beracun
Lanjutan Tabel 2.1
Bangunan yang memiliki resiko tinggi terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan (gedung dengan
> 300 org, fasilitas day care dengan kapasitas >150
org, sekolah dengan kapasitas >250, dll)
Bangunan lain yang tidak masuk dalam KRB I, III,
atau IV
Gedung dan struktur lainnya yang memiliki resiko
rendah terhadap jiwa manusia pada saat terjadi
kegagalan (fasilitas pertanian, gudang, sementara)
Faktor
Keutamaan, I
1.5
1.25
1.0
1.0
IV
A
B
C
D
A
C
D
D
Nilai SD1
IV
A
B
C
D
A
C
D
D
Koefisien
Modifikasi
Respon, R
Faktor
Kuat
Lebih
Sistem,
o
Faktor
Pembesaran
Defleksi,
Cd
TB
TB
TB
TB
TB
2.Rangka momen
rangka batang baja
khusus
3.Rangka momen
baja menengah
7.1
TB
TB
180
100
TI
4.5
TB
TB
35
TI
TI
4.Rangka momen
baja biasa
3.5
TB
TB
TI
TI
TI
5.Rangka momen
beton bertulang
khusus
6.Rangka momen
beton bertulang
menengah
TB
TB
TB
TB
TB
7.2
TB
TB
TI
TI
TI
7.2
TB
TI
TI
TI
TI
8.Rangka momen
baja dan beton
komposit
9.Rangka momen
komposit menengah
TB
TB
TB
TB
TB
7.3
TB
TB
TI
TI
TI
7.3
180
180
100
TI
TI
7.3
TB
TI
TI
TI
TI
7.1
35
35
35
35
35
10
11
(m/detik)
> 1500
A. Batuan Keras
750 sampai 1500
B. Batuan
C. Tanah Keras, Sangat Padat dan 350 sampai 750
Batuan Lunak
D.Tanah Sedang
E. Tanah Lunak
atau
N/A
N/A
>50
(kPa)
N/A
N/A
> 100
12
Ss = 0.5
Ss = 0.75 Ss = 1
Ss 1.25
Ss 0.25
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
A
1
1
1
1
1
B
1.2
1.2
1.1
1
1
C
1.6
1.4
1.2
1.1
1
D
2.5
1.7
1.2
0.9
0.9
E
Catatan : Gunakan interpolasi linier untuk menentukan nilai antara Ss
Tabel 2.7 Parameter Respon Spektrum untuk Perioda 1,0 detik (Fv)
Kelas Lokasi
(1)
Dengan :
Csmaks =
( )
(2)
13
(3)
Cs hitungan =
(4)
(5)
Apabila Cs maks > Cs hitungan > Cs min maka yang diambil ialah Cs
hitungan, jika Cs hitungan > Cs maks > Cs min maka yang diambil ialah Cs maks
dan jika Cs maks > Cs min > Cs hitungan maka yang diambil adalah Cs min.
Beban geser dasar nominal V harus dibagikan sepanjang tinggi struktur
gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik ekivalen F yang menangkap
pada pusat massa lantai tingkat ke-i menurut persamaan :
Fx = Cvx V
(6)
Cvx =
(7)
Dengan :
Dengan :
k = 0,5T +0,75
(8)
(9)
Dengan :
Ta =
(10)
14
(11)
0,8
0,9
0,75
0,75
0,75
Tabel 2.9 Koefisien Untuk Batasan Atas Pada Perioda Yang Dihitung
Parameter Percepatan Respons Spektrum Desain pada 1
detik, SD1
Koefisien
Cu
0,4
0,3
0,2
0,15
0,1
1,4
1,4
1,5
1,6
1,7
Jika T yang lebih akurat dari analisis komputer (i.e. Tc) dimiliki,
maka:
15
2.3 Simpangan
Berdasarkan RSNI 03-1726-201X, simpangan antar lantai hanya ada pada
kondisi kinerja batas ultimate yang dibandingkan dengan simpangan antar lantai
yang telah diperbesar, dihitung dengan persamaan :
n < ultimate
(12)
Dengan,
Pembesaran simpangan antar lantai :
n = n X
(13)
(14)
(15)
Keterangan:
n+1
= 200.000 MPa
Modulus geser, G
= 80.000 MPa
AngkaPoison
= 0.3
16
F a k to r r e d u k si
0 ,9 0
0 ,9 0
0 ,9 0
0 ,9 0
0 ,9 0
0 ,8 5
0 ,8 5
0 ,9 0
0 ,9 0
0 ,8 5
0 ,7 5
0 ,7 5
0 ,7 5
0 ,7 5
17
Nu
Nn
0, 2
maka:
Nu
Jika
Nu
Nn
Nn
+ 89
M ux
M nx
(16)
(17)
+ M uy M ny < 1
< 0, 2
maka:
Nu
2 N n
+ 89
M ux
M nx
+ M uy M ny < 1
di mana,
N u = Ag f cr = Ag
fy
(18)
- untuk
keterangan:
1, 43
1, 6 0, 67c
= 1,25
Nu
Nn
Mntu
b M t )+ (s M t )
n u
I u
(19)
18
MItu
e
dengan: Pe 1=
2
KL
( r)
di mana: b =
dan:
s =
dengan: s =
1- (
(21)
(22)
1- ( Pu Pe 2 )
Pu
(20)
1
h )
H )(
L
(23)
Untuk menentukan tahanan lentur rencana dari suatu profil, maka terlebih
dahulu harus dperiksa kekompakan dari
=
Untuk
Nu
< 0,125,
b N y
1
2,75 Nu
1680
fy b N y
(24)
Untuk
Nu
Nu 665
500
> 0,125, p =
2,33
>
b N y
b N y f y
f y
(25)
2550 0,74 Nu
1
b N y
f y
(26)
19
GA =
IBA
ICB
GB =
IBB
LC A
(27)
LBA
LCB
(28)
LBB
(29)
20
(30)
(31)
M n = 0.9 f y Z x
(32)
dengan :
Mp
= Modulus plastis
fy
= Kuat leleh
Tahanan nominal pada saat =
persamaan (33).
M n = M r = (f y - f r ) S
dengan :
fy
= Tahanan leleh
= Modulus penampang
fr
= Tegangan sisa
(33)
21
Besarnya tegangan sisa fr = 70 MPa untuk baja hot rolled, dan 115 MPa
untuk penampang yang dilas.
Bagi penampang tak kompak yang mempunyai p < < r, maka besarnya
tahanan momen nominal yang dicari dengan melakukan interpolasi linear pada
persamaan (34).
Mn = M p (M p Mr )
p
r p
(34)
dengan :
>
dihitung
(35)
dengan:
22
HBK yang dapat digunakan pada bangunan tahan gempa menurut AISC-LRFD
adalah sambungan kaku (fully restraint) dan sambungaan semi-kaku (partially
restraint).
2.5 Pendetailan
Dalam pendetailan sambungan struktur baja ini mengacu pada AISC
LRFD 341-10 dan 360-05 tentang ketentuan perencanaan tahan gempa untuk
struktur bangunan baja. Dimana telah dikelompokkan pendetailan untuk
bangunan-bangunan berdasarkan sistem rangka pemikul momen biasa, menengah
dan khusus. Pengelompokan pendetailan sistem rangka pemikul dapat dilihat pada
Tabel 2.13
Tabel 2.13 Pengelompokan Pendetailan Sistem Rangka Pemikul
No
1
2
3
4
5
6
7
Uraian
SRPMK (SMF)
SRPMM
(IMF)
Tipe Sambungan
Fully restraint
Fully
restraint,
Partially
restraint
Rotasi Inelastis
0,04 rad
0,02 rad
Momen nominal pada HBK (Mu) Dengan
pengujian kompak:
Mu Mp
,
Gaya geser terfaktor
Vu1,2D+0,5L+2
Kuat Geser
Tebal panel zone
tz (dz + wz) / 90
Rasio penampang balok dan Untuk Balok:
kolom
-Badan
w < hd
Ca =
-Sayap
Badan :
f < hd
w= h/tw
menentukan hd
Untuk Kolom :
jika Ca 0,125
- Badan
hd=2,45
(1 0,93
hd= 0,77
(2,93
)
) 1,49
w < hd
- Sayap
f < hd
SRPMB
(OMF)
Fully
restraint,
Partially
restraint
-
Untuk Balok :
-Badan
w < md
-Sayap
f < md
Untuk Kolom
-Badan
w < md
- Sayap
f < d
23
md=3,76
(1 2,75
md=1,12
(2,33
)
) 1,49
/
/
momen balok
Lb=0,086ryE/ Fy
Pengekang lateral balok
Lb=0,176ryE/Fy