Pada Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM) Menurut SNI 031729-2002 Dan AISC-LRFD
Anis Rosyidah dan Praganif Sukarno
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)
Kampus UI Depok
Email: anis.rosyidah@gmail.com
Abstrak
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk membandingkan syarat-syarat
pendetailan pada Hubungan Balok Kolom (HBK) atau beam column joint yang
diberlakukan antara peraturan SNI 1729 dengan AISC-LRFD. Struktur yang menjadi
obyek penelitian dimodelkan secara 2 dimensi mengingat bentuk struktur simetris dan
beban yang bekerja seragam sehingga pusat massa dan kekakuannya berhimpit.
Analisa struktur dan disain penampang digunakan program ETABS v 9.0.0.
Pembebanan yang diperhitungkan adalah beban mati, hidup dan beban gempa dengan
wilayah gempa (WG) 2, 4 dan 6. WG 2 menggunakan menggunakan sistem struktur
yaitu Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB), WG 4 memakai Sistem
Rangka Pemikul Momen Terbatas (SRPMT) dan WG 6 adalah Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Dalam AISC-LRFD yang setara dengan SRPMB
adalah Ordinary Moment Frame (OMF), SRPMT yaitu Intermediate Moment Frame
(IMF) sedangkan SRPMK ialah Special Moment Frame (SMF). Setelah dilakukan
analisa ternyata aturan-aturan mengenai pendetailan HBK pada SNI maupun AISCLRFD tidak terlalu banyak perbedaan. Hal ini disebabkan SNI ini diadopsi dari
peraturan AISC-LRFD.
Kata Kunci: Hubungan Balok Kolom, Sistem Rangka Pemikul Momen
1 Pendahuluan
Hampir sebagian besar formula dalam SNI 03-1729-2002 serupa dengan
AISC-LRFD. Hal ini dibuktikan oleh Dewobroto (2006) dalam penelitiannya terhadap
batang aksial murni , pada batang tekan terjadi modifikasi faktor tahanan sedangkan
batang tarik pada SNI 1729 sama persis dengan AISC-LRFD. Dengan mengetahui
kedudukan elemen-elemen struktur dari SNI 1728 dengan AISC-LRFD maka dapat
memudahkan dalam perencanaan terutama jika menggunakan komputer dengan
program bantu analisa struktur misalnya SAP 2000, ETABS dan program lainnya.
Pada program bantu analisa struktur tersebut tidak menyediakan menu peraturan baja
Indonesia SNI 1729, sedangkan AISC-LRFD tersedia.
Salah satu sistem struktur tahan gempa yang diatur dalam SNI 1729 adalah
Sistem Rangka Pemikul Momen (SRPM). Titik berat untuk perencanaan SRPM
adalah perhitungan pada sambungan antara balok dan kolom atau lazim disebut HBK
(Hubungan Balok Kolom/Beam Column Joint). Mengingat Indonesia terletak di
daerah rawan gempa dan sistem struktur yang paling umum digunakan adalah SRPM
maka dipilihlah SRPM ini untuk dilakukan penelitian mengenai HBK pada SRPM
dalam SNI 1729 dibandingkan dengan AISC-LRFD.
Tabel 2
No.
Uraian
1.
Wilayah gempa
2.
Tipe sambungan
3.
Rotasi inelastis
4.
Momen nominal
pada HBK (Mu)
5.
6.
7.
Gaya geser
terfaktor (Vu)
Kuat geser
Tebal panel zone
8.
Rasio penampang
balok dan kolom
9.
Rasio momen
kolom terhadap
momen balok
10.
Kekangan
sambungan
11.
Pengekang lateral
balok
SMF
gempa kuat menurut
UBC
IMF
gempa menengah
menurut UBC
Fully restraint
Fully restraint,
partially restraint
0,04 rad
Dengan pengujian
penampang kompak:
Mu M p
1.1Ry Mp
Vu 1,2D + 0,5L + 2
Lh
0,02 rad
OMF
gempa ringan
menurut UBC
Fully restraint,
partially
restraint
-
Memenuhi syarat
Memenuhi syarat tabel Itabel I-8-1
8-1 (LRFD-2005)
(LRFD-2005)
t z ( d z + wz ) 90
M pc
M pb
>1
- Perlu pengekangan
sebesar
0,02Fybftbf
Lb < 0.086ry E Fy
Memenuhi syarat
tabel I-8-1
(LRFD-2005)
Lb < 0.176ry E Fy
b.
5m
5m
5m
5m
5m
Gambar 1. Denah
5m
4m
4m
4m
4m
5m
5m
5m
Gambar 2. Potongan A
Material Struktur
Mutu baja yang akan digunakan untuk kolom dan balok adalah BJ-41 dengan
modulus elastisitas 200000 MPa.
Dimensi Elemen Struktur
Dimensi elemen kolom dan balok dirancang menggunakan program ETABS.
Pada balok digunakan profil IWF350x175x7x11 dan kolom dipakai
IWF400x200x8x13. Profil yang diperoleh selanjutnya disajikan pada Gambar 6.
= 0, 085 (16 )
34
= 0.68 detik
Nilai T tersebut selanjutnya diplot pada diagram respon spektra (Gambar 4.3 4.5)
menyesuaikan wilayah gempa dan jenis tanah yang direncanakan. Jenis tanah yang
dipilih dalam kasus ini adalah tanah lunak.
8
hi (m)
Wi (kN)
Wi x hi
Fi (kN)
16
301.5
4824
55.489744
12
384
4608
53.005128
384
3072
35.336752
384
1536
17.668376
Total
1453.5
14040
161.5
Lantai
hi (m)
Wi (kN)
Wi x hi
Fi (kN)
16
301.5
4824
70.749423
12
384
4608
67.581538
384
3072
45.054359
384
1536
22.527179
Total
1453.5
14040
205.9125
hi (m)
Wi (kN)
Wi x hi
Fi (kN)
16
301.5
4824
55.816154
12
384
4608
53.316923
384
3072
35.544615
384
1536
17.772308
Total
1453.5
14040
162.45
Pembandingan syarat-syarat
ditampilkan pada Tabel 6.
HBK
menurut
SNI
dengan
AISC-LRFD
Tabel 6. Pembandingan Syarat-syarat HBK SNI 1729 dengan AISC-LRFD (SRPMK & SMF)
No.
Uraian
1.
Kondisi gempa
Tipe
sambungan
Satuan
Rotasi inelastis
2.
3.
4.
5.
6.
Momen
nominal pada
HBK (Mn)
Gaya geser
terfaktor (Vu)
SMF (AISC-LRFD)
gempa kuat
gempa kuat
Kaku
Fully restraint
MPa
0,03 rad
Dengan pengujian, jika:
penampang kompak:
Kips-in
0,04 rad
Mn M p
Dengan pengujian,
penampang harus kompak:
Mu M p
M n 0 ,8M p
1,1Ry f y Z
Vu 1, 2 D + 0 ,5 L +
db
10
1.1Ry Mp
Vu 1,2D + 0,5L + 2
Lh
Bila N u 0 ,75 N y
vVn = 0 ,6v f y d c t p 1 +
7.
Kuat geser
3bcf tcf2
db d c t p
vVn = A
8.
Tebal panel
zone
t ( d z + wz ) 90
t ( d z + wz ) 90
b
135
<
2t
Fy
b
0 ,30
<
2t
E Fy
Balok:
9.
10.
11.
12.
Rasio
penampang
balok dan
kolom
Rasio momen
kolom terhadap
momen balok
Kekangan
sambungan
Pengekang
lateral balok
Nu
h
bila
0,125 :
b N y
tw
Nu
1365
1 1,54
b N y
Fy
Nu
bila
> 0 ,125 :
b N y
h
2, 45 E Fy
tw
P
h
bila u 0,125 :
b Py
tw
Kolom:
P
3,14 E Fy 1 1,54 u
b Py
bila
Pu
b Py
> 0,125 :
N u 665
500
2,33
b N y
Fy
Fy
P
1,12 E Fy 2,33 u 1, 49 E Fy
b Py
M pc
M pc
M pb
>1
M pb
>1
l < 17500ry f y
Lb < 0.086ry E Fy
B2
C1_1
C1_1
IWF 400x200
C1_2
IWF 400x200
B1
IWF 350x175
B2
IWF 350x175
A (cm2)
d (mm)
bf (mm)
84.1
400
200
84.1
400
200
63.14
350
175
63.14
350
175
tw (mm)
tf (mm)
r (mm)
Zx (cm3)
13
16
1326.20
13
16
1326.20
11
14
867.87
11
14
867.87
Lp (m)
Lr (m)
2.26
6.67
2.26
6.67
1.97
5.78
1.97
5.78
0.22100251
42.75
66.69236
42.05829
0.005
42.857143
Kompak
85.665438
OK
Kompak
42.058293
OK
Letak
Mp (kN-m)
Rasio
Ket.
Kolom
(IWF400x200)
Balok
(IWF350x175)
Atas
Bawah
Kiri
Kanan
285.16
285.16
216.97
216.97
1.314
OK
Dari tabel di atas diperoleh rasio sebesar 1,314 > 1 sehingga memnuhi syarat
kolom kuat balok lemah.
c) Cek kekuatan geser
hasil Cek perhitungan Vu terhadap Vn disajikan pada Tabel 10.
12
Vn
392.592857
OK
Nilai (mm)
dz
wz
(dz+wz)/90
t
328
374
7.8
8
Ket
tebalmencukupi
13
Pendetailan pada SRPMK dan SMF memiliki syarat-syarat yang lebih komplek
dibanding sistem struktur yang lain. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya gempa
agar struktur dapat mengalami deformasi inelastis dan struktur menjadi lebih daktil.
Dari analisa statik ekivalen diperoleh hasil gaya gempa dasar untuk wilayah
gempa 4 yang terbesar, berikutnya WG 6 dan yang terkecil adalah WG 2. Demikian
juga dengan gaya dalam, akibat beban gempa (E) gaya dalam terbesar diperoleh dari
portal untuk WG 4 kemudian WG 6 dan yang terkecil adalah WG 2.
SARAN
Untuk memudahkan perencanaan sebaiknya perlu diberi ilustrasi gambar-gambar
detail sambungan balok kolom.
Pada SNI untuk perencanaan bangunan tahan gempa selalu memberikan opsi
untuk dilakukan pengujian struktur sesungguhnya, hal ini sulit sekali dapat
dilaksanakan, mengingat kemampuan finansial dan keterbatasan sarana untuk
pengujian. Alangkah baiknya jika aturan tersebut dibakukan agar masyarakat lebih
mudah untuk mengikuti peraturan bangunan yang memperhitungkan beban gempa.
DAFTAR PUSTAKA
American Institute of Steel Construction Inc. (AISC). 2005. Load and Resistance
Factor Design Specification for Structural Steel Buildings. Chicago, Illinois.
American Institute of Steel Construction Inc. (AISC). 1993. Load and Resistance
Factor Design Specification for Structural Steel Buildings. Chicago, Illinois.
Badan Standardisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002.
Badan Standardisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Perencanaan Struktur
Baja untuk bangunan Gedung, SNI 03-1729-2002.
Calado, Luis, dkk. (2000). Cyclic Behavior of Steel Beam-to-Column Joints:
Governing Parameter of Welded and Bolted Connections. Engineering
Journal American Institute of Steel Construction, AISC. http:/www.aisc.org, 9
Maret 2007.
Cuslilp, Praween, dkk. 2004. Full-scale Tests for Seismic Performance Verification
of Steel Building Structures with Hysteretic Dampers. Annuals of Disas.
Prev. Res. Inst., Kyoto Univ., No. 47 C, 2004. http:/www.dpri.kyoto-u.ac.jp, 9
Maret 2007.
Dewobroto, Wiryawan; dkk. 2006. Evaluasi Metode Perencanaan Batang Aksial
Murni SNI 03-1729-2002 dan AISC-LRFD. International Cuvil Engineering
Conference. Surabaya, Agustus 2006.
FEMA.1997. NEHRP Guideline for the Seismic Rehabilitation of Buildings.
FEMA-273-1997.
FEMA.1997. NEHRP Recommended Seismic Design Criteria for New Steel
Momen-Frame Buildings. FEMA-273-2000.
14
15