Anda di halaman 1dari 15

KOMPONEN PEMIKUL LENTUR

DAN GAYA AKSIAL PADA SRPMK

DISUSUN OLEH

YULI AMALIA MAJID (07232111139)

KEVIN HIDAYATULLAH DJAMA (07232111140)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KHAIRUN

TERNATE

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 22 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1. Pengertian SRPMK...................................................................................5
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................10
1.2. Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK..................10
BAB III. PENUTUP..............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I. PENDAHULUAN

Berdasarkan data terbaru yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional


Indonesia (SNI 1726 - 2012) tentang kegempaan terlihat bahwa Indonesia
termasuk dalam Negara yang rawan akan gempa yang berkekuatan tinggi,
ditunjukkan dari kondisi pergerakan batuan dasar atau Peak Ground Acceleration
dari banyak tempat di Indonesia yang kalau diklasifikasikan dapat termasuk ke
dalam kategori desain seismik D, E, atau F, hal ini dapat sangat berpengaruh pada
perilaku struktur teknik sipil atau dalam hal ini struktur sebuah gedung, dan dapat
sangat beresiko terjadinya keruntuhan dan membahayakan jiwa manusia. Untuk
itu perlu adanya perencanaan struktur tahan gempa yang dapat meminimalisasi
terjadinya kerusakan akibat bencana gempa berkekuatan tinggi tersebut ( Karisoh,
Dapas, & Pandaleke, 2018).

Perencanaan gedung bertingkat di daerah rawan gempa harus menggunakan


salah satu dari beberapa sistem portal, yaitu dinding geser, bracing dan sistem
rangka pemikul momen khusus (SRPMK). Perencanaan ini menggunakan
SRPMK dimana struktur dirancang sedemikian rupa sehingga kerusakan struktur
akibat gempa terjadi di daerah yang sudah disiapkan untuk bisa rusak tanpa
merusak keseluruhan gedung.

Berdasarkan SNI 03-1726-2012, sistem struktur penahan beban lateral, aksial


dan momen yang di akibatkan oleh gempa dapat di pikul oleh suatu sistem yaitu
sistem rangka pemikul momen. Sistem ini adalah sistem rangka dimana
komponen-komponen struktur dan join-joinnya menahan gaya-gaya yang bekerja.

Sistem ini terbagi atas 3 bagian yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB)


2. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)
3. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)

4
1.1. Pengertian SRPMK

SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) yaitu sistem rangka


ruang dimana komponen-komponen struktur dan joint-jointnya menahan gaya
yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial.
Sistem ini memiliki tingkat daktilitas penuh, sistem ini harus digunakan
pada daerah dengan tingkat resiko gempa tinggi, prinsip dari sistem ini yaitu
strong kolom weak beam, tahan terhadap geser dan memiliki pendetailan yang
khusus, keuntungan dari sistem ini adalah dari arsitekturalnya yang sederhana
sedangkan kerugiannya yaitu pendetailan yang complex sehingga dapat
mempersulit pengerjaan ( Karisoh, Dapas, & Pandaleke, 2018).
Sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK) adalah desain struktur
beton bertulang yang memiliki tingkat daktilitas yang tinggi. Dalam SRPMK,
berdasarkan SNI 1726-2012 dan ASCE-7, faktor reduksi gaya gempa diambil
sebesar 8. Hal ini disebabkan struktur SRPMK didesain memiliki sifat
fleksibel dengan daktilitas yang tinggi sehingga bisa direncanakan dengan
gaya gempa rencana yang minimum. SRPMK wajib digunakan untuk wilayah
yang memiliki resiko gempa tinggi (Kategori desain seismik D, E, dan F
dalam SNI 1726-2012).
1. Struktur SRPMK diharapkan mampu menahan siklus repon inelasitis
pada saat menerima beban gempa rencana. Pendetailan dalam SRPMK
adalah untuk memastikan respons inelastik dari struktur, dengan
mengacu pada prinsip : Strong-Column/Weak-Beam yang bekerja
menyebar di sebagian besar lantai dan tidak terjadinya kegagalan geser
pada balok, kolom dan joint.
2. Prinsip Strong Column/Weak-Beam adalah ketika terjadi gempa,
distribusi simpangan antar lantai terjadi di sebagian besar lantai
sehingga keruntuhan lokal di satu lantai dapat diminimalkan.

Persyaratan Umum Balok SRPMK

5
Kaidah standar perencanaan elemen struktur lentur sistem struktur
SRPMK mengacu pada SNI Beton 2847-2013 pasal 21.5.1 yaitu:

 Gaya tekan aksial terfaktor, Pu, tidak lebih dari Agfc’/10.


 Panjang bentang bersih untuk komponen struktur, ln, harus lebih
besar daripada 4 kali tinggi efektif.
 Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0.3.
 Lebar komponen, bw, tidak boleh kurang dari yang lebih kecil dari
0.3h dan 250 mm.
 Lebar komponen struktur, bw, tidak boleh melebihi lebar
komponen struktur pendukung (diukur pada bidang tegak lurus
terhadap sumbu longitudinal komponen struktur lentur) ditambah
jarak ¾ tinggi komponen struktur lentur.

Persyaratan Penulangan Balok Pemikul Lentur SRPMK

Sesuai dengan SNI 2847-2013 pasal 21.5.2, maka diberikan beberapa


ketentuan untuk tulangan lentur pada suatu Struktur Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK) sebagai berikut:

 Luas tulangan atas dan bawah harus lebih besar dari luas tulangan
minimum yang disyaratkan yaitu (0,25bwd√fc ′)/fy atau
(1,4bwd)/fy. Rasio tulangan lentur maksimum (ρmaksimum) juga
dibatasi sebesar 0,025. Selain itu, pada penampang harus terpasang
secara menerus minimum dua batang tulangan atas dan dua buah
tulangan bawah.
 Kuat lentur positif balok pada muka kolom harus lebih besar atau
sama dengan setengah kuat lentur negatifnya. Kuat lentur negatif
dan positif pada setiap penampang disepanjang bentang tidak boleh
kurang dari seperempat kuat lentur terbesar pada bentang tersebut
 Sambungan lewatan pada tulangan lentur hanya diizinkan jika ada
tulangan spiral atau sengkang tertutup yang mengikat bagian
sambungan lewatan tersebut. Spasi sengkang yang mengikat

6
daerah sambungan lewatan tersebut tidak melebihi d/4 atau 100
mm.

Persyaratan Penulangan Balok Pemikul Geser SRPMK

Dalam perencanaan tulangan transversal Sistem Rangka Pemikul Momen


Khusus (SRPMK) harus memenuhi beberapa persyaratan yang diatur dalam SNI
2847-2013 Pasal 21.5.3 sebagai berikut:

 Sengkang tertutup harus disediakan pada daerah hingga dua kali


tinggi balok diukur dari tumpuan pada kedua ujung komponen
struktur lentur. Selain itu, sengkap tertutup juga harus dipasang
disepanjang daerah dua kali tinggi balok pada kedua sisi dari suatu
penampang, pada tempat yang diharapkan dapat terjadi leleh lentur
 Sengkang tertutup pertama harus dipasang tidak lebih dari 50 mm
dari muka tumpuan. Jarak antar sengkang tertutup tidak boleh
melebihi dari nilai terkecil antara: d/4, 6db, 150 mm
 Tulangan transversal untuk SRPMK harus didesain untuk memikul
gaya geser rencana yang timbul oleh kuat lentur maksimum, Mpr,
dengan tanda berlawanan dianggap bekerja pada muka-muka
tumpuan. Pada saat yang bersamaan komponen struktur tersebut
dianggap dapat memikul beban gravitasi terfaktor disepanjang
bentangnya.

Persyaratan Umum Kolom SRPMK

Komponen struktur yang menerima kombinasi lentur dan beban aksial


beton bertulang sesuai SNI 2847-2013 Pasal 21.6 pada Sistem Rangka Pemikul
Momen Khusus (SRPMK) adalah sebagai berikut:

 Persyaratan dari sub pasal ini berlaku untuk komponen struktur rangka
momen khusus yang membentuk bagian sistem penahan gaya gempa dan

7
yang menahan gaya aksial terfaktor, Pu, akibat sebarang kombinasi beban
yang melebihi Agfc’/10.
 Dimensi penampang terpendek, diukur pada garis lurus yang melalui pusat
geometri, tidak boleh kurang dari 300 mm.
 Rasio dimensi penampang terpendek terhadap dimensi tegak lurus tidak
boleh kurang dari 0.4.

Persyaratan Penulangan Kolom Pemikul Lentur SRPMK

Adapun persyaratan tulangan lentur kolom untuk SRPMK menurut SNI


2847:2013 Pasal 21.6.3 adalah sebagai berikut:

 ΣMnc ≥ 1,2. ΣMnb ΣMnc = Jumlah kuat lentur nominal kolom yang
merangka ke dalam joint. Kuat lentur kolom dihitung untuk gaya aksial
terfaktor, dengan arah gaya-gaya lateral yang ditinjau.ΣMnb = Jumlah
kekuatan nominal balok yang merangka ke dalam joint.
 Luas tulangan memanjang, Ast, tidak boleh kurang dari 0.01Ag atau lebih
dari 0.06Ag.
 Sambungan lewatan hanya boleh dipasang ditengah tinggi kolom dan
harus diikat dengan tulangan confinement dengan spasi tulangan yang
ditetapkan pada Pasal 21.6.4.3.

Persyaratan Penulangan Kolom Pemikul Geser SRPMK

Tulangan transversal yang disyaratkan dalam SNI 2847:2013 Pasal


21.6.4.2 sampai 21.6.4.4 harus dipasang sepanjang panjang lo dari setiap muka
joint dan pada kedua sisi sebarang penampang tidak boleh kurang dari:

 Tinggi penampang komponen struktur pada muka hubungan balok– kolom


 1/6 dari bentang bersih komponan struktur.
 450 mm
 Spasi tulangan transversal sepanjang lo komponen struktur tidak lebih
melebihi yang terkecil dari :
1. Seperempat dimensi komponen struktur minimum

8
2. Enam kali diameter batang tulangan longitudinal yang terkecil,
dan
3. so = 100 + (350+hx / 3)
 Diluar daerah sepanjang lo dari hubungan balok kolom jarak sengkang
tertutup diambil tidak melebihi nilai terkecil antara 6 kali diameter
tulangan longitudinal atau 150 mm (Honarto, Handono, & Pandaleke,
2019).

9
BAB II. PEMBAHASAN

Komponen–komponen struktur pada system rangka pemikul momen


khusus (SRPMK) harus dapat (Kartini & Mahendrayu, 2012):

 Memikul gaya akibat beban gempa


 Direncanakan untuk memikul lentur

Menurut SNI-03-2847-2002, Persyaratan 23.3 berlaku untuk komponen-


komponen struktur pada Sistem Rangka PemikulMomen Khusus (SRPMK) yang
(a) memikul gaya akibat beban gempa, dan (b) direncanakanuntuk memikul
lentur. Komponen struktur tersebut juga harus memenuhi syarat-syarat dibawah
ini ( Rony, 2020):

 Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen struktur tidak boleh melebihi
0,1 Ag f‘ c, .
 Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari empat kali
tinggi efektifnya.
 Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0,3.
 Lebarnya tidak boleh (a) kurang dari 250 mm, dan (b) lebih dari lebar
komponen strukturpendukung (diukur pada bidang tegak lurus terhadap
sumbu longitudinal komponen strukturlentur) ditambah jarak pada tiap sisi
komponen struktur pendukung yang tidak melebihi tigaperempat tinggi
komponen struktur lentur.

1.2. Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK

1. Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK Persyaratan


Umum (SNI 2847:2013 pasal 21.6.1)

Komponen struktur yang memikul lentur dan gaya aksial (kolom)


yang diakibatkan oleh beban gempa bumi, serta beban aksial terfaktor

10
yang bekerja melebihi Ag f / c /10, harus memenuhi persyaratan ukuran
penampang sebagai berikut :
 Ukuran penampang terkecil, diukur pada garis lurus yang melalui titik
pusat geometris penampang, tidak kurang dari 300 mm
 Perbadingan antara ukuran terkecil penampang terhadap ukuran dalam
arah tegak lurusnya tidak kurang dari 0,4

2. Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK Persyaratan


Tulangan Lentur (SNI 2847:2013 pasal 21.6.2)

Kuat lentur dari suatu kolom harus memenuhi persyaratan sebagai


berikut :

dengan :
SMnc adalah jumlah kuat lentur nominal kolom yang merangka
pada suatu hubungan balok-kolom (HBK). Kuat lentur kolom harus
dihitung untuk gaya aksial terfaktor yang sesuai dengan arah gaya-gaya
lateral yang ditinjau yang menghasilkan nilai kuat lentur yang terkecil
SMnb adalah jumlah kuat lentur nominal balok yang merangka pada suatu
hubungan balok-kolom (HBK).
 Pendekatan ini sering dikenal sebagai konsep kolom kuat – balok lemah
(strong column – weak beam).
 Dengan menggunakan konsep ini maka diharapkan bahwa kolom tidak
akan mengalami kegagalan terlebih dahulu sebelum balok. Tulangan lentur
harus dipilih sedemikian sehingga persamaan 15.32 terpenuhi. Sedangkan
rasio tulangan harus dipilih sehingga terpenuhi syarat : 0,01 < Ƿg < 0,06

11
Gambar 2.1 konsep kolom kuat – balok lemah (strong column – weak
beam).

3. Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK Persyaratan


Tulangan Transversal (SNI 2847:2013 pasal 21.6.4)

Kolom harus didetailkan dengan baik untuk menghasilkan tingkat


daktilitas yang cukup, terutama pada saat mulai terbentuknya sendi plastis
akibat beban gempa. Pada daerah sendi plastis kolom (daerah sepanjang lo
dari muka hubungan balok-kolom, di kedua ujungnya) harus disediakan
tulangan transversal yang mencukupi. Panjang lo daerah sendi plastis
kolom, diambil tidak kurang dari (jaya, 2015) :
 Tinggi penampang komponen struktur pada muka
hubungan balok-kolom atau pada segmen yang memiliki
potensi terjadi leleh lentur
 1/6 dari bentang bersih komponen struktur
 450 mm

12
Gambar 2.2 Persyaratan Tulangan Transversal Untuk SengkangSpiral dan
Sengkang Tertutup Persegi

Gambar 2.3 Contoh Detail Penampang Kolom

13
BAB III. PENUTUP

KESIMPULAN

1. SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) yaitu sistem rangka


ruang dimana komponen-komponen struktur dan joint-jointnya menahan
gaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial.
2. Terdapat beberapa Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada
SRPMK dalam SNI diantaranya
 Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK
Persyaratan Umum (SNI 2847:2013 pasal 21.6.1)
 Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK
Persyaratan Umum (SNI 2847:2013 pasal 21.6.2)
 Komponen Pemikul Lentur dan Gaya Aksial Pada SRPMK
Persyaratan Umum (SNI 2847:2013 pasal 21.6.4)

14
DAFTAR PUSTAKA

Karisoh, P. H., Dapas, S. O., & Pandaleke, R. (2018). PERENCANAAN STRUKTUR


GEDUNG BETON BERTULANG . Jurnal Sipil Statik, 361-372.
Rony, m. (2020, 07 21). Diambil kembali dari KOMPONEN STRUKTUR LENTUR
PADA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS(SRPMK):
https://ronymedia.wordpress.com/2020/07/21/komponen-struktur-lentur-pada-
sistem-rangka-pemikul-momen-khusussrpmk/
Honarto, R. J., Handono, B. D., & Pandaleke, ,. (2019). PERENCANAAN BANGUNAN
BETON BERTULANG DENGAN. Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.2, 201-208.
jaya, u. p. (2015). Diambil kembali dari universitas pembangunan jaya:
https://www.ocw.upj.ac.id/files/Slide-TSP407-Struktur-Beton-Lanjutan-TSP-
407-P12.pdf
Kartini, W., & Mahendrayu, B. (2012). SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN
KHUSUS ( SRPMK ) STRUKTUR. Jurnal Teknik Sipil KERN Vol. 2 No. 2 ,
121-130.

15

Anda mungkin juga menyukai