Abstrak
Sistem Rangka Pemikul Momen adalah pilihan dalam mendesain gedung tahan gempa,
Sistem Rangka Pemikul Momen sendiri terbagai 3 yaitu SRPMK, SRPMM, dan SRPMB, di
karenakan Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap gempa, Standar Nasional
Indonesia (SNI) mengeluarkan peraturan beberapa diantaranya yaitu SNI 1726-2012 tentang
Gempa dan SNI 2847-2013 tentang Struktur Gedung. Pada tabel 9 SNI 1726-2012 tidak ada
batasan dalam mendesain SRPMK, SRPMM, SRPMB tepatnya pada wilayah KDS B.
Dengan membandingkan ketiga Sistem Rangka tersebut diharapkan dapat memberikan
masukkan kepada pengguna Jasa Konstruksi dalam mendesain gedung tahan gempa di
wilayah KDS B. Perhitungan Struktur dibantu softwere ETABS untuk mendapatkan momen
desain, Hasil analisa yang di dapat meninjau sebuah balok B38 didapatkan perbedaan
penampang yaitu untuk SRPMK 30/50, SRPMM 30/60, dan SRPMB 40/60, dan untuk rasio
tulangan SRPMK dan SRPMM didapatkan hasil yang sama yaitu 5D16 , dan rasio tulangan
SRPMB adalah 7D16. Untuk Rencana Anggaran Biaya sistem gedung SRPMM adalah
gedung yang memiliki nilai gedung termurah dibandingkan dari dua gedung lainnya yaitu Rp.
4.497.519.000 dan untuk SRPMK memdapatkan kenaikan harga sebesar 0,67% sedangkan
SRPMB dengan kenaikan harga gedung 1,14%. Sehingga Sistem Rangka Pemikul Momen
Menengah (SRPMM) merupakan pilihan yang tepat untuk mendesain gedung tahan Gempa
di wilayah KDS B.
Kata kunci: Perbandingan, Gedung, SRPM, Harga
COMPARISON OF THREE MOMENT RESERVATION
FRAMEWORK SYSTEMS (MFBS) IN AREA WITH SEISMIC DESIGN
CATEGORY (SDC) B
Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta
University
E-mail : 4zzuri@gmail.com, warman_hendri@yahoo.com, robby.permata@bunghatta.ac.id
Abstract
Frame System bearers moment is the choice in designing earthquake resistant building,
Frame System bearer moment itself divided 3 that SMRFS, IMRFS, and OMRFS, because
Indonesia is a country prone to earthquakes, the Indonesian National Standard (SNI) Issued
rules some of which are ISO 1726 -2012 on Earthquake and ISO 2847-2013 on Building
Structure. In Table 9 ISO 1726-2012 there is no limitation in designing SMRFS, IMRFS,
OMRFS, precisely in the region B. By comparing the third SDC Frame System is expected to
provide to the user enter Construction Services in designing earthquake-resistant buildings in
the area assisted SDC B. Structure Calculations softwere ETABS to get a moment of design,
The results of the analysis on beam B38 can be obtained consider a cross-sectional
differences are to SMRFS 30/50, 30/60 IMFBS, and OMRFS 40/60, and for the
reinforcement ratio SMRFS IMRFS and obtained the same result, namely 5D16 and 7D16
reinforcement ratio is OMRFS . For Budget Plan IMRFS building cost system is a building
that has the cheapest building value compared to the other two buildings is Rp. 4.497519
billion and for SMRFS clearance can rise in price by 0.67% while OMRFS with 1.14% price
rise building. So that the Intermediate Moment Frame System bearer (IMRFS) is choice the
right to design earthquake-resistant buildings in the area SDC B.
Key Word: Comparison, Building, MRFS, Price
PERBANDINGAN TIGA SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN
(SRPM) DI KAWASAN DENGAN KATEGORI DESAIN SEISMIK
(KDS) B
1,2 DL +1 LL ± 1 (ρ QE + 0,2
SDS DL) ± 0,3 (ρ QE + 0,2 SDS
DL)
7M
Setelah dimensi preliminari struktur
selanjutnya akan di program ETABS dan
dalam pemodelan dalan aplikasi tersubut
21 M 7M
akan di input gaya gempa yang bekerja pada
ketiga sistem rangka tersebut, berikut adalah
analisa perhitungan gaya gempa yang
7M
dianalisa :
2O M
Lt. 5
1930 40x40 30x60 12
(Atap)
masing nilai Fa = 1,61 dan nilai Fv =
2.144 (interpolasi), dengan
menggunakan nilai-nilai tersebut,
parameter respon spektra dapat dihitung
sebagai berikut :
V = Cs W
0,28
Cs = = 0,056
SRPMM 5 SRPMB = 0,093 x 17655,4
1,0 = 1647,84 Kn
Lateral Fx Lateral Fy
Fi = V (kN) (kN)
SRPMM SRPMM
k adala faktor eksponen yang terkait
260,98 267,23
dengan T,
279,56 282,82
k = 1,0 untuk T < 0,5 detik
212,62 211,84
k = 2,0 untuk T > 2,5 detik
k = interpolasi linear untuk 0,5 > T 145,92 142,33
465,94 471,40
Tabel 5. Gaya Lateral Ekuivalen dan Gaya Geser
354,37 353,04
Komulatif Ekuivalen per Lantai untuk SRPMK
243,19 237,22
Lateral Fx Lateral Fy
(kN) (kN) 149,36 140,81
SRPMK SRPMK 1647,84 1647,84
163,11 167,02
Setelah pengimputan gaya gempa ketiga
174,73 176,76
sistem gedung tersebut yang dilakkan
132,89 132,40
selanjutnya adalah menshortir momen desain
91,20 88,95
yang bekerja di masing-masing komponen
56,01 52,81
struktur untuk selanjutnya akan dilakukan
617,94 617,94
analisa penulangan penampang pelat, balok,
dan kolom.
= 0,024
1. Pelat
fy
m =
Pada analisanya untuk analisa penulangan 0,85 . fc '
= 0,0054
= 1,4/400 365,5
= 1 x 3,14 x 16 2
= 0,0035 4
ρmax = 0,75 ρb = 2 buah tulangan tekan D16
= 0,75 x 0,0317
Dengan perhitungan yang sama untuk kedua
3. HASIL PERHITUNGAN SRPMB
sistem rangka lainnya akan diunyikan saja 5D16
hasil desain penampang yang didapat,
adapun hasil disain penampang tersebut
adlah sebagai berikut :
3D16
1. HASIL PERHITUNGAN SRPMK
4D16
2D16 3. Kolom
Dan untuk perhitungan kolom berikut adalah
hasil analisa yang dilakukan berdasarkan
flow chart yang ada pada metodologi diatas
Gambar 9. Detail penampang SRPMK dengan adalah sebagai berikiut :
dimensi 30/50 mm
5D10 – 100 (As = 392,5 mm2 )
cap,
Dimensi tiang 35 cm,
(Pmax)
1 3
tinggi 70 cm.
0 1000
Penurunan pondasi sebesar 2,39 cm
M (65°) ( k N m)
(Pmin)
-4000
4 3
Gambar 11. Diagram Interaksi Kolom SRPMK
P ( kN)
12000
1 2
(Pmax)
1 3
0 900
M (65°) ( k N m)
-2000 (Pmin)
P ( kN)
12000
(Pmax)
0 900
KESIMPULAN
Tabel 7. RAB SRPMM
Berdasarkan hasil perbandingan
bangunan dengan sturktur gedung SRPMK,
SRPMM dan SRPMB, dapat diperoleh
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dimensi Balok Preliminary Desaign
berubah akibat nilai momen yang di
dapat dari analisis ETABS program,
adapun perubahan dimensi tersebut
Tabel 7. RAB SRPMB adalah sebagai berikut :
SRPMK dari 30/60 mm
menjadi 30/50 mm
SRPMM dari 30/60 mm
menjadi 30/60 mm
SRPMK dari 30/60 mm
menjadi 40/60 mm
2. Pada perhitungan tulangan longotudinal
balok B38 lantai 2 pada daerah tumpuan,
Dapat dilihat bahwasanya struktur gedung didapatkan hasil sebagai berikut :
beton bertulang yang menggunakan sistem Model Arah x Arah y
(SRPMM) mempunyai anggaran biaya yang SRPMK 3D16 2D16 4D16 2D16
SRPMM 3D16 2D16 4D16 2D16
paling kecil, san ada peninggkatan sebesar
SRPMB 4D16 2D16 5D16 3D16
0,61% untuk gedung dengan sistem rangka
pemikul momen khusus (SRPMK)
3. Sedangkan untuk nilai ke-ekonomisan Gempa Menggunakan SNI 03-1726-
struktur gedung yang ditunjau dari 2002 dan RSNI 03-1726-201x “.
vulume beton dan volume tulangan, Bandung: ITB
hasil analisa harga yang penulis
Imran, Iswandi dan Zulkifli Ediansjah. 2014.
dapatkan adalah sebagai berikut :
“Perencanaan Dasar Struktur Gedung
Harga Komponen
Model Struktur Beton ”. Bandung: ITB.
Gedung
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standardisasi Nasional. “Persyaratan
Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung, SNI-2847-2013”. Bandung:
2012.