Anda di halaman 1dari 6

NAMA GURU : R. Kentias Hariwidod. S.

Pd
Mata Pelajaran : FISIKA
Hari / tgl : Kamis, 23 J uli 2020
Waktu : 07.00-09.00 wib
Kelas /semester : X TKJ / 1

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi;
2. menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan melaporkan hasil percobaan;
3. memahami konsep besaran pokok, besaran turunan, dan satuan;
4. menerapkan prinsip penjumlahan vektor;
5. menyajikan hasil pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur dan teknik yang
tepat.

KEGIATAN 1 : FISIKA
Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau sains. Bidang kajian
fisika meliputi semua gejala alam semesta, khususnya yang berkaitan dengan materi dan
energi. Di dalam fisika, kita mempelajari konsep, hukum, dan teori yang sifatnya
mendasar. Beberapa konsep, hukum, dan teori itu kemudian diterapkan dan dikembangkan
dalam lingkup teknologi. Oleh karena itu, fisika dapat dianggap sebagai tulang punggung
teknologi, terutama teknologi manufaktur dan teknologi modem.
Fisika disebut juga "ilmu pengukuran" (Science of measurement), karena hampir
semua konsep, hukum, dan teori dalam fisika diperoleh dan dikaji ulang melalui
pengukuran. Kalaupun ada konsep atau teori yang diperoleh dari hasil penelaahan
matematis maka konsep atau teori itu dianggap sebagai dugaan atau hipotesis, yang masih
harus dibuktikan kebenarannya melalui pengukuran. Oleh karena itu, dalam mempelajari
dan mengembangkan fisika, diperlukan kegiatan pengukuran. Anda dapat dikatakan telah
belajar fisika apabila telah memiliki kemampuan mengukur dengan teliti berbagai besaran
fisika.
Untuk mengukur besaran-besaran fisika itu, diperlukan alat-alat ukur. Selain itu,
diperlukan juga kemampuan menggunakan alat ukur yang memperhatikan aspek ketelitian
dan ketepatan pengukuran.

A. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN


Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan nilainya dengan angka-
angka. Besaran-besaran itu umumnya mempunyai satuan. Akan tetapi, ada juga besaran yang
tidak memiliki satuan, contohnya indeks bias dan berat relatif. Dalam fisika, besaran-besaran
tadi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan (dibakukan)
terlebih dahulu, untuk digunakan sebagai dasar (patokan) dalam menentukan satuan- satuan
pada besaran lainnya. Besaran lain yang ditentukan dari besaran pokok, selanjutnya disebut
besaran turunan. Dengan demikian, satuan-satuan untuk besaran turunan Daftar Isi
diperoleh
V
atau
diturunkan dari satuan-satuan besaran pokok.
1. Macam-macam sistem satuan
Sistem satuan yang akan dibahas dan digunakan pada buku fisika ini adalah sistem SI.
Namun, mengingat dalam bidang teknologi masih banyak dipergunakan sistem satuan lain
maka untuk menambah wawasan, berikut ini dibahas sekilas tentang beberapa macam sistem
satuan.

a. Sistem metrik
Sistem metrik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sistem metrik dinamis dan sistem
metrik statis.
1) Sistem metrik dinamis
Dalam sistem metrik dinamis, digunakan tiga besaran pokok, yaitu panjang, massa, dan
waktu. Satuan-satuan untuk ketiga besaran tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1
Satuan untuk Tiga Besaran Pokok Sistem Metrik Dinamis

Sistem Metrik Dinamis Panjang Massa Waktu


Dinamis besar (mks) meter kilogram sekon
Dinamis kecil (cgs) centimeter gram sekon
2) Sistem metrik statis
Dalam sistem metrik statis, digunakan tiga besaran pokok: panjang, gaya, dan waktu,
dengan nama-nama satuan seperti terlihat pada tabel 1.2

Tabel 1.2
Satuan untuk Tiga Besaran Pokok Sistem
Sistem Metrik
Metrik Statis Gaya Panjang Waktu
Statis
Statis besar meter kilogram meter sekon
Statis kecil centimeter gram centimeter sekon

b. Sistem British (Inggris)


Dalam sistem British, digunakan tiga besaran pokok yaitu: panjang, gaya, dan waktu.
Satuan-satuannya berturut-turut: feet (kaki), pound (lb), dan second (detik). Sistem satuan ini
sering juga disebut sistem fps (singkatan dari feet, pound, dan second).
Besaran-besaran pokok dari kedua sistem satuan di atas, disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1.3
Nama-nama Besaran dan Satuannya
Sistem Satuan Panjang Massa Waktu Gaya Usaha
Metrik kg.m/s2 kg.m2/s3
Dinamis Besar (mks) m Kg sekon
Kecil (cgs) Cm g sekon gr.cm/s2 gr.cm2/s3
Metrik Kg,m
Statis Besar m smsb sekon kg.m/s
Kecil cm smsk sekon Gr,cm gr.cm/s
British Feet (ft) slug sekon Ft,lb ft.lb/s
Dari kedua sistem di atas, sistem metrik lebih banyak dipakai oleh sebagian besar negara.
Sistem ini lebih mudah penggunaannya karena konversi satuan-satuannya berupa kelipatan
sepuluh. Misalnya untuk satuan panjang: 1 meter = 10 2 centimeter = 103 milimeter = 106
mikrometer, dan seterusnya.

c. Sistem satuan internasional (SI)


Penggunaan sistem satuan yang beragam menimbulkan kesukaran-kesukaran. Misalnya,
untuk satu besaran saja harus dibuat atau digunakan alat ukur yang bermacam-macam bentuk
dan skala pengukurannya. Kesukaran lainnya ketika kita harus beralih dari satu sistem satuan
ke sistem satuan lainnya, maka kita harus mengonversikan satuan-satuan itu. Kesukaran-
kesukaran tersebut dapat berakibat terganggunya kelancaran kerja sama antarbangsa dalam
penggunaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kesukaran-kesukaran itu tidak akan terjadi seandainya digunakan hanya satu sistem
satuan secara seragam. Menyadari hal tersebut maka pada tahun 1960 dalam konferensi
CGPM (Conference Generale des Poids et Measures), para ilmuwan meresmikan suatu
sistem satuan untuk dipakai secara internasional. Sistem satuan ini disebut Sistem Satuan
Internasional (System Internationale d'United) disingkat SI. Sistem ini diadopsi dan
dikembangkan dari sistem satuan metrik dinamis besar atau sering disebut sistem MKS
(Meter-Kilogram-Sekon). Selanjutnya, sistem SI inilah yang akan lebih banyak dipakai dalam
pelajaran Fisika ini.
1) Besaran pokok dalam SI
Dalam sidangnya yang ke-14, tahun 1971, CGPM telah memilih 7 besaran pokok dan
menetapkan satuan-satuannya sebagai berikut.
a) Panjang; satuannya meter (m)
b) Massa; satuannya kilogram (kg)
Waktu; satuannya sekon (s)
d) Suhu; satuannya kelvin (K)
e) Kuat arus; satuannya ampere (A)
0 Intensitas cahaya; satuannya
g) Jumlah
kandela zat;
(cd)satuannya mole (mol)
Di samping itu, dipilih juga besaran tambahan sebagai pelengkap, yaitu:

a) Sudut datar; satuannya radian (rd)


b) Sudut ruang; satuannya steradian
2)
Besaran turunan SI
Besaran turunan adalah besaran-besaran yang ditrunkan atau diperoleh dari
hasil perkalian dan/atau pembagian atas besaran-besaran pokok. Beberapa contoh besaran
turunan yang telah kita kenal antara lain sebagai berikut.
a) Luas; satuannya m2 e) Gaya; satuannya kg.m/s2
b) Volume; satuannya m3 f) Energi; satuannya kg.m2/s2
c) Kecepatan; satuannya m/s g) Tekanan; satuannya kg/m.s2
(m/sekon)
d) Massa jenis; satuannya kg/m3
Dalam SI, ada sebagian besaran turunan yang diberi nama satuan yang disederhanakan.
Misalnya satuan baku untuk gaya adalah kg.m/s 2, penyederhanaan satuan tersebut adalah
newton (disingkat N). Penyederhanaan ini sekaligus sebagai penghargaan atas jasa ilmuwan
yang bernama Sir Isac Newton. Sebagian contoh lainnya, ditunjukkan pada tabel 1.4.
Besaran-besaran lainnya akan Anda ketahui nanti setelah tiba waktunya mempelajari secara
mendalam mengenai besaran itu sendiri
Dalam SI, dianjurkan pula penggunaan awalan untuk menyatakan suatu bilangan yang
teramat besar atau teramat kecil. Awalan menyatakan kelipatan 10 n dengan n = bilangan bulat.
Istilah-istilah awalan ini ditunjukkan pada tabel 1.5.

Tabel 1.4
Beberapa Contoh Besaran Turunan dalam SI
Nama Satuan Nama Satuan
Besara
dan Simbolnya Bakunya
Gaya newton (N) kg.m/s2
Tekanan pascal (Pa) kg/m. s2
Energi joule (J) kg.m2/s2
Frekuensi hertz (Hz) 1/s atau s-1
Hambatan listrik ohm (12) kg.m/A. s3

Tabel 1.5
Awalan untuk Satuan-satuan SI

Awalan Lambang Nilai Contoh Awalan Lambang Nilai Contoh

deka da 10' dekameter desi d 10-* desimeter


(dam) (dm)
hekto h 102 hektometer centi C 10-2 centimeter
(hm) (cm)
kilo k 103 kilogram mili m 10-3 miliampere
(kg) (mA)
mega M 106 megahertz mikro p KL6 mikrometer
(MHz) (pm)
giga G 109 gigabyte nano n io-9 nanometer
(Gb) (nm)
tera T 1012 terameter pico p io-12 picometer
(Tm) (pm)
peta P 1015 petameter femto f io-15 femtometer
(Pm) (fm)
exa E 1018 exagram atto a 10-is attometer
(Eg) (am)

Contoh 1.1
Tuliskan dengan menggunakan awalan satuan untuk menyatakan bilangan berikut! a.
sepuluh juta watt (10 000 000 watt)
Tuliskan dengan menggunakan awalan satuan untuk menyatakan bilangan berikut! a.
sepuluh juta watt (10 000 000 watt)
1
b- , meter (10-6 m)
v7
1000000

Penyelesaian:
a. Sepuluh juta watt (10 000 000 watt) dapat dinyatakan 10 MW (dibaca: sepuluh
megawatt)
meter
b. IQQQQQQ (10-6 m) dapat dinyatakan 1 pm (dibaca: satu mikrometer)

Uji Kompetensi 1.1 (Kegiatan 1)

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan melihat teori yang sudah kalian baca dan
pelajari..!

1. Apa yang dimaksud dengan besaran, besaran pokok, dan besaran turunan?
2. Tuliskan masing-masing lima contoh besaran pokok dan besaran turunan dalam SI beserta
satuannya!
3. Tuliskan bilangan-bilangan di bawah ini dengan menggunakan awalan dalam SI

a. 5 400 m
e.0,000 702 kg
b. 20 000 Hz
f.28 000 000 000 m
c. 603 000 000 m
g-0,004 800 kg
d. 0,000 000 65 kg
h.0,009 kg

Selamat bekerja

Anda mungkin juga menyukai