Anda di halaman 1dari 15

FISIKA KELAS X MIA

Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

BAB
2 BESARAN, SATUAN, DAN
PENGUKURAN
PETA KONSEP
NOTASI ILMIAH

ANGKA PENTING
DIMENSI

KONVERSI SATUAN

BESARAN, SATUAN, DAN PENGUKURAN

BESARAN POKOK SISTEM SATUAN

BESARAN TURUNAN
Panjang (meter)
CGS
Massa (kg) ALAT UKUR SI (MKS)

Waktu (sekon) Mistar


Panjang
Suhu (kelvin) Jangka sorong

Kuat arus (ampere) Mikrometer sekrup


Massa
Intensitas cahaya (candela)
Neraca
Jumlah zat (mol)
Waktu
Stopwatch

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 1


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

MATERI
2. Besaran Turunan
A. BESARAN Besaran turunan adalah besaran yang
satuannya diturunkan dari satuan besaran
Secara umum besaran adalah sesuatu yang pokok.
dapat ditentukan atau diukur, dan
hasilpengukurannya dinyatakan dengan
satuan. Dalam fisika besaran dapat dinyatakan
sebagai ukuran fisis suatu benda yang
dinyatakan secara kuantitas.
Besaran fisika terdiri atas :
 Besaran pokok
 Besaran turunan
 Besaran skalar
 Besaran vektor
1. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang
Tabel 3. Contoh-contoh Besaran
satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
Turunan
dan tidak bergantung pada satuan-satuan
besaran lain. Dalam Sistem Internasional
3. Besaran Skalar
ada 7 besaran pokok yaitu:
Besaran skalar adalah besaran yang
N Besaran Satuan
Satuan CGS hanya memiliki nilai.
o Pokok SI/MKS
No Besaran Skalar Satuan SI
1 Panjang Centimeter
Meter (m) 1 Luas m2
(cm)
2 Volume m3
2 Massa Kilogram (kg) Gram (g)
3 Massa jenis kg/ m3
3 Waktu Sekon (s) Sekon (s)
4 Kuat arus listrik A
4 Suhu Kelvin (K) Kelvin (K)
Tabel 4. Contoh-contoh Besaran Skalar
5 Kuat arus Stat ampere
Ampere (A)
listrik (statA)
4. Besaran Vektor
6 Intensitas
Candela (cd) Candela (cd) Besaran vektor adalah besaran yang
cahaya
memiliki nilai dan arah.
7 Jumlah
Kilomol (kmol) mol No Besaran Vektor Satuan SI
zat 1 Gaya kg m/s2
Tabel 1. Besaran Pokok dalam Sistem 2 Percepatan m/s2
Internasional 3 Usaha Kg m2/s2
4 Perpindahan m
No Besaran Pokok Satuan SI Tabel 5. Contoh-contoh Besaran Vektor
1 Sudut bidang datar radian (rad)
2 Sudut ruang steradian (sr)
Tabel 2. Besaran Tambahan dalam
Sistem Internasional

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 2


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

 Nilai satuannya harus sama


B. SATUAN  Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru )
 Dapat diterima secara internasional

Pada dasarnya satuan besaran dapat Sistem metrik


ditentukan secara sembarang. Tetapi hal ini  Sistem metrik besar atau sistem
akan menyulitkan atau banyak menimbulkan Internasional atau mks
masalah karena satu besaran dapat mempunyai  Sistem metrik kecil atau cgs
bermacam-macam satuan. Satuan tersebut Sistem Awalan Lambang Konversi
dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah Eksa E 1018
yang lain. Misalnya, untuk satuan besaran Peta P 1015
panjang digunakan meter, inci, kaki, hasta, Tera T 1012
depa, dan jengkal. Oleh karena itu, perlu Konversi Giga G 109
makro Mega M 106
ditetapkan satuan standar yang berlaku secara
kilo k 103
umum.
hekto h 102
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan deka ds 101
juga kepentingan sosial perlu adanya mks satuan 100 = 1
keseragaman dalam pemakaian satuan, untuk desi d 10-1
itu diperlukan adanya standarisasi satuan. centi c 10-2
Namun untuk memperloleh satuan standar yang mili m 10-3
baik memerlukan kecermatan dan ketelitian mikro µ 10-6
Konversi
yang baik. Suatu standar akan baik bila nano n 10-9
mikro
memiliki sifat-sifat :nilainya tetap, tidak Angstrom Å 10-10
terpengaruh oleh perubahan-perubahan piko p 10-12
femto f 10-15
lingkungan, mudah ditiru atau mudah
atto a 10-18
diduplikasi, juga mudah untuk prosedur Tabel 6. Awalan pada Satuan Metrik
menghasilkannya. Karena itu sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi definisi CONTOH SOAL
standar satuan telah mengalami beberapa SOAL
perubahan dan senantiasa diupayakan untuk
m1 m2
menghasilkan ketelitian yang semakin tinggi. 1. Jika diketahui bahwa F=G
Di berbagai negara maupun di berbagai r2
penerapan tekhnologi telah digunakan berbagai F = gaya, G = konstanta gravitasi, m =
macam satuan untuk suatu besaran. Misalnya massa, r = jarak. Tentukan satuan
untuk satuan panjang,masih ada orang yang konstanta gravitasi!
menggunakan inchi, kaki, mil, bahkan di
Penyelesaian
daerah-daerah tertentu masih digunakan
jengkal, tumbak, depa atau yang lainnya.
Adanya berbagai satuan untuk besaran yang
sama tentu saja dapat menimbulkan kesulitan.
Untuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu
merumuskan satu jenis satuan untuk suatu
besaran tertentu yang standar yang disebut
satuan standar. Syarat utama satuan standar
adalah :

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 3


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

2. Sebuah partikel bergerak dengan


persamaan lintasan X =A + Bt +C t 2
dengan X dalam meter dan t dalam
sekon, sedangkan A, B, dan C adalah
konstanta. Tentukan satuan A, B, dan C!

Penyelesaian

Tabel 7. Dimensi Besaran Pokok

Manfaat dimensi
 Membuktikan keseteraan (kesamaan)
dua besaran.
Contoh :
Momentum  impuls
 Membuktikan kebenaran suatu
persamaan atau rumus.
Contoh :
Jarak  s=v .t
C. DIMENSI
CONTOH SOAL
SOAL
3. Tentukan dimensi besaran-besaran berikut
Dalam Fisika banyak besaran yang
a. Luas d. usaha
sebenarnya terbentuk atau tersusun dari besaran
b. Kecepatan e. tekanan
lain, atau besaran yang satu dengan lainnya
c. Gaya f. daya
sebenarnya sejenis. Misalnya jarak yang
ditempuh partikel selama bergerak lurus
Penyelesaian
dengan keliling suatu lingkaran adalah dua
besaran yang sejenis sama-sama merupakan
besaran panjang. Kelajuan adalah jarak yang
ditempuh tiap satu satuan waktu, berarti pula
bahwa besaran kelajuan tersebut sebenarnya
tersusun dari besaran panjang dibagi waktu.
Dimensi menggambarkan bagaimana suatu
besaran terbentuk atau tersusun dari besaran-
besaran lainnya.
Dimensi suatu besaran menggambarkan
bagaimana besaran tersebut disusun darI
kombinasi besaran-besaran pokok.

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 4


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

4. Berdasarkan hasil analisis dimensi


terhadap suatu persamaan fisika diperoleh
hasil sebagai berikut: CONTOH SOAL
[ M L2 T −2 ]=k [ M ]p [ LT −1 ]q SOAL
k adalah konstanta tanpa dimensi. 5. Tuliskan angka berikut dalam bentuk
Tentukan nilai p dan q berturut-turut! notasi ilmiah:
a. 6.000.000.000 c. 0,00065
Penyelesaian b. 195.000 d. 0,002

Penyelesaian

D NOTASI ILMIAH E. ANGKA PENTING

Notasi ilmiah atau notasi baku adalah Angka penting adalah semua angka yang
bentuk penulisan sebagai hasil kali suatu diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk
bilangan antara 1 sampai 10 dengan bilangan angka terakhir yang ditaksirkan. Banyak angka
sepuluh berpangkat dengan tujuan menyingkat penting yang ditulis menunjukkan derajat
penulisan. Dalam notasi ilmiah, besaran ketelitian suatu hasil pengukuran.
dinyatakan dalam bentuk : Aturan mengenai angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka
n
a ×10 penting
Contoh :
Dengan a adalah bilangan riil, n adalah 34,57 cm  memiliki 4 angka penting
bilangan bulat. 423,69 gram  memiliki 5 angka penting
Aturan penulisan notasi ilmiah : 2. Angka nol yang terletak diantara dua
 Bilangan lebih dari 10 dipindahkan koma angka bukan nol adalah angka penting
desimal ke kiri dengan orde positif Contoh :
Contoh : 3,05 sekon  memiliki 3 angka penting
1. 7500 cm  7,5 x 103 cm 50,01 meter  memiliki 4 angka penting
2. 240 km/jam  2,4 x 102 km/jam 3. Angka nol di kanan angka bukan nol
 Bilangan kurang dari 1 dipindahkan koma adalah angka penting
desimal ke kanan dengan orde negatif Contoh :
Contoh : 4,30 cm  memiliki 3 angka penting
1. 0,0024 gram  2,4 x 10-3 gram 1000 menter  memiliki 4 angka penting
2. 0,1 mm  1 x 10-1 mm 4. Angka nol di kiri angka bukan nol tidak
angka penting
Contoh :
0,100 mm  memiliki 3 angka penting

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 5


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

0,008 sekon  memiliki 1 angka penting

Aturan operasi hitung angka penting


1. Penjumlahan dan pengurangan
Hasil hitung hanya memiliki satu angka
yang ditaksir.
Contoh :
21,5 cm (5 adalah angka taksiran)
CONTOH SOAL
2,1 3 cm (3 adalah angka taksiran)
SOAL
+ 6. Seorang siswa mengukur sebuah persegi
23,6 3 cm harus ditulis 23,6 cm (tiga panjang dan didapatkan panjang 2,5 m dan
angka lebar 1,55 m. Tentukan luas dan keliling
penting persegi panjang tersebut sesuai aturan
2. Perkalian dan pembagian penulisan angka penting!
Hasil hitung memiliki jumlah angka
penting yang sama dengan angka penting Penyelesaian
paling sedikit dari elemen pengali atau
pembagi
Contoh :
50,1 cm (tiga angka penting)
3,0 cm (dua angka penting)
X
150,3 cm2  harus ditulis 150 cm2 (dua
angka penting) atau 1,5 x 102
cm2 (dua angka penting) F. PENGUKURAN
3. Kuadrat atau penarikan akar
Hasil hitung memiliki jumlah angka
penting yang sama dengan jumlah angka Pengukuran merupakan kegiatan
penting yang dikuadratkan atau membandingkan suatu besaran yang diukur
diakarkuadratkan dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai
Contoh : satuan.
(1,2 m)2 (dua angka penting) 1. Pengukuran Panjang
= 1,44 m2  harus ditulis 1,4 m2 (dua Pengukuran besaran panjang bisa
angka dilakukan dengan menggunakan mistar,
penting) jangka sorong, atau mikrometer sekrup.
4. Perkalian dan pembagian bilangan eksak Alat ukur tersebut memiliki nilai ketelitian
dengan angka penting yang berbeda-beda. Nilai ketelitian adalah
Bilangan eksak adalah bilangan pasti yang nilai terkecil yang masih dapat diukur.
diperoleh dari prose membilang (1-9).  Mistar
Hasil hitung memiliki jumlah angka Mistar merupakan alat ukur
penting yang sama dengan angka penting panjang yang paling sederhana dan
pengali atau pembagi sudah lumrah dikenal orang. Ada dua
Contoh : jenis mistar yang sering digunakan,
2 x 0,034 mm (dua angka penting) yaitu stik meter dan mistar metrik.
= 0,068 mm (dua angka penting) Stik meter memiliki panjang 1 meter
dan memiliki skala desimeter,
Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 6
FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

sentimeter, dan milimeter. Mistar Gambar 2. Jangka Sorong


metrik memiliki panjang 30 Untuk menggunakan jangka
sentimeter. Mistar memiliki skala sorong perlu diperhatikan
pengukuran terkecil 1 milimeter, langkah-langkah
sesuai dengan jarak garis terkecil sebagai berikut.
antara dua garis yang saling a. Periksa kedudukan skala nol
berdekatan. Ketelitiannya adalah 0,5 dengan cara menutup rapat
milimeter, atau setengah dari skala rahang tetap dan rahang sorong
terkecil. (geser), lalu lihatlah skala nol
Untuk pengukuran dengan pada skala utama dan skala
menggunakan mistar atau penggaris, nonius! Jika garis pada angka
kita harus membaca skala pada alat nol skala nonius dan skala
secara benar, yaitu posisi mata tepat utama membentukgaris lurus,
di atas tanda yang akan dibaca. Posisi berarti jangka sorong tepat
yang salah akan menyebabkan digunakan untuk pengukuran.
kesalahan baca atau kesalahan b. Letakkan posisi benda pada
paralaks. tempat ukur yang sesuai

c. Untuk mencegah skala


Gambar 1. Mistar berubah-ubah pada saat
pembacaan, kuncilah skala
 Jangka sorong jangka sorong dengan memutar
Jangka sorong merupakan alat tombol di bagian atas jangka
sorong!
ukur panjang yang memiliki batas
d. Bacalah angka yang tertera
ketelitian sampai dengan 0,1 mm. pada skala utama, yaitu satu
Jangka sorong dapat digunakan untuk angka di belakang koma.
menukur diameter bola, diameter Kemudian lanjutkan membaca
dalam tabung, dan kedalaman skala nonius dengan mencari
lubang. Skala utama tertulis pada garis angka yang segaris antara
batang jangka sorong. Pada rahang skala utama dan skala nonius,
yaitu dua angka di
sorong (geser) diberi skala sebanyak
belakangkoma.
10 bagian dengan panjang 9 mm yang
disebut skala nonius. Jadi, setiap satu
skala nonius panjangnya 9/10 mm
atau 0,9 mm.

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 7


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

Dari Gambar diatas terlihat sekrup tidak mengalami kesalahan


bahwa skala utama jangka nol dan siap untuk melakukan
sorong menunjukkan skala 2,3 pengukuran.
cm. Garis skala nonius yang b. Letakkan rangka mikrometer
berimpit dengan skala utama sekrup pada telapak tangan kanan
(membentuk garis lurus) dan jepit dengan jari kelingking,
adalah garis pada angka 7. jari manis, dan jari tengah.
Karena nilai ketelitian jangka Bukalah rahang ukur gerak dengan
sorong 0,1 mm maka nilai memutar silinder putar, lalu
kelebihannya adalah 7 x 0,1 mm letakkan benda pada rahang ukur
= 0,7 mm = 0,07 cm. Jadi, tetap dengan dipegangi tangan
jangka sorong pada gambar 5 kiri. Putarlah silinder putar dengan
menunjukkan nilai 2,3 cm + 0,07 menggunakan telunjuk dan ibu jari
cm = 2,37 cm. tangan kanan. Jangan memutar
rangka dengan memegang silinder
putar!
c. Bacalah angka yang tertera pada
 Mikrometer sekrup skala tetap, yaitu satu angka di
Mikrometer sekrup adalah alat belakang koma, kemudian
ukur panjang yang ketelitiannya dilanjutkan membaca skala putar
paling tinggi. Mikrometer sekrup dengan mancari garis angka skala
mempunyai ketelitian 0,01 mm putar yang segaris dengan skala
sehingga cocok untuk mengukur tetap (dua angka di belakang
antara lain tebal kertas, diameter koma).
kawat email, dan tebal kain.

Pada Gambar di atas terlihat


Gambar 3. Bagian-bagian
bahwa skala tetap mikrometer
mikrometer sekrup
sekrup yang paling dekat dengan
Langkah-langkah menggunakan
selubung luar adalah 4 mm lebih.
mikrometer sekrup hampir sama
Pada skala putar terlihat garis
dengan langkah-langkah penggunaaan
skala yang berimpit dengan garis
jangka sorong, yaitu sebagai berikut:
mendatar pada skala tetap adalah
a. Periksa kedudukan skala nol
garis pada angka 12. karena nilai
dengan cara menutup rapat rahang
ketelitian mikrometer sekrup 0,01
ukur tetap dan rahang ukur gerak
mm, maka nilai kelebihannya
dan lihatlah posisi nol pada skala
adalah 12 x 0,01 mm = 0,12 mm.
tetap dan skala putar! Jika garis
Jadi, hasil pengukuran mikrometer
pada angka nol skala putar dan
sekrup pada Gambar.
garis pada skala tetap membentuk
menunjukkan nilai 44 mm + 0,12
garis lurus, berarti mikrometer
mm
Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 8
FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

= 4,12 mm. b. Periksa bahwa neraca pada posisi


2. Pengukuran Massa setimbang!
Pengukuran massa pada umumnya c. Letakkan benda yang akan diukur
dilakukan dengan menggunakan neraca. pada tempat yang tersedia pada
Ada beberapa jenis neraca, antara lain neraca!
neraca Ohauss, neraca lengan, neraca d. Ubahlah keempat penunjuk, diurutkan
langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca dari penunjuk yang terdapat pada
badan, dan neraca elektronik. Salah satu ratusan, puluhan, satuan, dan yang
jenis neraca yang sering digunakan di terakhir seperseratusan hingga
laboratorium adalah neraca lengan. tercapai keadaan yang setimbang!
Neraca ini mempunyai bagian-bagian e. Bacalah massa benda dengan
penting, antara lain tempat beban, skala menjumlah nilai yang ditunjukkan
yang disertai beban geser, sistem pengatur oleh penunjuk ratusan, satuan, dan
khusus dan penunjuk. yang terakhir seperseratusan.
Ada dua jenis neraca Ohauss, yaitu 3. Pengukuran waktu
neraca dua lengan yang mempunyai batas Pengukuran waktu umumnya
ketelitian 0,01 g dengan batas mengukur dilakukan dengan menggunakan
massa 310 g sehingga disebut neraca stopwatch. Jenis stopwatch cukup banyak
Ohauss-310 dan neraca tiga lengan yang dan biasanya memiliki tiga tombol yaitu
mempunyai batas ketelitian 0,1 g dengan tombol start, stop dan reset. Tombol start
batas mengukur massa 2,610 kg dan berfungsi untuk menjalankan stopwatch
disebut neraca Ohauss-2610. Kedua jenis dan tombol stop untuk menghentikan nya.
neraca Ohauss ini sering digunakan di Sedangkan tombol reset berfungsi untuk
laboratorium. mengatur stopwatch ke posisi nol.

Gambar 4. Neraca Ohauss


Gambar 5. Stopwatch
Pada neraca Ohauss-310, lengan
depannya memuat angka puluhan, lengan Perbedaan ketelitian dan ketepatan
belakangnya memuat angka ratusan,  Ketepatan (presisi)
sedangkan sebuah lingkaran skala memuat Ketepatan atau presisi adalah kesamaan
angka satuan dan seperseratusan. Cara atau kedekatan suatu hasil pengukuran
menimbangnya sebagai berikut. dengan angka atau data yang sebenarnya
a. Geser penunjuk pada lengan depan  Ketelitian (akurasi)
dan belakang ke sisi kiri dan Ketelitian atau akurasi adalah kesesuaian
lingkaran skala diarahkan pada posisi diantara beberapa data pengukuran yang
nol! Ini artinya neraca menunjukkan dilakukan secara berulang
skala nol.
Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran
Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 9
FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

 Sumber kesalahan dalam pengukuran Berdasarkan jenisnya, kesalahan


Ada banyak penyebab kenapa kita terbagi menjadi 2 macam, yaitu kesalahan
bisa salah dalam melakukan kegiatan sistematis dan kesalahan acak.
pengukuran. Beberapa sumber-sumber 1. Kesalahan sistematis
kesalahannya pun bermacam-macam. Kesalahan semacam ini terjadi karena
Berikut 4 sumber kesalahan pengukuran kesalahan-kesalahan yang ada
yang sering terjadi. kaitannya dengan kekeliruan dalam
1. Kesalahan alat ukur pengaturan alat, kalibrasi alat dan juga
Ketidaksempurnaan alat ukur tempat dilakukannya proses
merupakan salah satu hal yang pengukuran. Hal-hal semacam ini bisa
menyebabkan kegiatan pengukuran dihindari yaitu dengan lebih teliti
menjadi kurang maksimal. Kesalahan dalam proses pengukuran, semisal
kalibrasi, faktor usia alat, dan lain pengaturan kalibrasi alat serta desain
sebagainya menjadi faktor utama tempat yang tepat untuk proses
kenapa kesalahan alat ukur bisa pengukuran.
terjadi. 2. Kesalahan acak
2. Kesalahan manusia Kesalahan acak adalah kesalahan yang
Kesalahan-kesalahan yang disebabkan tidak bisa dihindari. Mau seberapa
oleh manusia adalah hal yang sering hebat pun alat yang digunakan, mau
terjadi. Penyebabnya bisa karena steliti apapun si penggunanya. Jenis
kurang konsentrasi, salah penggunaan kesalahan ini akan tetap ada dan tidak
atau ketidakmampuan menggunakan bisa hilang. Salah satu contohnya
alat. Kesalahan paralaks adalah adalah menentukan ketidakpastian
yang paling umum. Kesalahan ini pengaruh lingkungan terhadap hasi
disebabkan karena seseorang yang pengukuran.
sedang melakukan percobaan salah
posisi saat melihat objek.

3. Kesalahan alami
Kesalahan ini terjadi karena faktor
alam yang kondisinya tidak menentu.
Bisa karena perubahan suhu, cuaca,
dan faktor alam lainnya. Untuk
beberapa kasus percobaan, ini akan
sangat berefek terhadap hasil CONTOH SOAL
pengukuran. SOAL
4. Kesalahan hitung 7. Dua buah pelat bei diukur dengan
Kesalahan hitung terjadi karena menggunakan jangka sorong, hasilnya
kesalahan dalam proses analisis. Di digambarkan sebagai berikut :
dalamnya bisa berupa salah dalam
penulisan angka penting, pembulatan,
atau perhitungan-perhitungan dasar
 Jenis-jenis kesalahan dalam pengukuran
Tentukan selisih tebal kedua pelat besi!

Penyelesaian
Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 10
FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

Tentukan hasil pengukuran tersebut!

Penyelesaian

8. Seorang siswa mengukur ketebalan buku


menggunakan mikrometer sekrup yang
ditunjukkan pada gambar.

RANGKUMAN

 Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasilpengukurannya dinyatakan
dengan satuan.
 Besaran dalam fisika terdiri atas besaran pokok, besaran turunan, besaran skalar, dan
besaran vektor
 Syarat utama satuan standar adalah : nilai satuannya harus sama, mudah diperoleh kembali
( mudah ditiru ), dan dapat diterima secara internasional
 Dimensi suatu besaran menggambarkan bagaimana besaran tersebut disusun darI kombinasi
besaran-besaran pokok.
 Manfaat dimensi adalah membuktikan kesetaraan (kesamaan) dua besaran dan
membuktikan kebenaran suatu persamaan (rumus)
 Notasi ilmiah atau notasi baku adalah bentuk penulisan sebagai hasil kali suatu bilangan antara 1
sampai 10 dengan bilangan sepuluh berpangkat dengan tujuan menyingkat penulisan.
a ×10 n
 Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka
terakhir yang ditaksirkan.
 Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran
sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
 Alat ukur panjang adalah mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup
 Alat ukur massa adalah neraca
 Alat ukur waktu adalah stopwatch
 Dalam pengukuran terdapat kesalahan yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak.

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 11


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

UJI KOMPETENSI BAB 2

A. PILIHAN GANDA D. Kg m²s-¹


1. Diantara kelompok besaran E. Kg m²s-²
berikut,yang termasuk kelompok 6. Masa jenis kuningan pada suhu
besaran pokok dalam satuan sistem ruangan adalah 8,4 gram/cm3. Jika
Internasional adalah....... dinyatakan dalam SI nilai tersebut
A. Panjang,luas,waktu,jumlah zat sama dengan ...
B. Kuat arus,intensitas A. 8,4 kg/m3
cahaya,suhu,waktu B. 84 kg/m3
C. Volume,suhu,massa,kuat arus C. 840 kg/m3
D. Kuat arus,panjang,massa,tekanan D. 8400 kg/m3
E. Intensitas cahaya, kecepatan, E. 84.000 kg/m3
percepatan,waktu 7. Pesawat F16 memiliki kecepatan 2.520
2. Kelompok besaran dibawah ini yang km/jam. Kecepeatan pesawat tersebut
merupakan kelompok besaran turunan setara dengan ...
adalah..... A. 252 m/s
A. Panjang,lebar dan luas B. 420 m/s
B. Kecepatan,percepatan,dan gaya C. 700 m/s
C. Kuat arus,suhu dan usaha D. 840 m/s
D. Massa,waktu,dan percepatan E. 1.400 m/s
E. Intensitas cahaya, banyaknya mol 8. Dimensi ML-¹T-² menyatakan dimensi
dan volume dari....
3. Tiga besaran di bawah ini yang A. Gaya
merupakan besaran skalar adalah ... B. Energi
A. Jarak,waktu,dan luas C. Daya
B. Perpindahan, kecepatan, dan D. Tekanan
percepatan E. Momentum
C. Laju,percepatan,dan perpindahan 9. Rumus dimensi daya adalah...
D. Gaya,waktu,dan induksi magnetik A. ML²T-²
E. Momentum,kecepatan,dan massa B. ML³T-²
4. Dari hasil pengukuran dibawah ini C. MLT-²
yang termasuk vektor adalah.... D. ML²T-³
A. Gaya,daya dan usaha E. MLT-³
B. Gaya,berat,dan massa 10. Beberapa besaran dengan satuan
C. Perpindahan,laju dan kecepatan sebagai berikut P (kg.m-1.s-2), ρ (kg.m-
D. Kecepatan,momentum dan berat
3
), g (m.s-2), dan h (m). Dengan
E. Percepatan,kecepatan dan daya menggunakan analisis dimensi,
5. Satuan berat benda adalah.... persamaan berikut yang benar adalah ...
A. Kg m A. P = ρ g h
B. Kg ms-¹ B. ρ = P g h
C. Kg ms-² C. h = ρ g P

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 12


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

D. g = ρ P h
E. P = ρ g/h Gambar tersebut menunjukkan hasil
11. Banyaknya sekon dalam atu bulan pengukuran diameter tabung
adalah mendekati ... menggunakan jangka sorong.
A. 2,6 x 106 Berdasarkan gambar tersebut hasil
B. 2,6 x 107 yang benar adalah ….
C. 2,6 x 108 A. 5,70 cm
D. 2,6 x 109 B. 5,75 cm
E. 2,6 x 1010 C. 5,76 cm
12. Berdasarkan aturan angka penting hasil D. 5,86 cm
penjumlahan bilangan 1,156 dengan E. 6,30 cm
2,21 memiliki jumlah angka penting 16. Gambar berikut menampilkan hasil
sebanyak ... pengukuran mikrometer terhadap
A. 2 sebuah diameter bola logam kecil ,
B. 3 maka nilai yang ditunjukkan adalah :
C. 4
D. 5
E. 6
13. Dari hasil pengukuran dengan jangka
sorong didapat panjnag alas segitiga
12,55 cm dan tingginya 3,5 cm. Luas
segitiga tersebut adalah ... A. 8,12 mm
A. 21,962 cm2 B. 8,50 mm
B. 21,96 cm2 C. 8,52 mm
C. 21,9 cm2 D. 8,62 mm
D. 21 cm2 E. 9,12 mm
E. 22 cm2 17. Sebuah balok diukur ketebalannya
14. Sebuah pipa berbentuk silinder dengan jangka sorong. Skala yang
berongga dengan diameter dalam 1,6 ditunjukkan dari hasil pengukuran
mm dan diameter luar 2,1 mm. Alat tampak pada gambar. Besarnya hasil
yang tepat untuk mengukur diameter pengukuran adalah ...
dalam pipa tersebut adalah…
A. Mistar
B. Altimeter
C. Mikrometer
D. Jangka Sorong
E. Amperemeter
15. Perhatikan gambar berikut!

A. 3,19 cm
B. 3,14 cm
C. 3,10 cm
D. 3,04 cm
E. 3,00 cm

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 13


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

adalah ....

18. Perhatikan hasil timbangan dengan


neraca Ohauss tiga lengan eperti
gambar berikut! Massa benda yang
ditimbang adalah ....

A. 8 menit 26,5 detik


B. 8 menit 56,5 detik
C. 9 menit 26,5 detik
D. 26 menit 8,5 detik
E. 26 menit 9,5 detik

A. 348,0 gram
B. URAIAN
B. 438,0 gram
1. Isilah titik-titik berikut.
C. 538,0 gram
a. 5,2 ton = .... kg
D. 548,0 gram
b. 2500 C = .... µC
E. 834,0 gram
c. 13,6 g/cm3 = .... kg/m3
19. Hasil pengukuran menggunakan jangka
d. 90 km/jam = .... m/s
sorong terhadap tebal sebuah benda
e. 1 kWh = .... Ws
adalah 7,49 cm. Gambar di bawah ini
2. Jika s yang ditempuh oleh sebuah
yang sesuai dengan hasil pembacaan
benda sebagai fungsi waktu t
pengukuran di atas adalah ....
dinyatakan dalam persamaan
s= A t 2 + Bt 3 +C t 4. Tentukan dimensi
untuk A, B, dan C.
3. Tulislah bilangan-bilangan berikut
dalam notasi ilmiah beserta jumlah
angka penting dan orde besarnya.
a. 5.807,6 m
b. 200.300.000 m
20. Gambar berikut adalah pengukuran c. 0,006300 kg
waktu dari pemenang lomba balap d. 0,00000054 gram
motor dengan menggunakan stopwatch. 4. Selesaikan operasi-operasi matematika
Hasil pengukuran waktu yang benar berikut. Nyatakan dalam banyak angka
penting sesuai aturan.
a. 112,6 m + 8,005 m + 13,48 m
b. 78,05 cm2 – 32,046 cm2
c. 0,1682 m x 8,2 m
d. 94,5 J : 1,2 s

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 14


FISIKA KELAS X MIA
Besaran, Satuan, dan Pengukuruan

5. Tentukan hasil pengukuran ketebalan


suatu benda menggunakan mikrometer
sekrup berikut

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 15

Anda mungkin juga menyukai