Anda di halaman 1dari 7

FISIKA KELAS X MIA

VEKTOR

BAB
3 VEKTOR
PETA KONSEP

DEFINISI VEKTOR

VEKTOR

VEKTOR OPERASI
SATUAN VEKTOR

PENGURAIAN
VEKTOR
ANALITIS
GRAFIS

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 1


FISIKA KELAS X MIA
VEKTOR

MATERI

A. BESARAN VEKTOR DAN


SKALAR

Selain besaran pokok dan turunan, jenis


besaran lain yaitu besaran vektor dan skalar.
Besaran vektor adalah besaran besaran yang
memiliki nilai dan arah, sedangkan besaran
skalar adalah besaran yang hanya memiliki
nilai saja tidak memiliki arah.

Gambar 1. Beberapa Contoh Gambar dan


Notasi Vektor

Tabel 1. Contoh Besaran Vektor dan Skalar Titik A disebut titik pangkal vektor dan
titik B disebut ujung vektor. Besar sebuah
B. NOTASI VEKTOR vektor dapat ditulis dengan beberapa cara, di
antaranya dengan memberi tanda mutlak (||)
atau dicetak miring tanpa ditebalkan. Sebagai
Sebuah vektor digambarkan oleh sebuah contoh, besar vektor A ditulis |A|atau A dan
anak panah. Panjang anak panah mewakili besar vektor B ditulis |B|atau B. Arah sebuah
besar atau nilai vektor, sedangkan arah anak vektor dinyatakan oleh sudut tertentu terhadap
panah mewakili arah vektor. Notasi atau simbol arah acuan tertentu. Umumnya, sudut yang
sebuah vektor dapat menggunakan satu atau menyatakan arah sebuah vektor dinyatakan
dua huruf dengan tanda panah di atasnya,
terhadap sumbu-x positif. Gambar 2.
misalnya atau . Akan tetapi, dalam memperlihatkan tiga buah vektor A, B, dan C
modul ini, vektor digambarkan oleh sebuah dengan arah masing-masing membentuk sudut
huruf yang dicetak tebal dan miring, misalnya 45°, 90°, dan 225° terhadap sumbu-x positif.
A atau B. Gambar 1. menunjukkan gambar
beberapa vektor dengan notasinya. 

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 2


FISIKA KELAS X MIA
VEKTOR

Gambar 2. Arah vektor dinyatakan oleh sudut adalah sebagai berikut :


yang dibentuknya terhadap sumbu positif.
C. OPERASI VEKTOR  Letakkan titik tangkap vektor 1
dan 2 pada satu titik sesuai nilai
dan arah masing –masing
vektor.
 Melukiskan Penjumlahan dan Selisih  Tariklah garis dari ujung
Vektor vektor satu sejajar dengan
Penjumlahan vektor tidak sama seperti vector yang lain dan
sebaliknya.
penjumlahan bilangan biasa atau
 Tariklah garis dari titik
penjumlahan besaran skalar karena pangkal kedua vektor sampai
arah vektor mempunyai pengaruh ke titik potong garis sejajar
dalam penjumlahan vektor. Nilai hasil vektor tersebut.
penjumlahan vektor disebut resultan Contoh :
vektor. Ada beberapa metode
penjumlahan vektor tergantung pada
arah dan kedudukan vektor. Secara
grafis penjumlahan dan selisih vektor
digunakan dua metode yaitu metode
poligon dan metode jajaran genjang.
1) Metode Poligon
Secara grafis penjumlahan dan
pengurangan dengan metode
polygon adalah sebagi berikut :
 Lukislah vektor pertama sesuai
niali dan arahnya
 Letakkan titik tangkap vektor
kedua diujung vektor pertama
sesuai dengan nilai dan
arahnya.
Contoh

Gambar 4. Penjumlahan dua


vector atau lebih dengan cara
Gambar 3. Penjumlahan dua jajaran genjang
vector atau lebih dengan cara
poligon  Menentukan Nilai dan Arah
Resultan Vektor
2) Metode Jajaran Genjang
Dua vektor F1 dan F2 yang saling
Cara melukiskan resultan vektor
mengapit sudut  seperti pada gambar
dengan metode jajaran genjang
Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 3
FISIKA KELAS X MIA
VEKTOR

maka besar resultan vektor kedua vektor komponen. Vektor dapat


vektor tersebut adalah diproueksikan pada sumbu koordinat
X, Y atau kartesian. Uraian vektor pada
sumbu Y di sebut komponen Vektor
sumbu Y demikian halnya dengan
sumbu X, vektor
komponennya disebut komponen
vektor sumbu X.
Perhatikanlah cara menguraikan sebauh
Gambar 5. Penjumlahan dua vector vektor atau lebih pada sumbu X dan
dengan aturan cosines sumbu Y berikut :

Secara metematis nilai Resultan ( R )


diselesaikan dengan rumus aturan
cosinus sebagai berikut :

Arah resultan vektor

Gambar7. penguraian sebuah vector


pada bidang XY
maka dapat diruliskan besar komponen
vektornya adalah:

Gambar 6. arah resultan dua vector


dengan aturan sinus
Perhatikanlah segitigaa ABC diatas,
dengan menggunakan rumus aturan
sinus maka diperoleh rumusan sebagai
 Metode analitis
Sejumlah vektor yang terletak
berikut :
membentuk sudut tertentu terhadap
bidang horinsontal (sumbu X) atau
vertical (sumbu Y) akan lebih mudah
jika seluruh vektor omponen
dijumlahkan pada sumbu masing
masing
dibanding dengan mengunakan cara
dimana ß adalah sudut yang grafis. Metode ini dikenal dengan cara
menunjukkan arah Vektor Resultan analitis. Untuk lebih jelasnya
perhatikan langkah – langkah berikut :
 Penguraian Vektor 1) Lukislah uraian vektor komponen
Jika dua buah vektor atau lebih dapat X dan Y dari masing-masing
diresultan menjadi satu buah vektor vektor.
resultan maka berlaku juga sebaliknya.
Sebuah vektor dapat diuraikankembali
menjadi dua buah vektor yang disebut
Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 4
FISIKA KELAS X MIA
VEKTOR

2. Tiga buah vektor F1, F2 dan F3 masing –


masing besarnya adalah 10 N, 20 N
dan 5 N terletak seperti pada gambar
1.17. Tentukan resultan dan arah ketiga
vektor tersebut.

Gambar1.16. Penjumlahan dua


vector atau lebih pada sumbu X
dan Y dengan cara analisis

2) Carilah nilai vektor komponen X 3. Seekor anak macan berlari ke arah


dan Y lalu masukan ke tabel timur sejauh 9 meter, kemudian
beriut : berbelok ke selatandan berlari lagi
sejauh 12 meter. Perpindahan yang
dialami anak macan tersebut adalah ...
4. Dua buah vektor gaya F1 dan F2 sama
besar yaitu 30 N bertitik tangkap sama
dan saling mengapit sudut 60°.
Resultan kedua vektor tersebut
adalah ...
3) Hitunglah resultan dengan rumus 5. Dua buah gaya sama besar yaitu 10 N
berikut : membentuk sudut 120O satu sama lain.
Selisih kedua vektor tersebut adalah....
6. Dua buah vektor memiliki besar yang
untuk menentukan arah vektor sama, yaitu F. Bila besar resultan kedua
resultan digunakan nilai tangent vektor itusama dengan F, berapakah
vektor komponen X dan Y : sudutnya ?
7. Dua buah vektor besarnya sama, satu
sama lain membentuk sudut θ. Jika
perbandingan resultan dan selisih
a = sudut vektor resultan terhadap kedua vektor adalah √3, tentukan nilai
sumbu X θ tersebut ?

CONTOH SOAL

1. dua buah gaya F1 dan F2 masing –


masing besarnya 50 N dan 30 N saling
mengapit sudut 60ᵒ. tentukan arah dan
resultan kedua vektor tersebut ?

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 5


FISIKA KELAS X MIA
VEKTOR

UJI KOMPETENSI BAB 3

A. PILIHAN GANDA 4. Perhatikan diagram vektor berikut ini!


1. Perhatikan gambar berikut.

Yang menyatakan adanya hubungan x = y


- z adalah gambar … .
a. (1)    
b. (2)      
Resultan gaya F1 pada sumbu x c. (3)    
dengan gaya F2 sumbu y, besar dan
arahnya …. d. (4)
a. R = 5 N; Ɵ= 53ᵒ e. (5)
b. R = 5 N; Ɵ= 37ᵒ
c. R = 7 N; Ɵ = 37ᵒ
d. R = 7 N; Ɵ = 53ᵒ 5. Perhatikan vektor-vektor yang besar dan
e. R = 5 N; Ɵ = 60ᵒ arahnya terlukis pada kertasberpetak
seperti gambar di samping. Jika panjang
2. Dua gaya F1 dan F2 saling tegak lurus, satu petak adalah dua newton (N), maka
resultan gayanya R = 40 N besar resultan kedua vektor adalah ....
danbersudut 37ᵒ terhadap F1, maka
dari pernyataan berikut :
(1) F1 = 12 N (3) F2= 16 N
(2) F1 = 16 N (4) F2 = 12 N
yang benar ….
a. 1, 2, 3 d. 4
b. 1, 3 e. 1, 2, 3, 4
c. 2, 4

3. Dua vektor sama besar, bersudut a a. 16 N               d. 22 N


satu terhadap lainnya. Ternyata b. 18 N               e. 24 N
resultannya sama besar dengan kedua c. 20 N
vektor tersebut. Sudut a itu sama
dengan …. 6. Perhatikan gambar gaya-gaya di bawah
a. 30ᵒ ini! Besar resultan ketiga gaya tersebut
b. 60ᵒ adalah…
c. 90ᵒ
d. 120ᵒ
e. 150ᵒ

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 6


FISIKA KELAS X MIA
VEKTOR

a. 4,0 N
b. 4√3 N
c. 6,0 N
d. 6 √3 N
e. 8 N
7. Dua vektor a dan b memiliki nilai titik
tangkap yang sama dan nilai yang sama
pula. Jika sudut apit antara kedua vektor
adalah β , maka berlaku hubungan:|a+b|=2|
a-b|.maka cos β adalah ....
a. ½
b. 1/3
c. 1/6
d. 1/4
e. 1/5

Disusun oleh Rahmi Hasynah,S.Pd ---------- 7

Anda mungkin juga menyukai