Anda di halaman 1dari 220

Satuan Operasi I

Virna Muhardina, S.TP, M.Sc

Fakultas Teknologi Pertanian


Universitas Serambi Mekkah
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,

karunia dan keberkahan yang senantiasa diberikan kepada penulis, sehingga bahan ajar “Satuan

Operasi 1” ini dapat diselesaikan dengan baik. Bahan ajar ini disusun sebagai sumber landasan

pengajaran mata kuliah “Satuan Operasi 1” yang merupakan kompilasi ilmu pengetahuan dari

beberapa referensi dan bahan penunjang lainnya.

Di dalam bahan ajar ini dipaparkan secara umum mengenai ruang lingkup satuan operasi

atau unit operasi yang menjadi dasar dalam teknik industri pengolahan hasil pertanian dan pangan.

Mata kuliah ini mempelajari prinsip-prinsip dasar Satuan Proses Operasi dan penerapan prinsip-

prinsip tersebut. Satuan Operasi atau Unit Operasi adalah ilmu yang mempelajari suatu tahapan

dasar dalam operasi pengolahan secara lengkap yang menekankan pada perubahan fisis suatu

produk. Materi yang disampaikan pada mata kuliah ini merupakan pengetahuan dasar yang

dibutuhkan dalam proses pengolahan lanjutan di tingkatan industri. Beberapa topik yang dibahas

di dalam bahan ajar ini adalah besaran, dimensi dan unit, satuan dan konversi, neraca massa dan

energi, pengecilan ukuran, filtrasi dan sentrifugasi, pengadukan dan pindah panas.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Serambi Mekkah, Program Studi Teknik Industri Pertanian dan Program

Studi Teknologi Pangan, dan kepada seluruh pihak yang telah membantu dan berpartisipasi hingga

terselesaikannya bahan ajar ini.


Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan

bahan ajar ini.

Banda Aceh, Juli 2018

Penulis,
BESARAN, DIMENSI & SATUAN
(Quantities, Dimension & Units)
PENGERTIAN BESARAN

• Sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan


dalam nilai satuan-satuan tertentu.

• Misalnya: mengukur panjang sebuah meja.


Panjang disebut besaran → dapat diukur.
Fisika:
Ilmu yang menjelaskan (mendeskripsikan) fenomena alam yang menjadi objek pengamatan.

Bagaimana Cara Mendeskripsikan Objek ?

Coba deskripsikan
gajah ini !!
Besaran Non-Fisis Emosinya Labil ; Kulitnya Kasar
(Tak Terukur) Warnanya Coklat;

Deskripsi Kuantitatif Deskripsi Kualitatif

Tinggi : 2,5 meter


Besaran Fisis Gadingnya : Panjang
Massa : 4 Ton Lebih tinggi daripada orang
---> BESARAN Tenaganya : Kuat
Panjang : 5 meter
Bagaimana Cara Mendefinisikan suatu Besaran ?

Massa Emas?
Definisi: Jumlah materi yang
dikandung emas

Berapa? Cara Mengukur?

Dibandingkan dengan anak timbangan


Emas
(berapa buah anak timbangan Anak
Timbangan
diperlukan sehingga skala setimbang)

Hasilnya:
Massa emas = 5 kali massa anak timbangan
Panjang Tali?
Definisi: Jarak dari titik paling kiri ke titik paling kanan pada tali

Berapa? Cara Mengukur?


Dibandingkan dengan jengkal (berapa
kalinya)

Hasilnya:
Panjang Tali = 2 kali panjang jengkal

Kecepatan rata-rata? Didefinisikan dari


Definisi : Jarak tempuh / waktu tempuh besaran-besaran lain
Ada besaran yang dapat didefinisikan hanya dengan
menggambarkan bagaimana cara mengukurnya.
Massa emas = 5 kali massa anak timbangan
Panjang Meja = 2 kali panjang jengkal

→ Besaran Fundamental (Besaran Dasar/Pokok)


Besaran yang berdiri sendiri dan tidak diturunkan dari besaran yang lain. Ex: length, time,
mass.

Ada besaran yang dapat didefinisikan dengan cara


menggambarkan bagaimana menghitungnya dari
besaran-besaran lain yang dapat diukur.
Definisi = Jarak tempuh / waktu tempuh

→ Besaran Turunan
Besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Ex. Luas, volum, massa jenis zat.
PENGERTIAN SATUAN
• Satuan adalah sesuatu yang
digunakan untuk menyatakan
ukuran besaran

• Misalnya : meter (m), kilometer


(km), kilogram (kg)
Nilai suatu besaran fisis dinyatakan dengan
Massa (emas) = 5 anak timbangan
Panjang (meja) = 2 jengkal SATUAN

Satuan panjang yang lain: Spidol, Jengkal, Kaki, …

AKIBATNYA: SEHARUSNYA :
- Satuan menjadi terlalu banyak - Definisi Yang Sama
- Bermanfaat
- Banyak versi
- Diterima Semua Orang
- Tidak Bermanfaat
- Menimbulkan Kekacauan KESEPAKATAN
- Perlu Ditetapkan STANDAR (Disepakati NAMA Dan DEFENISI)
- Tidak Semua Besaran Perlu Standar ( Karena Jumlah Besaran
Sangat Banyak )
- Hanya Besaran Dasar Saja Yang Perlu Dibuat Standarnya

Siapa yang menetapkan standar & Satuan?

- Bureau International des Poids et Mesures (BIPM) -


- Internasional Buerau of Weight and Measures -
- Biro Berat dan Ukuran Internasional -
di Sevres Perancis
Besaran Waktu Alat Ukur Waktu
Waktu adalah selang antara Segala sesuatu yang berulang
dua kejadian atau dua secara periodik
peristiwa contoh: rotasi bumi, revolusi
bumi
Misalnya
Waktu Siang
= sejak matahari terbit hingga
matahari tenggelam
Waktu hidup
= sejak dilahirkan hingga
meninggal.

Jam Atom (Atomic Clock):


1 detik ≡ waktu yang diperlukan untuk
mencapai 9.192.631.770 kali periode osilasi
dari atom cesium)
Evolusi Satuan Panjang
1960:
1 meter ≡ jarak antara dua garis pada batang yang terbuat dari
campuran platinum-irridium yang disimpan pada kondisi tertentu
di BIPM

1 meter ≡ 1.650.763,73 kali panjang cahaya orange-red yang


dipancarkan dari lampu krypton-86 (86Kr)

Sejak 1983
1 meter ≡ jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa dalam
waktu 1 / 299.792.458 detik.

Dengan definisi terakhir ini maka kecepatan cahaya di ruang hampa


ditetapkan menjadi 299.792.458 m/s
Evolusi Satuan Massa

1 kg =
Massa suatu silinder yang terbuat dari campuran
platinum-iridium yang disimpan di kantor BIPM di kota
Sevres, dekat Paris, Perancis.
Sistem satuan yang digunakan ilmuwan diseluruh
dunia disebut “The Metric System”.

Pada tahun 1971 ditetapkan 7 Besaran Dasar yang


dikenal secara resmi sebagai “International System”
atau SI (Le Systéme Internasional d’Unites).
Besaran dan satuan yang digunakan dalam SI *
International System (SI) Sistem Internasional (SI)
Quantities Units Symbol Besaran Satuan Dimensi
mass kilogram kg massa kilogram M
(kg)
length meter m panjang meter (m) L
time second s waktu detik / T
sekon (s)
Electric Current ampere A Arus Ampere J
Listrik (A)
Temperature kelvn K Temperatu Kelvin (K) K
r
Amount of mole mol Jumlah Zat mol (mol) N
substance
Light Intensity candela Cd Intensitas Candela θ
Cahaya (cd)

* Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971
Gaussian System (cgs) Sistem Gaussian
Quantities Units Besaran Satuan
mass gram (g) massa gram
length centimeter (cm) panjang sentimeter
time second (s) waktu detik / sekon

British Engineering System Sistem Inggris

Quantities Units Besaran Satuan


mass slug massa slug
length foot (ft) panjang kaki
time second (s) waktu detik
Besaran Satuan Dimensi
kecepatan m/s LT-1
Percepatan m/s2 LT-2
Gaya Newton M LT-2
Usaha Joule (kg m2/s2) M L2 T-2
Energi
Kalor
daya watt M L2 T-3
Tekanan Pascal (N/m2) M L-1 T-2
Potensial Listrik volt M L2 T-3I-1

Hambatan Ohm M L2 T-3I-2


Soal : Berikut pasangan antara
besaran dan satuannya, yang tidak
tepat adalah:
a. kecepatan meter/detik
b. energi kg m2/s2
c. daya watt
d. gaya kg m/s2
e. momentum Newton meter
PENGUKURAN

• Pengukuran adalah
membandingkan besaran satu
dengan besaran yang lainnya
ALAT UKUR PANJANG
ALAT UKUR MASSA
ALAT UKUR WAKTU
ALAT UKUR SUHU
Konversi Satuan
Mengapa diperlukan?

Ada beberapa sistem berbeda yang


dipakai di dunia
Misalnya: SI → British

mil <-------> km

Dimensi objek jauh lebih besar daripada dimensi alat ukur


(kurang praktis)
Misalnya: mengukur panjang jalan dengan satuan cm
cm ----> km
Analisis Dimensi
Apakah persamaan berikut benar secara dimensi?

1 2 Persamaan menyatakan jarak (x) yang ditempuh oleh suatu mobil


x = vot + at dalam waktu (t) jika mobil mulai dari kecepatan awal vo dan
2 bergerak dengan percepatan tetap tetap a.

Analisis dimensi menggunakan fakta bahwa dimensi dapat


diperlakukan sebagai besaran aljabar,

❑ Besaran-besaran dapat dijumlahkan atau dikurangkan hanya jika


besaran-besaran tersebut mempunyai dimensi yang sama.
❑ Besaran-besaran pada kedua sisi persamaan harus memiliki
dimensi yang sama.
1 Catatan:
x = vo t + at 2 Walaupun analisis dimensi
2 sangat berguna tetapi
mempunyai batasan, yaitu
 L  L tidak dapat menjelaskan
 L = T  + 2 T 2 
T  T 
konstanta numerik yang ada
dalam persamaan.
Persamaan yang benar

 L  L
secara analisis dimensi
 L  = T  + 2 T 2  belum tentu benar secara
T  T  fisis.

 L =  L +  L

Karena kedua sisi persamaan mempunyai dimensi yang sama maka persaamaan ini
benar secara dimensi
Penjumlahan dua buah besaran kelajuan 72 km/jam +
30 m/s, salah satu harus dikonversi satuan dari
besaran satu ke satuan besaran lainnya.

Nilai 72 km/jam dapat dikonversi menjadi m/s :


1 km = 1000 m
1 jam = 3.600 s
Maka 72 km/jam = 72.000 m/ 3.600 s
= 20 m/s
Sehingga :
20 m/s + 30 m/s = 50 m/s
Terima Kasih

28
SATUAN, DIMENSI, DAN FAKTOR KONVERSI

Sasaran Pengajaran :
• menjumlahkan, mengurangi, mengalikan dan membagi satuan
• mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam massa, panjang,
gaya, dll.
• mendefinisikan dan menggunakan factor konversi Gc

Permasalahan:
dapatkah anda menetukan hasil dari operasi matematika di bawah ini :
1. 10 kg + 400 meter =
2. 200 feet + 21 cm =
3. 500 meter × 2 sekon =
4. 2 joule / 4 meter =

Untuk menentukan hasil dari operasi diatas kita harus mengetahui terlebih
dahulu pengertian dari satuan, dimensi, dan faktor konversi
• satuan : sesuatu yang digunakan untuk menyatakan ukuran besaran
contoh: meter, feet, mile(panjang) ; gram, pound, slug(massa)
• dimensi : satuan yang dinyatalkan secara umum dalam besaran
primer
contoh : massa(M), panjang(L)
• faktor konversi: angka tak berdimensi yang merupakan ekivalensi satuan
yang bersangkutan

Dalam kehidupan kita sehari-hari ada 4 sistem satuan yang dikenal, yaitu :
• absolute dynamic system : (cgs : cm, gram, sec)
• English absolute system : (fps : ft, pound, sec)
• SI ( System International) : (mks : meter, kg, sec)
• Gravitational system.
• British Eng’ng (BE) : ft, sec, slug
• American Eng’ng (AE) : ft, sec, lbm , lbf

Pada operasi penambahan dan penguragan dimensi dari bilangan yang


dioperasikan harus sama, sedangkan dalam perkalian dan pembagian tidak ada
syarat dalam operasinya.

Contoh soal :

Selesaikanlah perhitungan dibawah ini :


(a) 20 jam + 4 meter =
(b) 2 joule + 50 Btu =

1
Jawaban :

Pada soal (a) dapat kita lihat bahwa satuan dan dimensi yang digunakan
berbeda, 20 jam berdimensi waktu sedangkan 4 meter berdimensi panjang,
maka operasi tersebut tidak dapat diselesaikan.
Pada soal (b) satuan yang digunakan berbeda namun dimensinya sama,
keduanya sama-sama dimensi energi, maka operasi dapat dilakukan dengan
mengubah satuannya menjadi sama ( konversi ), baik itu dalam joule atau Btu.
karena 1 joule = 9,484.10-4 Btu maka

2 ( 9,484.10-4 ) Btu + 50 Btu = 50,00189 Btu

Dalam contoh soal diatas kita melihat adanya perubahan satuan dari joule ke
Btu hal inilah yang disebut dengan konversi. Konversi sering dilakukan apabila
data yang tersedia dinyatakan dalam satuan yang berbeda.

Contoh Soal :

Jika sebuah mobil menepuh jarak Jakarta bandung dengan kecepatan 10m/s dan
sebuah bus melaju dengan kecepatan 150% dari kecepatan mobil tersebut,
berapakah kecepatan bus tersebut dalam kilometer perjam?
Jawaban :
kecepatan bus 150% × 10m/s = 15 m/s

15 meter × 1 kilometer × 3600 sekon = 54 kilometer


sekon 1000 meter 1 jam jam
SOal-SOal Latihan…..

1. Ubahlah 3785 m3/jam menjadi gal/min


2. Di suatu tempat dengan percepatan grafitasi 4,5 ft/sec2 seseorang
mempunyai berat 100 lbf . Berapa Lbf kah berat orang itu di bumi??
3. Kapasitas panas spesifik untuk toluene diberikan olaeh persamaan berikut
:
Cp = 20,869 + 5,239.10-2 T dimana Cp dalam Btu/(lbmol)(0F) dan
T(0F)
nyatakan persamaan dalam cal/(gmol)(K) dengan T(K)

2
BEBERAPA BESARAN PENTING

Pada perhitungan yang menyangkut reaksi kimia sering dijumpai besaran-


besaran kuantitatif dengan berbagai treminologi yang mempunyai pengertian
khusus. Besaran tersebut antara lain :

a. MOL
mol adalah hasil bagi massa suatu zat dengan berat molekulnya.

b. Densitas (ρ)
densitas atau kerapatan adalah massa persatuan volum

c. Volum spesifik (Vs)


volum spesifik adalah kebalikan dari densitas, yaitu volum persatuan massa

d. Spesifik gravity / berat jenis (b.j. atau s.g.)


berat jenis adalah perbandingan kerapatan zat tsb dengan zat pembanding
(standar)
*berat jenis tidak mempunyai dimensi.
*sebagai pembanding biasanya digunakan air dalam suhu 40C
*berat jenis zat cair atau padat tidak bergantung kepada tekanan tetapi
bergantung kepada suhu, oleh karena itu dalam menyatakan berat jenis
harus disebutkan suhunya.

e.Komposisi
Merupakan perbandingan antara suatu zat dengan seluruh campuran,
komposisi dapat dinyatakan dalam :
o fraksi massa atau persen berat
Fraksi massa A = WA/WTOTAL
% berat A = WA/WTOTAL × 100%

o fraksi volum atau persen volum


Fraksi volum A = VA/VTOTAL
% volum A = VA/VTOTAL × 100%

o fraksi mol atau persen mol


Fraksi mol A = mol A / mol total campuran
% mol A = mol A / mol total campuran × 100%

f. Konsentrasi
Merupakan jumlah zat tersebut yang terlarut dalam sejumlah pelarut.
Konsentrasi dapat dinyatakan sebagai :
o berat / volum = gram / cm3, gram / liter dll.
o mol / volum = mol / liter, lbmol / ft3
o parts per million (ppm)
3
*dalam gas ppm dinyatakan dalam mol.
contoh :
o 100 ppm CO2 dalam udara berarti terdapat 100 mol CO2 dalam 106
mol udara
o 20 ppm besi dalam air berarti terdapat 20 gram besi setiap 106
gram air.

o Molaritas : mol / liter larutan


o Normalitas : gram ekivalen / liter larutan
o Molalitas : mol / 1000 gram pelarut

g.Temperatur ( Suhu )
Suhu ditetapkan dari titik tripel air, yaitu 00C atau 273,15 K
Terdapat 4 skala suhu yang biasa dipakai dalam perhitungan, yaitu :

skala suhu nol mutlak ttk beku normal air ttk didih normal air
celcius - 273, 15 0C 0 0C 100 0C
Kelvin 0K 273,15 K 373,15 K
Fahrenheit - 459,67 0F 32 0F 212 0F
Renkine 0 0R 492 0R 672 0R

Hubungan antara keempat skala suhu tersebut adalah sbb:


TC = 5/9(TF - 32)
TK = TC + 273,15
TR = TF + 459,67

Hubungan selisih suhu :


Δ TC = Δ TK 1,8 Δ TC = Δ TF
Δ TF = Δ TR 1,8 Δ TK= Δ TR

h.Tekanan
Tekanan merupakan gaya persatuan luas yang tegak lurus gaya tersebut.

P = gaya / luas = F / A ( Pascal, Psi, Atm, Bar, Torr )


1 atm = 760 mmHg
1 bar = 100 kPa
1 torr = 1 mmHg
1 Psi = 1 lbf / in2

COnToH SoAl :

o Hitunglah densitas merkuri dalam lbm/ft3 jika diketahui spesifik grafity


merkuri pada 200C adalah 13,546 dan hitunglah volume dalam ft3 jika
diketahui massa merkuri 215 kg ????
4
Jawab :
a. ρHg = spesifik gravity × massa jenis air pada suhu 200C
= 13,546 × 62,43 lbm/ft3
= 845,7 lbm/ft3
b. V = 215 kg × 1lbm / 0,454 kg × 1 ft3 / 845,7 lbm = 0,56 ft3

o Hitunglah mol glukosa yag terkandung dalam 10 kg gula jika fraksi berat
glukosa dalam gula 16 % !!!!
Jawab :
berat glukosa dalam gula = 16 % × 10 kg
= 1,6 kg
mol glukosa = berat glukosa / Mr glukosa
= 1600 gram / 160 gram/mol
= 10 mol

o Jika suatu larutan NaOH pada pabrik sabun mengalir dengan laju alir 240
liter per menit, maka berapa mol kah NaOH yang mengalir tiap detiknya
jika diketahui konsentrasi NaOH adalah 0,02 M
Jawab :
jumlah NaOH yang mengalir tiap detik = 240 liter/min × 1 min/60det
= 4 liter/det
mol NaOH tiap detik = 4 liter/det × 0,02 mol/liter
= 0,08 mol/det

o Hitunglah perbedaan suhu dalam 0C jika sebuah konduktor mengalami


pemanasan dari 800F menjadi 1400F !!!!
Jawab :
cara 1. 800F = 5/9 (80 – 32) = 26,6 0C
1400F = 5/9 (140 – 32) = 59,90C
ΔT = 33,3 0C
cara 2. 1,8 ΔTc = ΔTf
= (120 – 80) / 1,8 = 33,3 0C

5
Pembuatan Gula

 Berapa banyak air yang dihilangkan didalam evaporator (lb/jam) ?


 Berapa besar fraksi massa komponen-komponen dalam arus buangan G
 Berapa besar laju masukan tebu kedalam unit (lb/jam) ?
Jenis-Jenis Proses
 Berdasarkan kejadiannya proses terbagi menjadi tiga yaitu
proses Batch, Semi-Batch dan kontinyu
1. Proses Batch : Pemasukan reaktan dan pengeluaran hasil
dilakukan dalam selang waktu tertentu/ tidak terus menerus.
Contoh : Pemanasan air dengan koil pada teko.
2. Proses Kontinyu : Pemasukan bahan dan pengeluaran produk
dilakukan secara terus menerus/ berkesinambungan dengan laju
tertentu. Contoh : Mengalirkan umpan ke kolom distilasi
dengan laju tetap dan mengambil produk dari puncak dan dasar
kolom dengan laju tetap pula.
3. Proses Semi-Batch : Proses yang berlangsung tidak secara
batch dan kontinyu. Contoh : tangki gas bertekanan yang
terbuka, leaching (pelindian)
Jenis-Jenis Proses
Jenis-Jenis Proses
Jenis-Jenis Proses
Jenis-Jenis Proses
Jenis-Jenis Proses
Jenis-Jenis
1. BATCH
Proses
#Keuntungan
Tidak perlu biaya lebih untuk membeli peralatan pengendalian
proses
Hasil analisa terhadap suatu produk bisa dipantau dengan baik
Tidak ada pengaruh reaktan yang menggangu dalam proses
karena setelah produksi selesai, alat langsung dibersihkan.
Pengendalian dilakukan secara manual, sehingga lebih teliti
untuk menghasilkan suatu produk
#Kerugian
Perlu biaya tambahan untuk menggaji karyawan.
Waktu proses lama.
Model proses ini hanya bisa dilakukan bagi industri dengan
kapasitas produksi yang kecil.
Jenis-Jenis Proses
2. CONTINUE/SINAMBUNG
#Keuntungan
Biaya buruh/karyawan lebih kecil karena tidak perlu menggaji
orang untuk melakukan pembersihan alat dalam tempo yang
singkat.
Pengendalian dilakukan secara otomatis.
Kondisi proses lebih konstan dan hasilnya pun lebih konstan.
Kapasitas produksi lebih besar.
#Kerugian
Dibutuhkan alat pengendalian yang beberapa diantaranya tidak
murah.
Modal awal lebih besar daripada industri dengan proses batch.
Membutuhkan tenaga Quality Control.
Jenis-Jenis Proses
 Berdasarkan keadaannya proses dibedakan menjadi dua
yaitu proses dalam keadaan tunak (steady) dan keadaan
tak tunak (unsteady)
1. Proses steady state : Semua aliran di dalam sistem
mempunyai laju, komposisi, massa dan suhu yang tetap
atau tidak berubah terhadap waktu. Sehingga pada
keadaan ini jumlah akumulasi di dalam sistem tetap.
2. Proses unsteady state (transient) : Terjadi perubahan
dalam sistem terhadap waktu. Baik berupa perubahan laju,
komposisi, massa maupun suhu. Karena adanya perubahan
laju maka terdapat perubahan akumulasi di dalam sistem
sehingga akumulasi massa harus diperhitungkan.
Jenis-Jenis Proses
Latihan
 Klasifikasikan proses di bawah ini sebagai batch, continuous, atau
semi-batch dan transient atau steady-state
1. Balon yang diisi udara dengan kecepatan konstan 2
g/min.
2. Sebotol susu diambil dari kulkas dan diletakan di meja.
3. Air dipanasakan dalam Erlenmeyer terbuka
4. CO2 dan steam diumpankan pada reaktor tubular pada
laju konstan dan bereaksi menjadi CO2 dan H2. Produk
dan rektan yang tidak bereaksi diambil pada sis reaktor
yang lain. Reaktor berisi udara saat start up. Suhu
reaktor tetap dan laju alir reaktan serta komposisinya
tidak tergantung waktu. Tentukan jenis proses saat awal
dan setelah beberapa lama.
Diagram Alir Proses
 Diagram Alir Proses adalah gambaran visual yang
menunjukkan semua aliran bahan-bahan baik yang masuk alat
maupun yang keluar, disertai data-data komposisi dari
campuran bahan-bahan aliran.
 Gambaran ini bisa bersifat kualitatif dan kuantitatif.
 Suatu unit proses dapat digambarkan dalam sebuah kotak
atau simbol alat, dan garis panah yang menunjukkan arah
aliran bahan.
 Arus dalam diagram alir harus diberi label yang menunjukkan:
➢ Variabel proses yang diketahui
➢ Permisalan variabel yang akan dicari dengan sImbol variabel.
 Diagram alir berfungsi sebagai papan hitung untuk
menyelesaikan masalah neraca, baik neraca massa maupun
neraca panas.
Diagram Alir Proses
 Cara memberi label pada arus :
1. Tulis nilai dan satuan semua variabel yang diketahui di
arus dalam gambar.
 Narasi: gas berisi 21% mol O2 dan 79% N2 pada suhu
320 oC dan 1,4 atm mengalir dengan kecepatan 400
gmol/jam.
 Diagram alir :
Diagram Alir Proses

2. Tandai dengan simbol untuk variabel yang akan dicari.


Diagram Alir Proses
 Contoh penulisan
Diagram Alir Proses
 Contoh penulisan
Scaling Diagram Alir dan Basis
Perhitungan
 Jika 1 kg benzene dicampur dengan 1 kg toluene. Output dari
proses sederhana ini adalah 2 kg campuran dengan 50 % wt
benzene.

 Jika massa setiap arus dikalikan dengan faktor tertentu, sistem


akan tetap seimbang baik nilai maupun konversi satuan.
 Prosedur mengganti nilai laju alir setiap arus dimana
komposisinya tetap sama dinamakan scaling diagram alir.
Scaling up jika nilai akhir lebih tinggi dan scaling down jika
lebih rendah
Scaling Diagram Alir dan Basis
Perhitungan

 Jika
lajualiradalah𝒏ሶ 𝟏 inginkita
scaling menjadi𝒏ሶ 𝟐 ,
kitabisa scaling
semuaarusdengancaramen
𝒏ሶ
galikandengan ሶ 𝟐.
𝒏𝟏
Scaling Diagram Alir dan Basis
Perhitungan
Contoh
 Campuran 60 % mol A dan 40 % B dipisahkan menjadi dua
fraksi. Dimana diagram alir dari proses tersebut adalah sbb.

 Jika diinginkan mencapai pemisahan yang sama dengan


laju alir 1250 lb-mol/jam. Ubah Skala diagram alir tersebut.
Scaling Diagram Alir dan Basis
Perhitungan
Neraca Massa
 Neraca massa/bahan adalah perincian dari jumlah
bahan-bahan yang masuk, keluar dan yang
terakumulasi di dalam sebuah sistem.
 Sistem ini dapat berupa satu alat proses maupun
rangkaian dari beberapa alat proses, bahkan rangkaian
dari banyak alat proses.
 Prinsip dari neraca bahan itu sendiri adalah:
➢ Neraca bahan merupakan penerapan hukum kekekalan
massa terhadap suatu sistem proses atau pabrik.
➢ Massa berjumlah tetap, tidak dapat dimusnahkan
maupun diciptakan
Persamaan Neraca Massa
Input - Output - Consumption + Generation = Accumulation

Dimana
 Input = Aliran masuk ke
sistem
 Output = Aliran keluar sistem
 Consumption = Digunakan oleh reaksi
 Generation = Terbentuk karena reaksi
 Acumulation = Terkumpul dalam sistem
Persamaan Neraca Massa
Contoh
Setiap tahun 50.000 orang pindah ke kota, 35.000 oramg
keluar, 22.000 lahir dan 19.000 meninggal. Tulis neraca
penduduk di kota.

Jawab
Jika P adalah penduduk
Input + generation – output – consumption =
accumulation
50.000 P/th + 22.000 P/th – 35.000 P/th – 19.000 P/th = A
(P/th)
A = 18.000 P/th
Tipe Neraca Massa
Ada dua tipe neraca massa
 Neraca Diferensial (differencial balances) : Dinyatakan
dalam laju. Mempunyai satuan, satuan kuantitas/waktu.
Biasanya untuk proses kontinyu
 Neraca Integral (Integral balances) : Dinyatakan dalam
jumlah; Mempunyai satuan berupa kuantitas. Biasanya untuk
proses batch.
Menyederhanakan Persamaan
Neraca Massa
 Jika menyatakan Neraca Massa Total → Generation = 0 dan
Consumption = 0
 Jika tidak ada reaksi kimia yang terlibat → Generation = 0 dan
Consumption = 0
 Jika sistem dalam kondisi steady state → accumulation = 0 baik untuk
Neraca Massa Total maupun Komponen.
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
 Pada kesetimbangan materi tanpa reaksi kimia, rumus
umum yang digunakan adalah :
Input – output – generasi + konsumsi = akumulasi
input – output = akumulasi
 karena tidak adanya pembentukan zat ataupun reaksi
kimia yang menggunakan zat tersebut.
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Kontinyu, Steady State)
Contoh
 Seribu kg/jam campuran Benzena (B) dan Toluena (T) dengan
komposisi 50 % massa Benzena dipisahkan dengan distilasi menjadi
dua fraksi. Laju alir massa Benzena di puncak kolom sebesar 450 kg
B/jam dan Toluena di dasar kolom 475 kg T/jam. Operasi dilakukan
dalam kondisi steady-state.
 Hitunglah laju alir komponen yang tidak diketahui di arus produk.
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Kontinyu, Steady State)
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Kontinyu, Steady State)
Contoh
Sebanyak 100 mol/jam larutan etilen diklorida
40% dalam toluena dimasukkan ke sebuah kolom (menara)
distilasi. Di dalam menara distilasi proses berlangsung secara
kontinyu dan tidak terjadi akumulasi sehingga 100 mol/jam
bahan juga keluar dari kolom. Aliran keluar kolom dibagi
menjadi dua yaitu aliran distilat (D) dan aliran dasar (B =
bottom). Aliran ditilat keluar dari atas kolom mengandung
95% mol etilen diklorida. Sementara aliran dasar kolom
mengandung 10% mol etilen diklorida. Tentukan laju alir
masing-masing aliran tersebut.
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Kontinyu, Steady State)
 Neraca massa total
F=D+B
100 mol/jam = D + B
B = 100 mol/jam – D ….. (1)

 Neraca massa komponen


F . XF = D . XD + B . XB
100(0,4) = D(0,95) + B(0,1)
40 = 0,95D + (100-D)(0,1)
D = 35,3 mol/jam
B = 100 mol/jam – 35,3
mol/jam
B = 64,7 mol/jam
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Batch)
Contoh
 Dua campuran metanol-air berada dalam Erlenmeyer terpisah.
Campuran pertama berisi 40 wt % methanol dan yang kedua berisi 70
wt % methanol. Apabila 200 g campuran pertama dikombinasikan
dengan 150 g campuran yang kedua, berapa berat dan komposisi
produk
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Batch)
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Batch)
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Semi-Batch)
Contoh
 Udara dipompakan melalui cairan drum heksana pada laju 0.1
kmol/min. Arus gas yang keluar drum mengandung mengandung 10
mol % uap heksana. Udara dianggap tidak larut dalam heksana cair.
Gunakan neraca massa integral untuk meperkirakan waktu yang
diperlukan untuk menguapkan 10 m3 cairan. ( Heksana = 0,659 kg/L)
Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Semi-Batch)

Neraca Massa Udara


Neraca Massa non-Reaksi Kimia
(Proses Semi-Batch)
 Neraca Massa Heksana

 Laju Alir Heksana meninggalkan sistem


Analisis Derajat Kebebasan
 Degree of freedom atau Derajat Kebebasan (DK) adalah
suatu ukuran yang dapat memberikan indikasi apakah
persamaan neraca bahan dapat diselesaikan atau tidak.
 Pada saat melakukan Analisis DK, gambar dan berikanlah
seluruh label dalam diagram alir. Hitung variabel yang
tidak diketahui dan persamaan independent yang
berhubungan.
nDK = nunknown – nind.Eq
 Jika nDK = 0 →Bisa diselesaikan
 Jika nDK > 0 →Beberapa variabel harus dispesifikan. Jika
tidak bias, tidak bias diselesaikan.
 Jika nDK < 0 →Diagram alir bisa jadi belum diberikan label
sempurna, bias terjadi hubungan yang tidak konsisten.
Penyelesain Neraca Massa
 Hubungan yang dapat digunakan untuk menyusun persamaan
independen meliputi :
1. Neraca massa : Untuk proses non reaksi, jika ada N spesies
dalam proses, dapat disusun N sampai N+1 neraca massa.
2. Neraca energi : Bila energi yang ditransfer antara system dan
lingkungan tertentu, dapat disusun 1 persamaan nerca energi.
3. Spesifikasi Proses : Ada sekurang-kurangnya 3 tipe hubungan
diantara variabel proses yang umum dijumpai yaitu :
a. Recovery fraksional,
b. Hubungan komposisi,
c. Rasio laju alir
Penyelesain Neraca Massa
 Karakterisasi fisika dan hukum fisika : dari 2
variabel yang tidak diketahui, yang menyangkut
massa, mol dan volume dari aliran proses, dapat
disusun persamaan diantara variabel-variabel tersebut
dengan menggunakan hokum gas ideal atau gas riil
dan kondisi kesetimbangan fase.
 Batasan fisik : Bila fraksi mol komponen aliran
proses secara terpisah dinyatakan X1, X2, dan X3, dapat
dibuat satu persamaan karena jumlah total adalah 1.
Recovery Fraksional
Contoh

Umpan pada laju alir 1000 mol/jam dengan komposisi


propana : 20 % mol
i-butane : 30 % mol
i-pentane : 25 % mol
N-pentane : 25 % mol
Akan dipisahkan menjadi 2 fraksi dengan distilasi. Distilat
mengandung semua propane dan 70% i-pentane yang ada
pada umpan dan 40 % mol i-butane. Hasil bawag
mengandung semua n-pentane yang ada pada umpan.
Hitunglah komposisi distilat dan hasil bawah.
Hubungan Komposisi
 Hubungan
komposisimerupakankesebandingansederhanaantarakom
posisispesiesdarialiranberbeda.
𝑥𝑖𝑎 = 𝑥𝑗𝑏
 Pada proses pemisahanpadatandanlarutandarislurry
dengancarapengendapanataupunsentrifugasi,
bilatidakadaadsorpsikimiamakakomposisilarutanjernih
samadengankomposisilarutan yang
tertinggalpadapadatan.
𝑥𝑎1
= 𝑥𝑎2
1 − 𝑥𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛
 dimana1 = endapan, 2 = larutanjernih
Hubungan Komposisi
Contoh
 Bila umpan slurry terdiri dari 10% massa padatan, 11%
massa NaOH, 16% massa NAlO2 dan sisanya air dicuci
dengan air yang mengandung NaOH 2% massa
menghasilkan larutan jernih yang mengandung 95%
massa air dan endapan yang mengandung padatan 2 %
massa.
 Berapa banyak NaAlO2 dapat diperoleh kembali pada
larutan jernih bila slurry diumpankan pada laju alir
1000 kg/jam ?
Rasio Laju Alir
Contoh
Benzena dipisahkan dari output kilang minyak yang
mengandung 70 % massa benzene dan campuran paraffin
dan hidrokarbon napthena dengan menggunakan pelarut
SO2 cair.
Bila pelarut yang digunakan 3 kg SO2 cair per kg umpan ke
proses. Rafinat mengandung 1/6 SO2 dan sisanya benzene.
Ekstrak mengandung semua hidrokarbon nonbenzene, SO2
cair dan ¼ kg benzene per kg hidrokarbon non-benzene.
Berapakah benzene yang dapat direcovery (kg benzene pada
rafinat/kg benzene pada umpan
 Pengecilan ukuran → membagi suatu bahan
padat menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
dengan menggunakan gaya mekanis tanpa
mengubah sifat kimia dari bahan.
 Tujuan:
- Mendukung ekstraksi bahan
- Memperoleh produk dengan bentuk dan
ukuran yang seragam sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan
- Mempertinggi reaktivitas bahan sehingga
proses pengolahan berjalan dengan baik
- Memberikan bentuk dan ukuran yang bersifat
estetis sehingga memberikan kenampakan
yang lebih menarik
 Berdasarkan jenis bahan, pengecilan ukuran
dibagi menjadi 2:
- Bahan padat, proses pengecilan ukuran
disebut pemotongan (cutting) dan
penggilingan (grinding)
- Bahan cair, proses pengecilan ukuran disebut
emulsifikasi atau atomisasi
 Ukuran umpan
 Rasio pengecilan ukuran
 Distribusi ukuran partikel di arus produk
 Kapasitas
 Sifat bahan: kekerasan, abrasivitas,
kelengketan, densitas, dll
 Kondisi basah atau kering
 PEMOTONGAN (CUTTING)
◦ Pemisahan atau pengecilan yang dilakukan
dengan cara mendorong atau memaksa
pisau tipis tajam ke material yang ingin
diperkecil. Cocok untuk produk buah, umbi,
dan sayuran.

 PEMECAHAN (CRUSHING)
◦ Pengecilan dengan memberikan gaya (force)
yang cukup bagi material yang lebih besar
dari tegangan putus material. Cocok untuk
produk pakan ternak, pembuatan bubuk,
juice, pemisahan biji dari kulit yang keras,
hingga pemecahan batu.
 PENGGESERAN (SHEARING)
◦ Kombinasi pemotongan dan pemecahan.
Jika mata pisau gesernya tajam dan tipis,
maka hasil yang diperoleh mirip dengan
hasil pemotongan, jika mata pisau gesernya
tumpul dan tebal, maka hasil yang
diperoleh mirip dengan pemecahan.
 Prinsip dasar pengecilan ukuran pada bahan
padat:
- Pemotongan (cutting) dan penghancuran
(grinding)
- Tekanan (compression)
- Pukulan (impact forces)

 Prinsip dasar pengecilan ukuran pada bahan


cair:
- Homogenisasi dan emulsifikasi (globula dari
cairan yang terpisah)
- Atomisasi (cairan menjadi tetesan)
- Ekstrusi, aglomerasi dan pencetakan
 HAMMER MILLS
◦ Digunakan untuk berbagai jenis pengecilan
ukuran hingga penggerindaan.
◦ Terdiri atas penghancur yang berputar dan
penyaring.
◦ Material diumpankan ke blok hammer mill dan
penghancur,mengalami sejumlah pemukulan dari
hammer pada kecepatan 1500-4000 rpm
sehingga materi yang dihasilkan mampu
melewati saringan.
 HAMMER MILLS
◦ Prinsip seperti pemecahan menggunakan palu

Bisa digunakan untuk bahan kasar dan


berserat
 ATTRITION MILLS
◦ Terdiri atas dua plat kasar yang saling
berhadapan, satu diam dan satunya lagi
berputar.
◦ Material diumpankan ke ruang diantara
kedua plat, dan diperkecil melalui
pemecahan dan penggeseran.
◦ Jika material diumpankan secara pelan,
maka pengecilan terjadi utama sekali akibat
geseran
◦ Jika diumpankan dengan cepat maka
pengecilan lebih diakibatkan oleh
pemecahan
◦ Jika terjadi pengumpanan berlebih maka
efektivitas alat menurun dan timbul panas
berlebih
◦ Kecepatan operasi biasanya dibawah 1200
RPM
◦ Kehalusan output dikendalikan oleh jenis
plat dan spacing
 ATTRITION MILLS
◦ Prinsip seperti pekerjaan mengampelas.
 ROLLER MILLS
- Terdiri dari rol-rol yang berputar dengan
kecepatan yang berbeda
- Banyak digunakan untuk penggilingan
tepung.
- Ukuran maksimum dari partikel yang
melewati rol dapat diatur
 Roller mills
◦ Prinsip penggilingan
 PEMECAHAN (crusher)
- Memecah bongkahan besar menjadi
kepingan kecil
◦ Dilakukan dengan memberikan tekanan
hingga tegangan putus atau pecah material
terlewati
◦ Umumnya untuk material keras
◦ Alat yang digunakan bisa berbentuk jaw
chruser, roller chruser ataupun gyratory
chruser
◦ Jaw dan gyratory → tidak digunakan di
industri pangan
 Jaw chruser
◦ Prinsip seperti gigi geraham
menghancurkan makanan

Aplikasi penggunaan di
industri gula, untuk
menghancurkan batang
tebu
 Meningkatkan rasio luas permukaan terhadap
volume
 Meningkatkan laju pengeringan, pemanasan,
dan pendinginan
 Meningkatkan efisiensi dan laju ekstraksi
pada komponen cair
 Keseragaman ukuran produk output
memudahkan proses pencampuran bahan
 Kombinasi dengan pengayakan, ukuran
partikel yang diinginkan dapat diperoleh
 Menggunakan tenaga manusia atau hewan
 Menggunakan Engine/motor listrik
 Menggunakan tenaga energi terbarukan
 Pengecilan ukuran digolongkan menjadi:
1. Kisaran dimensi (ukuran terkecil 3,125 mm)
2. Kisaran ayakan (0,07-3,125 mm)
3. Kisaran mikroskopis (< 0,07 mm)

Ukuran dinyatakan dalam mesh atau mm

Mesh → jumlah lubang yang terdapat dalam 1


inchi persegi

Jika dalam mm, maka angka tsb merupakan besar


ukuran material yang diayak
 Proses pemisahan partikel yang berdasarkan
atas ukuran partikel, terutama dalam keadaan
kering
 Screen adalah suatu permukaan yang terdiri
dari sejumlah lubang-lubang yang berukuran
sama.
 Screen yang berbentuk datar yang
mempunyai kapasitas kecil disebut juga
ayakan/pengayak (sieve).
 Prinsip: berdasarkan ukuran partikel (ukuran
lebih kecil → lolos, ukuran lebih besar →
tertahan)
 Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-
lubang ayakan (oversize).
 Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran
lubang-lubang ayakan (undersize).
 Mempersiapkan produk umpan (feed) yang
ukurannya sesuai untuk proses berikutnya
 Mencegah masuknya mineral yang tidak
sempurna dalam peremukan (primary crushing)
atau oversize ke dalam proses pengolahan
berikutnya
 Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material
sebagai produk akhir.
 Mencegah masuknya undersize. Pengayakan
kering (untuk material kasar), dapat optimal
sampai dengan ukuran 10 in (10 mesh).
Pengayakan basah (untuk material yang halus),
ukuran 20 in - 35 in.
 Kapasitas, kecepatan hasil yang diinginkan
 Kisaran ukuran (size range)
 Sifat bahan: densitas, kemudahan mengalir
 Unsur bahaya bahan: mudah terbakar,
berbahaya, debu yang ditimbulkan
 Ayakan kering atau basah
 Grizzly: jenis ayakan statis, dimana material
yang akan diayak mengikuti aliran pada
posisi kemiringan tertentu.
 Vibrating screen: ayakan dinamis dengan
permukaan horizontal dan miring digerakkan
pada frekuensi 1000 sampai 7000 Hz.
Kapasitas tinggi, efisiensi pemisahan baik,
digunakan untuk range yang luas dari ukuran
partikel.
 Reciprocating screen: ayakan dinamis dengan
gerakan menggoyang. Digunakan untuk
pemindahan dengan pemisahan ukuran.
 Oscillating screen: ayakan dinamis pada
frekuensi yang lebih rendah dari vibrating
screen (100-400 Hz) dengan waktu yang
lebih lama.
 Shifting screen: ayakan dinamis dengan
gerakan memutar dalam bidang permukaan
ayakan. Digunakan untuk pengayakan
material basah atau kering.
 Revolving screen: ayakan dinamis dengan
posisi miring, berotasi pada kecepatan 10-20
rpm. Digunakan untuk pengayakan basah
dari materialyang relatif kasar, memiliki
pemindahan dengan vibrating screen
 Shaker screen: alat pemisahan mekanis
dengan pola pengayakan dan penyaringan
yang ukuran bahan disesuaikan dengan
saringan (screen).
 Memanfaatkan tenaga listrik sebagai media
penggerak. Digunakan untuk memisahkan
suatu produk yang dipilah berdasaran ukuran
partikelnya.
 Kelebihan:
 Cocok untuk pengayakan yang menghendaki
hasil lebih banyak dibandingkan pengayak
lain
 Bahan tidak banyak terbuang ke lingkungan

Kekurangan:
- Kurang cocok untuk pengayakan material
ukuran besar
 Salah satu cara penentuan kelembutan
butiran hasil penggilingan

 Mesin pengayak (Ro-tap) → gaya ayakan


tertentu & dapat diatur waktu penggunaan
 Yaitu → keseragaman bahan (tingkat
kehalusan) dengan jumlah berat bagian yang
tertinggal pada tiap ayakan yang digunakan,
dibagi 100
 Ukuran rata-rata bahan (D) dinyatakan dalam
inchi.
 Rumus:
D = 0,0041 (2)FM
 Menentukan fraksi % bahan tertinggal

 Menentukan fineness modulus

 Menentukan ukuran rata-rata


 Bila nilai FM semakin tinggi, maka diameter
juga semakin besar

 Hasil perhitungan:
 Diameter butiran jagung lebih besar dari
diameter tepung ubi jalar

 Kebutuhan energi → energi yang diperlukan


untuk mengecilkan bahan dari satu ukuran ke
ukuran lain → sebanding dengan dimensinya
yang membutuhkan daya
Klasifikasi Proses Pemisahan
Sifat fisik/kimia Proses Pemisahan
Filtrasi, Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi, Dialisis, Separasi
Ukuran
gas,
Tekanan Uap Distilasi, Distilasi molekuler
Titik beku Kristalisasi
Extraksi, Adsorpsi, Absorpsi, Reverse osmosis,
Afinitas
separasi gas, pervaporasi, chromatografi
Perturan ion, elektrodialisis, elektrophoresis, dialisis
Muatan listrik
difusi
Densitas Sedimentasi, sentrifugasi, flotasi
Sifat kimia Komplekasasi, aglomerasi
• Perbedaan dalam ukuran, tekanan uap, muatan
dan sifat kimia dapat menfasilitasi separasi
membran

• Kriteria umum untuk pemilihan proses separasi:


• Pemisahan harus layak secara teknis
• Pemisahan harus layak secara ekonomis
• Faktor kelayakan teknis dan ekonomis:
• Tingkat separasi
• Kualitas produk
• Nilai ekonomi produk
• Sifat bahan/produk dan bidang aplikasinya
• Jenis pengotor
• Konsumsi energi
• Kondisi lokasi, lingkungan dan kebijakan
Tujuan Separasi:

Konsentrasi Penghilangan pelarut

purifikasi Penghilangan pengotor

fraksinasi Campuran harus dipisahkan menjadi dua


atau lebih komponen yang diinginkan

Kombinasi reaksi kimia/biokimia dengan


Mediasi
komponen tertentu untuk meningkatkan
reaksi
laju reaksi
FILTRASI
Filtrasi adalah proses pemisahan dari
campuran heterogen yang mengandung

Hal.: 6
cairan dan partikel‐partikel padat dengan

Halaman Terkait
Isi dengan Judul
menggunakan media filter yang hanya
meloloskan cairan dan menahan
partikel‐partikel padat.
Apa Itu Filtrasi ?
• Filtrasi → Proses pemisahan partikel
padat dari campuran fluida (mis: fasa cair)
dengan driving force perbedaan tekanan
sehingga mendorong fasa cair melalui
lubang kecil dari suatu screen atau cloth.
FILTRASI
Pemisahan dengan cara meningkatkan
Pemisahan dengan kertas saring tanpa tekanan
tekanan(adanya grafitasi)

Hal.: 8
Halaman Terkait
Isi dengan Judul
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
• Tipe padatan
• Komposisi padatan dan cairan dalam campuran
• Viskositas larutan
• Pressure drop
• Kecepatan linear yang melewati luasan filter
• Dll.
Macam Peralatan Filtrasi
• Bed Filter
• Plate and Frame Filter
• Leaf Filter
• Rotary drum filter
Rotary Vacum Filter (Batch)
• Dilengkapi sarana otomatis
• Filter ini dilengkapi drum yang terus berputar dengan
kecepatan rendah selama operasi.
• Tekanan diluar drum adalah tekanan atmosferik, tetapi
didalam drum mendekati vakum
• Drum berada dalam cairan yang mengandung
suspensi padatan yang akan di filter
• Tekanan vakum menyebabkan cairan tertarik melalui
filtercloth → padatan akan tertinggal dipermukaan luar
drum membentuk cake.
• Pembersihan sementara cake dari drum dilakukan
dengan pisau pengkikis.
• Suatu saat putaran drum akan dihentikan&cake akan
dibersihkan
• Drum dikeluarkan dari fasa cair, cake dicuci(washing),
dikeringkan(drying) dan kemudian diambil.
Definisi suatu Membran
• Definisi umum: membrane is a selective barrier
between two phases, the term ‘selective’ being
inherent to a membrane or a membrane process
• Membran:
• Ketebalan: dapat tipis atau tebal
• Struktur: dapat homogen atau heterogen
• Transport: dapat aktif atau pasif
• Dapat alami atau buatan
Mikrofiltrasi (MF)

▪ MF dapat memisahkan
Padatan
partikel berukuran > 0,05 m
tersuspensi,
▪ Bahan berukuran < 0,05 m sel/biomass, koloid
(garam/ion, gula & protein)
melewati membran MF
Membran
▪ Ukuran pori: 0,08 – 10 m
Tekanan : 0,1 – 3 bar Air Garam/ion,
Makromolekul
Membran MF (summary):

Membran: Simetris atau asimetris


Ketebalan: 10 – 150 m
Ukuran Pori: 0,05 – 10 m
Driving force: Tekanan (< 2 bar)
Prinsip separasi: Mekanisme penyaringan
Bahan membran Polimer atau keramik
Aplikasi: Aplikasi analitis, sterilisasi (pangan, minuman,
farmasi, klsrifikasi minuman (juice, bir, wine),
pemisahan sel/biomassa/bioreaktor, air ultra-
bersih, recovery metal sebagai oksida atau
hidroksida koloid, fermentasi kontinu,
pemisahan emulsi air-minyak, waste-water
treatment, plasma-pheresis
Ultrafiltrasi (UF)

▪ UF dapat memisahkan bahan .


berukuran > 0,005 m (BM >
1000 Da)
▪ UF dan MF adalah identik, hanya Partikeldan
membran UF asimetris → Makromolekul
membarn lebih dense
▪ Molekul berukuran kecil Membran
(garam/ion, dan gula) dapat
melewati membran UF Air
Garam
-garaman
/ion, gula
▪ Aliran permeat dapat
digambarkan dengan pers.
Konseny-Carmen
▪ Tekanan: 1 – 10 bar
Membran UF (Summary):

Membran Asimetris
Ketebalan  150 m
Ukuran pori 1 – 100 nm
Driving force Tekanan (1 – 10 bar)
Prinsip Pemisahan Mekanisme penyaringan

Bahan membran Polimer (e.g. polysulfone, polyacrylonitrile)


Keramik (e.g. Zirconium oxide, aluminium oxide)
Aplikasi Industri susu (milk, whey, cheese making), industri pangan
(pati, protein), klarifikasi minuman, pemisahan emulsi minyak-
air, recovery electropaint, dan produk/produk samping,
farmasi (enzym, antibiotik, pyrogen), water/ wasteater
treatment, daur-ulang air, disinfeksi, penghilangan minyak,
membran-bioreaktor
Nonofiltrasi (NF)

. ▪ Terletak diantara UF dan RO


Partikel, ▪ Tekanan: 10 – 35 bar
makromolekul, ▪ Dapat memisahkan ion dwi-valensi
ion bivalen (Mg2+ dan Ca2+), penghilangan
kesadahan
▪ MWCO: > 250 Da
Membran
▪ Tipikal rejeksi (5 bar, 200 ppm): 60
% NaCl, 80 %, Ca(CO3)2, 98 %
Air MgSO4, Glukosa, Sukrosa
Ion bervalensi satu ▪ Aplikasi:Pemisahkan gula (sumber
C-eksternal), eliminasi warna, TOC,
TDS, dan kesadahan, logam berat
NF (Summary):

Membran Komposit
Ketebalan Sublayer  150 m; toplayer  1 m

Ukuran pori < 2 nm


Driving force Tekanan (10 – 25 bar)
Prinsip Solution-diffusion
Pemisahan
Bahan membran Polyamide (interfacial polymerization)
Aplikasi Desalinasi air payau, penyisihan
mikropolutan, pelunakan air, wastewater
treatment, retensi pewarna (industry
tekstil)
Hiperfiltrasi/Reverse Osmosis (RO)

▪ Membran non-porous, hampir .


hanya air yang dapat melewati Partikel dan
membran RO Makromolekul, ion
▪ Garam/ion dan bahan organik > bervalensi dua Ion
50 Da dapat dihalangi membran bervalensi satu
RO
▪ Tekanan: 20-60 bar, tetapi dapat
juga s/d 200 bar Membran
▪ Aplikasi: penanganan leachate,
penghilangan logam berat, gram-
graman, dan bahan organik
sintetik Air
Reverse osmosis/Hiperfiltasi (Summary):

Membran Asimetris atau Komposit


Ketebalan Sublayer  150 m; toplayer  1 m

Ukuran pori < 2 nm


Driving force Tekanan: air payau 15 – 25 bar; air laut: 40 –
80 bar
Prinsip Pemisahan Solution-diffusion
Bahan membran Cellulose triacetate, aromatic polyamide,
polyamide dan poly(ether urea) (interfacial
polymerizaztion)
Aplikasi Desalinasi air payau/air laut, produksi air ultra-
bersih (industri lektronik), pengkonsentrasian
juice atau gula, milk penyisihan mikropolutan,
wastewater treatment
SENTRIFUGASI
Teknik Sentrifugasi yaitu
metode untuk mempercepat
proses pengendapan dengan

Hal.: 23
memberikan gaya
sentrifugasi pada

Halaman Terkait
Isi dengan Judul
partikel‐partikelnya.
Sentrifugasi

MESIN SENTRIFUGASI
sentrifuge, bekerja dengan gaya
sentrifugal yaitu dengan memutar bahan
dengan kecepatan tertentu dan selang
waktu tertentu, sehingga terjadi
pemisahan berdasarkan bobot dan
untuk mempercepat endapan.
Sentrifugasi

PRINSIP SENTRIFUGASI
Prinsip utama sentrifugasi adalah memisahkan
substansi berdasarkan berat jenis molekul
dengan cara memberikan gaya sentrifugal
sehingga substansi yang lebih berat akan
berada di dasar, sedangkan substansi yang
lebih ringan akan terletak di atas.
Sentrifugasi

Preparative
Centrifuge

Laboratory
Centrifuge
Laboratory centrifuges
• General Purpose Centrifuge
Bisa diletakkan diatas meja dan dirancang untuk
pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari
bahan padat yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya
berkecepatan 0-3000 rpm (rotasi per menit), dan bisa
menampung sampel dari 5-100 ml.
Laboratory centrifuges
• Micro Centrifuge
Micro Centrifuge atau disebut juga microfuges, memutar
microtubes khusus pada kecepatan tinggi. volume
microtubes berkisar 0,5-2,0 ml.
Laboratory centrifuges
• Digunakan untuk pemisahan skala kecil.
• Volume larutan yang dipisahkan antara 1 - 5000
ml
• Kecepatan : 1000 – 15000 rpm
PEMBAHASAN
• Dari segi kecepatan sentrifugasi, dengan meningkatnya
kecepatan gaya gravitasi semakin besar dan sistem
emulsi santan akan cepat rusak sehingga VCO yang
dihasilkan juga semkin banyak
• Dari segi lamnya waktu sentrifugasi menunjukkan bahwa
semakin lama sentrifugasi dilakukan maka VCO yang
dihasilkan semakin banyak pula.
• Dari segi suhu, semakin tinggi suhu maka VCO yang
dihasilkan juga semakin tinggi. Ini berhubungan dengan
peran protein dalam menjaga stabilitas sistem emulsi
santan akan terdenaturasi dengan meningkatnya suhu.
Laboratory centrifuges
• Terdapat 2 tipe rotor yang digunakan :
1. fixed angle rotors → tabung sentrifus diletakkan
dengan sudut tertentu terhadap sumbu rotasi
2. swing out rotors → tabung sejajar dengan sumbu
rotasi (saat diam) tetapi ketika rotor bergerak,
tabung berayun keluar sehingga mereka sejajar
tegak lurus dengan sumbu rotasi.
Penerapan Sentrifugasi dalam
bidang AGROINDUSTRI
Proses inti pada pembuatan
Virgin Coconut Oil (VCO)
terletak pada pemisahan minyak dari air dan
protein. Yaitu pemisahan dilakukan dengan
memanfaatkan berat jenis minyak yang lebih ringan
Proses Pembuatan
VCO

Semakin besar kecepatan putaran dan waktu sentrifugasi,


VCO yang dihasilkan semakin banyak
Sentrifugasi dapat diaplikasikan
pada banyak kegiatan agroindustry,
manfaatnya yaitu dapat
menambah nilai suatu produk
dengan mudah dan cepat jika
dibandingkan dengan cara
tradisional yang biasa dilakukan
dalam kegiatan agroindustri.
Penangan Susu Segar

Pompa sentrifugal berfungsi mengalirkan susu dari


salur tangki ketempat lain berdasarkan gaya
sentrifugal. Adanya gaya sentrifugal ini akan
mempercepat aliran susu keluar dari satu tangki dan
mendorong aliran susu naik melalui pipa menuju
tangki atau tempat pengelolahan berikutnya.
Alat yang digunakan Super Decenter Sentrifugal (SDC)
yang bekerja continue. Prosesnya adalah pemisahan Kristal
asam glutamate dari cairan induk.Kristal asam glutamate
mempunyai berat jenis lebih besar daripada cairan induk.
Sehingga cairan induk akan berada dibagian tengah karena
gaya sentrifugal. Cairan induk akan dimanfaatkan sebagai
pupuk cair amina.

Pembuatan Garam
Pada stasiun puteran digunakan alat yaitu Continue
Centrifugal atau High Grade Centrifuge berfungsi
untuk memisahkan Kristal gula dan dengan
stroopnya secara sempurna. Sedangkan Discontinue
Centrifugal berfungsi untuk memisahkan Kristal gula
dan dengan stroopnya secara lebih sempurna.

PadPembuatan Gula
Pencampuran &
Pengadukan
Definition:

Pencampuran (mixing) mengacu pada proses yang bertujuan untuk mengurangi


ketidak seragaman sifat suatu bahan (berupa konsentrasi atau suhu)

Pencampuran :
Penyebaran satu komponen ke komponen yang lain untuk membuat suatu
bentuk seragam dari beberapa konstituen

Emulsifikasi :
Proses pembentukan suatu campuran yang berasal dari dua fase berbeda,
dengan penambahan komponen ketiga berupa emulsifier yang berfungsi
untuk mempertahankan stabilitas emulsi

Contoh pencampuran :
• Pencampuran susu dengan coklat
• Pencampuran tepung dengan gula
• Pencampuran CO2 dengan air
Contoh emulsifikasi :
Pembentukan emulsi dari susu (lemak tersebar dalam air), emulsi dari mentega
(air dalam lemak), es krim (lemak dalam air)
Fase pencampuran
◆ Pencampuran satu fase: pencampuran fluida yang dapat saling
bercampur. Proses ini sering disebut “blending”
◆ Pencampuran Multifase: pencampuran dari bahan yang fasenya tidak
saling bercampur:
– solid-liquid mixing
– liquid-liquid mixing
– gas-liquid mixing
multiphase systems (dispersi padatan/suspension, emulsifikasi)

Sejumlah proses pangan memerlukan keadaan berikut:


• Homogenisasi cepat dari komponen yang dapat bercampur (dalam
sistem satu fase)
• Kontak yang baik antara dua fase berbeda (dalam sistem multifase)
Pencampuran sebagai tujuan atau suatu cara untuk
mencapai tujuan lain
■ Pencampuran sebagai tujuan yang berdiri sendiri biasanya berupa operasi yang
ingin menghasilkan homogenisasi dari sistem atau produk
■ Contoh:
– Dispersi pewarna dalam produk pangan
– Keseragaman suspensi
– Pembentukan emulsi yang stabil

◆ Pencampuran sebagai cara untuk mencapai tujuan lain


Contoh:
• Pelarutan bahan dalam tangki untuk mempercepat terjadinya reaksi (mass transfer)
• Crystallization (mass transfer)
• Suspensi katalis pada katalis yang heterogen (mass transfer + heterogeneous
reaction)
• Mencapai suhu yang seragam dalam crystallizer dan pengendalian suhu (heat
transfer)
Aplikasi Pencampuran

◆ Blending
◆ Precipitation and Crystallization
◆ Chemical reaction
◆ Fermentation
◆ Solid-liquid suspension
◆ Liquid-liquid emulsification
◆ Gas sparging
Prinsip pencampuran :

Peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen yang


mempunyai sifat berbeda

Contoh : penambahan karoten


dalam susu bubuk (1/1000)

Acak sempurna vs terdispersi


sempurna

Bagaimana cara mengetahui


derajat pencampuran?

Derajat Pencampuran dikarakterisasi dari :


Waktu pencampuran
Keadaan produk
Tenaga yang dibutuhkan untuk pencampuran
Derajat keseragaman campuran diketahui melalui :
Pengukuran sampel yang diambil dari suatu pencampuran

Jika komponen yang dicampur telah terdistribusi seragam melalui komponen


lain secara random (acak), maka dikatakan pencampuran telah berlangsung
dengan baik

derajat pencampuran :

Mis : tepung dengan air dicampur


selama bahan dicampur, sampel diambil untuk mengetahui kadar airnya
yang menghasilkan xi, jika pencampuran terus dilakukan maka akan
nilai kadar air rata-rata xrata-rata,

Jika pencampuran berlangsung sangat sempurna, maka xi harus sama dengan


Xrata-rata
Tetapi jika pencampuran berlangsung kurang sempurna, maka xi ≠ xrata-rata

s2 = 1/n [(x1 - xrata-rata)2 + (x2 - xrata-rata)2+ … + (xn - xrata-rata)2]


Contoh 1. Campuran garam dan magnesium karbonat. Sebuah mixer mencampur 99 kg
of garam dengan 1 kg of magnesium carbonat selama waktu terentu, 10 sampel, tiap
sampel memiliki berat 20 g, diambil dan dianalisis kadar magnesium carbonatnya. Massa of
magnesium carbonate dalam sampel adalah: 0.230, 0.172, 0.163, 0.173, 0.210, 0.182,
0.232, 0.220, 0.210, 0.213g. Hitunglah standar deviasi dari komposisi sampel tersebut.

Fraksi massa magnesium karbonat


x = massa magnesium karbonat/massa sampel misal : x1 = 0,230/20 = 0,0115
Sehingga fraksi massa dari 10 sampel tersebut 0.0115, 0.0086, 0.0082, 0.0087, 0.0105,
0.0091, 0.0116, 0.0110, 0.0105, 0.0107 (x)

Fraksi massa sampel rata-rata, = 1/100 = 0.01 (xrata-rata)

Deviation of samples from mean, (0.0115 - 0.01), (0.0086 - 0.01), etc.

s2 = 1/10[(0.0115 - 0.01)2 + (0.0086 - 0.01)2 + ...]


s2 = 1.5 x 10-6.
Jika bahan tersebut diaduk kembali dan setelah beberapa waktu diperoleh
komposisi fraksi masa sampel sebagai berikut : 0.0113, 0.0092, 0.0097, 0.0108,
0.0104, 0.0098, 0.0104, 0.0101, 0.0094, 0.0098, giving:

s2 = 1/10[(0.0113 - 0.01)2 + (0.0092 - 0.01)2 + ...]


s2 = 3.83 x 10-7.

menunjukkan penurunan standar deviasi dengan meningkatnya waktu


pencampuran, yang berarti bahan semakin tercampur dengan baik
Rumus standar deviasi lainnya yang lebih sederhanakan:

s2 = 1/n[S(x12) - S(xrata-rata)2]
= 1/n[S(x12) – n(xrata-rata)2]
= 1/n[S(x12)] - (xrata-rata)2.
Index Pencampuran

Jika partikel dicampur, diawali dari kelompok2 terpisah dan berakhir menjadi komponen
yang terdistribusi acak sempurna dengan standar deviasi komposisi sampel dari
komposisi rata-rata dihitung sebagai (s2)
Salah satu cara lainnya untuk menentukan tingkat pencampuran suatu bahan dapat
dilakukan dengan menghitung index pencampuran.
Misalnya : dua komponen yang bercampur mengandung fraksi p dari komponen P dan
fraksi q dari komponen Q. Dalam keadaan tidak bercampur terlihat jelas keberadaan
komponen P dan Q. Pada pengambilan sampel dengan jumlah yang besar, maka diduga
mengandung proporsi p dari komponen P murni, sehingga penyimpangan dari komposisi
rata-rata adalah (1 - p), karena komponen murni P memiliki komposisi 1 dari
komponen P. Hal yang serupa, proporsi q sampel mengandung Q murni, sehingga fraksi
massa 0 dalam komponen P dan penyimpangannya adalah (0 - p) dari rata-rata. Jumlah
fraksi massa komponen P dan Q adalah 1 : p + q = 1.

so2 = 1/n [pn(1 - p)2 + (1 - p)n(0 - p)2] (for n samples)


= p(1 - p) (12.2)
Bila campuran telah terdispersi sempurna, pengambilan partikel secara acak dapat
memperoleh fraksi massa q, tetapi (1-q) bukan komponen Q. Untuk N partikel sampel,
diperoleh

sr2 = p(1 - p)/N = so2/N. (12.3)

Rumus ini berfungsi untuk partikel dengan ukuran yang sama. Seperti gula dan susu
bubuk. Notasi o dan r menunjukkan awal dan akhir proses. Sehingga Index
pencampuran dapat dihitung dengan rumus :

(M) = (so2 - s2)/(so2 - sr2) (12.4)

Nilai (M) berkisar antara 0 hingga 1 selama proses pencampuran berlangsung


Laju Pencampuran

Bila indeks pencampuran telah diketahui, maka laju pencampuran dapat dihitung.
Diasumsikan bahwa laju pencampuran konstan sepanjang proses. Persamaannya :

dM/dt = K[(1 -(M))] (12.5)

(M) Adalah indeks pencampuran, K adalah konstanta, dan ntegrasi dari t = 0 hingga t =
t berlangsung maka (M) adalah 0 hingga (M), sehingga diperoleh :

[(1 - (M))] = e-Kt atau (M) = 1 - e-Kt (12.6)

Persamaan ini dapat digunakan untuk memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk
mencampur bahan dengan derajat pencampuran tertentu.
Contoh 2. Pencampuran gula dengan sayuran kering.
Gula dan sayuran kering di aduk menggunakan mixer dengan perbandingan awal
sayuran kering dan gula adalah 40:60. Jika standar deviasi gula pada waktu 300 detik
pencampuran berlangsung adalah 0.0823, berapa lama lagi bahan tersebut harus
diaduk agar standar deviasi sampel sebanyak 24 partikel mencapai 0.02?

Asumsi ukuran partikel gula dan sayuran sama besar


Fraksi massa sayuran kering , p = 40/100 = 0.4,

(1 - p) = (1 - 0.4) = 0.6

so2 = 0.4 x 0.6 = 0.24

sr2 = s02/N = 0.24/24 dari persamaan. (12.3)


= 0.01
Indeks pencampuran pada t = 300 detik
(M) = (so2 - s2)/(so2 - sr2)
= (0.24 - 0.0823)/(0.24 - 0.01)
= 0.685
Untuk menentukan konstanta laju pencampuran, masukkan nilai di atas ke
persamaan 12.6, pada t = 300 detik
e-300K = 1 - 0.685 = 0.315
300K = 1.155,
K = 3.85 x 10-3

Pada kondisi selanjutnya : s2 = 0.02,


Maka indeks pencampuran :
(M) = (0.24 - 0.02)/(0.24 - 0.01)
= 0.957
Waktu yang dibutuhkan untuk mengaduk :
0.957 = 1 - e-0.00385t
- 0.043 = - e-0.00385t
3.147 = 0.00385t
t = 817 detik

Waktu tambahan yang diperlukan untuk mencampur bahan tersebut adalah


= 817 detik - 300 detik = 517 detik.
Tipe alat pencampur

Berdasarkan jenis bahan yang dicampur


1. Pencampur liquid : Tangki silinder yang dilengkapi dengan impeler
(pengaduk)

Motor

Gearbox

Shaft
Baffle

Impeller
Baffle
■ Baffle bertujuan mencegah pembentukan vorteks dan mengubah aliran
rotasi (tangential) menjadi aliran axial (vertical)
■ Baffle digunakan dalam aliran turbulen (low viscosity fluids)
■ Baffle tidak digunakan dalam aliran laminar (high viscosity fluids)
■ Pada tangki, satu baffle ditempatkan antara dinding tangki dan pengaduk
■ Ruang antara baffle dan dinding bertujuan untuk mencegah tidak
mengalirnya fluida dan tertumpuknya padatan

Baffle
Baffle and Vortex
Baffled tank: Unbaffled tank:
No vortex Vortex
Impeller Types
Impeller (pengaduk) diklasifikasikan sebagai berikut :
■ Impeller radial (Rushton turbines, paddles, flat-blade turbines, Smith
impellers)
■ Impeller axial (marine propellers, pitched-blade turbines)
Radial Flow Impellers

■ Impellers radial mengalirkan bahan secara radial


■ Digunakan dalam cairan viskositas rendah dalam tangki berbaffle.
■ Disk turbines digunakan untuk dispersi gas
■ Jenis impeler radial :
– Rushton turbine (6-blade disk turbine)
– paddle
– flat-blade turbines
– curve-blade turbine
– Smith turbine
Radial Flow Impellers

Disk Turbine (Rushton Turbine) Flat-blade turbine Concave-Blade


(Source: Chemineer) Turbine (Smith
Turbine) untuk
dispersi gas
Aliran yang dihasilkan oleh Impeller
Radial
Axial Impellers
■ Impeller Axial mengalirkan bahan secara vertikal ke atas atau ke
bawah
■ Digunakan terutama dalam cairan viskositas rendan dan tangki
ber baffle

Pitched-Blade Turbine
Aliran yang dihasilkan oleh
Impeller Axial
Flow generated by
Flow generated by
mixed-flow impellers
true axial impellers
(~propeller, A-310, HE-3) (e.g., 45° pitched-
blade turbine)
Aliran yang dihasilkan oleh
Impeller Axial
2. Pencampur granula :
ribbon blender (silinder horizontal yang dilengkapi dengan screw berputar)
doble cone blender (terdiri dari 2 kerucut yang berputar pada porosnya)

(a) ribbon blender, (b) double-cone mixer


3. Pencampur Pasta
kneader : suatu alat berbentuk sigmoid yang berputar di dalam suatu
bejana dengan berbagai kecepatan

kneader

Sigma blade mixer


Peralatan pada pencampuran pasta kental (a) helical mixer; (c) double
planetary mixer
Perpindahan Panas
Ilmu yang mempelajari tentang laju
perpindahan panas diantara material/benda
karena adanya perbedaan suhu (panas dan
dingin)

Panas akan mengalir dari tempat yang


suhunya tinggi ketempat yang suhunya lebih
rendah
Guna Transfer Panas
• Untuk merencanakan alat-alat penukar panas (heat
exchanger).
• Untuk menghitung kebutuhan media
pemanas/pendingin pada suatu reboiler atau
kondensor dalam kolom destilasi.
• Untuk perhitungan furnace
• Untuk perancangan ketel uap/boiler.
• Untuk perancangan alat-alat penguap (evaporator).
• Untuk perancangan reaktor kimia
Mekanisme Perpindahan Panas

• Konduksi (hantaran)
• Konveksi
• Radiasi (sinaran)
PERPINDAHAN KALOR
 Kalor berpindah dari benda ‘PANAS’ ke benda
‘DINGIN’

T1 > T2 T1 T2

Keduanya ditempelkan
T1 T2

Keadaan setimbang T T

T1 > T > T2
KONDUKSI
 Perpindahan kalor secara konduksi

Konduksi adalah hantaran kalor yang tidak disertai dengan


perpindahan partikel perantaranya
Konduksi
Adalah proses perpindahan panas jika panas
mengalir dari tempat yang suhunya tinggi
ketempat yang suhunya lebih rendah, dengan
media penghantar panas tetap.

Dasar : Hukum Fourier

 dT   dT 
q x = kA  atau
qx
A = k 
 dx   dx 
KONDUKSI
LUAS PENAMPANG =
A Laju energi kalor yang
dipindahkan secara konduksi
sebesar,
Q k. A.t
T
1
KALOR T2
H= =
t l

H = laju aliran kalor (J/s atau watt)


Q = kalor yang dipindahkan (joule)
t = waktu (s)
k = konduktivitas termal zat (W/mK)
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (C atau K)
l = tebal penghantar (m)
Contoh Konduksi

Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan ketebalan


berbeda, mana yang lebih cepat ?
Contoh
500 L1
oC

500
L2
oC
Contoh

25 oC oC
100

25 oC 500 oC

Perpindahan panas dengan beda suhu yang


berbeda, mana yang lebih cepat
KONVEKSI
Perpindahan kalor secara konveksi
Konveksi adalah hantaran
kalor yang disertai dengan
perpindahan partikel
perantaranya.
Laju energi kalor yang
dipindahkan secara konveksi
sebesar,

Q
H = = h.A.t
t
h = koefisien konveksi (W/m2K)
Konveksi
Perpindahan panas yang terjadi antara
permukaan padat dengan fluida yang
mengalir disekitarnya, dengan menggunakan
media penghantar berupa fluida(cairan/gas)

Dasar : Hukum Newton

qc = hc A(T1 −T 2)
KONVEKSI
Tabel konduktivitas termal zat (W/mK)

Bahan k Bahan k
Emas 300 Beton 0.9
Besi 80 Air 0.6
Kaca 0.9 Udara 0.024
Kayu 0.1 – 0.2 Alumunium 240
Contoh : Konveksi

Perpindahan panas dalam ruangan


Macam-macam Konveksi
1. Konveksi Bebas/alamiah (free convection/natural
convection)

Perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu


dan beda rapat saja dan tidak ada tenaga dari luar yang
mendorongnya.
Contoh: kopi panas yg dibiarkan saja diudara sampai
dingin
2. Konveksi Paksaan Konveksi paksaan (forced
convection)
Perpindahan panas aliran gas atau cairan yang
disebabkan adanya tenaga dari luar
Contoh: kopi panas yg ditiup sampai dingin
RADIASI
Perpindahan kalor secara Radiasi
Radiasi adalah hantaran kalor yang
tidak memerlukan medium perantara,
seperti kalor dari matahari yang sampai
ke bumi.

Laju aliran kalor tiap satuan waktu


dalam radiasi dirumuskan :
Q
H = = e .A. T 4
t
e = emisivitas benda (tanpa satuan)
(e bernilai 1 untuk benda hitam sempurna, dan bernilai 0 untuk
benda tidak hitam sama sekali)
Radiasi
Adalah perpindahan panas yang terjadi karena
pancaran/sinaran/radiasi gelombang elektro-
magnetik, tanpa memerlukan media perantara

Dasar: Hukum Stefan-Boltzman

qr = AT 4
Contoh
Sebuah dinding cool storage terbuat dari kayu
dengan ketebalan 10 cm. Suhu dalam
dipertahankan -20 oC dan suhu luar ruangan 30 oC.
Hitung laju perpindahan panas ! (k kayu = 0,0002
cal s-1 cm-1 (oC)-1 )

Jawab:

q 0,0002 cal s -1cm-1 o C-1 x (30 + 20) 0 C


=
A 10 cm
1. Jika suhu suatu permukaan dijadikan 2 kali semula, energi yang
dipancarkan tiap satuan waktu menjadi x kali semula, maka x adalah….

A 4 D 32

B 8 E 64

C 16
2. Sepotong plat besi memiliki luas 2 m2, dan tebal 0,5 cm, serta
konduktivitas termal 80 W/m.K, akan memiliki laju aliran kalor sebesar
…., jika terjadi perbedaan suhu 400 pada kedua sisi plat besi tersebut.

A 1,54 x 105 watt

B 1,68 x 105 watt

C 1,82 x 105 watt

D 1,18 x 106 watt

E 1,28 x 106 watt


3. Sebuah benda hitam berbentuk bola yang berjari-jari 5 cm dijaga pada
suhu konstan 3270C, akan memiliki laju aliran kalor sebesar ….

A 231 J/s D 176 J/s

B 221 J/s E 175 J/s

C 198 J/s
4. Sebuah filamen lampu pijar dengan emisivitas 0,5, K = 6x10-8
watt/m2.K4, memiliki suhu 1000K. Jika daya lampu 60 watt, maka luas
permukaan filament adalah ….

A 5 cm2 D 20 cm2

B 10 cm2 E 10 cm2

C 15 cm2

Anda mungkin juga menyukai