Anda di halaman 1dari 25

BUKU INFORMASI

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

KELAS XII

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI


PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN VOKASI INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI PONTIANAK
Jl. Sulawesi Dalam No. 31 Pontianak
2020
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------


BAB I PENDAHULUAN -----------------------------------------------------------------------
A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------
B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------
BAB II PRODUKSI MASSAL -----------------------------------------------------------------
A. Pengertian Produksi Massal ----------------------------------------------------
B. Sejarah Perkembangan Produksi Massal ----------------------------------- - -
C. Karakteristik Produksi Massal---------------------------------------------------
D. Alur Produksi Massal ------------------------------------------------------------
E. Indikator Keberhasilan Produksi Massal-------------------------------------
F. Manufacturing Batch vs Mass Production-------------------------------------
BAB III METODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASA -----------------------------------
A. Pengertian dan Prinsip Perakitan ----------------------------------------------
B. Manfaat Perakitan

C. Metode Perakitan--------------------------------------------------------------
D. Macam dan Jenis Perakitan---------------------------------------------------
E. Design for Assembly (DFA)---------------------------------------------------
BAB IV PENGUJIAN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT) -------------------------------

A. Pengertian Pengujian Produk Baru

B. Proses Pengujian Produk Baru

C. Perbedaan Pengujian Produk dan Sertifikasi Produk----------------------


D. Pelaksanaan Pengujian Produk---------------------------------------------
BAB V PROMOSI PRODUK------------------------------------------------------------------

2
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 2 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

A. Pengertian Promosi Produk

B. Tujuan Promosi ---------------------------------------------------------------


C. Strategi Promosi Produk dan Jasa ------------------------------------------
D. Pemilihan Kalimat Promosi yang Tepat-------------------------------------
E. Contoh Kalimat Promosi yang Tepat----------------------------------------
F. Strategi Promosi Penjualan Produk------------------------------------------
G. Tujuan Strategi Promosi Produk---------------------------------------------
H. Kegiatan Strategi Promosi----------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA -----------------------------------------------------------------------------


DAFTAR PENYUSUN ---------------------------------------------------------------------------

3
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 3 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melaksanakan
instruksi kerja (Elemen kompetensi )

B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi melaksanakan
instruksi kerja (Elemen Kompetensi) guna memfasilitasi peserta didik sehingga
pada akhir pembelajaran diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: (KD3)
1. Memantau kinerja unit pengolahan
2. Mengendalikan penggunaan bahan kimia
3. Mengoperasikan dan mengendalikan proses pengolahan
4. Mengumpulkan dan melaporkan data hasil pengolahan

4
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 4 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

BAB II
PRODUKSI MASSAL

1.1.   Pengertian Proses Produksi


Proses produksi memiliki dua pengertian yaitu, pengertian proses dan pengertian
produksi. Suatu cara, metode, atau teknik bagaimana mengubah sumber-sumber yang
ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan kekayaan alam yang ada untuk
memperoleh suatu hasil yang optimal disebut dengan proses, sedangkan produksi
adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan menghasilkan barang atau jasa dengan
cara mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga
barang tersebut memiliki nilai tambah.
Maka, dapat disimpulkan bahwa proses produksi adalah cara, metode, serta teknik
untuk menciptakan, mengolah, atau memberi nilai tambah bagi suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber daya (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana)
yang ada. Proses produksi juga dibedakan berdasarkan karakteristik aliran prosesnya
maupun tipe pesanan langganannya.
Sebagai catatan dalam perusahaan manufacturing, aliran produk sama dengan aliran
bahan mentah, sedangkan dalam industri jasa, proses produksi tidak ditunjukan dengan
aliran produk secara fisik, tetapi oleh urutan – urutan operasi yang dilaksanakan dalam
pemberian pelayanan.

1.2.   Pengertian Proses Produksi Massal

5
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 5 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

Produksi suatu produk dalam jumlah yang sangat besar dengan menggunakan metode
produksi padat modal secara berkesinambungan disebut Mass Production atau produksi
massal. Produksi massal secara khusus ditemukan dalam industri di mana produk yang
ditawarkan distandarisasi secara teliti sehingga memungkinkan mesin-mesin dan
proses-proses yang otomatis menggantikan peran tenaga kerja. Industri produksi
massal ditandai dengan pemusatan penjualan tingkat tinggi, persyaratan masuk yang
sulit. dan penggunaan skala ekonomi yang menghasilkan unit biaya penawaran yang
rendah.

1.3.   Tahapan-Tahapan di dalam Penetapan Proses Produksi


a.   Routing, yaitu menetapkan dan menentukan urutan proses produksi berawal dari
bahan mentah hingga menjadi produk akhir.
b.  Scheduling, yaitu menetapkan dan menentukan jadwal operasi produksi yang
disinergikan sebagai suatu kesatuan.
c.  Dispatching, yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah untuk
mulai dilaksanakannya operasi proses produksi yang sudah direncanakan di
dalam routing dan scheduling.
d.  Follow-up, yaitu menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
penundaan dan mendorong terkoordinasikannya seluruh perencanaan operasi produk.

1.4.   Proses Produksi


a.    Siklus Proses Produksi :
1.    PROSES PRODUKSI (Produk dalam Proses)
2.    INPUT (BB)
3.    OUT PUT (Produk Jadi)

b.    Proses Produksi
Yang dimaksud proses produksi adalah kegiatan mengolah produk dengan
mengorbankan berbagai biaya produksi baik langsung maupun tidak langsung dari
bahan mentah / baku menjadi produk jadi siap untuk dijual.

6
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 6 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

c.    Unsur-unsur Biaya Produksi


Ada tiga macam unsur-unsur biaya produksi, yaitu : biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya overhead (biaya umum). Biaya bahan baku (BBB) adalah seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk pengadaan bahan utama pembuatan produk. Contoh :
•  Bahan baku produk mebel adalah kayu
•  Bahan baku produk roti adalah terigu
•  Bahan baku pakaian adalah kain

1.5.   Ciri-Ciri Perencanaan Produksi


a. Perencanaan proses produksi harus mengarah pada kegiatan masa-masa mendatang
b. Perencanaan proses produksi harus mempunyai jangka waktu tertentu
c. Perencanaan proses produksi harus mempersiapkan tenaga kerja, mesin-mesin,
bahan baku, metode pengerjaan, modal, dan lain sebagainya
d. Perencanaan proses produksi harus dapat mengoordinasi kegiatan produksi dengan
kegiatan bagian lain
e. Perencanaan proses produksi harus dapat menentukan jumlah produk, jenis produk,
kualitas produk, warna produk, ukuran produk, bentuk produk, dan lain sebagainya.

1.6.   Syarat-syarat Perencanaan Proses Produksi


a. Perencanaan proses produksi tentunya harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan
b. Perencanaan proses produksi harus sederhana, mudah dimengerti,
dan dapat dilaksanakan
c. Perencanaan proses produksi harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan

1.7.   Persiapan Perencanaan Proses Produksi


Adapun persiapan perencanaan operasi produk meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.  Prosedur Persiapan
Sebelum wirausahawan menentukan produk apa yang akan dibuat, wirausahawan
terlebih dahulu harus mencari informasi pada para konsumen lalu mengajak karyawan
untuk berpartisipasi memikirkan produk yang akan dibuat

7
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 7 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

b. Penyaringan Gagasan
Setelah ide bagus banyak ditemukan, wirausahawan harus memilah gagasan dengan
penyaringan yang baik
c. Analisis Gagasan
Dalam hal ini, wirausahawan diharapkan dapat menganalisis gagasan yang dipilih untuk
bisa mengetahui potensi permintaan terhadap produk, jumlah omset penjualan, dan
seberapa besar kemampuan suatu produk menghasilkan laba
d. Percobaan Produk
Untuk bisa mewujudkan gagasan ke dalam kegiatan konkret, yaitu dengan membuat
produk yang bisa dipertanggung jawabkan.
e. Uji Coba Produk
Untuk mengetahui seberapa besar kelemahan, kesalahan, efek samping, kualitas, dan
manfaat produk, wirausahawan harus mengadakan pengujian agar produk tersebut
benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kepada konsumen.
f. Komersialisasi Produk
Setelah dilakukan pengujian, barulah diperkenalkan kepada konsumen, yaitu mulai
pemberian merek produk, kemasan produk, penetapan harga, promosi dan distribusi.

1.8.Tipe Proses Produksi


Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas bahwa proses produksi dapat dibedakan
berdasarkan karakteristik aliran dan tipe pesanan pelanggannya. Maka, pada bagian ini
membahas tentang klasifikasi berdasarkan aliran proses produksinya, yaitu :
a.  Aliran Garis
Tipe mempunyai ciri aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir
dengan urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa selalu
tetap.
Untuk tipe aliran ini, produk harus di standarisasi dengan baik dan harus mengalir dari
satu operasi atau proses kerja ke operasi berikutnya dengan urutan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Terdapat 2 tipe produksi pada operasi aliran garis, yaitu :

8
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 8 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

· Produksi massal (mass production)


Proses produksi massal umumnya memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam
jumlah besar yang mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan produk
sebelumnya sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive process, misalnya
produk elektronik, mobil, motor dan sebagainya.
· Produksi secara terus-menerus (continuos production).
Proses produksi secara terus-menerus ditandai dengan waktu produksi yang relatif
lama, hal ini untuk menghindari penyetelan-penyetelan. Produksi terus-menerus tampak
di dalam industri proses, seperti: industri kimia, industri kertas, industri baja, dan
industri – industri lainnya.
Keputusan untuk menggunakan operasi aliran garis tidak hanya berdasarkan
pertimbangan efisiensi saja, namun juga perlu faktor – faktor lain, seperti: keusangan
produk, ketidakpuasan kerja karyawan karena kebosanan dan resiko perubahan
teknologi proses, dan faktor – faktor lain yang mempengaruhinya.
b. Aliran Intermiten
Tipe aliran ini mempunyai ciri produksi dalam kelompok barang yang sejenis pada
interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja dikelola
dan diorganisasikan dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe keterampilan atau
peralatan yang serupa. Operasi-operasi intermitten sangat fleksibel dalam perubahan
volume atau produk, karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serbaguna dan
tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi. Fleksibilitas ini menimbulkan berbagai
masalah dalam pengendalian persediaan, schedule, dan kualitas, atau dapat dikatakan
belum efisien.
Istilah operasi intermitten sering disebut job shop dan istilah ini terkadang hanya
digunakan untuk menyatakan operasi-operasi intermitten yang memproduksi barang-
barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Operasi intermitten dapat
diterapkan pada produksi barang-barang yang tidak di standardisasi atau volume
produksinya rendah, karena operasi ini merupakan operasi yang paling ekonomis dan
melibatkan risiko yang paling kecil.
c. Aliran Proyek

9
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 9 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Sektor Metodologi Pelatihan Kerja PLK.MP01.001.01

Aliran proyek ini banyak digunakan untuk memproduksi produk-produk yang sifatnya
khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang, gedung, dan lain-lain. Setiap unit

10
Judul Modul: Merumuskan Permasalahan Pelatihan di Daerah Halaman: 10 dari 25
Buku Informasi Versi: 2009
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

produk dibuat sebagai suatu barang tunggal, meskipun tidak ada aliran produk bagi
suatu proyek, tetapi ada urutan-urutan operasi dimana seluruh operasi atau kegiatan
individual harus diurutkan untuk menunjang pencapaian tujuan akhir.
Masalah-masalah yang mungkin sering terjadi dalam manajemen proyek adalah
perencanaan, pengurutan, scheduling, dan pengawasan kegiatan individual yang
mengarahkan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Bentuk operasi-operasi proyek
digunakan bila ada kebutuhan akan kreatifitas dan kekhususan dalam pembuatan suatu
produk. Sulit untuk mengoptimalisasikan proyek-proyek, karena hanya dikerjakan sekali
sehingga peralatan serbaguna terkadang digunakan untuk mengurangi kebutuhan
tenaga kerja. Proyek-proyek ditandai dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam
perencanaan dan pengawasan managerial. Hal ini disebabkan oleh proyek yang pada
dasarnya sukar dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan
inovasi yang tinggi.
Seperti yang telah diketahui bahwa cara, metode, serta teknik menghasilkan produk
yang cukup banyak, maka proses produksi ini banyak macamnya, tetapi secara ekstrim
dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Proses produksi terus-menerus (countinuos process)
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten process)
3.  Penyusunan Peralatan dan Perlengkapan Pabrik Berdasarkan Aliran Proses Produksi
Untuk melihat jenis atau tipe proses produksi yang digunakan, dapat melihatnya
berdasarkan layout yang berlaku pada perusahaan tersebut. Layout dirancang untuk
memungkinkan terjadinya perpindahan yang ekonomis dari material dan kegiatan dari
orang- orang yang berada didalam berbagai proses dan operasi perusahaan. Jarak
angkut material, pengambilan, serta peletakan produk-produk dan peralatan hendaknya
dibuat sependek mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk meminimumkan biaya penanganan
dan angkut (tranportasi). Secara lebih terperinci, tujuan layout untuk memanfaatkan
ruangan yang tersedia seefektif mungkin, meminimumkam biaya penanganan bahan,
dan jarak mengangkut, menciptakan kesinambungan dalam proses produksi,
membangkitkan semangat, dan efektifitas kerja, menyederhanakan proses produksi,
menjaga keselamatan karyawan, dan barang – barang yang sedang diproses, serta
menghindari berbagai bentuk pemborosan.
Dalam sistem produksi terdapat beberapa pola dasar umum dari layout, yaitu:
·      Layout Fungsional (layout process)
Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Halaman: 11 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

Dalam layout proses, semua mesin-mesin dan peralatan ditempatkan atau


dikelompokan dalam suatu area atau department yang sama. Jadi, hanya terdapat
suatu jenis proses ditiap bagian atau department, dalam proses layout ini digunakan
mesin dengan tipe general purpose machine.
Umumnya proses layout ini terdapat dalam perusahaan-perusahaan yang berdasarkan
job order shop. Maksud dari job order shop itu pabrik-pabrik yang memproduksi barang-
barang yang tidak sama dan terbatas jumlahnya, serta menurut pesanan pembeli atau
batch production.
·      Layout Garis (layout product)
Pada layout garis ini, produk mesin-mesin dan peralatan manufacturing diatur menurut
aturan dari aliran produk atau urutan proses produksi. Oleh karena itu, bagian yang ada
menjadi bagian pengerjaan suatu produk (product manufacturing department). Operasi
atau jalannya proses pembuatan suatu produk selalu ditentukan terlebih dahulu baru
ditentukan urutan-urutan mesinnya. Layout berdasarkan produk ini digunakan dalam
industri-industri yang menghasilkan produk-produk secara massal dan barangnya telah
di standardisasikan.
·      Layout Kelompok (group layout)
Layout pada jenis ini memisahkan area-area dan kelompok-kelompok mesin didalam
pembuatan komponen-komponen yang memerlukan proses yang sejenis. Setiap
komponen produknya diselesaikan di area-area spesialis ini dengan keseluruhan urutan
pengerjaan mesin yang dilakukan di tempat tersebut. Layout seperti ini merupakan
layout yang terpisah dan hal ini termasuk suatu variasi dari layout produk. Dalam layout
kelompok ini, bagian-bagian dan komponen yang akan dikerjakan dikelompokan menjadi
semacam ”keluarga”, dan berbagai area atau department dibuat secara terpisah.
·      Layout Posisi Tetap (fixed potition layout)
Layout posisi tetap sering digunakan dalam produksi besar dan kompleks, seperti pabrik
mesin, pabrik pembuatan lokomotif, turbin listrik, kapal terbang, kapal laut jembatan dan
sebagainya. Dalam hal ini produk mungkin berada dalam suatu lokasi selama periode
perakitan atau mungkin tinggal disuatu tempat untuk waktu yang lama dan
kemungkinan dipindahkan ketempat perakitan lainnya dimana pekerjaan selanjutnya
dilakukan.
Penyusunan layout tidak dapat dipisahkan dari material handling atau penanganan
bahan, karena masalah ini sangat erat hubungannya atau dengan kata lain saling
Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Halaman: 12 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

ketergantungan. Pengertian dari material handling adalah suatu kegiatan meletakan


bahan-bahan atau barang-barang dalam proses produksi di dalam suatu pabrik,
kegiatannya dimulai sejak bahan baku (material) masuk atau diterima oleh pabrik
sampai pada saat barang jadi atau produk dikeluarkan dari pabrik.
Penempatan layout yang baik dapat sangat membantu proses produksi, dimana
penempatan fasilitas-fasilitas yang teratur dapat memudahkan dan meminimalkan
gerakan dari operator dan material handling sehingga biaya yang dikeluarkan dapat
ditekan seminim mungkin dan hal ini berarti kegiatan produksi lebih efisien.

Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Halaman: 13 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

BAB III
METODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASA

Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis,
misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam
urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada
setiap produk dengan bentuk yang standar.
1. Metode perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen
a. Metode Cascade
Metode Cascade adalah metode perakitan antara komponen dengan langkah yang
berurutan. Pada prinsipnya metode ini banyak digunakan untuk sistem pengabungan
antara komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Dalam proses
pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis.
Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem
sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana
yakni perangkat penembak paku. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam
lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara
bertahap sampai batang paku putus.
b. Metode Keseimbangan
Metode keseimbangan dalam perakitan merupakan proses penyambungan komponen-
komponen dengan menggunakan spot welding. Penggunaan perakitan dengan las spot
ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan pelat-pelat tipis. Aplikasi proses
penyambungan dengan spot welding ini digunakan di industri mobil dan kereta api, juga
industri pesawat terbang yang menggunakan bodinya dari bahan pelat-pelat tipis.
Keseimbangan yang dimaksukan dalam proses ini adalah posisi sambungan dibeberapa
titik harus dilakukan secara seimbang.
c. Metode Bongkar Pasang (Knock down)
Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down
merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan.
Metode bongkar pasang ini bertujuan diantaranya : 23
o Memudahkan dalam mobilitas atau transfortasi.
o Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalam.
o Memudahkan dalam operasional pekerjaan.
o Konstruksi menjadi lebih sederhana

Penggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam perakitan.
Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan
baut dan mur ataupun screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti,
terutama dalam hal pengeboran lobang-lobang yang akan dirakit. Pengeboran lobang-
lobang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lobang yang
tidak tetap lebih besar dari lobang yang tetap.

Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Halaman: 14 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

2. Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit


a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.
Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain
( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan
sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila
kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu
perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak
dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap
mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang
relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilihan.
Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga
dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut
batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara individual.
Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara
pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan
tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut
kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran
patokan yang diambil dari komponen yang pertama .

Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Halaman: 15 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

BAB IV

PENGUJIAN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT)

Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk
adalah apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah
keinginan atau kebutuhan.

Proses perencanaan sebuah produk haruslah mempertimbangkan peluang-peluang yang


diidentifikasi melalui banyak sumber, misalnya dengan manmpung usulan bagian
pemasaran, melakukan penelitian terhadap pelanggan atau calon pelanggan, dan
analisis keunggulan para pesaing.

Rencana produk perlu diperbarui secara berkala agar dapat mengakomodasi perubahan
dan perkembangan yang ada. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan
pernyataan misi proyek perlu 5 (lima) tahapan proses:

1. Mengidentifikasi peluang
Didalam mengidentifikasikan peluang, perlu memperhatikan tipe produk yang akan
dibuat. Tipe-tipe produk dalam pembuatan sebuah produk antara lain :
a. Produk baru.
b. Turunan dari produk yang sudah ada.
c. Perbaikan produk yang sudah ada.
d. Produk yang pada dasarnya baru.
Dalam melakukan Identifikasi peluang, kita dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain :
a. Menampung keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada.
b. Melakukan analisis keunggulan dan kelemahan produk pesaing.
c. Mengumpulkan usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.
d. Melakukan pertimbangan terhadap implikasi adanya kecenderungan dalam gaya
hidup, demografi dan teknologi untuk kategori yang produk ada dan peluang-peluang
kategori produk baru.

2. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek


Empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan
peluang-peluang bagi produk baru dalam kategori produk yang sudah ada adalah:
Strategi bersaing
Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk yang
mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk memilih
peluang. Pada umumnya perusahaan melakukan diskusi pada tingkat manajemen
merupakan sebuah kompetensi strategi dan membantu dalam bersaing. Beberapa
strategi yang mungkin untuk diterapkan:
a. Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi.
b. Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya.
c. Fokus pelanggan.
d. Produk tiruan.
e. Segmentasi pasar
Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Halaman: 16 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

Pembagian pasar ke dalam segmen-segmen memungkinkan perusahaan untuk


mempertimbangkan tindakan-tindakan pesaing dan kekuatan produk perusahaan
sekarang berdasarkan kelompok pelanggan yang jelas. Pemetaan produk-produk
pesaing dan milik sendiri dalam segmen-segmen akan membantu perusahaan dalam
memperkirakan peluang produk yang menyebabkan kelemahan lini produknya dan dan
yang memanfaatkan kelemahan dari penawaran pesaing.

Perkembangan teknologi
Dalam bisnis yang sifatnya intensif teknologi, keputusan perencanaanyang utama adalah
penentuan waktu untuk menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk.
Perencanaan platform produk
Platform produk merupakan sekumpulan aset yang dibagi dalam sekumpulan produk.
Platform yang efektif dapat memungkinkan variasi turunan produk untuk dirancang lebih
cepat dan mudah, yang setiap produk memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang
diinginkan oleh pasar utama.
Evaluasi peluang produk baru secara fundamental
Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru secara fundamental adalah:
 Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).
 Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).
 Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya).
 Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.
 Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi.
 Kesesuaian dengan produk perusahaan lain.
 Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.
 Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan

3. Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu


Pengelolaan sumber daya
Perencanaan agregat akan membantu perusahaan dalam penggunaan sumber daya
secara efisien dengan mengambil proyek-proyek yang beralasan untuk diselesaikan
berdasarkan sumber daya yang dianggarkan.

Penentuan waktu dan urutan proyek harus mempertimbangkan faktor-faktor:


 Penentuan waktu pengenalan produk.
 Kesiapan teknologi.
 Kesiapan pasar.
 Persaingan dalam penawaran produk.

4. Penyelesaian Perancangan Proyek Pendahuluan


Tahap ini dilakukan setelah proyek disetujui, tetapi sebelum sumber daya penting
digunakan. Kegiatan ini melibatkan tim fungsional silang yang disebut tim inti. Pada poin
ini pernyataan kesempatan yang lebih sesegera mungkin ditulis kembali sebagai suatu
pernyataan visi produk. Sasaran yang terdefinisi dalam pernyataan visi produk kadang
sangatlah umum. Untuk memberikan petunjuk yang jelas bagi organisasi pengembangan
produk, biasanya tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar target
Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Halaman: 17 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

dan asumsi-asumsi yang mendasari operasional tim pengembangan. Keputusan-


keputusan mengenai hal ini akan terdapat dalam suatu pernyataan misi.
Pernyataan misi, mencakup:
 Uraian produk ringkas, mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun
menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.
 Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas.
 Pasar target untuk produk, mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.
 Asumsi dan batasan, untuk mengarahkan usaha pengembangan.
 Stakeholder, untuk menjamin bahwa banyak permasalahan pengembangan ditujukan
untuk mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk. Daftar stakeholder
dimulai dari pengguna akhir dan pelanggan eksternal yang membuat keputusan-
keputusan tentang produk. Daftar stakeholder menyediakan suatu bayangan bagi tim
untuk mempertimbangakn kebutuhan setiap konsumen.

Asumsi dan batasan


Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis dari produk lebih terarah.
Permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan:
 Manufaktur, mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional
manufaktur.
 Pelayanan. Pelayanan pelanggan dan pendapatan pelayanan sangat menentukan
keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu menyatakan sasaran strategis
untuk tingkat-tingkat kualitas pelayanan.
 Lingkungan. Sasarannya adalah bahwa seluruh komponen akan dimanufaktur kembali
atau didaur ulang atau keduanya Sehingga seharusnya tidak ada komponen yang
dibuang pelanggan.
 Penentuan staf dan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan lain.

5. Merefleksikan hasil dengan proses


Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya menanyakan
beberapa pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan proses.

Perancangan dan Pengembangan Produk


Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini
bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian desain, melainkan
tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi dalam suatu perusahaan
Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa
persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang
membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga
fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah
Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Peranan
Judul Modul lainnya adalah
Produk Kreatif memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian
dan Kewirausahaan
Halaman: 18 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara
khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan
target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.

Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik
produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas
bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan
lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics, user interface).

Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan
system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian,
instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan
umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah :
1. Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului
persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif
konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih
untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk
menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen
4. Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan
toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh
komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam
versi produksi awal produk.
6. Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang
sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam
memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan
dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada
beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk
didistribusikan

Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Halaman: 19 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

BAB IV

PROMOSI PRODUK

Media-Media Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada
dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan
adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan
Promosi adalah salah satu cara untuk memperkenalkan produk usaha kita. Dengan
promosi maka produk akan lebih mudah dikenal masyarakat dan mudah mencapai ke
target konsumen. Oleh karena itu promosi sangatlah penting bagi perkembangan sebuah
usaha. Tidak ada bisnis yang sukses tanpa melakukan promosi.

Tujuan promosi di antaranya adalah:


a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
d. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
g. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen.

Beberapa cara untuk melakukan promosi adalah:


 Melalui e-mail
 Melalui sms
 Melalui pembicaraan
 Melalui iklan
 Media sosial

Nah, promosi sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara agar dapat menjangkau ke
seluruh lapisan. Berikut ini beberapa media yang dapat digunakan untuk promosi.

Promosi Media Cetak


Promosi melalui media cetak adalah cara promosi yang paling banyak digunakan.
Promosi ini biasanya dilakukan dengan membuat spanduk, banner, iklan di koran,
majalah, buku, sticker, pamflet, flyer, dan lain sebagai. Promosi jenis ini sangat mudah
dijangkau oleh masyarakat kalangan atas hingga bawah. Biaya untuk promosi
menggunakan media cetak ini cukup terjangkau dan dapat menghemat biaya.

Promosi Media Elektronik


Media elektronik juga menjadi salah cara ampuh untuk melancar pemasaran produk.
Dengan menggunakan televisi misalnya, atau melalui radio. Promosi menggunakan
media elektronik ini membutuhkan budget yang tidak sedikit.

Promosi Media Internet


Ini adalah kemajuan dari promosi melalui media elektronik. Promosi menggunakan
media internet ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya pengguna internet di jaman
sekarang ini. Perkembangan teknologi telah merubah segalanya termasuk dalam bidang
bisnis. Namun ini sangat menjadi kemudahan untuk melancarkan proses jual beli.
Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Halaman: 20 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

Beriklan melalui media internet ini biasanya melalui media banner website dan juga
program iklan berbayar lainnya seperti Google AdWordsd dan facebook ads.

Promosi Media Produk


Maksud adalah promosi yang dilakukan melalui sebuah produk seperti tas, kaos, topi, dll.
Nah, biasanya ketika Anda mengikuti seminar, Anda akan mendapatkan sebuah tas
dengan logo sebuah perusahaan. Itu selain sebagai souvenir juga dapat dimanfaatkan
sebagai media promosi. Biasanya tas-tas semacam ini bisa dipesan di pabrik tas,
sehingga dapat memesan sesuai selera.

Beberapa media perantara yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan
produk bisnis antara lain adalah media elektronik ataupun media cetak. Media yang
selanjutnya kita sebut sebagai media promosi ini, setidaknya dapat menjadi patokan
anda dalam mengemas cara anda untuk mempromosikan produk bisnis. Promosi produk
bisnis melalui media televisi tentu berbeda caranya dengan mempromosikan produk
bisnis melalui media cetak atau koran. Begitu juga halnya dengan cara mempromosikan
produk bisnis melalui media internet. Semuanya tentu berbeda. Berbedanya karakteristik
media promosi, tentu berbeda pula cara mempromosikan produk bisnis anda.

1. Televisi
Media televisi adalah media yang paling termasyhur di antara media-media lainnya. Hal
ini dikarenakan media televisi adalah media yang paling efektif dalam menyampaikan
pesan. Pesan yang disampaikan melalui media televisi akan diwujudkan dalam bentuk
audio (suara) dan visual (gambar). Perpaduan audio dan visual tersebutlah yang
menjadikan seseorang lebih tertarik untuk menonton televisi dibandingkan dengan
mengkonsumsi media-media lainnya.
Penyampaian pesan melalui gambar gerak dan audio yang mendukung juga menjadikan
pesan lebih mudah tersampaikan. Masyarakat pun akan lebih mudah mencerna pesan-
pesan yang diterima melalui media televisi. Kekurangan dari mempromosikan produk
bisnis anda melalui media televisi antara lain adalah harganya yang relatif mahal. Ya,
beriklan di televisi paling tidak menghabiskan jumlah hingga ratusan juta pada setiap
detiknya. Berminat?

2. Koran
Koran adalah salah satu media cetak yang masih digandrungi hingga saat ini, meskipun
era elektronik telah menguasai pasar media. Namun hingga saat ini, koran masih
diminati oleh sebagian besar masyarakat. Koran juga masih dinilai efektif sebagai media
promosi suatu perusahaan dalam memasarkan produk bisnisnya. Hal ini dikarenakan
ada segmentasi-segmentasi tertentu yang masih setia membaca koran meskipun dunia
virtual terus melebarkan sayapnya.
Mempromosikan produk bisnis melalui koran dapat dikemas dengan cara beriklan pada
iklan kolom baris, ataupun membuat suatu advertorial atau tulisan iklan. Advertorial
dinilai cukup efektif untuk mempromosikan produk bisnis anda, karena selain
bacaannya yang bermanfaat, tulisan anda dalam mengiklankan produk bisnis juga pasti
dibaca oleh para penggemar koran.

3. Website
Majunya media internet membuat website semakin diminati oleh masyarakat untuk
mempromosikan produk bisnisnya. Melalui website, anda bisa mengiklankan produk
Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Halaman: 21 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

bisnis lengkap dengan spesifikasi dan kelengkapan informasinya. Pada website, anda
bisa mengiklankan atau mempromosikannya melalui website pribadi, yang memang
sengaja dirancang khusus sebagai media promosi dari produk bisnis anda, ataupun
website orang lain yang memiliki traffic yang cukup padat. Jika anda memilih website
orang lain sebagai media promosi, anda dapat mengemas promosi dalam bentuk iklan
yang muncul di halaman website orang lain tersebut.

4. Majalah
Majalah merupakan salah satu media cetak yang juga masih digandrungi oleh kalangan-
kalangan tertentu. Seperti yang kita ketahui, biasanya majalah memiliki berbagai
macam segmentasi seperti remaja, ibu rumah tangga, wanita karir, bapak-bapak dan
lain sebagainya. Dengan adanya segmentasi ini, anda dapat dengan mudah
menentukan majalah mana yang paling tepat untuk mempromosikan produk bisnis
anda hingga tepat sasaran. Sesuaikan segmentasi majalah dengan segmentasi produk
bisnis anda. Beriklanlah melalui iklan advertorial ataupun iklan bergambar yang unik
dan menarik pada majalah yang anda pilih.

5. Jejaring sosial
Maraknya media internet yang terus mengembangkan eksistensinya, membuat berbagai
macam jejaring sosial menjadi sebuah media komunikasi yang tak kalah penting
keberadaannya. Jejaring sosial kini menjadi efektif dalam mengkomunikasikan sesuatu
baik yang sifatnya pribadi, umum, bahkan untuk kepentingan bisnis sekalipun. Anda
dapat mempromosikan barang atau jasa yang anda tawarkan melalui jejaring sosial
kepada khalayak umum lewat dunia maya, seperti melalui jejaring sosial Facebook,
Instagram, Twitter, Blog, dan lain sebagainya.

6. Spanduk
Mempromosikan produk bisnis anda agar lebih meluas dengan sasaran orang-orang
yang melewati suatu jalan, adalah hal yang perlu diperhatikan. Untuk melakukan hal ini,
anda dapat memilih media spanduk dalam mempromosikannya. Spoanduk dirasa cukup
efektif dengan menempatkannya di jalan-jalan dengan radius setiap sekian kilometer.
Hal ini akan menjadikan siapapun yang melewati jalan tersebut akan membaca spanduk
anda dan mengenal produk bisnis yang anda tawarkan melalui pesan dalam spanduk
tersebut.

7. Baliho / billboard
Baliho atau billboard adalah bentuk media promosi di jalan yang lebih besar dari
spanduk. Namun, bila spanduk hanya menghabiskan biaya yang cukup efisien, pada
baliho ternyata tidak. Untuk menyewa suatu baliho dalam waktu tahunan, jumlahnya
bisa mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini tentu menyesuaikan dengan bentuk, lokasi
serta ukuran dari baliho yang tersedia. Ya, beriklan melalui baliho tentu memerlukan
pertimbangan khusus, kecuali bagi produk bisnis yang segmentasinya besar dan
meluas.

8. Brosur
Media promosi melalui brosur juga dirasa tepat bagi produk bisnis yang memiliki
segmentasi tertentu. Anda dapat membagi-bagikan brosur ini pada wilayah orang-orang
yang menjadi segmentasi dari produk anda. Brosur dirasa tepat karena cukup murah
dan efisien. Arahkan orang yang diberikan brosur untuk membaca brosur yang
Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Halaman: 22 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

diberikan. Dengan demikian, promosi anda melalui brosur pun akan berjalan dengan
efektif.

Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Halaman: 23 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
Standar Kompetensi Nasional Kimia Industri (SKN-KI)

B. Buku Referensi
1. Abdur Rahman S.Si. 2018. PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.
EGC.Jakarta.
2. Ir. Hendro, MM. 2010. KEWIRAUSAHAAN. Erlangga.Jakarta.

Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Halaman: 24 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pembelajaran Berbasis Kompetensi Kelas XI
Produk kreatif dan Kewirausahaan

DAFTAR PENYUSUN MODUL

NO. NAMA PROFESI

1. DWI DIAN MANDASARI, S.Pd GURU

2.

Judul Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan


Halaman: 25 dari 25
Buku Informasi Versi: 2019

Anda mungkin juga menyukai