Anda di halaman 1dari 36

HIDROLIKA

1
HIDROLIKA
• Hidro Statika
• Hidro Dinamika :
o Aliran Saluran Terbuka
o Aliran Saluran tertutup

2
01. KONSEP DASAR STATIKA
FLUIDA

3
Mekanika Fluida
• Mempelajari gaya dan keseimbangan gaya
dalam fluida
• mempelajari perilaku fluida dalam keadaan
diam (statika fluida) & fluida bergerak
(dinamika fluida)

4
OUT LINE
1. Difinisi,Simbol, besaran fisik dan sistem
satuan dalam teknik hidraulik.
2. Rapat massa, berat jenis, rapat relatif.
3. Kemampatan dan kekentalan zat cair
4. Tegangan permukaan, kapilaritas, tekanan
uap.

5
1. Difinisi Fluida

• Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang


dapat mengalir.
• Fluida tidak mempunyai bentuk tetap,
bentuknya selalu berubah mengikuti bentuk
wadahnya. Dengan hanya memberikan gaya
sedikit saja, fluida akan mengalami deformasi
yang berlangsung terus-menerus selama gaya
tersebut masih bekerja.
• Ada dua kelompok fluida, yaitu kelompok zat
cair (zalir) dan kelompok gas.
6
• Zat cair (zalir) adalah yang mempunyai volume
tetap, hanya sedikit terpengaruh oleh
temperatur dan tekanan. Dalam kondisi biasa
zalir sulit memampat, sehingga dalam tujuan
praktis sering dianggap tidak mampu mampat
(non-compressible).
• Gas adalah fluida yang mampu mampat, tidak
mempunyai volume tetap, tetapi selalu
mengembang sampai volumenya memenuhi
wadahnya, sekalipun hanya terjadi perubahan
temperatur yang kecil pada gas mempunyai
pengaruh yang besar terhadap volume dan
tekanannya.
7
• Fluida ideal adalah fluida yang tidak mempunyai
viskositas dan tegangan permukaan, serta tidak
mampu mampat. Fluida ideal sesungguhnya tidak
ada di alam, hanya ada dalam teori, jadi
merupakan fluida imajiner. Hal ini hanya untuk
mempermudah analisis gerakan fluida secara
matematis. Fluida dengan viskositas kecil, seperti
udara dan air, yang dianggap sebagai fluida ideal
tidak menyebabkan kesalahan yang berarti.

• Fluida nyata (real fluid) adalah fluida yang tersedia


di alam. Fluida ini mempunyai sifat-sifat seperti
viskositas, tegangan permukaan, dan kemampu-
mampatan, sehingga selalu timbul gaya
pertahanan manakala ada gaya yang bekerja pada
fluida tersebut.
8
2. Dimensi dan Satuan

Dimensi adalah besaran terukur yang menunjukkan


karakteristik suatu obyek, untuk menyatakan
peubah fisika secara kuantitatif seperti :
• massa M,
• gaya F,
• panjang L,
• waktu T,
• temperatur, dsb

9
•2.Satuan
Dimensiadalah
dan standar
Satuanyang digunakan untuk
menyatakan berbagai kuantitas fisik atau
dimensi, seperti panjang, massa, waktu, gaya,
luas, volume, kecepatan, percepatan dan lain-
lain, yang diukur.

• Sistem satuan yang digunakan dalam


mekanika berdasar Hukum Newton kedua
tentang gerak, yang menyatakan bahwa gaya
sama dengan massa kali percepatan, yang
dirumuskan dalam bentuk:
10
Hukum Newton tentang gerak :

Dimana :
• F = gaya yang bekerja pada benda (N),
• m = massa benda (kg),
• a = percepatan (m/s2).

11
Sistem satuan yang digunakan :
• Sistem satuan SI /sistem satuan internasional
(International System of Units) yang disingkat
SI Units, disepakati di Paris tahun 1960 dalam
“Eleventh General Conference of Weights and
Measures” : satuan massa sebagai satuan
pokok.

• Sistem satuan MKS (teknis) : satuan gaya


sebagai satuan pokok, sehingga dipengaruhi
tempat. Apabila keluar bumi, satuan teknis
tidak dapat dipakai lagi.
12
13
• Dalam SI → 1 Newton = gaya yang bekerja pada benda
dengan massa 1kg dan menimbulkan percepatan 1 m/dt2.
1 N = M (1 kg) x a (1 m/d2)

• Dalam MKS → 1 kilogram gaya dipekerjakan pada benda


dengan massa 1 kgm, menimbulkan percepatan sebesar 9,81
m/d2.

1 kgf = M (1 kgm) x a (9,81 m/d2)

Bila g = 9,81 m/d2➔ 1 kgf = g.kg atau 1 kgm = (1/g). Kgf

• N = (1/g). Kgf ➔ kgf = g. Newton

14
• Satuan dari kuantitas turunan diperoleh berdasar
hukum fisika menghubungkan dengan satuan dasar,
selanjutnya diberi nama satuan dan lambang.
• Sebagai contoh satuan gaya dinamakan Newton (N),
dan 1 N adalah gaya yang mempercepat massa 1 kg
dengan laju 1 m/s2. 1 N = 1 kg.m/s2 (MLT-2).
• Satuan kerja disebut Joule (J), adalah energi yang
diperlukan untuk memindahkan gaya 1 N sejauh 1 m, 1
Nm (ML2T-2).
• Tenaga adalah energi atau kerja persatuan waktu dan
disebut watt (W). 1 W = 1Nm/s = 1 J/s (ML2T-3).

• Satuan turunan yang sering digunakan dalam mekanika


fluida, baik dalam sistem gravitasi metrik maupun SI
diberikan dalam tabel berikut :
15
Dimensi-Dimensi Turunan
BESARAN SIMBOL DIMENSI SATUAN SI SATUAN MKS
Luas A L2 m2 m2
Volume V L3 m3 m3
Kecepatan v LT-1 m/d m/d
Percepatan a LT-2 m/d2 m/d2
Debit Q L3T-1 m3/d m3/d
Tekanan p ML-1T-2 N/m2 kgf/m2
Tekanan total P MLT-2 N kgf
Daya P ML2T-2 W=J/d kgfm/d
Rapat Massa ML-3 kg/m3 kgm/m3
Kekentalan Dinamis m (mu) ML-1T-1 Nd/m2 poise
Kekentalaan Kinematik n (nu) L2T-1 m2 stokes
Berat Jenis g ML-2T-2 N/m3 kgf/m3
Percepatan Gravitasi g LT-2 m/d2 m/d2
Tegangan Permukaan s MT-2 N/m kgf/m 16
SIFAT-SIFAT FLUIDA

17
1. Massa Jenis/ Rapat massa/Rho (ρ)
• Massa jenis atau rapat massa (ρ) atau densitas
suatu zat didefinisikan sebagai massa
persatuan volume (kg/m3 = ML-3).
• Massa jenis air pada temperatur 4oC adalah
102 msl/m3, atau 1.000 kg/m3 atau 1 gr/cc.
Karena molekul zat mempunyai massa
tertentu tidak tergantung pada keadaannya
(padat, cair atau gas), massa jenis
proporsional dengan jumlah molekul dalam
volume tertentu suatu fluida dan meningkat
dengan meningkatnya tekanan.
18
 = m/vol
• Rapat massa adalah massa fluida persatuan volume pada
temperatur dan tekanan tertentu. ➔mekanisme.
Untuk air  = 1000 kg/m3 pada t = 4oC
 = 998 kg/m3 pada t = 20oC
Udara  = 1,2 kg/m3 pada t = 20oC kondisi tekanan standard
Air laut  = 1010 – 1030 kg/m3 (laut mati = 1200 kg/m3)
• Satuan : kg/m3 (SI) , atau kgm (MKS)
• Density current = arus akibat perbedaan rapat massa ( pada
muara sungai)

sungai laut 19
2. Berat jenis (γ) ; (g = w/vol = .g)

• Berat jenis (γ) adalah gaya tarik yang ditimbulkan


oleh gravitasi bumi (g) persatuan volume (γ=ρg :
N/m3 : ML2T-2).

• Berat jenis air pada suhu 4oC adalah 1.000


kg(f)/m3, atau 9.810 N/m3 atau 981 dyne/cm3.

• Di ruang angkasa di mana tidak ada gravitasi,


obyek tidak mempunyai berat jenis tetapi
mempunyai massa jenis yang sama seperti halnya
di bumi. 20
3.Berat jenis spesifik, rapat massa spesifik, rapat
relatif, Specific Gravity (Gravitasi Jenis = S)
• adalah rasio antara berat jenis (massa jenis) fluida
terhadap berat jenis (massa jenis) fluida standar.

• Untuk zat cair, fluida standar yang digunakan


adalah air murni pada temperatur 4oC. Dengan
demikian, berat spesifik atau massa spesifik air
pada temperatur standar (4oC) adalah sama
dengan 1,0.

• Berat spesifik air raksa (merkuri) bervariasi antara


13,5 sampai 13,6.
21
 zatcair g zatcair
• Rumus rapat massa : S= =
 air g airmurni
• Diketahuinya berat spesifik sembarang fluida,
maka berat jenisnya dapat dihitung dengan
persamaan berikut:

22
4. Viskositas /Kekentalan/Viscosity

• Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu


fluida yang menunjukkan besar kecilnya
gesekan internal fluida akibat adanya kohesi
dan interaksi antar partikel fluida.

• Viskositas fluida berhubungan dengan gaya


gesek antar lapisan fluida ketika satu lapisan
bergerak melewati lapisan yang lain.

23
• Pada zat cair, viskositas disebabkan terutama
oleh gaya kohesi antar molekul,
• Pada gas, viskositas muncul karena tumbukan
antar molekul.
• Setiap fluida memiliki besar viskositas yang
berbeda yang dinyatakan dengan μ (mu).
• Sehingga dapat didefinisikan, kekentalan
adalah sifat dari fluida untuk melawan
tegangan geser pada waktu bergerak atau
mengalir. Kekentalan disebabkan karena
kohesi antara partikel fluida, untuk fluida ideal
dianggap tidak mempunyai kekentalan
24
• Viskositas dapat dengan mudah dipahami
dengan meninjau satu lapisan tipis fluida yang
ditempatkan di antara dua lempeng logam yang
rata.
• Satu lempeng bergerak (lempeng atas) dan
lempeng yang lain diam (lempeng bawah).
• Fluida yang bersentuhan dengan lempeng
ditahan oleh gaya adhesi antara molekul fluida
dan molekul lempeng. Dengan demikian,
lapisan fluida yang bersentuhan dengan
lempeng yang bergerak akan ikut bergerak,
sedangkan lapisan fluida yang bersentuhan
dengan lempeng diam akan tetap diam.
25
Kekentalan kinematik (nu) = kekentalan absolut dibagi rapat
massa pada temperature yang sama ➔  = m/ [stoke] 26
5. Kompresibilitas

• Semua fluida adalah kompresibel (mampu


mampat) manakala mendapat gaya tekan dari
luar, dan ketika gaya tekan itu dihilangkan
fluida akan mengembang kembali sesuai
volume asalnya. Hal ini menunjukkan bahwa
tegangan sebanding dengan regangan
volumetrik.
• Air mempunyai modulus curah 2,1 x 109 N/m2
pada 20oC adalah 100 kali lebih kompresibel
dibandingkan besi, namun demikian air
biasanya dianggap tidak kompresibel. 27
• Kompresibilitas adalah perubahan (pengecilan) volume karena
adanya perubahan (penambahan) tekanan.
• Penting saat terjadi pada perubahan tekanan mendadak khususnya
terjadi perubahan temperatur
• Perbandingan antara perubahan tekanan dan perubahan terhadap
volume awal (dikenal sbg modulus elastisitas = E.)
dp dp
E =V E=
dv d

28
• Nilai E dipengaruhi oleh suhu & tekanan.

• Modulus elastisitas rata2 air tawar = 2,03 x 10


9 N/m2; air laut 109% dari air tawar.

• Eair = 100 Ebaja ➔ baja mudah dimampatkan


100 kali dibandingkan air.

29
6. Tekanan Uap Fluida

• Fluida dalam kontainer tertutup mengalami


tekanan uap akibat lepasnya molekul dari
permukaan.
• Tekanan ini akan mencapai kondisi keseimbangan
ketika tekanan ini mencapai tekanan uap jenuh.
Karena tekanan uap tergantung pada aktivitas
molekuler, yang merupakan fungsi suhu, tekanan
uap fluida juga tergantung pada suhunya dan
meningkat dengan meningkatnya suhu. Jika
tekanan di atas fluida mencapai tekanan uap
fluida, fluida akan mendidih. Tekanan uap jenuh
untuk air pada 20oC adalah 2,45 x 103 N/m2.
30
7. Tegangan Permukaan dan Kapilaritas

• Fluida memiliki sifat kohesi dan adhesi


disebabkan oleh atraksi molekuler. Karena sifat
kohesinya, fluida dapat menahan gaya regangan
kecil pada permukaan fluida, yang dikenal dengan
tegangan permukaan (s = N/m).
• Jika molekul fluida mempunyai adhesi lebih besar
dari kohesi, fluida akan menempel pada
permukaan kontainer, mengakibatkan naiknya
kapilaritas di permukaan fluida, permukaan fluida
menjadi cekung.
• Sebaliknya jika kohesi lebih besar dari adhesi,
kapilaritas akan turun, akibatnya permukaan
fluida menjadi cembung. Tegangan permukaan
air adalah 73 x 10-3 N/m pada 20oC. 31
• Tinggi kenaikan atau penurunan kapilaritas h
suatu fluida dalam pipa dengan diameter d
dapat dirumuskan sebagai berikut:

• di mana: θ adalah sudut kontak antara fluida


dan dinding pipa.

32
• Tegangan permukaan meningkatkan tekanan
dalam tetes kecil fluida.

• Tekanan internal, p, diimbangi oleh gaya


tensional permukaan tetes kecil fluida dengan
jari-jari r, dirumuskan sebagai berikut:

33
Tegangan Permukaan (s = sigma)
Yaitu energi potensial persatuan luas dan
m1.m2
F1− 2 = besarnya tergantung pada temperatur.
>> T ➔ << s
r2
• Molekul-molekul zat cair dibawah permukaan zat cair mempunyai
gaya tarik yang sama ke segala arah (seimbang),
• Tetapi bila pada permukaan antara zat cair dan udara, atau antara
zat satu dengan lainnya, gaya tarik ke atas atau ke bawah tidak
setimbang.
• Ketidak setimbangan tersebut menyebabkan molekul-molekul pada
permukaan melakukan kerja (tension) untuk membentuk
permukaan zat cair.
• Kerja yang diperlukan untuk melawan gaya tarik ke bawah tersebut
dikenal dengan tegangan permukaan (Surface tension) yang sama
besar di semua titik. 34
• KOHESI = gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang satu jenis
• ADHESI = gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang tidak sejenis
(tergantung dari zat cair & permukaan zat padat)
• KAPILARITAS = zat cair akan naik akibat kohesi << adhesi (dan sebaliknya)

D 2
(sD )sin  = (g .h ) 4s sin 
4 Kenaikan/penuruan h=
kapilaritas gD
35
Sampai jumpa Minggu depan

36

Anda mungkin juga menyukai