Kuliah 1:
Pendahuluan
IML 204
2 sks (Semester 5) Ir. Jamal M. Afiff, M.Eng.
1
Sasaran dan Uraian Matakuliah Mekanika Fluida II
Sasaran :
Memberikan kemampuan untuk memahami dan mengerti konsep-konsep aliran fluida
viskos dalam pipa dan aliran luar, mesin-mesin fluida dan penerapannya.
Uraian :
Membahas analisis dimensional, karakteristik umum aliran luar, konsep dan analisis lift
dan drag, teori lapisan batas, aliran potensial, dan analisis aliran kompresibel
(mencakup gas ideal, bilangan Mach dan kecepatan suara, analisis aliran isentropik dan
non-isentropik dalam saluran). Membahas mesin-mesin fluida (turbo), aliran pada
saluran tertutup, seri dan paralel serta aliran bercabang. Mahasiswa diharapkan
menguasai dan mampu menerapkan kosep mekanika fluida dalam analisis aliran fluida
nyata dalam aplikasi teknik.
2
Kepustakaan
3
Analisis Dimensional dan Keserupaan Dinamik
Fenomena aliran fluida merupakan hal yang sangat komplek,
oleh karena itu dalam mempelajari aliran fluida digunakan
pendekatan kompromi antara teori dan eksperimen.
Sistem Internasional, SI
Besaran Dasar
Sebutan Simbol Dimensi
Panjang Meter l L
Massa Kilogram m M
Waktu Second s T
Arus listrik Ampere I A
Temperatur Kelvin K Θ
7
Analisis Dimensional
8
Analisis Dimensional
Cara analisis konvensional tanpa analisis dimensional untuk kasus Bola.
Gaya, F dipengaruhi / tergantung dari: V
D F
1. Diameter bola [ D ] ρ
2. Kecepatan aliran fluida [V ] μ
3. Kerapatan fluida [ ρ ]
4. Viskositas [ μ ]
Atau F = f ( D, V, ρ, μ )
Masing-masing variabel harus diubah-ubah secara bergantian Lama
(satu persatu) untuk mengetahui pengaruh masing-masing dan sulit !
variabel tersebut terhadap F.
9
Analisis Dimensional
Dengan analisis dimensional, kasus Bola akan lebih sederhana:
dan
Bila A1, A2, . . . , An mengandung M, L dan T, yang tidak usah dalam tiap
besaran A, tetapi secara kolektif, maka parameter π yang pertama, kedua,
dan seterusnya akan tersusun serbagai berikut:
π1 = A1x1 A2y1 A3z1 A4 Dalam persamaan-persamaan
ini semua pangkat
π2 = A1x2 A2y2 A3z2 A5 x1, x2, … , x(n-m),
o y1, y2, … , y(n-m), dan
o
z1, z2, … , z(n-m)
o
harus ditentukan sedemikian
πn-m = A1x(n-m) A2y(n-m) A3z(n-m) An. hingga tiap π tak berdimensi.
12
Analisis Dimensional (PI- Buckingham)
Contoh:
Debit melalui tabung kapiler horizontal diperkirakan bergantung pada jatuh tekanan per
panjang satuan, garis tengah tabung, dan viskositas. Carilah bentuk persamaannya !!!
Penyelesaian: F(Q, Δp/l, D, μ) = 0 (n = 4, m = 3 n−m = 1)
Besaran maka π
Lambang hanya ada satu, yaitu:
Dimensi
Debit Q L3T−1
π = Qx (Δp/l) y
Dz
μ
Jatuh tek/panjang satuan Δp/l ML T
−2 −2
13
Analisis Dimensional (PI- Buckingham)
Contoh: Bendung Takik V (Weir)
Debit, Q dari bendung takik V merupakan
fungsi elevasi H, kecepatan mendekati
H
bendung, Vo dan percepatan gravitasi, g.
Tentukan bentuk persamaan untuk debit.
Penyelesaian:
F(Q, H, g, Vo, ϕ) = 0 (ϕ: tak-berdimensi sebagai π)
n = 4, m = 2 (hanya dimensi L dan T) n − m = 2
π1 = Hx1 gy1 Q = Lx1 (LT−2)y1 L3T−1
π2 = Hx2 gy2 Vo = Lx2 (LT−2)y2 LT−1
Untuk L: x1 + y1 + 3 = 0 x2 + y2 + 1 = 0
T: − 2y1 − 1 = 0 − 2y2 − 1 = 0
14
Analisis Dimensional (PI- Buckingham)
Contoh: Bendung Takik V (Weir) - (Lanjutan)
Sehingga x1 = y1 = x2 = y2 =
π1 = π2 = π3 = ϕ
Atau f ( , , ϕ) = 0 dan dapat dituliskan sebagai , ϕ)
f dan f1 sebagai fungsi yang tidak diketahui. Penyelesaian untuk Q menghasilkan:
Diperlukan eksperimen atau analisis untuk memperoleh keterangan lebih lanjut tentang
fungsi f1. Seandainya dipilih H dan Vo sebagi variabel-variabel (bukan g dan H), maka:
15
Analisis Dimensional (PI- Buckingham)
Contoh: Bendung Takik V (Lanjutan)
16
Analisis Dimensional (PI- Buckingham)
Contoh: Kerugian Δp/l dalam aliran turbulen melalui pipa horizontal yang licin
Sehingga , dan
17
Analisis Dimensional (PI- Buckingham)
18
Analisis Dimensional (PI- Buckingham)
Cara lain untuk menentukan himpunan-himpunan alternatif bagi parameter-parameter π.
Jika diketahui 4 parameter π yang bebas, π1, π2, π3 dan π4, maka dapat dibentuk π baru:
Oleh karena itu πa, π2, π3 dan π4 akan merupakan himpunan yang baru.
Prosedur ini dapat diteruskan guna menemukan semua himpunan yang memungkinkan.
19
Analisis Dimensional (Cara Hunsaker dan Rightmire)
Disamping cara di atas yang sudah diuraikan masih terdapat satu cara lagi yang agak
lebih mudah untuk memperoleh parameter-parameter yang telah dikembangkan oleh
Hunsaker dan Rightmire, menggunakan variabel-variabel berulang sebagai besaran-
besaran primer dan menyelesaikan untuk memperoleh M, L dan T sebagai variabel-
variabel berulang itu.
Contoh:
Pada soal kerugian Δp/l dalam aliran turbulen . . . di atas
F (Δp/l, V, D, ρ, μ) = 0
Dapat dituliskan
20
Analisis Dimensional (Cara Hunsaker dan Rightmire)
Selanjutnya dengan menggunakan persamaan di atas, dapat dituliskan
Parameter π yang lainnya juga dapat ditemukan dari cara yang sama sbb
atau
21
Analisis Dimensional (Bilangan-bilangan Tak-berdimensi)
Bilangan Reynolds (Re): Untuk mengkarakteristikkan jenis aliran; apakah
suatu aliran termasuk laminar atau turbulent, dalam bentuk umum ditulis:
𝒈𝒂𝒚𝒂𝒊𝒏𝒆𝒓𝒔𝒊𝒂
𝑴=
𝒈𝒂𝒚𝒂𝒂𝒌𝒊𝒃𝒂𝒕 𝒆𝒇𝒆𝒌 𝒌𝒐𝒎𝒑𝒂𝒕𝒊𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒂𝒔
23
Analisis Dimensional (Bilangan-bilangan Tak-berdimensi)
Bilangan Euler (Eu): Merupakan koefisien tekanan (Cp), sering kali
p∞
pL
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒌𝒂𝒏
𝑬𝒖 =𝑪 𝒑=
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒆𝒓𝒔𝒊𝒂
24
Analisis Dimensional (Bilangan-bilangan Tak-berdimensi)
Bilangan Kavitasi (Ca):
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒌𝒂𝒏
𝑪 𝒂=
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒆𝒓𝒔𝒊𝒂
25
Analisis Dimensional (Bilangan-bilangan Tak-berdimensi)
Bilangan Freude (Fr): Untuk mendapatkan karakteristik aliran yang
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒆𝒓𝒔𝒊𝒂
𝑭 𝒓=
Catatan: Fr < 1 aliran subcritical 𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕
Fr > 1 aliran supercritical
26
Analisis Dimensional (Bilangan-bilangan Tak-berdimensi)
Bilangan Weber (We):
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒆𝒓𝒔𝒊𝒂
𝑾 𝒆=
𝒈𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒈𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒎𝒖𝒌𝒂𝒂𝒏
27
Batas Akhir Kuliah
Analisis Dimensional dan Keserupaan Dinamik
30