Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Matematika
III
(PD biasa orde 1 dan 2 )

Model Matematika untuk menyelesaikan PD


bentuk orde 1 dan orde 2

Fakultas

Program Studi

Teknik

Teknik Sipil

Tatap
Muka

10

Kode MK

Disusun Oleh

MK11059

Hendy Yusman F, M.Pd

Abstract

Kompetensi

Persamaan linear orde pertama


dan kedua mempunyai penerapan
dalam
fisika
dan
rekayasa.
Perubahan sistem fisis ke model
matematis
menjadi
suatu
keharusan jika ingin menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan hal
tersebut.
Perubahan
tersebut
dinamakan pembentukan model.

Agar Mahasiswa dapat :


1. Membuat Model matematika
2. Menyelesaikan PD bentuk orde 1
dan orde 2

I.

Model model Persamaan diferensial linier orde 1


A. Penyelesaian rangkaian R L

Gambar 1.1 rangkaian


Sebuah rangkaian listrik sederhana terdiri dari sebuah tahanan R(ohm), induksi
L(Henry), dan tegangan E(t)dalam volt yang dirangkai dengan sebuah sumber gaya
eleltromotif (baterei). Hitunglah arus dalam rangkaian setelah t detik I(t), bila diketahui
I(0) = 0, Bila sumber tegangannya E(t) = Eo. Langkah penyelesaian :
a) Perumusan Model
Menurut hokum Kircoff, jumlah tegangan sama dengan gaya elektromotif, E(t) ,yakni :
EL + ER = E(t)
Berdasarkan kenyataan bahwa :
Tegangan pada tahanan , ER = Ri
1)
Tegangan pada inductor, EL = L di
2)
dt
Dengan demikian untuk rangkaian seperti di gambar dihasilkan :
di
Ri E (t )
dt
atau
di R

E (t )
dt L
L

Persamaan tersebut adalah persamaan diferensial linier orde sati, dengan P(t) =
Dan Q(t) = E(t).ingat bentuk PD linier orde satu y + p(x)y = q(x)

1
6

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

L
R

b) Penyelesaian persamaan diferensial


Faktor integrasi PD linier adalah
R

ue

ue

( L ) dt

R
)t
L

Dengan demikian, penyelesaian umum persamaan diferensial adalah :

i (t ) e

R
)t
L

(c

1
( L )t
E
(
t
)
e
dt )
L
0

Karena diketahui , E(t) = E dan I(0) = 0, dari ruas kanan persamaan di atas dihasilkan :

E e

R
)
L

( )
L
dt E 0 e L
R

Sehingga penyelesaian umumnya adalah


(

i (t ) e

R
)
L

(c

E 0 ( RL )t
e
R

Karena diketahui I(0) = 0, maka diperolah

0 (c

E0
)
R

Atau

E0
R

Jadi penyelesaian persamaan diferensialnya adalah :

i (t ) e

R
)t
L

E 0 E 0 ( RL ) t

e )
R
R

Atau
R
( ) t
E0
i (t )
(1 e L )
R

Persamaan ini merupakan persamaan yang menyatakan arus dalam rangkaian setelah t
detik
Contoh :
Sebuah rangkaian listrik sederhana dengan L = 2 henry, R = 6 ohm dan sebuah baterei
dengan voltase konstan 12 volt. Jika I = 0 pada saat t= 0(saklar ditutup) tentukan I pada
saat T.
Jawab :
1
6

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Persamaan diferensial adalah :


2

dL
6 I 12
dt

------------------------ dibagi 2 menjadi


dL
3I 6
dt
dari persamaan di atas di dapat P(t) = 3 dan Q(t) = 6, sehingga faktor integrasi
u e

P ( t ) dt

3 dt
u e

u e 3t
Dengan mengalikan faktor integrasi e3t, integralkan dan kalikan dengan e-3t akan didapat
I = e-3t(2e3t + C) = 2 + Ce-3t
Dengan syarat awal I = 0 pada saat t = 0, memberikan C = -2; karena I = 2 2e-3t
Selama t bertambah, arus cenderung menuju suatu arus sebesar 2 ampere.
B. Penyelesaian model campuran kimia
Dalam sebuah bejana berisi 16 galon air asin yang mengandung 5 pon larutan garam.
Air asin mengalir ke dalam bejana yang mengandung 2 pon larutan garamtiap gallon,
dengan laju 3 galon tiap menit. Campuran dipertahankan merata dengan cara
mengaduk. Air asin mengalir keluar dengan laju 1 galon tiap menit. Berapakah jumlah
garam dalam larutan setelah 4, 5 menit.
a) Perumusan Model
Andaikan X(t) menyatakan jumlah garam pada saat t menit. Menurut hukum kimia,
laju perubahan garam pada saat t sama dengan laju masuk dikurangi dengan laju keluar,
sehingga :
dx
laju masuk laju keluar
dt
Mengingat :
Laju masuk = [konsentrasi][kecepatan]
= [2 pon/galon][ 3 galon/menit]
= 6 pon/menit
Laju keluar = [konsentrasi][kecepatan]
Dimana kecepatan keluar bejana 1 galon/menit dan
Konsentrasi = jumlah garam pada saat t dibagi jumlah gallon air asin dalam bejana
pada saat t.
Konsentrasi =

1
6

x (t )
16 (3 1)t

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

x(t )
16 2t

Maka laju keluar bejana adalah

x(t )
16 2t

Dengan demikian persamaan diferensialnya dapat ditulis menjadi bentuk umum


Persamaan linier orde satu, yaitu :
dx
x
6
dt
16 2t
Atau
dx
x

6
dt 16 2t
Dari persamaan tersebut didapat :
P(t) =

x(t )
dan Q(t) = 6 dan syarat x(0) = 12
16 2t

b) Penyelesaian Persamaan diferensial


Dari P(t) didapat faktor integrasi :
u e

P ( t ) dt

u e

[1 /(16 2 t )] dt

u e (1 / 2 ) ln(16 2t )
u

16 2t

Sehingga solusi umum persamaan diferensial linier adalah :

x (t )
x(t )

1
[ 6 (16 2t ) dt c ]
16 2t
1
16 2t

( 2(16 2t ) 3 / 2 c )

Atau
x (t ) 2(16 2t )

c
16 2t

Karena diketahui x(0) = 12, maka dihasilkan :


12 32

c
c 80
4

Sehinngga didapat solusi khusus adalah :


x (t ) 2(16 2t )

80
16 2t

Selanjutnya untuk t = 4,5, dihasilkan :

1
6

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

x( 4,5) 2(16 2( 4,5))

x(4,5) 2(16 9)

80
16 9

80
16 2( 4,5)

34

Jadi jumlah garam dalam larutan setelah 4,5 menit adalah 34 pon.
II. Model Persamaan Diferensial linier Orde 2
A. Model pada rangkaian listrik
Sebuah rangkaian listrik yang terdiri dari sebuah tahanan R(ohm), sebuah kumparan
L(henry) dan sebuah kapasitor C(farad) dan sebuah baterei yang menyediakan E(t)
volt. Hukum Kirchoff untuk rangkaian ini adalah :

Arus I = dQ/dt, diukur dalam ampere, memenuhi persamaan yang diperoleh dengan
pendiferensialan hukum Kirchoff terhadap t, yaitu :

Contoh :
Tinjau rangkaian listrik pada gambar di bawah ini dengan sebuah resistor, induktor
dan capasitor.

Tentukan muatan Q dan arus I sebagai fungsi waktu t di dalam sebuah rangkaian
RCL, jika R = 16, L = 0,02, C = 2 x 10-4 dan E = 12. Anggap bahwa Q = 0 dan I = 0 di
t = 0 (pada waktu saklar ditutup.
Jawab :
Dari hukum Kirchoff :

1
6

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Dari persamaan bantu mempunyai akar

Sehingga
Qh = e-400t(C1cos 300t + C2 sin 300t)
Solusi khususnya adalah Qp = 2,4 x 10-3, didapat solusi umumnya adalah :
Q = 2,4 x 10-3 + e-400t(C1cos 300t + C2 sin 300t)
Dengan syarat awal yang kita ketahui didapat C1= -2,4 x 10-3 dan C2 = -3,2 x 10-3, kita
simpulkan
Q = 10-3 [2,4 - e-400t(2,4 cos 300t + 3,2 sin 300t)
Dengan pendifenrensialan didapat :

B. Getaran Harmonik Sederhana


Hukum Hooke : F = -ky, k adalah konstanta pegas, y = koordinat y dari p
Hukum Kedua Newton : F = ma = (w/g) a, dengan w berat benda , a percepatan dan
konstanta percepatan karena gravitasi (g = 32 kaki per detik .detik atau 0,98 m
perdetik-detik), jadi

Persamaan tersebut adalah persamaan diferensial dari gerak tersebut, Jika dimisalkan
kg/w = B2, maka persamaan menjadi :

Solusi umumnya :
y = C1cos Bt + C2sinBt

1
6

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Syarat y = y0 dan y = 0 pada saat t= 0 menentukan C1 dan C2 masing-masing berupa y0 dan


0, jadi y = y0 cos Bt
contoh :
Bila sebuah benda seberat 5 pon dikaitkan pada titik paling rendah P pada suatu pegas
yang bergantung tegak, benda tersebut menyebabkan pegas itu bertambah panjang 6 inci,
benda 5 pon itu diganti dengan benda 20 pon, dan sistem ini dibiarkan mencapai
keseimbangan. Jika benda 20 pon itu ditarik kebawah sejauh 2 kaki dan kemudian
dilepaskan, berikan gambaran tentang gerak titik paling rendah P pada pegas itu.
Jawab :
Langkah pertama kita tentukan konstanta pegas. Hukum Hooke, F = ks, dengan s jarak
pegas direntang, sehingga 5 = k(1/2), atau k = 10. Sekarang letakkan titik awal
keseimbangan setelah benda 20 pon dikaitkan. Kita mengetahui bahwa y = y0cosBt, dalam
hal ini
y0 = 2 dan B2 = kg/w = (10)(32)/10 = 16, disimpulkan bahwa
y = 2 cos 4t
Gerak P adalah gerak harmonik sederhana dengan perioda dan amplitudo 2 kaki.
Artinya P berosilasi ke atas dan ke bawah dari 2 kaki di bawah 0 hingga 2 kaki di atas 0
kemudian kembali 2 kaki di bawah 0 setiap 1,57 detik.
a. Getaran Teredam
Persamaan diferensial masalah tersebut adalah :

Dengan mengandaikan E = qg/w dan B2 = kg/w, persamaan ini dapat dinyatakan :

Untuk hal ini terdapat tiga kasus yang harus ditinjau :


1. Kasus I : E2 4B2 < 0, akar persamaan bantu adalah bilangan kompleks, dinyatakan
sebagai a Bi,dengan a dan B positif. Penyelesaian umumnya adalah :
1
6

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Y = e-at(C1cosBt + C2sin Bt)


Atau
Y = Ce-at sin(Bt + c)
e-at disebut faktor redam
2. Kasus II : E2 4B2 > 0,akar persamaan bantu a1 dan a2 . Penyelesaian umumnya
adalah

3. Kasus III : E2 4B2 = 0, mempunyai akar persamaan bantu kembar a .


Penyelesaian umumnya adalah :

Contoh :
Jika suatu gaya redam dengan q = 0,2 diberlakukan pada sistem, tentukan
persamaan geraknya.
Jawab :
E = qg/w
= (0,2)(32)/20 = 0,32
B2 = (10)(32)/20 = 16, sehingga harus diselesaikan :

Persamaan bantu r2 + 0,32r + 16 = 0 mempunyai akar

Sehingga
Y = e-0,16t(C1cos 4t + C2sin4t)
Syarat y = 2 dan y = 0 pada saat t =0, akan didapat C 1= 2 dan C2 = 0,08, hasilnya
adalah :
Y = e-0,16t(2 cos 4t + 0,08 sin4t)

1
6

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Soal Latihan
1. Dengan menggunakan gambar berikut tentukan :

a. I sebagai suatu fungsi t, dengan anggapan saklar ditutup dan I = 0 pada saat
t = 0.
b. Arus keadaan stabil sebagai suatu fungsi waktu .
2. Suatu pegas dengan konstanta pegas k sebesar 20 pon perkaki dibebani dengan
benda 10 pon dan dibiarkan mencapai keseimbangan . Kemudian diangkat 1 kaki
dan dilepaskan. Tentukan persamaan gerak dan periode.(gesekan diabaikan)
3. Sebuah pegas dengan konstanta pegas k sebesar 20 pon perkaki dibebani
dengan benda 10 pon dan dibiarkan mencapai keseimbangan . Kemudian ditarik
1 kaki ke bawah dan dilepaskan. Jika benda itu mengalami sutu gaya redam
dalam pon sama dengan sepersepuluh kecepatan, tentukan persamaan gerak.
4. Tentukan muatan Q pada kapasitornya sebagai fungsi waktu jika S adalah
rangkaian tertutup pada waktu t=0. Dimana E=1V, R=10 6, C=10-6F. Asumsikan
kapasitor tersebut awalnya belum bermuatan.

1
6

10

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka:

1.
2.
3.
4.
5.

1
6

Frank. Ayres J.R.,Kalkulus Diferensial dan Integral, Erlangga, Jakarta, 2009.

Kreyzig, Erwin. Advanced Engineering Mathematics 10th edition, 2009


Prayudi, Matematika Teknik,Graha Ilmu, Yogyakarta 2006
Purcell,Edwin J., Kalkulus jilid II, Erlangga, Jakarta, 2006
Stroud, K.A.,Matematika Teknik, Jilid II, Erlangga, jakarta, 2008

11

Matematika III
Hendy Yusman F, M.Pd

Pusat Bahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai